Anda di halaman 1dari 6

Ekstraksi pelarut menawarkan banyak kemungkinan yang menarik untuk pemisahan analitis.

Bahkan
di mana tujuan primernya bukanlah analitis namun preparatif, ekstrasi pelarut dapat merupakan
suatu langkah penting dalam urutan yang menuju ke suatu produk murninya dalam laboratorium
organik, anorganik atau biokimia. Meskipun kadang-kadang digunakan peralatan yang rumit, namun
seringkali hanya diperlukan sebuah corong pisah. Seringkali suatu permisahan ekstrasi pelarut dapat
diselesaikan dalam beberapa menit.

Ekstraksi merupakan proses pemisahan, penarikan atau pengeluaran suatu komponen


cairan/campuran dari campurannya. Biasanya menggunakan pelarut yang sesuai dengan komponen
yang diinginkan. Cairan dipisahkan dan kemudian diuapkan sampai pada kepekatan tertentu.
Ekstraksi memanfaatkan pembagian suatu zat terlarut antar dua pelarut yang tidak saling tercampur
untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut lain. Ekstraksi memegang peranan
penting baik di laboratorium maupun industry. Di laboratorium, ekstraksi seringkali dilakukan untuk
menghilangkan atau memisahkan zat terlarut dalam larutan dengan pelarut air yang diekstraksi
dengan pelarut lain seperti eter, kloroform, karbondisulfida atau benzene.

Apa yang dimaksud dengan ekstraksi? ialah merupakansuatu proses pemisahan suatu zat
berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda,
biasanya air dan yang lainnya pelarut organik.

Proses ekstraksi dapat berlangsung pada:

Ekstraksiparfum, agar dapat memperoleh komponen dari bahan yang wangi.


Ekstraksicair atau yang kerap dikenal juga dengan sebutan ekstraksi solven. Pada jenis ini
yakni merupakan suatu proses yang biasa digunakan dalam skala laboratorium maupun skala
industri.

Prinsip Dasar Ekstraksi


Prinsip dasar dari kstraksi yakni memanfaatkan perbedaan kelarutan dari zat yang akan
diekstrak. Maka kemudian pada senyawa yang akan diekstrak dilarutkan ke dalam pelarut.

Namun pada pelarut yang akan digunakan yakni mempunyai kemampuan untuk melarutkan
senyawa yang diinginkan. Seperti dalam contoh sebelumnya, apabila ingin mengambil
kandungan caffeinne pada kopi bubuk, maka menggunakan pelarut air yang dapat melarutkan
caffeinne.

Dasar dari teknik ini menggunakan pengetahuan yang sederhana, dimana kita bisa
memisahkan sebuah senyawa dari senyawa lain berdasarkan dari kelarutan pada pelarut
tertentu.

Teknik ini dalam perkembangannya, menggunakan pemahaman yang lebih teentang


kelarutan senywa pada sebuah pelarut. Seperti yang sudah diketahui, bahwa caffeinne akan
lebih larut ke dalam air apabila dalam temperatur yang tinggi. Sebab itulah dipakai air panas.
Memanipulasi temperatur bisa menyebabkan kelarutan berkurang maupun bertambah. Jadi
langkah yang digunakan dalam mengkondisikan pelarutnya atau sistemnya kita bisa mengatur
kelarutan suatu senyawa dalam pelarut.

Sehingga melarutkan ataupun memisahkan senyawa bisa dilakukan dengan menggunakan


teknik ekstrakssi tertentu.

Contoh aplikasi ekstrassi

Pemurnian asam zat

pemisahan kandungan senyawa dalam tanaman (minyak non-atsitri, antioksidan, zat


antimakan, pastisida, nabati dan lainnya.

Pembuatan biodiesel

Macam-Macam Ekstrasi

Ekstraksi Kelat

Ialah ekstrakssi ion logam yang berlangsung melalui mekanisme pembentukan kelat.

