Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN STATISTIK SOSIAL

(PENGARUH KEIKHLASAN TERHADAP RASA


KEBAHAGIAAN PADA DIRI SISWA MAN 1
PAREPARE)

OLEH:
VIONA ULIA OLA BALA
(17.3200.001)
SITI AISHAH
(17.3200.019)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSLEING ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN DAKWAH
IAIN PAREPARE

2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Kebahagiaan untuk setiap orang merupakan sesuatu yang dianggap paling
utama,karena kebahagiaan merupakan sesuatu yang penting untuk kehidupan
seseorang. Setiap manusia yang menjalani hidupnya ingin selalu merasa bahagia
dalam kesehariannya. Bagi manusia, hidup yang baik akan membawa mereka menuju
kebahgiaan. Pemaknaan hidup yang positif merupakan hal yang sangat penting agar
manusia dengan berbagai latar belakang dan juga dengan berbagai subjektivitas yang
dimiliki,bisa meraih kebahagiaan atau disebut dengan istilah subjective well-being,
Arbiah, dkk(dalam Wulandari,2010).
Psikologi positif pada khususnya selalu berupaya melihat sisi positif manusia.
Paradigma psikologi positif mengajak untuk melihat dengan kaca mata positif, bahwa
ditengah ketidak berdayaan manusia, mereka selalu memiliki kesempatan untuk
melihat hidup secara lebih positif. Manusia dipandang sebagai makhluk yang bisa
bangkit dari segala ketidak berdayaan dan memaksimalkan potensi diri. Psikologi
positif berpusat pada pemaknaan hidup, bagaimana manusia memaknai segala hal
yang terjadi dalam dirinya, di mana pemaknaan bersifat sangat subjektif, Seligman
(2005).
Setianigsih (2011) menyatakan bahwa setiap manusia menginginkan hidup penuh
kebahagiaan. Banyak cara dilakukan untuk meraih kebahagiaan sperti mengumpulkan
harta, mencari kedudukan dan popularitas. Setiap muslim tentu mendambakan hidup
bahagia mulai dengan mengenal Allah Swt dan ridha, menerima kepurusan-
keputusan-Nya, serta ikhlas menjalankan aturan-aturan-Nya. Semua muslim merasa
kebahagiaan dalam menjalankan shalat, bahagia menunaikan zakat, bahagia
bersedekah, bahagia menolong orang lain, dan bahagia menjalankan tugas amar
ma’ruf nahi munkar.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 KEIKHLASAN
2.1.1 Pengertian Ikhlas

Secara etimologi makna ikhlas adalah jujur, tulus, dan rela. Dalam
ْ merupakan bentuk mashdar dari akhlasa
bahasa Arab, kata ikhlas (‫)إخالص‬
yang berasal dari akar kata khalasa. Kata khalasa mengandung beberapa
makna sesuai dengan kontek kalimatnya. Ia biasa berarti shafaa (jernih),
najaa wa salima (selamat), washala (sampai) dan I’tazala (memisahkan diri).
Atau berarti perbaikan dan pembersihan sesuatu.
Selanjutnya, ditinjau dari segi makna, ikhlas dalam al-Qur’an
mengandung beberapa arti, yaitu:
Pertama, ikhlas berarti al-isthifaa’ (pilihan) seperti pada QS. Shaad
[38]:46-47:
(ayatnyaaaa……………)
Artinya: (46) Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan
(menganugrahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi, yaitu selalu
mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. (47) Dan sesungguhnya
mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling
baik.
Kedua, ikhlas berarti al-khuluus min al-syawaa’ib (suci dari segala
macam kotoran), sebagaimana tertera dalam QS. An-Nahl [16]: 66:
(ayatnya……………)
Artinya: Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar
terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang
berada pada perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang
mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.
Ketiga, ikhlas berarti al-ikhtishaash (kekhususan), seperti yang
terdapat pada QS. Al-Baqarah [2]: 94, QS. Al-An’am [6]:139, QS. Al-A’raf
[7]: 32, QS. Yusuf [12]:54, dan QS. Al-Ahzab [33]:32.
Keempat, ikhlas berarti at-tauhid (mengesakan) dan berarti al-tathhir
(pensucian) menurut sebagian qira’at, seperti dalam QS. Al-Ikhlas [114]: 1-4
(menurut penulis).

2.1.2 Ciri-ciri Orang Ikhlas

Orang-orang yang ikhlas memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat,


diantaranya:
1. Senantiasa beramal dan bersungguh-sungguh dalam beramal, baik
dalam keadaan sendiri atau bersama orang banyak, baik ada pujian
ataupun celaan.
2. Terjaga dari segala yang diharamkan Allah SWT. baik dalam keadaan
bersama manusia atau jauh dari manusia.
3. Dalam dakwah, akan terlihat bahwa seorang da’I yang ikhlas akan
merasa senang apabila kebaikan terealisasi di tangan saudaranya
sesame da’I, da’I yang ikhlas akan menyadari kelemahan dan
kekurangannya.

2.1.3 Keistimewaan Orang Ikhlas


1. Kehidupan dunia
Ikhlas merupakan salah satu bentuk sifat manusia, bahkan
merupakan sifat yang vital bagi setiap individu muslim dalam rangka
beribadah kepada Allah SWT. yang diaplikasikan melalui sikapnya
secara kontinyu. Adapun dampak sikap ikhlas dalam kehidupan dunia
adalah:
a) Terhindar dari godaan dan rayuan serta tipu daya iblis.
b) Terhindar dari hawa nafsu yang buruk dan bebas dari kekeliruan
serta kesalahan.
c) Ketenangan dan ketentraman batin.
2. Kehidupan ukhrawi
Setiap mukmin yang beribadah dengan ikhlas jelas akan
memperoleh balasan dari Allah SWT. dan itu akan menentukan
posisinya diakhirat.

2.1.4 Hal-hal yang Merusak Ikhlas


Iblis mengakui bahwa orang-orang yang ikhlas dalam berbuat/beramal
tidak akan dapat dipengaruhinya karena keikhlasan sudah mengunci usahanya
dalam menyesatkan umat muslim. Jadi, apabila direnungi ternyata kunci dari
amalan seseorang itu adalah keikhlasannya. Untuk itu umat Islam harus
berhati-hati terhadap hal-hal yang dapat merusak keikhlasannya, diantaranya:
1. Riya’ adalah melakukan amal perbuatan tidak untuk mencari ridha
Allah SWT., akan tetapi untuk memperoleh pujian atau kemashuran,
posisi, kedudukan ditengah masyarakat. Adapun tanda-tanda orang
riya’ adalah:
- Seseorang yang bertambah ketaatannya apabila dipuji atau
disanjung oleh orang lain akan tetapi menjadi berkurang atau
bahkan meninggalkan amalan tersebut apabila mendapat celaan
atau ejekan.
- Tekun dalam beribadah apabila dilihat orang banyak, tetapi malas
apabila dikerjakan sendirian.
- Berkata dan berbuat kebaikan bukan semata-mata karena Allah
SWT. akan tetapi karena mengharap pamrih kepada manusia.
- Mau member atau sedekah apabila dilihat orang banyak, tetapi
enggan apabila tidak ada orang yang melihatnya.
2. Sum’ah ialah menceritakan amal kepada orang lain untuk
memperoleh kedudukan dihati orang lain dan senantiasa menunjukkan
semua amalan yang telah dilakukan supaya manusia memberikan
perhatian dan keistimewaan pada dirinya.
3. Nifaq adalah melakukan suatu amal kebajikan didepan orang banyak
supaya orang-orang menyatakan bahwa perbuatannya itu benar.
2.2 KEBAHAGIAAN
1. Pengertian
Kebahagiaan didefenisikan sebagai kondisi psikologis yang positif, yang
ditandai oleh tingginya kepuasan terhadap masa lalu, tingginya tingkat emosi
positif, dan rendahnya tingkat emosi negatif.
Kebahagiaan sesungguhnya merupakan suatu hasil penilaian terhadap diri
dan hidup, yang memuat emosi positif, seperti kenyamanan dan kegembiraan
yang meluap-lupa, maupun aktivitas positif yang tidak memenuhi komponen
emosi apapun.
2. Authentic Happiness
Dalam buku “ Authentic Happiness” menciptakan kebahagiaan dengan
Psikologi Positif, diterjemahkan dari Authentic Happiness. Menggunakan kata
kebahagiaan sebagai istilah umum untuk menggambarkan tujuan dari
keseluruhan upaya psikologis positif.
3. Rumus Kebahagian
Kebahagiaan jangka panjang (K) merupakan hasil konstribusi dari
rentang kebahgiaan ( R), lingkungan (L), dan faktor-faktor yang berada di
bawah pengendalian sadar seseorang (P). Sebagaimana ditampilkan dalam
rumus berikut :
K= R+ L+P
4. Hubungan Kebahagiaan Sebagai Motivsi Hidup
Ketika manusi berada jauh di dasar lubang kesedihan, manusia perlu
motivasi untuk dapat melanjutkan hidupnya. Manusia juga berhak hidup
bahagia dan melanjutkan kehidupannya menjadi titik balik diman ia
bahagia. Fluktuasi perasaan memang sukar di prediksi, namun dengan
adanya bahagia, sedih manusia dapat merasakan arti hidup yang
sesunggunya.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
Hasiah. (2013). Peranan Ikhlas Dalam Perspektif Al-Qur’an. Jurna Darul ‘Ilmi. 01.
21-44.
Anshori Yusuf. 2013. Bahagia di jalan Agama. Jakarta selatan : Republika penerbit

LAMPIRAN I
1. BLUEPRINT VARIABEL “KEIKHLASAN”
2. BLUEPRINT VARIABEL “KEBAHAGIAAN”
LAMPIRAN 2
KUESIONER PENELITIAN
Terima kasih karena telah membantu untuk mengisi mini riset kami yang
berjudul “Pengaruh Keikhlasan Terhadap Rasa Kebahagiaan Pada Diri Siswa
MAN 1 PAREPARE” yang kami berikan. Hal ini kami gunakan untuk memenuhi
tugas matakuliah Statistik Sosial dari Dosen Pengampuh Adnan Achiruddin Saleh, S.
S.Psi, M.Si.

A. Biodata
Nama :
Nis :
Jenis Kelamin :
Jurusan :
Asal Sekolah :

B. Petunjuk Pengisian
Adapun petunjuk pengisian sebagai berikut :
1. Membaca pernyataan sebaik-baiknya.
2. Memberi tanda (✔) pada jawaban yang dianggap sesuai dengan diri sendiri.
3. Silahkan diisi dengan jujur dan ikhlas.

C. Kuesioner
1) Setuju (S)
2) Sangat Setuju (SS)
3) Tidak Setuju (TS)
4) Sangat Tidak Setuju (STS)

 FAVORABLE
NO PERNYATAAN S SS TS STS
1 Saya akan menerima sesuatu apa adanya.

2 Saya akan mendahulukan kebutuhan, bukan


keinginan.
3 Saya senang membantu orang lain.

4 Saya akan memberi, ketika ada yang lebih


membutuhkan.
5 Saya selalu terbuka dalam menyatakan sesuatu.

6 Saya akan selalu berusaha untuk berkata jujur.

7 Saya selalu tersenyum kepada orang lain.

8 Saya akan mendahulukan kenyamanan, bukan


kemewahan.
9. Saya akan merasa cukup, ketika saya tidak serakah
dan tamak.
10. Saya akan selalu,merasa bersyukur terhadap apa
yang saya dapatkan.
11. Saya tidak pelit kepada orang lain.

12. Saya akan memberi, ketika ada yang lebih


membutuhkan.
13. Saya akan mengenang masa suram saya, untuk
dijadikan sebuah pelajaran.
14. Saya akan selalu membutuhkan bantuan orang lain.

15. Saya akan tetap membantu, meski mereka tidak


meminta.
16. Saya butuh nasehat dalam kehidupan saya.

17. Saya akan mengakui, ketika saya melakukan


kesalahan.
18. Saya memiliki rasa kasih sayang yang tinggi, pada
diri sendiri.
19. Saya selalu melakukan hal yang positif.

20 Saya selalu beribadah karena Allah.

 UNFAVORABLE

21. Saya mudah menyerah,dan tidak optimis dalam


melakukan sesuatu.
22. Saya tidak peduli dengan orang terdekat saya.

23. Saya tidak pernah berkata jujur kepada orang lain.

24. Saya tidak menerima, apabila tidak sesuai dengan


keinginan saya.
25. Saya tidak peduli, meski saya tahu mereka butuh.

26. Saya tidak pernah mencampuri urusan orang lain.

27. Saya tidak akan meminta maaf,atas kesalahan yang


saya lakukan.
28. Saya tidak akan memberikan hasil jerih payah
saya,kepada orang lain.
29. Saya tidak membutuhkan bantuan orang lain.

30. Saya tidak ingin mendengarkan nasehat orang lain.

31. Saya selalu melakukan sesuatu,tanpa memikirkan hal


negatif apa yang akan terjadi.
32. Saya akan melupakan jasa-jasa baik semua orang
terhadap saya.
33. Saya tidak pernah beribadah kerena Allah.

34. Saya menutup diri,dari orang-orang terdekat saya.

35. Saya tidak pernah peduli,dengan apa yang saya


lakukan.
36. Saya tidak peduli dengan hari esok.

37. Saya tidak suka kekalahan.

38. Saya tidak pernah merasa puas.

39. Saya ingin semua orang melihat apa yang saya


lakukan.
40. Saya suka dibangga-banggakan oleh orang lain.
LAMPIRAN 3
HASIL RESPONDEN
1. Pernyataan Favorable

2. Pernyataan Unfavorable
LAMPIRAN 4
UJI VALIDITAS
LAMPIRAN 5
UJI REABILITAS
A. FAVORABLE\
Case Processing Summary

N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 0.0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
.871 18

Item-Total Statistics

Scale Scale Cronbach's


Mean if Variance Corrected Alpha if
Item if Item Item-Total Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
item1 54.43 43.840 .444 .866
item2 54.38 45.112 .325 .870
item3 54.28 43.794 .524 .864
item4 54.65 39.669 .708 .854
item6 54.68 42.430 .328 .876
item8 54.28 45.897 .252 .872
item9 54.38 44.138 .421 .867
item10 54.30 45.805 .272 .871
item11 54.58 41.994 .650 .859
item12 54.23 45.358 .289 .871
item13 53.98 44.333 .445 .866
item14 54.50 42.974 .608 .861
item15 54.43 43.276 .564 .863
item16 54.40 42.400 .507 .864
item17 54.73 39.230 .686 .855
item18 54.53 41.948 .449 .867
item19 54.68 38.174 .758 .851
item20 54.25 42.551 .590 .861

B. UNFAVORABLE

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 0.0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
.784 19

Item-Total Statistics

Scale Scale Cronbach's


Mean if Variance Corrected Alpha if
Item if Item Item-Total Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
item1 26.10 20.554 .296 .781
item2 26.00 21.795 .147 .790
item3 26.03 21.563 .245 .782
item5 25.93 19.251 .457 .767
item6 25.90 21.272 .252 .782
item7 26.05 19.690 .551 .761
item8 26.13 20.522 .491 .767
item9 26.15 20.131 .526 .764
item10 26.00 21.231 .281 .780
item11 26.00 20.103 .468 .767
item12 26.30 21.703 .277 .780
item13 26.20 21.446 .296 .779
item14 25.98 19.358 .571 .758
item15 26.15 21.772 .157 .788
item16 26.13 20.317 .480 .767
item17 26.30 21.241 .399 .774
item18 26.23 20.743 .418 .771
item19 26.20 21.138 .369 .774
item20 25.70 22.626 .055 .790

Anda mungkin juga menyukai