Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TENTANG PENGGOLONGAN SEL

Dosen Pengampu :
Eka Nurdianty Anwar,M.Pd.Si.
Disusun Oleh Kelompok I :

 Indah Nur Azizah


 Devi Juniarti Safitri
 Nanda Millendeta Fessyola
 Gindo Wali Akbar
 Enjella

AKADEMI ANALIS KESEHATAN HARAPAN BANGSA


BENGKULU

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan
bagi kami sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah BIOLOGI MOLEKULER, yang mana dengan
tugas ini kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan
dosen pengampu Bunda Eka Nurdianty Anwar,M.Pd.Si.
Makalah yang berjudul tentang “PENGGOLONGAN SEL”. Mengenai penjelasan
lebih lanjut kami memaparkannya dalam bagian pembahasan makalah ini.
Dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat, maka kami sebagai penulis
mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yan telah membantu menyelesaikan
makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam penyelesaian makalah ini. Saran dan kritik yang membangun dengan terbuka
kami terima untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

Bengkulu , Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................ ........... I

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ...................................... II

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ ................. III

1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................................. 1


1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................................... 2
1.3 TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH.................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ ................... IV

2.1 PENGERTIAN SEL.............................................................................................................. .... 1

2.2 KLASIFIKASI SEL.................................................................................................................. 2

2.3 BAGIAN-BAGIAN SEL.......................................................................................................... . 3

2.4 FUNGSI ORGANEL................................................................................................................ 4

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................................... V

3.1 KESIMPULAN........................................................................................................................... 1

3.2 SARAN........................................................................................................................ ................ 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan. Dalam


kehidupan sehari-hari biologi mengampil peran yang sangat penting. Untuk itulah kita
mempelajari biologi khususnya tentang Sel. Ini dikarenakan sel merupakan dasar dari sebuah
kehidupan. Sel-sel tersebut membentuk kesatuan untuk membetuk kehidupan. Kita bisa lihat
bahwa alam semesta ini begitu luas. Namun apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata
terdapat kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita bayangkan.dari masa
kemasa dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel. Dimulai dari penemuan Robert Hook
dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian
bahkan sudah mencapai tahap materi genetik. Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak
kasat mata. Ada yang hanya 1-10 mikron, ada yang mencapai 30-40 mikron, bahkan ada yang
beberapa sentimeter. Didalam ukuran yang sangat kecil bentuk yang bermacam-macam
tersebut, sel memiliki bagian-bagian sel yang memiliki fungsi masing-masing. Antar bagian
sel itu melakukan interaksi dan salingt ketergantungan. Oleh karena itu sel dipandang sebagai
dasar kehidupan makhluk hidup. Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot (eu=sejati,
karyon=inti) yang memiliki membran inti dan Prokariot (pro=sebelum, karyon=inti) yang
tidak memiliki membran inti dan pada umumnya makhluk hidup uniseluler.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1).Pengertian Sel
2).Klasifikasi Sel
3).Bagian-bagian Sel
4).Fungsi Membra Sel

1.3 TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah;


1).Diharapkan dapat memahami pengertian sel dan fungsi sel tumbuhan dan hewan
dalam kehidupan.
2).Sebagai salah satu tugas yang dibebankan oleh Dosen mata pelajaran biologi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN SEL

Sel berasal dari kata ‘cella’ yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel
merupakan unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan
kehidupan. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Makhluk hidup (organisme) tersusun
dari satu sel tunggal (uniselular),misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan
protozoa) atau dari banyak sel (multiselular).Pada organisme multiselular terjadi pembagian
tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Struktur sel dan
fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur
evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga
memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan
uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam
organisasi yang sangat rapi. Ada empat teori tentang sel, yaitu :

 unit struktural terkecil makhluk hidup (Schleiden & T. Schwann)


 unit fungsional terkecil makhluk hidup (Max Schultze)
 unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup (Rudolf Virchow)
 unit hereditas terkecil makhluk hidup (Penemuan akhir abad XIX)