Contoh EkstraksiUranium yang menggunakan8-Hidroksi Quinolin pada Kloform atau Fe dengan


distizon pada pelarut CCl4

Ekstraksi Solvasi

ialah ekstraksii dimana zat yang dekstraksi disolvasikan ke fasa organik.

Contoh ekstrakssi Fe(ll) dari asam klorida dengan Dietil eter atau ekstraksi uranium dari media asam
nitrat dengan Tributil Phosfat. Kedua ekstrakssi dapat terjadi karena solvasi logam ke fasa organik

Ekstraksi Pembentukan Pasangan Ion

Ekstrakssi ini berlangsung melalui pembentukan senyawa netral (yang tidak bermuatan) kemudian
diekstraksi ke fasa organik

Contoh Ekstrakssi Scandium atau Uranium dengan Trioktil Amina. Pada ekstrakssi ini terbentuk
senyawa netral antara Uranium atau Scandium dalam larutan asam dengan amina mempunyai berat
molekul besar

Ekstraksi Sinergis (efek saling memperkuat)

Adanya keadaan ini yakni disebabkan oleh terjadinya penambahan suatu pelarut pengekstraksi yang
lain kepada sistem ekstrakssi.

Contoh ekstrakssi uranium dengan Tributil Phosfat (TBP) bersama-sama dengan 2-Thenoyl Trifluoro
Aceton (TTA). Yangmana dari tiap-tiap bisa mengekstraksi uranium tetapi dengan menggunakan
campuran dari dua pelarut tersebut dapat terjadi kenaikkan pada hasil ekstrakssi.

Metode Ekstraksi

Berdasarkan dari proses melakukannya, ekstraksii bisa dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu

Ekstrakssi cair – cair (Ekstraksii pelarut)


Ekstraksii padat – cair (Leaching)

Eksstraksi super kritis.

Macam metode ekstraksi ialah sebagai berikut ini.

Maserasi merupakan proses yang sederhana yaitu dengan menggunakan pelarut dan pengadukan
beberapa kali dalam suhu kamar.

Digesti ialah pengadukan kontinue/ maserasi kinetik pada suhu antara 40-50 derajat.

Sokletasi merupakan ekstrakssi yang menggunakan pelarut yang selalu baru dengan bantuan alat khusus
serta pengadukan yang secara berkelanjutan.

Perkolasi ialah merupakan suatuektrakssi yang dilakukan dengan penggunaan pelarut pada bahan yang
akan diekstrak.

Refluks ialah merupakan suatu ektraksi yang dilakukan dengan cara pemanasan sehingga mencapai titik
didih tertentu.

Infus merupakan ekstraksii dengan menggunakan air sebagai pelarut pada proses pemanasan.

Dekok ialah proses infus, hanya saja dilakukan pada waktu yang lebih lama.

Destilasi uap, merupakan ekstrakssi yang dilakukan dengan cara melakukan penguapan.

2.3 Macam-macam Metode Ekstraksi

Teknik ekstraksi dapat dibedakan menjadi tiga cara yaitu ekstraksi bertahap (batch-extraction
= ekstraksi sederhana), ekstraksi kontinyu (ekstraksi samapi habis), dan ekstraksi arah
berlawanan (counter current extraction). Ekstraksi bertahap merupakan cara yang paling
sederhana. Caranya cukup dengan menambahkan pelarut pengekstraksi yang tidak bercampur
dengan pelarut semula kemudian dilakukan pengocokan sehingga terjadi keseimbangan
konsentrasi zat yang akan diekstraksi pada kedua lapisan, setelah ini tercapai lapisan
didiamkan dan dipisahkan. Ekstraksi kontinyu digunakan bila perbandingan distribusi relaitf
kecil sehingga untuk pemisahan yang kuantitatif diperlukan beberapa tahap ekstraksi.
Efesiensi yang tinggi pada ekstraksi tergantung pada viskositas fase dan factor-faktor lain
yang mempengaruhi kecepatan tercapainya suatu kesetimbangan, salah satu diantaranya
adalah dengan menggunakan luas kontak yang besar. Ekstraksi kontinyu counter current, fase
cair pengekstraksi dialirkan dengan arah yang berlawanan dengan larutan yang mengandung
zt yang akan diekstraksi. Biasanya digunakan untuk pemisahan zat, isolasi atau
pemurnian.Sangat penting untuk fraksionasi senyawa organik tetapi kurang bermanfaat untuk
senyawa-senyawa an-organik.

Disamping itu, terdapat macam-macam pembagian ekstraksi yang dihimpun dari beberapa
referensi. Adapun macam-macamnya adalah ekstraksi padat-cair, ekstraksi cair-cair, ekstraksi
fase padat, dan ekstraksi asam basa. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Ekstraksi padat cair (ekstraksi soxhlet)

Ekstraksi padat cair adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam
pelarutnya atau digunakan untuk memisahkan analit yang terdapat pada padatan
menggunakan pelarut organic. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik, karena
komponen terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami
perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan
dapat larut dalam solven pengekstraksi. Padatan yang akan diekstrak dilembutkan terlebih
dahulu, dapat dengan cara ditumbuk atau dapat juga di iris-iris menjadi bagian-bagian yang
tipis. Kemudian padatan yang telah halus di bungkus dengan kertas saring dan dimasukkan
kedalam alat ekstraksi soxhlet. Pelarut organic dimasukkan ke dalam labu godog.Kemudian
peralatan ekstraksi di rangkai dengan pendingin air.Ekstraksi dilakukan dengan memanaskan
pelarut organic sampai semua analit terekstrak.

2. Ekstraksi Cair-Cair

Merupakan metode pemisahan yang baik karena pemisahan ini dapat dilakukan dalam tingkat
makro dan mikro. Dan yang menjadi pokok pembahasan dalam ekstraksi cair-cair ini adalah
kedua fasa yang dipisahkan merupakan cairan yang tidak saling tercampur. Prinsip metode
ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tetentu antara dua pelarut
yang tidak saling bercampur seperti benzene dan kloroform. Ekstraksi cair-cair digunakan
sebagai cara untuk praperlakuan sampel atau clean-up sampel untuk memisahkan analit-analit
dari komponen-komponen matriks yang mungkin menganggu pada saat kuantifikasi atau
deteksi analit. Kebanyakan prosedur ekstraksi cair-cair melibatkan ekstraksi analit dari fasa
air kedalam pelarut organic yang bersifat non-polar atau agak polar seperti n-heksana, metil
benzene atau diklorometana. Meskipun demikian, proses sebaliknya juga mungkin terjadi.
Analit-analit yang mudah tereksitasi dalam pelarut organic adalah molekul-molekul netral
yang berikatan secara kovalen dengan konstituen yang bersifat non-polar atau agak polar.

3. Ekstraksi Fase Padat (Solid Phase Extraction)

Jika dibandingkan dengan ekstraksi cair-cair, SPE merupakan teknik yang relative baru, akan
tetapi SPE cepat berkembang sebagai alat yang utama untuk praperlakuan sampel atau untuk
clean-up sampel-sampel kotor, misalnya sampel-sampel yang mempunyai kandungan matriks
yang tinggi seperti garam-garam, protein, polimer, resin dan lain-lain. Keunggulan SPE
dibandingkan dengan ekstraksi cair-cair adalah:

1. Proses ekstraksi lebih sempurna

2. Pemisahan analit dari pengganggu yang mungkin ada menjadi lebih efesien

3. Mengurangi pelarut organic yang digunakan

4. Fraksi analit yang diperoleh lebih mudah dikumpulkan

5. Mampu menhilangkan partikulat

6. Lebih mudah diatomatisasi

Sementara itu kerugian SPE adalah banyaknya jenis cartridge (berisi penyerap tertentu) yang
beredar dipasaran sehingga reprodusibilitas hasil bervariasi jika menggunakan cartridge yang
berbeda dan juga adanya adsorbs yang bolak balik pada cartridge SPE.

