HUBUNGAN PERSAHABATAN
Finda Oktaviani Rahma, Susanti Prasetyaningrum
Universitas Muhammadiyah, Jl. Raya Telogo Emas No. 246 Malang
e-mail: santiwahyudi20@gmail.com
Abstract
The purpose of this study was to determine the influence of the Big Five Personality dimensions
to the attachment style on adolescent friendship-relation. There were 220 subjects taken with
simple random sampling technique from MAN 2 Tulungagung. The data were analyzed by
multiple linear regression. The results found that there was a correlation between the Big Five
Personality dimensions and attachment style. The Big Five Personality dimensions has effected
on attachment style as well. Extroversion dimension is positively correlated and able to predict
secure attachment style with (R=0.297). Openness dimension is negatively correlated and able
to predict Fearful attachment style with (R=-0.373). Conscientiousness is positively correlated
and able to predict Dismissing attachment style with (R=0.344). However, the dimensions of the
Big Five Personality were not significant enough to predict preoccupied attachment style.
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dimensi Big Five Personality terhadap gaya
kelekatan dalam hubungan persahabatan. Penelitian ini menggambil 220 subjek dari siswa-siswi
MAN 2 Tulungagung, diambil secara Random Sampling. Analisa data menggunakan uji regresi
linear ganda. Hasil penelitian menunjukan ada korelasi dan pengaruh dimensi Big Five
Personality dengan gaya kelekatan. Dimensi Extraversion berkorelasi positif dan mampu
memprediksi gaya kelekatan Secure sebesar (R=0.297). Dimensi Openness berkorelasi negatif
dan mampu memprediksi gaya kelekatan Fearfull sebesar (R=-0.373). Dimensi Conscientiusness
berkorelasi positif dan mampu memprediksi gaya kelekatan Dismissing sebesar (R=0.344).
Tetapi, dimensi Big Five Personality tidak signifikan dalam memprediksi gaya kelekatan
Preoccupied.
153
Kepribadian terhadap Gaya Kelekatan dalam Hubungan Persahabatan (Finda Oktaviani Rahma, Susanti Prasetyaningrum)
ga banyak individu saat usia remaja yang habatan antar remaja menyebabkan remaja
membentuk geng-gengan seperti yang dituntut untuk memiliki kemampuan da-
sekarang ini sering ditemui. lam berhubungan dekat. Namun, tekanan
Sullivan (dalam Santrock, 2003) ber- dari teman sebaya dan tuntutan konformi-
anggapan bahwa sahabat juga memainkan tas dalam hubungan persahabatan remaja
peran penting dalam membentuk kesejah- dapat bersifat positif dan negatif, Came-
teraan dan perkembangan anak dan rema- rena, et al., (dalam Santrock, 2002) me-
ja. Kebutuhan sosial dasar yang di dalam- nyatakan bahwa umumnya remaja terlibat
nya terdapat kasih sayang, teman yang dalam bentuk perilaku konformitas yang
menyenangkan, penerimaan oleh lingku- negatif seperti, menggunakan bahasa ko-
ngan sosial, keakraban, dan berhubungan tor, mencuri, dan mengolok-ngolok orang
seksual. Pemenuhan kebutuhan tersebut tua dan guru. Akan tetapi, terdapat pula
sangat menentukan kesejahteraan emosi- konformitas teman sebaya yang tidak ne-
onal seorang individu. Pada masa remaja, gatif seperti, mengikutkan diri dalam
sahabat menjadi salah satu hal yang sangat kegiatan-kegiatan prososial untuk tujuan-
diandalkan untuk memuaskan kebutuhan- tujuan yang bermakna.
kebutuhan tersebut. Jika remaja gagal un- Dalam hubungan persahabatan yang
tuk membentuk persahabatan yang akrab dekat bukan hanya akan menimbulkan
mereka akan mengalami perasaan kesepian keakraban namun, juga akan menimbulkan
diikuti dengan harga diri yang menurun. ikatan emosional antar individu yang
Hal tersebut senada dengan pendapat bersahabat disebut dengan kelekatan atau
Gottman dan Parker (dalam Santrock, Attachment. Bowlby dan Ainsworth (da-
2003) mengenai pentingnya persahabatan lam Baron & Byrne, 2005) menyatakan
pada saat remaja yang memiliki beberapa bahwa Attachment merupakan suatu ikat-
fungsi. Sebagai, Ego Support yang berarti an emosional yang kuat yang dikembang-
persahabatan memberikan dukungan, do- kan melalui interaksinya dengan orang
rongan yang dapat membantu anak-anak yang mempunyai arti khusus dalam kehi-
menjaga kesan mereka sebagai individu dupannya. Kelekatan yang dibentuk oleh
yang berharga, kedua membentuk Intimacy individu pada saat bayi akan berpengaruh
atau Affection (keakraban) yaitu persaha- pada pembetukan hubungan sosial yang
batan memberikan hubungan yang hangat, akan dijalinnya. Karena, pengalaman hu-
dekat, dapat mempercayai individu lain, bungan antara orang tua dengan anak
terakhir persahabatan adalah sebuah hu- dapat menjadi dasar dalam pembentukan
bungan yang mempunyai pengungkapan hubungan persahabatan yang berkaitan
diri (Self-Disclosure) bagi remaja. dengan penyesuaian psikososial. Santrock
Menjalin hubungan persahabatan (2002) Attachment yang kokoh atau
saat remaja selain penting dalam beberapa keterkaitan dengan orang tua mening-
fungsi secara psikologis seperti yang telah katkan relasi teman sebaya yang kompeten
diungkapkan Gottman dan Parker, hubung- dan relasi erat yang positif di luar ke-
an persahabatan pada saat remaja akan luarga.
menjadi media belajar untuk meningkat- Crowell dan Treboux (1995) mela-
kan kemampuan dalam menjalin hubungan porkan bahwa kelekatan pada masa kecil
sosial pada saat dewasa. Dimana hal ter- merupakan bagian yang relevan terhadap
sebut, pada saat remaja adalah suatu tugas hubungan yang dibentuk saat dewasa,
perkembangan yang harus dikuasai oleh status kelekatan saat dewasa dan gaya
remaja untuk meningkatkan kedekatan dan kelekatan pada saat dewasa. Serta pengala-
keakraban dalam hubungan persahabatan man kelekatan masa kecil berkesinam-
yang penting bagi remaja. Semakin besar bungan pada perkembangan kepribadian
tingkat keakraban pada hubungan persa- seorang individu. Bartholomew dan
154
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2015, Vol. 2, No. 2, Hal: 153 - 168
Horowitz (1991) hasil penelitiannya me- Selain itu, penelitian tersebut menemukan
nyatakan perbedaan individu berkorelasi bahwa gaya kelekatan menghindar tidak
dengan gaya kelekatan pada individu terkait dengan Extraversion dan Agree-
dewasa. Hal tersebut berhubungan dengan ableness tetapi juga tidak begitu terkait
konsep diri dan penerimaan diri dari orang dengan domain faktor Anxiety atau
lain terhadap individu. Gaya kelekatan Neuroticism. Kualitas kelekatan Ambiva-
yang dibentuk individu dewasa berbeda lence (ragu-ragu) terkait dengan Anxiety
dalam setiap hubungan interpersonal. dan Neuroticism tetapi tidak terkait dengan
Seperti halnya, gaya kelekatan yang Extraversion. Gaya kelekatan aman berhu-
dibentuk pada hubungan kekerabatan, bungan secara positif dengan Extraversion
hubungan percintaan, dan hubungan per- dan Agreeableness tetapi umumnya tidak
sahabatan yang dibentuk setiap individu berhubungan dengan domain faktor
akan berbeda. Penelitian Eliza dan Siregar Anxiety atau Neuroticism. Kualitas ke-
(2010) mengenai pengaruh Attachment lekatan dewasa memiliki hubungan men-
Style yang terdiri dari Secure Attachment, dasar pada kepribadian dan gambaran
Fearful Attachment, Dismissing Attach- manifestasi sifat-sifat dasar kepribadian
ment dan Preoccupied Attachment ter- dalam hubungan interpersonal. Artinya,
hadap kualitas persahabatan pada remaja. Introversion terkait dengan kecenderungan
Penelitian tersebut melibatkan 185 siswa untuk merasa tidak nyaman ketika orang
SMP Bodhicitta yang berusia 13-14 tahun lain menginginkan kedekatan. Agree-
(103 laki-laki dan 82 perempuan) sebagai ableness berhubungan dengan kesenangan
subjek penelitian. Hasil penelitian menun- dalam membentuk suatu hubungan ke-
jukan bahwa Attachment style yang terdiri dekatan. Extraversion terkait dengan rasa
dari Secure Attachment, Fearful Attach- menikmati hubungan interpersonal dalam
ment, Dismissing Attachment dan Preo- basis yang aman. Kecemasan yang
ccupied Attachment memiliki penga-ruh Neuroticism terkait dengan kekhawatiran
terhadap kualitas persahabatan. tentang keamanan hubungan sosial sese-
Hatfield dan Rapson (2010) mene- orang, seperti yang sudah diduga, Neuro-
rangkan bahwa gaya kelekatan dalam ticism juga dikaitkan dengan keyakinan
hubungan cinta yang membentuk sikap bahwa dalam kehidupan seseorang tidak
romantis baik pada laki-laki maupun dapat hidup sendiri sehingga anda hubu-
perempuan dipengaruhi oleh budaya yang ngan timbal balik yang saling mengun-
diyakini oleh setiap individu. Banyak fak- tungkan.
tor yang mempengaruhi model gaya kele- Penelitian selanjutnya menjelaskan
katan yang dibentuk individu dalam hu- hubungan kepribadian dengan gaya kele-
bungan interpersonal. Salah satu faktor katan dalam hubungan persahabatan yang
perbedaan gaya kelekatan pada setiap dilakukan oleh Marusic dan Kamenov
individu yaitu, sifat dasar yang dimiliki (2010) sejalan dengan temuan penelitian
oleh setiap individu itu sendiri. sebelumnya pada hubungan antara kele-
Dalam penelitian Carver (1997) katan romantis dan kepribadian dasar, pe-
menemukan bahwa faktor-faktor kepri- nelitian ini memperluas temuan pada
badian memiliki hubungan dengan gaya hubungan persahabatan pada mahasiswa
kelekatan yang dibentuk pada individu Amerika. Dua dimensi kelekatan tampak-
dewasa. Kepribadian sebagai organisme nya terkait dengan kepribadian yang agak
yang dinamis dan unik yang dimiliki setiap berbeda. Kelekatan cemas terutama ber-
individu dalam hal menjalin hubungan kaitan dengan domain Neuroticism, me-
dapat memprediksikan gaya kelekatan nunjukkan keadaan yang mudah dipenga-
yang dibentuknya dalam sebuah hubungan. ruhi emosionalitas negatif juga tercermin
155
Kepribadian terhadap Gaya Kelekatan dalam Hubungan Persahabatan (Finda Oktaviani Rahma, Susanti Prasetyaningrum)
dalam hubungan dekat antar pribadi. Gaya masalah dengan emosi yang bersifat nega-
penghindaran dalam persahabatan teruta- tif dan secara emosional mereka labil.
ma ditandai dengan Extraversion dan Begitu pula dengan ketiga domain faktor
Agreeableness yang lebih rendah, dengan lainnya, masing-masing memiliki kecen-
individu Avoidant (menghindar) menam- derungan dalam menjalin bentuk hubung-
pilkan pola karakteristik kepribadian yang an interpersonal. Seperti halnya, dalam
menunjukan masalah penyesuaian diri menentukan Gaya Kelekatan yang diben-
dalam menjalin hubungan dekat. Berdasar- tuknya. Sebab, setiap Gaya Kelekatan
kan penelitian-penelitian tersebut, dimesi- memiliki kesesuaian yang berbeda-beda
dimensi Big Five Personality menunjuk- antar individu dengan karakteristik tertentu
kan bahwa kepribadian dapat mempenga- yang dapat membuatnya nyaman dengan
ruhi interaksi individu dengan lingkungan. ikatan emosional yang dijalinnya. Santrock
Menurut Allport (dalam Alwisol, (2002) menyatakan Attachment yang kuat
2009) kepribadian adalah Organisasi dina- dengan orang tua dapat menyangga remaja
mis dalam diri individu sebagai sistem dari kecemasan dan potensi perasaan-
psikofisik yang menentukan cara yang perasaan depresi atau tekanan emosional
khas dalam menyesuaikan diri terhadap yang berkaitan dengan transisi dari masa
lingkungannya. Allport dan Cattel me- anak-anak ke masa dewasa. Ketika sifat
ngembangkan teori 5 faktor kepribadian dasar individu berkorelasi dengan perilaku
yang lebih dikenal dengan nama “Big Five dalam setiap segi kehidupan maka, sifat
Personality” yaitu, suatu pendekatan yang dasar inilah yang juga menjadi salah satu
digunakan dalam psikologi untuk melihat penentu dalam hal gaya kelekatan yang
kepribadian manusia melalui Traits yang individu bentuk pada hubungan persa-
tersusun dalam lima buah domain kepri- habatan.
badian yang telah dibentuk dengan meng- Berdasarkan uraian tersebut, maka
gunakan analisis faktor. Lima Traits rumusan masalah dalam penelitian ini
kepribadian tersebut adalah Extraversion, adalah apakah dimensi Big Five Persona-
Agreeableness, Conscientiousness, Neu- lity memiliki pengaruh dalam mempre-
oriticism, Openness to Experiences. diksi gaya kelekatan dalam hubungan
Dalam menjalin hubungan sosial persahabatan remaja? Tujuan dari pene-
kelima domain faktor dalam Big Five litian ini adalah untuk mengetahui penga-
Personality memiliki ciri khas masing- ruh dimensi Big Five Personality dalam
masing sesuai dengan karakter dominan memprediksi gaya kelekatan dalam hu-
pada setiap individu. Seperti, seorang indi- bungan persahabatan. Manfaat dari pene-
vidu dominan Extraversion memiliki mi- litian ini diharapkan mampu memberikan
nat untuk menjalin hubungan interper- kontribusi dalam konteks menjalin hu-
sonal yang cukup besar. Karena individu bungan interpersonal pada hubungan
dengan dominan Extraversion adalah indi- persahabatan secara umum. Selain itu,
vidu yang ramah dan senang bergaul. penelitian ini diharapkan dapat memper-
Sedangkan, individu dengan dominan Neu- luas informasi dan wawasan dalam ranah
roticism yang tinggi memiliki kecen- ilmu psikologi sosial, khususnya pada
derungan menghindar dalam menjalin kajian psikologi perkembangan.
hubungan dan kurang dapat berkomitmen Gaya kelekatan merupakan suatu
dalam hubungan interpersonal. Neuro- cara individu untuk menunjukan keakrab-
ticism menurut Costa dan McRae (dalam an dan kedekatan melalui perilaku yang
Pervin, et al., 2010) di sebut juga mewakili perasaan individu pada individu
Emotional Istability, Trait ini menilai ke- lain dalam suatu hubungan interpersonal
stabilan dan ketidakstabilan emosi, meng- yang dijalin. Menurut Bowlby dan
gambarkan seseorang yang mempunyai Ainsworth (dalam Baron & Byrne, 2005)
156
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2015, Vol. 2, No. 2, Hal: 153 - 168
157
Kepribadian terhadap Gaya Kelekatan dalam Hubungan Persahabatan (Finda Oktaviani Rahma, Susanti Prasetyaningrum)
kepercayaan yang negative terhadap bat adalah orang yang diajak bermain.
orang lain. Gaya kelekatan ini adalah Persahabatan bagi seorang remaja menjadi
gaya kelekatan yang paling tidak aman sangat penting, sebab dalam hubungan
dan paling tidak adaptif. Levy (1998) persahabatan remaja menurut Gottman dan
Individu dengan gaya kelekatan takut- Parker (dalam Santrock, 2003) memiliki
menghindar meminimalkan hubungan beberapa fungsi, yaitu :
interpersonal yang dekat dan menghin- 1. Kebersamaan. Persahabatan memberi-
dari hubungan akrab, untuk melindungi kan para remaja teman akrab yaitu
diri mereka dari rasa sakit karena dito- seseorang yang bersedia mengahabis-
lak. kan waktu dengan mereka dan bersama-
3. Gaya kelekatan terpreokupasi sama dalam aktivitas.
(Preoccupied Attachment Style) sese- 2. Stimulasi. Persahabatan memberikan
orang dengan gaya kelekatan terpreoku- para remaja informasi-informasi yang
pasi memiliki Negative Self atau konsep menarik, kegembiraan, dan hiburan.
diri yang rendah dan kepercayaan yang 3. Dukungan fisik. Persahabatan mem-
tinggi terhadap orang lain. Menurut berikan waktu, kemampuan-kemam-
Lopez (1997) individu dengan gaya puan, dan pertolongan.
kelekatan terpreokupasi cenderung 4. Dukungan ego (Ego Support). Persaha-
berharap bahwa orang lain akan batan menyediakan harapan atas du-
mencintai dan menerima dirinya. kungan, dorongan dan umpan balik
Sehingga, individu yang terpreokupasi yang dapat membantu remaja untuk
mencari kedekatan dalam hubungan mempertahankan kesan atas dirinya
yang dijalinnya (kadang-kadang sebagai individu yang mampu, menarik
kedekatan yang dibentuknya dan berharga.
berlebihan), tetapi mereka juga 5. Perbandingan sosial. Persahabatan me-
mengalami kecemasan dan rasa malu nyediakan informasi tetang bagaimana
karena merasa tidak pantas untuk cara berhubungan dengan orang lain.
mendapatkan cinta dari orang lain. 6. Keakraban (Intimacy/Affection) atau
4. Gaya kelekatan menolak (Dismissing perhatian. Persahabatan memberikan
Attachment Style) seseorang dengan hubungan yang hangat, dekat, dan
gaya kelekatan menolak memiliki ka- saling percaya dengan individu yang
rakteristik Positive self atau konsep diri lain, hubungan yang berkaitan dengan
yang positif dan kepercayaan inter- pengungkapan diri sendiri (Self-
personal yang rendah. Gaya kelekatan Disclosure).
ini digambarkan sebagai gaya kelekatan Berdasarkan fungsi-fungsi persaha-
yang berisi konflik dan sedikit tidak batan tersebut, dalam sebuah persahabatan
aman dimana individu merasa layak akan membentuk suatu keakraban antar
memperoleh hubungan yang akrab individu yang bersahabat, sehingga me-
namun tidak mempercayai calon pa- munculkan suatu ikatan emosional dalam
sangan yang potensial. Akibatnya ada- hubungan persahabatan yang dijalin secara
lah kecenderungan untuk menolak dekat. Attachment Style menurut Bowlby
orang lain dalam suatu hubungan agar (dalam Semiun, 2006) merupakan suatu
tidak menjadi seseorang yang ditolak. tingkah laku hubungan antara dua orang.
Persahabatan adalah hubungan dima- Menurut Ainsworth (dalam Baron &
na dua orang menghabiskan waktu ber- Byrne, 2005) tingkah laku lekat adalah
sama, berinteraksi dalam berbagai situasi, berbagai macam tingkah laku yang di-
dan menyediakan dukungan emosional lakukan anak untuk mencari, menambah
(Baron & Bryne, 2005). Howes (dalam dan mempertahankan kedekatan serta
Santrock, 2002) berpendapat bahwa saha-
158
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2015, Vol. 2, No. 2, Hal: 153 - 168
159
Kepribadian terhadap Gaya Kelekatan dalam Hubungan Persahabatan (Finda Oktaviani Rahma, Susanti Prasetyaningrum)
160
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2015, Vol. 2, No. 2, Hal: 153 - 168
161
Kepribadian terhadap Gaya Kelekatan dalam Hubungan Persahabatan (Finda Oktaviani Rahma, Susanti Prasetyaningrum)
Gaya kelekatan merupakan suatu cara taraf kesalahan 5% maka, sampel yang
remaja untuk menunjukan perilaku keak- digunakan sebanyak 205 subjek dengan
raban dan kedekatan yang mewakili ikatan menggunakan teknik simple random
emosional dalam hubungan persahabatan sampling.
antara remaja yang bersahabat. Hubungan Metode pengumpulan data untuk
persahabatan merupakan hubungan antar mengukur variabel gaya kelekatan, peneliti
remaja yang digambarkan dengan keber- mengadapatasi skala attachment style dari
samaan dalam menghabiskan banyak Attachment Style Questionnaire (ASQ)
waktu bersama, bermain bersama dan (Collins & Feeney, 2004). Sementara itu,
berbagi pengalaman bersama. Kepribadian untuk mengukur variabel kepribadian Big
Big Five Personality adalah sifat-sifat unik Five Personality mengadaptasi Big Five
yang dimiliki masing-masing remaja yang Inventory (BFI) yang mengungkap berda-
diwakili oleh kelima faktor dominan yang sarkan 5 faktor yaitu Extraversion, Agree-
terdiri dari Extraversion, Agreeableness, ableness, Concientiouness, Neuroticism,
Concien-tiouness, Neuroticism, Openess Openess (John & Srivastava, 1999). Skala
yang masing-masing memiliki ciri khas yang digunakan, akan disesuaikan dengan
ter-sendiri dalam menjalin hubungan per- tujuan penelitian dan melalui proses Try
sahabatan remaja. Out terlebih dahulu untuk mengetahui
Karakteristik subjek yang digunakan Validitas dan Reliabilitas sebagai sebuah
dalam penelitian ini adalah remaja yang alat ukur.
Tabel 2. Indeks Validitas & Reliabilitas Alat Ukur Penelitian
Alat Ukur Jumlah Item Jumlah Item Indeks Alpha
yang Diujikan Valid Validitas
Skala Big Five
Openness 12 6 0,374 – 0,665 0,798
Concientiouness 12 10 0,353 – 0,620 0,811
Extraversion 12 8 0,393 – 0,635 0,796
Agreeableness 12 8 0,301 – 0,571 0,737
Neuroticism 12 5 0,309 – 0,614 0,716
Skala Gaya
Kelekatan dalam
Persahabatan
Secure 16 12 0,333 – 0,629 0,830
Fearfull 18 10 0,365 – 0, 493 0,761
Preoccupied 15 9 0,361 – 0,551 0,787
Dissmissing 16 11 0,311 – 0,681 0,832
162
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2015, Vol. 2, No. 2, Hal: 153 - 168
yang diujikan, ada 31 item yang dapat Berdasarkan Tabel 3 diketahui bah-
digunakan dengan indeks validitas antara wa sampel penelitian sebanyak 220 subjek,
0,301 – 0,665, tetapi jumlah item yang diketahui rentang usia 15-16 tahun seba-
digunakan dalam pengambilan data se- nyak 128 subjek (58.2%) dan rentang usia
banyak 25 item disesuaikan dengan tujuan 17-19 tahun sebanyak 92 subjek (41.8).
penelitian. Sedangkan untuk skala gaya Sedangkan jika dilihat dari jenis kelamin,
kelekatan dalam persahabatan dari 65 item untuk laki-laki sebanyak 77 subjek (35%)
keseluruhan yang diujikan, ada 42 item dan perempuan sebanyak 143 subjek
yang dapat digunakan dengan indeks (65%).
validitas antara 0,311 – 0,681, tetapi jum-
lah item yang digunakan dalam pengam- Tabel 4 : Distribusi Gaya Kelekatan
bilan data sebanyak 36 item disesuaikan
dengan tujuan penelitian untuk menen- Gaya Frekuensi Presentase
tukan. Kriteria pemilihan item berdasarkan Kelekatan
korelasi total menurut Azwar (2012) Secure 63 28.6%
menggunakan batasan koefisien > 0,30, Fearfull 44 20%
item yang mencapai koefisien korelasi Preoccupied 42 19.1%
minimal 0,30 data dinyatakan memenuhi Dismissing 71 32.3%
syarat psikometrik sebagai bagian dari test.
Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan Berdasarkan Tabel 4 diketahui bah-
bahwa kedua instrumen jika dibandingkan wa subjek penelitian yang memiliki kate-
dengan syarat cronbach alpha yaitu >0,6 gori Gaya Kelekatan Secure sebanyak 63
(Trihendradi, 2013) maka skala dinyatakan subjek atau (28%), gaya kelekatan fearfull
reliabel dan dapat digunakan dalam pene- sebanyak 44 subjek atau (20%), gaya
litian. Dalam menghitung Validitas dan kelekatan preoccupied sebanyak 42 subjek
Reliabilitas kedua skala menggunakan atau (19.1%), dan gaya kelekatan dis-
SPSS For Windows Versi 21 sebagai alat missing sebanyak 71 subjek atau (32.3%).
bantu perhitungan statistik. Hasil penelitian yang telah dilakukan
Setelah data terkumpul peneliti ke- menunjukkan bahwa Openness, Concien-
mudian melakukan proses Entry data, me- tiouness, Extraversion, Agreeableness,
nguji validitas dan reliabilitas alat ukur, Neuroticis, yang tergabung dalam demensi
dan analisa data dengan menggunakan Kepribadian Big Five Personality memi-
SPSS For Windows Versi 21 dengan liki pengaruh dalam memprediksi gaya ke-
metode analisa Regresi Linear Ganda. lekatan dalam hubungan persahabatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa yang dilakukan dengan me-
nggunakan uji regresi linear ganda pada
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap gaya kelekatan untuk mengetahui
deskripsi keseluruhan subjek penelitian dimensi Big Five Personality mana yang
sebagai berikut : dapat menjadi faktor dalam memprediksi
Tabel 3 : Deskripsi Subjek gaya kelekatan dalam hubungan persaha-
batan. Hasil analisa Regresi Linear Ganda
Kategori Frekuensi Presentase pada tabel 5:
Usia
15-16
128 58.2%
17-19
92 41.8%
Jenis
Kelamin
77 35%
Laki-laki
143 65%
Perempuan
163
Kepribadian terhadap Gaya Kelekatan dalam Hubungan Persahabatan (Finda Oktaviani Rahma, Susanti Prasetyaningrum)
Tabel 5 : Hasil Analisis Statistik ANOVA Dimensi Big Five Personality Terhadap Gaya
Kelekatan
kelekatan Fearfull. Pada seluruh dimensi bahwa terdapat hubungan yang positif
Big Five Personality terhadap gaya kele- yang artinya semakin tinggi Extraversion
katan Preoccupied dapat diketahui bahwa semakin tinggi pula gaya kelekatan Secure
nilai probalitas yaitu 0.341 dimana nilai dan dimensi Extraversion pada Big Five
probabilitas tersebut lebih dari 0.05. Hal Personality menyumbangkan 8.8% dalam
ini menunjukkan bahwa dimensi dari Big memprediksi gaya kelekatan Secure. Ber-
164
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2015, Vol. 2, No. 2, Hal: 153 - 168
dasarkan hasil analisa uji Regresi Linear version tinggi memiliki ciri mudah me-
Berganda pada gaya kelekatan Fearfull nyesuaikan diri dengan lingkungan sosial,
dengan dimensi Big Five Personality di- individu yang aktif, banyak bicara, memi-
dapatkan nilai koefisien karelasi sebesar - liki orientasi dalam menjalin hubungan
0.373 dan R Square sebesar 0.139 dimana dengan sesama. Remaja yang menjalin hu-
hal ini menunjukkan bahwa terdapat hu- bungan persahabatan secara akrab dan
bungan yang negatif yang artinya semakin dekat, serta percaya pada sahabatnya tanpa
tinggi Openness maka semakin rendah rasa tergantung satu sama lain merupakan
gaya kelekatan Fearfull dan dimensi remaja yang mudah bergaul dan aktif
Openness pada Big Five Personality dalam menjalin hubungan dengan individu
menyumbangkan 13.9% dalam mempre- lain.
diksi gaya kelekatan Fearfull. Berdasarkan Kemudian, dimensi Openness men-
hasil analisa uji Regresi Linear Berganda jadi faktor prediktor dalam memprediksi-
pada gaya kelekatan Dismissing dengan kan gaya kelekatan Fearfull dan memiliki
dimensi Big Five Personality didapatkan hubungan negatif. Artinya semakin rendah
nilai koefisien karelasi sebesar 0.344 dan dimensi Openness dalam diri remaja maka
R Square sebesar 0.119 dimana hal ini semakin tinggi gaya kelekatan Fearfull
menunjukkan bahwa terdapat hubungan dalam hubungan persahabatan. Hal terse-
yang positif yang berarti semakin tinggi but sesuai dengan konsep dimensi Open-
Conscientiousness semakin tinggi pula ness menurut Goldberg (dalam Pervin, et
gaya kelekatan Dismissing dan dimensi al., 2010) dimana individu dengan Open-
Conscientiousness pada Big Five Persona- ness yang rendah memiliki ciri khas minat
lity menyumbangkan 11.9% dalam mem- yang sempit, kaku dalam hubungan sosial,
prediksi gaya kelekatan Dismissing. sederhana, dan tidak analitis yang sesuai
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan karakteristik individu dengan gaya
ada hubungan antara dimensi – dimensi kelekatan Fearfull, yang mengindari kede-
Big Five yaitu Openness, Concientiouness, katan dengan individu lain karena takut
Extraversion, Agreeableness, Neuroticism tersakiti sehingga membuat individu de-
dengan Gaya Kelekatan dalam hubungan ngan gaya kelekatan Fearfull tersebut
persahabatan. Dimensi Big Five Persona- kurang terbuka dengan orang lain dan me-
lity dapat menjadi faktor dalam mem- miliki minat yang kurang dalam menjalin
prediksi gaya kelekatan (Attachment Style) hubungan dekat dengan orang lain. Re-
dalam hubungan persahabatan remaja, maja yang memiliki karakteristik kaku da-
dimana beberapa dimensi Big Five lam hubungan sosial dan kurang memiliki
Personality menjadi faktor dominan di- minat dalam menjalin hubungan persa-
bandingkan dimensi lainnya dalam mem- habatan serta sedikit memiliki teman, di-
prediksi gaya kelekatan. prediksi dalam menjalin hubungan persa-
Berdasarkan hasil penelitian, dimen- habatan membentuk gaya kelekatan Fear-
si Extraversion menjadi faktor prediktor full yang menghindari kedekatan dan keak-
dalam memprediksi gaya kelekatan Secure raban dengan teman – teman sebayanya.
dan memiliki hubungan yang positif. Selanjutnya, dimensi Concientious-
Artinya semakin tinggi dimensi Extra- ness menjadi faktor prediktor dalam mem-
version pada diri remaja maka semakin prediksi gaya kelekatan Dismissing dan
tinggi gaya kelekatan Secure dalam hu- memiliki hubungan yang positif. Artinya
bungan persahabatan. Hal tersebut sesuai semakin tinggi dimensi Concientiouness
dengan konsep dimensi Extraversion me- dalam diri remaja semakin tinggi gaya
nurut Goldberg (dalam Pervin, et al., kelekatan dalam hubungan persahabatan.
2010) dimana individu dengan Extra- Hal tersebut sesuai dengan konsep dimensi
165
Kepribadian terhadap Gaya Kelekatan dalam Hubungan Persahabatan (Finda Oktaviani Rahma, Susanti Prasetyaningrum)
166
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2015, Vol. 2, No. 2, Hal: 153 - 168
kelainan mental, neurosis dan delikuensi an. Dimensi Extraversion berkorelasi posi-
banyak muncul pada masa remaja, konflik tif dan mampu memberikan sumbangan
disekitar dalam menuntut kemandirian. efektif pada gaya kelekatan Secure sebesar
Individu pada masa remaja dituntut untuk (R=0.297). Dimensi Openess berkorelasi
dapat menjalin hubungan yang akrab dan negatif dan mampu memberikan sumbang-
dekat dengan sahabatnya, yang memiliki an efektif pada gaya kelekatan Fearfull
berbagai fungsi psikologis yang salah satu- sebesar (-0.373). Dimensi Conscientius-
nya adalah menghindari perilaku deliquen- ness berkorelasi positif dan mampu mem-
ce. berikan sumbangan efektif pada gaya kele-
Berdasarkan hasil penelitian, meski- katan Dismissing sebesar (R=0.344). Teta-
pun dimensi Big Five personality dapat pi, dimensi Big Five tidak signifikan dalam
menjadi faktor prediktor dalam mempre- memberikan sumbangan efektif pada gaya
diksi Gaya Kelekatan dalam hubungan kelekatan Preoccupied.
persahabatan remaja. Hasil uji Regresi me- Implikasi pada penelitian ini yaitu,
nunjukan dimensi Extraversion dalam bagi remaja diharapkan dapat meningkat-
memprediksi gaya kelekatan Secure se- kan kepercayaan interpersonal khususnya
besar 8.8%. Selanjutnya, besar pengaruh pada teman sebaya dan mengembangkan
dimensi Openness dalam memprediksi konsep diri yang positif. Hal tersebut di-
gaya kelekatan Fearfull sebesar 13.9%. harapkan mampu menunjang remaja dalam
Dan besar pengaruh dimensi Conscien- mengembangkan kemampuan menjalin
tiousness dalam memprediksi gaya kele- hubungan dengan teman sebayanya. Bagi
katan Dismissng sebesar 11.9%. institusi yaitu sekolah dan tenaga pendidik
Hasil tersebut menjelaskan bahwa khususnya sekolah menegah atas diharap-
pengaruh dimensi Big Five Personality kan dapat memberikan pelatihan atau edu-
dalam memprediksi gaya kelekatan cukup kasi mengenai kepercayaan interpersonal
kecil sehingga masih terdapat faktor lain dan meningkatkan konsep diri pada re-
yang menjadi faktor prediktor yang lebih maja. Bagi peneliti selanjutnya yang akan
besar dalam mempengaruhi setiap gaya meneliti variabel gaya kelekatan bisa dihu-
kelekatan dalam hubungan persahabatan bungkan dengan variabel lain selain kepri-
remaja. Menurut Bartholomew (dalam badian, yaitu keprcayaan interpersonal dan
Baron & Byrne, 2005) bahwa konsep diri konsep diri pada remaja.
dan kepercayaan terhadap orang lain yang
dimiliki setiap individu merupakan faktor DAFTAR PUSTAKA
utama dalam memprediksi gaya kelekatan.
Begitu pula gaya kelekatan dalam hubung- Alwisol. 2009. Psikologi kepribadian (Ed.
an persahabatan remaja yang dapat dipre- revisi). Malang. UMM Press.
diksi oleh kepercayaan pada orang lain dan Asendorpf & Wilpers, S. 1998. Personality
konsep diri yang dimiliki setiap remaja. effects on social relationships.
Journal of Personality and Social
SIMPULAN DAN SARAN Psychology, 74, (6),: 1531-1544.
Azwar, S. 2012. Sikap manusia teori dan
Berdasarkan hasil penelitian dapat pengukurannya. Yogyakarta:
disimpulkan bahwa hipotesis diterima Pustaka Pelajar Offset.
yang artinya terdapat pengaruh dimensi Azwar, S. 2012. Validitas dan reliabilitas.
Big Five Personality dalam memprediksi Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
gaya kelekatan dalam hubungan persa- Baron, R.A., & Byrne, D. 2005. Psikologi
habatan. Hasil penelitian menunjukan sosial (10th ed). Jakarta. Erlangga.
terdapat korelasi dan pengaruh dimensi Barthelonew, K. & Horowitz, L. M. 1991.
Big Five Personality dengan gaya kelekat- Attachment styles among young
167
Kepribadian terhadap Gaya Kelekatan dalam Hubungan Persahabatan (Finda Oktaviani Rahma, Susanti Prasetyaningrum)
168