2.2. KLASIFIKASI SEL

Sel diklasifikasikan kedalam dua jenis yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel
prokariotik mempunyai membran plasma, sitoplasma yang mengandung ribosom,
mesosom, kromator (pigmen) dan materi inti (DNA dan RNA). Sel prokariotik tidak
mempunyai membran inti dan sistem endomembran seperti retikulum endoplasma dan
kompleks golgi. Selain itu tidak memiliki mitokondria dan kloroplas. Bakteri dan alga
biru merupakan contoh dari organisme sel prokariotik. Berikut bagian struktur sel
bakteri Escherichia coli :
 Pilus
 Ribosom
 Kapsul
 Dinding Sel
 Membrane Plasma
 DNA
 Mesosom
 Flagela

Sel eukariotik memiliki membran nukleus dan sistem endomembran. Berikut struktur
sel eukariotik:
 Membran plasma
 Sitoplasma
 Nukleus
 Sentriol
 Retikulum endoplasma (RE)
 Ribosom
 Kompleks Golgi
 Lisosom
 Mitokondria
 Mikrotubulus
 Mikrofilamen
 Dinding Sel
 Badan mikro
 Plastida
 Vakuola
Perbedaan Sel Hewan dengan Sel Tumbuhan :

Sel Hewan :
a.Tidak memiliki dinding sel.
b.Tidak memiliki plastida.
c.Memiliki lisosom.
d.Memiliki sentrosom.
e.Timbunan zat berupa lemak dan glikogen.
f.Bentuk tidak tetap.
g.pada hewan tertentu memiliki vakuola (ukuran kecil).

Sel Tumbuhan :
a.Memiliki dinding sel dan membran sel.
b.Umumnya memiliki plastida.
c.Tidak memiliki lisosom.
d.tidak memiliki sentrosom.
e.timbunan zat berupa pati.
f. bentuk tetap.
g.memiliki vakuola ukuran besar.
2.3 Bagian-bagian sel
1. Membran sel

Membran sel adalah permukaan luar setiap sel dibatasi oleh selaput halus dan elastis. Membran
sel ini sangat penting dalam pengaturan isi sel, karena semua bahan yang keluar atau masuk harus
melalui membran ini. Hal ini berarti, membran sel mencegah masuknya zat-zat tertentu yang dapat
merugikan sel dan memudahkan masuknya zat-zat yang lain yang berguna bagi sel. Selain
membatasi sel, membran plasma juga membatasi berbagai organel-organel dalam sel, seperti
vakuola, mitokondria, dan kloroplas. Membran plasma bersifat diferensial permeabel, mempunyai
pori-pori ultramikroskopik yang dilalui zat-zat tertentu. Ukuran pori-pori ini menentukan besar
maksimal molekul yang dapat melalui membran. Selain besar molekul, faktor lain yang
mempengaruhi masuknya suatu zat ke dalam sel adalah muatan listrik, jumlah jumlah molekul air,
dan daya larut partikel di dalam air.
Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid (lemak yang bersenyawa dengan fosfat).
Bagian ekor dengan asam lemak yang bersifat hidrofobik (nonpolar), kedua lapis molekul tersebut
saling berorientasi ke dalam. Sedangkan, bagian kepala bersifat hidrofilik (polar) mengarah ke
lingkungan yang berair. Selain fosfolipid terdapat juga glikolipid (lemak yang bersenyawa dengan
karbohidrat) dan sterol (lemak alkohol terutama kolesterol). Sedangkan, komponen protein terletak
pada membran dengan posisi yang berbeda-beda. Beberapa protein terletak periferal, sedangkan
yang lain tertanam integral dalam lapis ganda fosfolipid. Beberapa protein membran adalah enzim,
sedangkan yang lain adalah reseptor bagi hormon atau senyawa tertentu lainnya. Komposisi lipid
dan protein penyusun membran bervariasi, tergantung pada jenis dan fungsi membran itu sendiri.
Namun, membran mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu bersifat permeable selektif terhadap
molekul-molekul. Sehingga, membran sel dapat mempertahankan bentuk dan ukuran sel.

2.Sitoplasma

Sitoplasma merupakan material yang di dalamnya terdapat organel-organel sel. Sebagian besar
bahan sitoplasma adalah air. Di dalam sitoplasma terlarut molekul-molekul kecil seperti garam, gula,
asam amino, asam lemak, nukleotida, vitamin, dan gas-gas tertentu, serta ion dan sejumlah besar
protein. Bahan cair sitoplasma ini, disebut sitosol. Sejumlah enzim yang diperlukan untuk
metabolisme sel juga terdapat di sitoplasma. Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan
kimia yang vital, bahan dasar ini juga merupakan tempat lintasan metabolisme tertentu, misalnya
glikolisis. Selain itu sitoplasma juga berfungsi sebagai tempat pergerakan organel-organel dalam
aliran sitoplasma.

3.Nukleus

Nukleus merupakan organel terbesar dalam sel, terdapat di semua sel eukariotik, kecuali sel-sel
pembuluh floem dewasa dan sel darah merah mamalia dewasa. Bentuk inti umumnya bulat hingga
lonjong dengan garis tengah ± 10 µm (mikro meter) dan panjangnya ± 20 µm. Umumnya tiap sel
hanya memiliki satu inti, tetapi ada juga organisme yang memiliki inti lebih dari satu. Contohnya,
Paramecium yang memiliki dua inti, yaitu mikronukleus dan makronukleus. Nukleus memiliki
peranan yang sangat penting bagi kehidupan sel, karena berfungsi mengendalikan seluruh kegiatan
sel. Hal ini disebabkan karena inti sel mengandung informasi genetika dalam bentuk DNA
(deoxyribonucleic acid). DNA mampu mereplikasi (membuat tiruan diri) yang diikuti oleh
pembelahan inti. Sehingga, inti duplikasinya mengandung DNA yang sama seperti induknya.

Nukleus terbungkus oleh selaput inti dan mengandung kromatin, satu atau dua nukleolus, dan
nukleoplasma. Selaput inti terdiri atas dua lapis membran. Selaput luar berhubungan langsung
dengan retikulum endoplasma, retikulum endoplasma tertutup oleh ribosom dan terlibat dalam
sintesis protein. Pada selaput inti terdapat poripori yang memungkinkan pertukaran zat-zat antara
nukleus dan sitoplasma, misalnya keluarnya RNAd (ribonucleic acid duta), masuknya protein
ribosom, nukleotida, dan molekul yang mengatur kegiatan DNA. Di dalam inti terdapat nukleoplasma
atau getah inti yang berbentuk gel. Nukleoplasma mengandung berbagai substansi kimia, seperti
ion-ion, protein, enzim, dan nukleotid. Kromatin tersusun atas untaian DNA yang terikat pada
protein dasar. Kromatin berarti materi berwarna, karena sifatnya yang mudah menyerap warna agar
bisa dilihat di bawah mikroskop. Pada proses pembelahan sel, kromatin menyerap zat pewarna
secara intensif sehingga lebih mudah dilihat. Benang kromatin mengerut (memendek) menyerupai
benang terpilinyang disebut kromosom. Nukleolus memiliki bentuk bulat, terdapat di dalam
nukleoplasma yang berfungsi dalam pembuatan RNA. Selain itu, nukleolus mengandung banyak DNA
yang bertindak sebagai organisator nukleus dan mengandung salinan gen-gen yang memberi kode
RNA ribosom. Nukleolus akan melarut dan tidak tampak lagi dalam profase (tingkat awal dalam
proses pembelahan sel) dan akan dibuat lagi oleh organisator pada akhir pembelahan sel (telofase).

4.Mitokondria

Mitokondria adalah benda-benda bulat atau berbentuk batang yang ukurannya berkisar antara
0,2 µm sampai 5 µm. Jumlahnya berkisar dari hanya beberapa buah sampai lebih dari 1000 buah per
sel. Sel-sel yang aktif atau yang memerlukan energi lebih besar memiliki mitokondria yang lebih
banyak, misalnya sel hati yang mengandung lebih dari 1000 mitokondria. Setiap mitokondria
dibungkus oleh suatu membran ganda. Membran dalam maupun membran luar terdiri atas suatu
lapisan ganda molekul fosfolipid. Membran luar bersifat licin, sedangkan membran dalam melipat
berulang-ulang menjadi lipatan-lipatan yang masuk ke dalam ruang mitokondria sehingga membran
dalam menjadi luas. Lipatan dalam ini, disebut krista. Di dalam krista terdapat enzim untuk sistem
transmite electron yang sangat penting dalam mengubah energi potensial dari bahan makanan
menjadi energi potensial yang disimpan di dalam ATP. Energi ATP ini digunakan oleh sel untuk
melakukan berbagai kegiatan. Oleh karena itu, mitokondria cenderung berkumpul di daerah sel yang
paling aktif, misalnya sel saraf dan sel otot. Kedua jenis sel tersebut mengandung banyak
mitokondria, karena paling aktif terlibat dalam transmisi impuls listrik, kontraksi, dan sekresi.

5.Ribosom

Ribosom merupakan struktur yang paling kecil dengan garis tengah lebih kurang 20 nm,
berbentuk bulat, dan tersuspensi dalam sitoplasma. Ribosom mengandung RNA dan protein dengan
perbandingan yang sama. Ribosom berfungsi sebagai tempat pembuatan protein. Ribosom dapat
terikat pada membran retikulum endoplasma atau terdapat bebas dalam matriks sitoplasma.
Umumnya, ribosom yang menempel pada RE berfungsi mensintesis protein untuk dibawa keluar sel
melalui RE dan golgi kompleks. Sedangkan, ribosom yang terdapat dalam sitoplasma, mensintesis
protein untuk keperluan dalam sel. Dalam sel terdapat kelompok yang terdiri atas lima atau enam
ribosom yang disebut polisom yang merupakan unit fungsional yang efektif dalam sintesis protein.
6.Retikulum endoplasma

Retikulum endoplasma merupakan sistem membran yang sangat luas di dalam sel. Retikulum
endoplasma di bawah mikroskop elektron, tampak seperti rongga atau tabung pipih yang saling
berhubungan dan menutupi sebagian besar sitoplasma. Membran-membran ini mempunyai struktur
lipid protein yang sama dengan membran lain dalam sel tersebut. Setiap membran pada retikulum
endoplasma memiliki satu permukaan yang menghadap sitosol dan yang lain menghadap bagian
dalam rongga tersebut. Retikulum endoplasma (RE) dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
retikulum endoplasma kasar (RE granular) yang banyak mengikat ribosom dan retikulum
endoplasma halus (RE agranular) yang hanya terdiri atas membran saja. Kedua macam Retikulum
endoplasma ini, dapat ditemukan di dalam satu sel yang sama. RE agranular mempunyai peranan
dalam proses sekresi sel dan sintesis lemak, fosfolipid dan steroid. Sedangkan, RE granular berfungsi
sebagai tempat sintesis protein. Di samping itu, retikulum endoplasma juga berfungsi sebagai sistem
transpor substrat dan hasil-hasil dari sitoplasma ke luar sel dan ke nukleus.

7.Badan Golgi

Badan golgi terdapat di dalam semua sel, kecuali sperma dewasa dan sel darah merah. Badan
golgi terdiri atas anyaman saluran yang tidak teratur yang tampak seperti susunan membran yang
sejajar tanpa granula. Bagian-bagian tertentu saluran ini dapat membesar membentuk suatu
kantung atau vesikula yang berisi zat. Badan golgi amat penting dalam sel-sel yang secara aktif
terlibat dalam sekresi. Badan golgi digunakan sebagai tempat penimbunan sementara protein dan
zat-zat lain yang dibuat dalam retikulum endoplasma. Zatzat ini dalam badan golgi dibungkus
kembali dalam kantung-kantung besar (vesikula). kemudian vesikula tersebut bergerak ke
permukaan sel (membran plasma), lalu membran vesikula membuka dan mengeluarkan isinya ke
luar sel. Badan golgi juga merupakan tempat sintesis polisakarida, misalnya pada mukus. Selulosa
yang disekresikan oleh sel tumbuhan untuk membentuk dinding sel, disintesis pada badan golgi

8.Lisosom

Lisosom adalah struktur yang agak bulat dan dibatasi oleh membran tunggal. Diameternya
sekitar 1,5 µm. Lisosom dihasilkan oleh badan golgi yang penuh dengan protein. Lisosom
mengandung berbagai macam enzim yang mampu melakukan hidrolisis makromolekul-
makromolekul, seperti polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein di dalam sel. Enzim-
enzim hidrolitik ini terkurung di dalam lisosom sehingga menghalangi mencerna komponen-
komponen dalam sel. Jika enzim-enzim hidrolitik ini merembes keluar dari lisosom, maka isi sel
dapat terhidrolisis. Oleh karena itu, lisosom dinamakan kantung pembunuh diri. Apabila bahan di
dalam sel harus dicerna, mula-mula bahan tersebut digabungkan dengan lisosom, kemudian
dihidrolisis. Bahan-bahan tersebut adalah struktur subseluler lain, misalnya mitokondria yang telah
berhenti berfungsi, partikel-partikel makanan, atau bakteri yang merugikan. Lisosom juga berperan
penting untuk menghancurkan selsel yang tidak berfungsi lagi. Bila sel luka atau mati, lisosomnya
membantu dalam menghancurkannya. Misalnya, ekor kecebong yang secara bertahap dihancurkan
oleh lisosom.
9.Periksisom