4. Ekstraksi asam basa


Merupakan ekstraksi yang didasarkan pada sifat kelarutannya. Senyawa asam atau basa
direaksikan dengan pereaksi asam atau basa sehingga terbentuk garam. Garam ini larut dalam
air tetapi tidak larut dalam senyawa organic. Salah satu teknik yang paling penting dalam
kimia analitik adalah titrasi, yaitu penambahan secara cermat volume suatu larutan yang
mengandung zat A yang konsentrasinya diketahui, kepada larutan kedua yang konsentrasinya
belum diketahui, yang akan mengakibatkan reaksi antara keduanya secara kuantitatif.
Selesainya reaksi yaitu pada titik akhir ditandai dengan semacam perubahan sifat fisis,
misalnya warna campuran yang berekasi. Titik akhir dapat dideteksi dalam campuran reaksi
yang tidak berwarna dengan menambahkan zat terlarut yang dinamakan indicator, yang
mengubah warna pada titik akhir.

Contoh Ekstraksi Dalam Kehidupan Sehari-hari

Setelah memahami pengertian ekstraksi, maka kalian sudah bisa membayangkan penggunaan
dari ekstraksi. Salah satu contoh ekstraksi yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari
ialah pada pembuatan teh.

Pembuatan teh dilakukan dengan mencampurkan daun teh dengan pelarut (yaitu air) pada
temperatur yang tinggi. Hasilnya kita dapat mengekstrak senyawa tanin, teobromin, polifenol
dan kafein yang memberikan warna cokelat kemerahan pada teh.

Contoh lainnya ialah ekstraksi dalam pembuatan kopi, jamu. Ekstraksi yang sedikit lebih
rumit dari itu ialah pada pembuatan jamu bubuk. Dalam pembuatan jamu bubuk, pertama
daun tanaman yang akan dijadikan jamu direbus dengan air. Pada proses ini senyawa yang
bermanfaat bagi kesehatan tubuh akan terlarut ke dalam air. Kemudian serat daun dari
campuran dipisahkan, kemudian diambil air sari jamu-nya. Setelah itu air tersebut
dikeringkan dan diperolehlah bubuk jamu.

Proses inilah yang mendasari ekstraksi bahan-bahan kimia dari alam. Hanya saja di
laboraturium, kimiawan mengembangkan teknik ini ke level berikutnya, seperti mengganti air
dengan larutan benzena, etanol ataupun metanol kemudian memvariasikan temperaturnya.

Teknik ekstraksi ini banyak digunakan dalam industri farmasi, penelitian lingkungan dan
industri makanan.

Secara umum prinsip dasar ekstraksi di laboraturium ialah:

Prinsip Dasar Ekstraksi

Sesuai dengan definisi ekstraksi yang telah kita bahas, prinsip dasar ekstraksi memanfaatkan
perbedaan kelarutan dari zat yang akan diekstrak.
Campuran senyawa yang ingin diekstrak dilarutkan dalam pelarut. Pelarut yang digunakan
ini memiliki kemampuan untuk melarutkan senyawa yang diinginkan.

Seperti contoh sebelumnya, jika ingin mengambil kandungan caffeinne di dalam bubuk kopi,
maka digunakan pelarut air yang mampu melarutkan caffeinne.

Dasar dari teknik ini menggunakan pengetahuan yang sangat sederhana, dimana kita dapat
memisahkan suatu senyawa dari senyawa lain berdasarkan kelarutannya pada pelarut
tertentu.

Dalam perkembanganya teknik ini menggunakan pemahaman yang lebih dalam tentang
kelarutan senyawa pada suatu pelarut.

Seperti yang kita ketahui bahwa caffeinne akan lebih larut ke dalam air jika temperaturnya
tinggi. Oleh karena itu digunakan air panas. Memanipulasi temperatur dapat menyebabkan
kelarutan berkurang dan bertambah.

Maka dengan pengkondisian pelarutnya atau sistemnya kita dapat mengatur kelarutan suatu
senyawa dalam pelarut. Dengan begitu melarutkan maupun memisahkan senyawa dapat
dilakukan menggunakan teknik ekstraksi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai