Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH BERPIKIR KRITIS TERHADAP KEMAMPUAN

PERAWAT DALAM MELAKUKAN ASUHAN KEPERAWATAN


PADA PASIEN RAWAT INAP

Ade sulistya Lubis/181101121

adesulistyalubis@gmail.com

ABSTRAK
Latar belakang : Menerapkan sikap berpikirr kritis berpengaruh pada Kemampuan perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan pada pasien rawat inap. Berpikir kritis akan meningkatkan
kemampuan seorang perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien. Tujuan : Untuk
diketahuinya pengaruh berpikir kritis terhadap kemampuan perawat dalam melakukan asuhan
keperawatan pada pasien rawat inap. Metode : Jurnal ini menggunakan metode tersearch dan analisis
dari berbagai sumber seperti buku teks, buku referensi jurnal dan e-book, dan juga di bandingkan
dengan jurnal yang berhubungan dengan pengaruh berpikir kritis terhadap kemampuan perawat
dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien rawat inap. Hasil : Dari hasil pembandingan
beberapa jurnal diketahui bahwa Asuhan keperawatan bermutu dilakukan dengan meningkatkan
kemampuan berpikir kritis perawat dalam melakukan proses keperawatan. Berpikir kritis dalam
asuhan keperawatan memberikan jaminan keamanan dan memenuhi standar pelayanan. Kesimpulan:
Perawat yang berfikir kritis lebih berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan dengan baik jika dibandingkan dengan perawat yang kurang berfikir
kritis.
Kata kunci : Pengaruh berpikir kritis, Asuhan keperawat, Pasien rawat inap

ABSTRACT
Background: Applying critical thinking attitude affects the ability of nurses in conducting nursing
care to inpatients. Critical thinking will improve a nurse's ability to perform nursing care to patients.
Objective: To determine the effect of critical thinking on the ability of nurses in nursing care for
inpatients. Methods: This journal uses the search method and analysis from various sources such as
textbooks, journal reference books and e-books, and is also compared with journals related to the
influence of critical thinking on nurses' ability to perform nursing care to inpatients. Results: The
results of the writing of this journal note that quality nursing care is carried out by increasing the
nurse's critical thinking skills in the nursing process. Critical thinking in nursing care guarantees
safety and meets service standards. Conclusion: The results of writing this journal are that nurses
who think critically are more influential in increasing the ability of nurses in doing nursing care well
when compared to nurses who lack critical thinking.
Keywords: Influence of critical thinking, nursing care, hospitalized patients.
PENDAHULUAN dan menetapkan asuhan keperawatan yang
sesuai (Cristensen & Kenney, 2009).
Latar Belakang
Berfikir kritis penting dilakukan
Berpikir kritis dapat meningkatkan
sebelum mengambil keputusan dalam
kemampuan seorang perawat dalam
asuhan keperawatan karena merupakan
melakukan asuhan keperawatan pada
salah satu metode ilmiah dalam
pasien rawat inap. Perawat merupakan
menyelesaikan masalah klien.
unsur vital dalam sebuah Rumah Sakit
Kemampuan perawat mengidentifikasi
karena perawat merupakan penjalin
masalah klien dan memilih solusi
kontak pertama dan terlama dengan pasien
intervensi yang tepat tidak lepas dari
khususnya pasien rawat inap, dengan tugas
kemampuan perawat berfikir kritis untuk
utama perawat adalah memberikan asuhan
mengali berbagai alasan berdasarkan
keperawatan dari pengkajian, penegakan
evidence base dari setiap problem dan
diagnose keperawatan, intervensi,
solusi yang teridentifikasi (Potter& Perry,
implementasi sampai dengan evaluasi
2010).
(Potter & Perry, 2009).
Perawat merupakan sumber daya
Perawat juga sebagai seorang praktisi
manusia terpenting di rumah sakit karena
yang berpendidikan diharapkan
selain jumlahnya yang dominan (55-65%)
mempunyai kemampuan intelektual untuk
juga merupakan profesi yang memberikan
menggunakan pemikiran rasional dan
pelayanan yang konstan dan terus menerus
refektif saat perawat mempertimbangkan
selama 24 jam kepada pasien setiap hari.
pengamatan dan informasi tentang kondisi
Setiap upaya untuk meningkatkan asuhan
masing-masing pasien. Sepanjang
keperawatan bermutu dilakukan dengan
komponen dari proses keperawatan,
meningkatkan kemampuan berpikir kritis
perawat menggunakan sikap dan
perawat dalam melakukan proses
kemampuan berfikir kritis untuk
keperawatan. Pelayanan keperawatan
menentukan relevansi, makna dan
didasarkan pada pendekatan pengambilan
iterrelasi data pasien serta untuk memilih
keputusan yang dapat ditingkatkan dengan
berpikir kritis (Ignatavicus & Workman, berdasarkan evidence base dari setiap
2006). problem dan solusi yang teridentifikasi.
Kemampuan berpikir kritis dan
Berpikir kritis dalam keperawatan
disposisinya dapat digunakan ketika
merupakan keterampilan berpikir perawat
menyelesaikan masalah keperawatan (Zori
menguji berbagai alasan secara rasional
& Morrison, 2009).
sebelum mengambil keputusan dalam
asuhan keperawatan. Berpikir kritis dalam Perawat melakukan pengambilan
asuhan keperawatan memberikan jaminan keputusan dalam setiap tindakan,
keamanan dan memenuhi standar sementara itu perawat juga merencanakan
pelayanan. dan memberikan asuhan.Efektifitas dan
ketepatan pengambilan keputusan
Berpikir kritis merupakan suatu
membutuhkan kemahiran dalam
pengujian yang rasional terhadap beberapa
mengumpulkan data dan keterampilan
ide, kesimpulan, prinsip, argumen,
berpikir kritis.
penjelasan, persoalan, pernyataan,
keyakinan dan tindakan, serta inti dari TUJUAN
praktik keperawatan profesional (Taylor,
1. Tujuan umum
2006). Berpikir menjadi bagian tak
Untuk mengetahui faktor-
terpisahkan dari asuhan keperawatan yang
faktor yang berhubungan dengan
dilakukan oleh perawat.
kemampuan berpikir kritis perawat
Berpikir kritis penting dilakukan oleh inap dalam pelaksanaan asuhan
perawat sebelum mengambil keputusan keperawatan.
dalam asuhan keperawatan.Asuhan 2. Tujuan khusus
keperawatan merupakan satu metode
a. Mengetahui pengaruh dengan
ilmiah dalam penyelesaian masalah klien.
Kemampuan perawat mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis perawat

masalah klien dan memilih solusi rawat inap dalam pelaksanaan


intervensi yang tepat tidak lepas dari
asuhan keperawatan.
kemampuan perawat berpikir kritis, yaitu
kemampuan perawat menggali alasan
b. Mengetahui hubungan antara Untuk mengetahui adanya
kompetensi tentang proses pengaruh berpikir kritis terhadap
keperawatan dengan kemampuan kemampuan perawat dan penulisan ini
berpikir kritis perawat rawat inap mengetahui bahwa perawat yang
dalam pelaksanaan asuhan menerapkan sikap berpikir kristis dengan
keperawatan. perawat yang tidak menerapkan sangat
berbeda karna berpikir kritis berpengaruh
METODEOLOGI
terhadap kemampuan perawat.
Jurnal ini menggunakan metode
HASIL DAN PEMBAHASAN
tersearch dan analisis dari berbagai sumber
seperti buku teks, buku referensi jurnal, e- Hasil
book, dan juga di bandingkan dengan
Hasil dari beberapa jurnal , jurnal
jurnal yang berhubungan dengan pengaruh
(Kiki Deniati,dkk.(2018). Pengaruh
berpikir kritis terhadap kemampuan
terhadap kemamouan perawat pelaksana
perawat dalam melakukan asuhan
dalam melakukan asuhan keperawatan di
keperawatan pada pasien rawat inap. Dari
rumah sakit hermina bekasi. jurnal
analisi berbagai sumber digunakan untuk
kesehatan holistic, vol.12, No 1.)
mengetahui pengaruh berpikir kritis
terhadapan kemampuan perawat dalam Berpikir kritis merupakan suatu
melakukan asuhan keperawatan pada proses yang berjalan secara
pasien rawat inap. berkesinambungan menjakup interaksi
dari suatu rangkayan pikiran dan presepsi.
Penulisan jurnal ini dimulai pada
Sedangkan berpikir kritis menurut jurnal
tanggal 31 agustus 2019. Pengolahan
pendapat lainnya merupakan konsep dasar
jurnal dilakukan dengan metode
yang terdiri dari konsep berpikir yang
membandingkan beberapa jurnal yang
berhubungan dengan proses belajar dan
berhubungan dengan berpikir kritis dan
kritis itu sendiri sebagai sudut pandang
kemampun perawat dalam melakukan
selain itu juga membahas tentang
asuhan keperawatan pada pasien rawat
komponen berpikir kritis dalam
inap.
keperawatan yang didalamnya dipelajari
krakteristik, sikap dan standar berpikir kedewasaan untuk mengontrol emosi dan
kritis, analisis, pertanyaan kritis, inovasi (Deswani, 2009).
pengambilan keputusan dan kreatifitas
Pembahasan
dalam berpikir kritis.
Dari hasil pembandingan jurnal
Perawat harus mampu
Berpikir kritis dalam keperawatan
mengidentifikasi masalah pasien dan
merupakan komponen yang sangat penting
memilih solusi intervensi yang tepat,
dari akuntabilitas profesional dan salah
karena perawat akan menghadap
satu penentu kualitas asuhan keperawatan.
bermacam-macam situasi klinis yang
Perawat yang memiliki kemampuan
berhubungan dengan pasien dimana hal ini
berpikir kritis akan menunjukkan sikap
tak lepas dari kemampuan perawat dalam
percaya diri, berpandangan konseptual,
berfikir kritis, karena dengan berfikir
kreatif, fleksibel, rasa ingin tahu,
secara kritis perawat dapat mengambil
berpikiran terbuka, tekun dan reflektif
keputusan secara sistematis dan tepat
(Ingram, 2008). Ignatavicus & Workman
dalam setiap tahapan asuhan keperawatan
(2006) mendukung pendapat ini dengan
yang dilakukan.
mengungkapkan bahwa berpikir kritis
Hasil dari pembandingan jurnal merupakan kompetensi yang perlu
untuk berfikir cerdas perawat harus dimiliki oleh perawat agar mampu
mengembangkan cara berfikir kritis dalam memberikan asuhan keperawatan yang
menghadapi setiap masalah dan berkualitas karena berpikir kritis sangat
pengalaman baru yang menyangkut pasien berkaitan dengan pengambilan keputusan
dengan memiliki karakteristik percaya dan penilaian klinis yang tepat.
diri, berfikir mendalam, keadilan,
Selain menjadi komponen yang
tanggung jawab dan akuntabilitas,
penting dalam keperawatan, berpikir kritis
mengambil resiko, disiplin, kegigihan,
juga menjadi tema yang penting dalam
kreatif, rasa ingin tahu, integritas dan
keperawatan dikarenakan semakin
randah hati, dimana karakteristik tersebut
kompleksnya pengambilan keputusan
dapat dilihat dari sikap dalam memberikan
klinis dalam pemberian pelayanan
asuhan keperawatan dari keterlibatan,
keperawatan untuk mengatasi masalah
klien dan akan terjadi risiko yang
Model Berpikir Kritis Dalam
merugikan klien jika perawat melakukan
Keperawatan
kesalahan dalam membuat keputusan
Dalam penerapan pembelajaran
(Lewis. et al, 2007).
pemikiran kritis di pendidikan
Perawat melakukan pengambilan keperawatan, dapat digunakan tiga model
keputusan dalam setiap tindakan, yaitu, sebagai berikut:
sementara itu perawat juga merencanakan 1. Feling Model
dan memberikan asuhan.Efektifitas dan Model ini menerapkan pada rasa,
ketepatan pengambilan keputusan kesan, dan data atau fakta yang ditemukan.
membutuhkan kemahiran dalam Pemikir kritis mencoba mengedepankan
mengumpulkan data dan keterampilan perasaan dalam melakukan pengamatan,
berpikir kritis. kepekaan dalam melakukan aktifitas

Elemen Berpikir Kritis keperawatan dan perhatian. Misalnya

Berbagai elemen yang digunakan terhadap aktifitas dalam pemeriksaan

dalam penelitian dan komponen, tanda vital, perawat merasakan gejala,

pemecahan masalah, keperawatan serta petunjuk dan perhatian kepada pernyataan

kriteria yang digunakan dengan komponen serta pikiran klien.

keterampilan dan sikap berpikir kritis. 2. Vision model

Elemen berpikir kritis antara lain: Model ini dingunakan untuk

1. Menentukan tujuan membangkitkan pola pikir,

2. Menyususn pertanyaan atau mengorganisasi dan menerjemahkan

membuat kerangka masalah. perasaan untuk merumuskan hipotesis,

3. Menujukan bukti analisis, dugaan dan ide tentang

4. Menganalisis konsep permasalahan perawatan kesehatan klien,

5. Asumsi beberapa kritis ini digunakan untuk

Perspektif yang digunakan mencari prinsip-prinsip pengertian dan

selanjutnya keterlibatan dan kesesuaian peran sebagai pedoman yang tepat untuk

Kriteria elemen terdiri dari kejelasan, merespon ekspresi.

ketepatan, ketelitan dan keterkaitan.


3. Exsamine model kritis adalah untuk mengenalisis
Model ini digunakan untuk merefleksi ide, penggunaan bahasa, perumusan masalah,
pengertian dan visi. Perawat menguji ide penjelasan, dan ketegasan asumsi,
dengan bantuan kriteria yang relevan. kuatnya bukti-bukti,menilai kesimpulan,
Model berfikir kritis dalam keperawatan membedakan antara baik dan buruknya
menurut para ahli, yaitu: argumen serta mencari kebenaran fakta
a. Costa and colleagues (1985) dan nilai dari hasil yang diyakini benar
Menurut ahli, (Costa and Colleagues serta tindakan yang dilakukan.
)klasifikasi berpikir dikenal sebagai “the
six Rs” yaitu: Fungsi berpikir Kritis dalam
1. Remembering( mengingat) Keperawatan
2. Repeating (mengulang)
Berikut ini merupakan
3. Reasoning (memberi
fungsi/manfaat berpikir kritis dalam
alasan)
keperawatan adalah, sebagai berikut:
4. Reorganizing
1. Membedakann sejumlah
(reorganisasi)
penggunaan dan isu dalam
5. Relating (berhubungan)
keperawatan
6. Reflecting (merenungkan)
2. Mengidentifikasi dan merumuskan
b. Lima model berpikir kritis
masalah keperawatan
1. Total recall
3. Menganalisis pengertian hubungan
2. Habits ( kebiasaan)
dari masing-masing idikasi,
3. Nquiry (penyelidikan/
penyebab dan tujuan, serta tingkat
menanyakan keterangan )
hubungan.
4. New ideas and creativity
4. Menganalisis argumen dan isu
5. Knowing how you think
dalam kesimpulan dan tindakan
Ada empat alasan berpikir kritis
yang dilakukan.
yaitu: deduktif, induktif, aktifitas
5. Menguji asumsi yang berkembang
informal, aktivitas tiap hari, dan praktek.
dalam keperawatan.
Untuk menjelaskan lebih mendalam
tentang defenisi tersebut, alasan berpikir
6. Melaporkan data dan petunjuk- 2. Importance
petunjuk yang akurat dalam Penting tidaknya isu atau
keperawatan. pokok-pokok pikiran yang
7. Membuat dan mengecek dasar dikemukaan.
analisis dan falidasi data 3. Novelty
keperawatan. Kebaruan dari isi pikiran, baik
8. Merumuskan dan menjelaskan dalam membawa ide-ide atau
keyakinan tentang aktifitas informasi baru maupun dalam sikap
keperawatan menerima adanya ide-ide orang lain.
9. Memberikan alasan-alasan yang 4. Outside material
relevan terhadap keyakinan dan Menggunakan pengalamanya
kesimpulan yang dilakukan. sendiri atau bahan-bahan yang
10. Merumuskan dan menjelaskan diterimanya dari perkuliahan .
nilai-nilai keputusan dalam 5. Ambiguity clarified
keperawatan Mencari penjelasan atau informasi
11. Mencari alasan-alasan kriteria, lebih lanjut.
prinsip-prinsip dan akktifitas nilai-
nilai keputusan. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembandingan
Aspek-Aspek Berpikir Kritis beberapa jurnal ini adalah Perawat
Berpikir kritis dapat dilihat dari beberapa yang berfikir kritis lebih berpengaruh
penampilan perilaku selama proses dalam meningkatkan kemampuan
berpikir kritis itu berlangsung. Perilaku perawat dalam melakukan asuhan
berpikir kritis seseorang dapat dilihat dari keperawatan dengan baik jika
beberapa aspek, yaitu: dibandingkan dengan perawat yang
1. relevance kurang berfikir kritis.
relevansi ( keterkaitan ) dari Meningkatkan kemampuan
pernyataan yang dikemukan. perawat melakukan asuhan
keperawatan pada pasien inap sangat
berpengaruh dalam menerapkan sikap
berpikir kritis. Sesuai dengan Faithi, A.,& Simamora, R.
pembandingan beberapa jurnal H.(2019,March). Investigating
berfikir kritis menjadi bagian yang nurses’ coping strategies in their
tidak terpisahkan dari asuhan workplace as an indicator of
keperawatan yang dilakukan oleh quality of nurses’ life in
perawat. Indonesia: a preliminary study. In
IOP Conference Series: Earth and
SARAN Environmental Science
(Vol.248,No. 1,p012301).IOP
Diharapkan hasil pembandingan
Publishing.
jurnal ini dapat dikembangkan oleh
penulis lain dengan menggunakan Indriasari , F. N. (2016). Hubungan

variabel-variabel lain yang berpengaruh Antara Penerapan Model

terhadap kemampuan melakukan asuhan Pembelajaran Problem Based

keperawatan seperti uji kompetensi dan Learning dengan Motivasi Belajar

pelatihan serta lebih dikaji dari factor- Mahasiswa Program Study Ilmu

faktor berfikir kritis Keperawatan. Jurnal


Keperawatan Notokusumo, IV(1),
40-46.
REFERENSI
Kiki Deniati,dkk.(2018). Pengaruh
Aprisunadi. (2011). Hubungan Berfikir terhadap kemamouan perawat
Kritis Perawat dengan Kualitas pelaksana dalam melakukan
Asuhan Keperawatan di Unit asuhan keperawatan di rumah
Perawatan Orthopedi Di sakit hermina bekasi. jurnal
Rumah Sakit Umum Pusat kesehatan holistic, vol.12, No 1.
Fatmawati Jakarta. Tesis FIK UI.
Kowiyah. (2012). Kemampuan Berpikir
Tidak Dipublikasikan.
Kritis. Jurnal Pendidikan Dasar,
Departemen Kesehatan RI.(2010).
3(5), 175-179.
Standar Asuhan Keperawatan:
Jakarta.
Kozier, B. (2012). Fundamentalsof Inap Rumah Sakit Umum Provinsi
Nursing : Concepts,Processand Sulawesi Tenggara. Yogyakarta.
Practices.9th Ed. New UGM. Tesis Universitas Gajah
Jersey:Pearson Education, Inc. Mada 2012.

Lutfiani D.L. Achmadi, dkk.(2015). Rubenfeld, M.G., Scheffer, B.K. (2007).


Gambaran tingkat pengetahuan Berpikir kritis dalam
dalam penerapan standar asuhan keperawatan. Jakarta : EGC.
keperawatan diruangan rawat
Sudono, DS, Bambang, dkk. (2017).
inap interna RSUD Datoe
Gambaran Kemampuan Berpikir
Bhimamgkang. E- jurnal
Kritis Perawat Primer Dalam
keperawatan Vol.3,No.3.
Pelaksanaaan Asuhan
Perry, A. G., & Potter, P. A. (2009). Keperawatan di Rumah Sakit
Potter and perry’s fundamentals Islam Surakarta. Jurnal Ilmu
of nursing Australian Keperawatan Indoensia Vol. 10,
No. 1.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005) Buku
Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses dan Praktek (edisi
4). Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Potter, P. A., & Perry, A. G., (2010).


Fundamental of nursing. Buku 1,
edisi 7. Jakarta : Salemba Medika

Potter, P. A., & Perry, A. G., (2013).


Fundamentals of nursing. (8th ed).
Elsevier.

Putra Aryata P.I. (2012) Analisis


Penerapan Standar Asuhan
Keperawatan di Ruang Rawat

Anda mungkin juga menyukai