Peroksisom besarnya hampir sama dengan lisosom (0,3 – 15 µm), dan dibatasi oleh
membran tunggal. Peroksisom dihasilkan oleh retikulum endoplasma. Peroksisom juga penuh berisi
enzim dan yang paling khas adalah katalase. Enzim ini mengkatalis perombakan hidrogen peroksida
(H2 O2), yaitu produk yang berpotensi membahayakan metabolisme sel. Peroksisom juga berperan
dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat, dan dalam perubahan purin dalam sel. Pada hewan,
peroksisom terdapat pada sel-sel hati dan ginjal. Sedangkan, pada tumbuhan, terdapat pada
berbagai tipe sel. Peroksisom sel-sel tumbuhan sering mengandung bahan-bahan yang terkristalisasi.

10.Mikrotubulus

Mikrotubulus adalah silinder protein yang terdapat pada sebagian besar sel hewan dan
tumbuhan. Diameter luarnya kirakira 25 nm dan diameter lumennya sekitar 15 nm. Protein yang
membentuk mikrotubulin disebut tubulin. Ada dua macam tubulin, yaitu α tubulin dan β tubulin.
Kedua tubulin ini memiliki susunan asam amino yang berbeda. Dua molekul (α tubulin dan β tubulin)
bergabung membentuk dimer. Dimer adalah blok bangunan yang membentuk mikrotubulus. Dimer
membentuk dinding silinder dalam bentuk heliks. Mikrotubulus bersifat kaku sehingga penting
dalam mempertahankan atau mengontrol bentuk sel Mikrotubulus berperan dalam pembelahan sel,
karena setiap kromosom bergerak ke kutub pembelahan yang terikat pada gelendong mitotik yang
dibentuk oleh mikrotubul. Selain itu, mikrotubul berguna sebagai saluran bagi arus zat sitoplasma di
dalam sel dan merupakan komponen stuktural yang penting dari silia dan flagela.

11.Mikrofilamen

Mikrofilamen adalah serat tipis panjang berdiameter 5 – 6 nm, terdiri atas protein yang
disebut aktin. Banyak mikrofilamen membentuk kumpulan atau jaringan pada berbagai tempat
dalam sel, misalnya terbentuknya mikrofilamen yang memisahkan kedua sel anak yang akan
membelah. Selain itu, mikrofilamen berperan dalam gerakan atau aliran sitoplasma. Mikrofilamen
juga merupakan ciri-ciri yang penting dalam sel yang berubah-ubah bentuknya.

2.4. FUNGSI ORGANEL

Sel merupakan unit struktural dan fungsional yang menjadi kesatuan hereditas dalam
pertumbuhan makhluk hidup. Secara umum terdapat 4 teori yang terkenal mengenai sel
yaitu:
1.Sel merupakan unit struktural makhluk hidup (Mathias Jacob Schleiden - Theodor
Schwann).
2.Sel merupakan unit fungsional makhluk hidup (Max Schultze).
3.Sel merupakan unit pertumbuhan makhluk hidup (Rudolf Virchow).
4.Sel merupakan unit hereditas makhluk hidup (Walter Sutton - Theodor Boveri).

Secara garis besar, sel dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :

1.Membran sel (hewan) atau dinding sel (tumbuhan) Membran sel merupakan bagian
terluar dari sel dan sitoplasma yang berfungsi mengatur pertukaran substansi zat dan
melindungi bagian dalam sel. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang berfungsi :
a. Melindungi bagian sel yang terletak lebih dalam.
b. Memperkokoh sel.
c. Mencegah agar sel tidak pecah.
d. Menjadi tempat berpindahnya air dan mineral.

2.Sitoplasma Sitoplasma merupakan massa protoplasma yang terletak di bagian dalam sel di
antara membran sel dan nukleus. Sitoplasma terdiri dari dua bagian yaitu bagian luar
(ektoplasma) dan bagian dalam (endoplasma). Sitoplasma dapat berbentuk cair atau gel dan
berperan penting dalam transportasi zat makanan.

3.Organel Organel adalah bagian atau organ di dalam sel yang memiliki fungsi tertentu.
Organel yang terdapat dalam sel antara lain inti sel, plastida, ribosom, vakuola, mitokondria,
badan golgi, retikulum endoplasma, lisosom, badan mikro, mikrotubulus dan mikrofilamen.
Organel memiliki fungsi-fungsi tertentu di dalam sel.

Berikut beberapa fungsi dari organel sel :


1.Inti sel (nukleus) Merupakan salah satu organel terbesar yang dilindungi oleh membran
nukleus yang disebut nukleus dan di dalamnya terdapat nukleolus. Nukleus berfungsi :
 sebagai pusat pengatur seluruh kegiatan sel
 mengendalikan reproduksi sel
 mengatur sintesis protein

2.Retikulum endoplasm Merupakan organel yang berbentuk saluran-saluran yang terhubung


dengan inti. Retikulum endoplasma terdiri dari 2 jenis yaitu retikulum endoplasma halus
(REH) yang tidak mengandung ribosom, dan retikulum endoplasma kasar (REK) yang
merupakan tempat menempelnya ribosom.
Retikulum endoplasma memiliki fungsi antaralain :
 berperan dalam transport zat.
 tempat menempelnya ribosom.

3.Mitokondria Merupakan organel sel yang berbentuk kapsul dengan saluran lekuk pendek di
bagian dalamnya. Mitokondria dilindungi oleh membran rangkap. Adapun fungsi
mitokondria yaitu :
 untuk respirasi sel.
 pusat pembangkit tenaga.

4.Badan golgi Merupakan organel yang berbentuk bulatan yang memiliki fungsi sebagai
berikut :
 berperan penting dalam sekresi zat.
 sintesis lisosom.
 mengangkut dan mengubah materi zat secara kimia.
5.Ribosom Merupakan organel sel yang terdapat di sitoplasma dan menempel di retikulum
endoplasma kasar. Ribosom memiliki peran penting untuk sintesis protein.

6.Lisosom Organel yang banyak ditemukan dalam sel-sel yang berperan penting dalam
imunitas seperti leukosit dan limfosit. Lisosom memiliki beberapa fungsi diantaranya :
 mencerna zat-zat yang belum dapat diurai.
 menghancurkan bagian sel yang tidak berguna lagi.
 merupakan tempat pembentukan enzim pencernaan.
7.Plastida Merupakan organel yang khas pada sel tumbuhan sebagai tempat pigmen warna.
Plastida terdiri dari beberapa bagian seperti kloroplas, kromoplas, dan leukoplas.

8.Vakuola Vakuola umumnya ditemui pada sel tumbuhan. Vakuola merupakan organel yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan sekaligus menyimpan zat-zat
yang akan dieksresikan.

9.Mikro tubulus Merupakan organel mikro yang berfungsi sebagai kerangka sel dan berperan
penting dalam pembentukan spindel.

10. Mikro filamen Merupakan benang-benang filamen halus yang mempengaruhi kontraksi
sel.

2.4. FUNGSI MEMBRAN SEL

Selain berperan sebagai pengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel, membran sel
memiliki fungsi-fungsi antara lain sebagai pengokoh bentuk sel, pencegah agar sel tidak pecah,
penjaga komponen sel dari lingkungan luar, menjadi reseptor dari rangsangan luar, dan lain
sebagainya. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing fungsi membran sel itu.

1. Memperkokoh sel
Membran sel memiliki fungsi sebagai penahan sitoskeleton. Fungsi tersebut membuat sel
mempunyai bentuk tertentu sehingga dapat membantu sel untuk bergabung dengan sel-sel lainnya
dalam membentuk jaringan. Fungsi membran sel dalam memperkokoh sel sangat vital bagi
tersusunnya jaringan yang kemudian bersatu menjadi organ dan sistem organ.
2. Mencegah agar sel tidak pecah
Sitoplasma yang dimiliki sel hidup dikelilingi oleh membran sel. Sitoplasma terdiri atas cairan yang
didalamnya terlarut molekul molekul kecil berukuran 0,001 sd 0,1 mikron. Bila membran sel tak ada,
maka cairan dan organel sel yang terdapat dalam sitoplasma akan tercerai berai sehingga tidak akan
dapat menjalankan fungsinya dalam mendukung metabolisme sel.

3. Membran sel menjaga komponen-komponen sel tetap terisolasi dari lingkungan luar
Komponen intraseluler dari lingkungan ekstraseluler yang terpisahkan oleh fungsi membran sel telah
membuat berbagai ancaman yang akan masuk ke dalam sel (misalnya seperti inveksi virus) dapat
dikendalikan secara penuh. Terutama pada jamur, bakteri, dan tumbuhan, fungsi membran sel ini
lebih optimal karena membran sel dibantu dengan adanya dinding sel. Dinding sel yang terdapat
pada sel ketiga organisme tersebut menyediakan dukungan mekanik bagi sel dalam menghalang
ancaman-ancaman dari lingkungan luar sel.

4. Sebagai reseptor dari rangsangan luar


Fungsi membran sel selanjutnya adalah sebagai reseptor terhadap rangsangan yang muncul dari luar
sel. Membran sel memiliki peran penting sebagai media komunikasi sel dengan lingkungannya.
Melalui mekanisme ini, fungsi inti sel dan organel sel yang terdapat dalam sitoplasma dapat
menyesuaikan lingkungan luar sel sehingga mampu bertahan hidup.

5. Sebagai tempat pertukaran zat atau transpor molekul


Membran sel mampu mengatur zat apa saja yang boleh masuk dan keluar dari sel. Kemampuan ini
diperoleh karena membran sel bersifat semi permeabel atau selektif permeabel. Sifat selektif
permeabel tersebut dimiliki karena struktur membran sel yang terdiri atas gabungan 2 Lapisan
utama yaitu fosfolipida dan protein (lipoprotein). Sifat selektif permeabel yang dimiliki membran sel
sangat penting bagi transportasi (pengangkutan) bahan-bahan yang diperlukan sel dalam
melangsungkan metabolismenya. Transpor melalui membran sel dilakukan secara aktif maupun
pasif. Lebih jelas mengenai mekanisme transpor melalui membran sel dapat Anda temukan dalam
artikel ini.

Selain kelima fungsi di atas, membran sel juga memiliki beberapa fungsi lain yang mungkin tidak
dapat dijelaskan secara rinci. Beberapa fungsi membran sel tersebut antara lain:

1. Sebagai media berlangsungnya reaksi-reaksi kimia.


2. Penyedia berbagai fungsi enzim karena protein yang menyusun strukturnya dapat menjadi
katalisator dalam reaksi tertentu.
3. Membran sel berfungsi seperti filter yang mencegah organisme patogen seperti virus masuk
ke dalam sel.
4. Sebagai pembatas antara isi sel dengan bagian luar sel.
5. Melindungi bagian sel yang terletak lebih dalam.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. KESIMPULAN

Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan meneliti
sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-ruangan yang dibatasi oleh
dinding disebut sel. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi
penyusun dalam rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789- 1869) mengadakan
perubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore Schwann (1801-1881), seorang
pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-1881), pakar botani Jerman
mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831),
seorang biolog Skotlandia menemukan inti (nukleus). MaxSchultze (1825-1874), seorang
pakar anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf
Virchow mengatakan sel berasal dari sel Omnis Cellula Cellula.Sel dibedakan atas beberapa
bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel eukariotik dan prokariotik), berdasarkan
keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian
hidup dan bagian yang mati).Sel tumbuhan terdiri atas: dinding sel, membran plasma,
sitoplas.Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit kehidupan
dari sebuah makhluk hidup.
Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-masing layaknya indivudu. Didalam sel
terdapat bagian-bagian yang terdiri dari bagian hidup mati seperti dinding sel dan vakuola
dan bagian yang hidup seperti, plasma sel, dan organel-organel sel. Bagian-bagian tersebut
bekerja sama dalam melakukan kegiatannya. Namun, tidak semua memiliki bAgian tersebut.
Pada sebagian sel prokariot hanya memiliki beberapa bagian saja.

3.2. SARAN

Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa sel
penting bagi kehidupan kita. Selain dari pada itu, penulis memohon maaf apabila terdapat
kesalahan karena kami masih dalam proses pembelajaran. Dan yang kami harapkan dengan
adanya makalah ini,dapat menjadi wacana yang membuka pola pikir pembaca dan memberi
saran yang sifatnya tersirat maupun tersurat.

Anda mungkin juga menyukai