Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap aktivitas yang dilakukan manusia akan menghasilkan limbah, limbah ini dalam skala kecil
tidak akan menimbulkan masalah karena alam memiliki kemampuan untuk menguraikan kembali
komponen – komponen yang terkandung dalam limbah. Namun bila terakumulasi dalam skala besar, akan
timbul permasalahan yang dapat menganggu keseimbangan lingkungan hidup.

Permasalahan lingkungan saat ini yang dominan adalah limbah cair yang berasal dari hasil
kegiatan rumah tangga dan industri. Limbah cair yang tidak dikelola akan menimbulkan dampak pada
perairan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan limbah yang
terjadi, serta untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung di dalam
perairan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup NO.112 Tahun 2003, air limbah domestik
teridir dari parameter BOD, TSS, pH, minyak dan lemak yang apabila keseluruhan parameter tersebut
dibuang langsung ke badan penerima, maka akan mengakibatkan pencemaran air. Oleh karena itu
sebelum dibuang ke badan penerima air, terlebih dahulu harus diolah sehingga dapat memenuhi standar
air yang baik.

Permaslahan lingkungan hidup akan terus muncul secara serius diberbagai pelosok bumi
sepanjang penduduk bumi tidak segera memikirkan dan mengusahakan keselamatan dan keseimbangan
lingkungan. Demikian juga di Indonesia, permasalahan lingkungan hidup seolah – olah seperti dibiarkan
menggelembung sejalan dengan intensitas pertumbuhan industri, walaupun industrialisasi itu sendiri
sedang menjadi prioritas dalam pembangunan. Tidak kecil jumlah korban ataupun kerugian yang justru
terpaksa ditanggung oleh masyarakat luas tanpa ada konpensasi yang sebanding dari pihak industri.

Walaupun proses perusakan lingkungan tetap terus berjalan dan kerugian yang ditimbulkan harus
ditanggung oleh banyak pihak, tetapi solusinya yang tepat tetap saja belum bias ditemukan. Bahkan di sisi
lain sebenarnya sudah ada perangkat hokum yaitu Undang – Undang Lingkungan Hidup, tetapi tetap saja
pemecahan masalah lingkungan hidup menemui jalan buntu. Hal demikian pada dasarnya disebabkan
oleh adanya kesenjangan yang tetap terpelihara antara masyarakat, industri, dan pemerintah termasuk
aparat penegak hukum.

Kesan pelik semakin jelas bisa dilihat apabila kita mencoba memperhatikan respon maupun
persepsi para pihak yang berwenang mengenai permasalahan lingkungan hidup, baik hakim, jaksa,
kepolisian, pengacara, pengusaha maupun masyarakat umum. Respon dan persepsi mereka mengenai
konsep, konteks dan substansi terhadap lingkungan hidup sangat berbeda dan beragam. Padahal untuk
menangani suatu masalah lingkungan hidup. Misalnya, pencemaran sungai, segenap pihak yang
berwenang menanganinya harus mempunyai visi dan persepsi yang sama mengenai lingkungan hidup,
sehingga bisa diperoleh selusi yang optimal dan dirasakan adil bagi berbagai pihak.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai limbah cair domestik
2. Untuk memberikan wawasan mengenai dampak negatif dari limbah cair domestik
terhadap kesehatan lingkungan

C. Manfaat
Manfaat dari makalah ini bisa saja untuk menambah wawasan bagi pembaca terutama
bagi masyarakat agar bisa mengolah limbah cair domestik.

D. Rumusan Masalah
1. Pengertian limbah cair domestik?
2. Dampak dari limbah cair domestik?
3. Cara menanggulangi limbah cair domestik?
4. Kasus!
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa:
1. Air Limbah domestik (rumah tangga) merupakan limbah cair hasil buangan dari
perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis.
2. Jika Limbah tersebut tidak dikelola dengan baik makan akan menimbulkan penyakit
seperti diare, tifus, sesak napas, dan gangguan saraf.
B. Saran
Sebagai manusia yang diberi akal pikiran yang sehat, kita harus peka terhadap
lingkungan sendiri. Misalnya seperti harus bisa mengelola limbah tersebut agar tidak
berdampak kepada lingkungan kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai