Makalah Filsafat Lopi
Makalah Filsafat Lopi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat Yunani Klasik merupakan awal dari permulaan pemikiran
filsafat atau bahasan masalah filsafat secara spekulatif rasional dan tidak
irasional dogmatis.Filsafat umum klasik juga merupakan ilustrasi pmikiran
dan pembahasan masalah filsafat secara sistematis dan lengkap dan juga
berlaku sampai sekarang.
Sejarah filsafat dipelajari dengan tujuan agar diperoleh apa yang
menjadi masdalah pokok filsafat dan sejarah perkembangan pemikiran
filsafat mempelajari sejarah filsafat juga menyadarkan kita bahwa ajaran
yang baik belum tentu diterapkan dengan baik oleh sebab itu waktu dan
tempat belum cukup masak memberikan dan berlaku sampai sekarang.
Sejarah filsafat menyadarkan bahwa setiap teori ada kelemahannya dan
ada kebaikannya.karena itu menurut adanya kerja sama antar sesama
pengusaha filsafat saling member dan menerima (take and give),dalam
rangka bersama demi kesejahteraan hidup manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Yunani Klasik
2. Bagaimana bentuk pengklasifikasiannya?
3. Tentang pemikiran Yunani Klasik pelopor Socrates,Plato dan
Aristoteles?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang Yunani Klasik.
2. Untuk mengetahui pembentukan klasifikasi
1
3. Untuk mengetahui bagaimana pemikiran filsafat Yunani klasik
yang diplopori oleh Socrates Plato dan Aristoteles.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kaum Sofisme itu muncul bermula diathena dan dengan sebentar saja
ajarannya berkembang keseluruh Attika, sebabnya karena mereka
memaparkan soal-soalnya dan mereka memecahkan berbagai masalah hidup
di tengah-tengah rakyat. Tindakan guru-guru Sofis itu membawa perubahan
besar dalam sejarah peradaban grik.1
Zaman Fofistik ini adalah zaman perpisahan, masa pancaroba dalam
alam pikiran grik. Oleh kerena kedudukannya pada perpisahan zaman,
kaum Sofis merintis jalan baru yang arahnya belum tertentu. Ajaran kaum
Sofis meruntuhkan yang ada dengan tiada menimbulkan yang baru.
Sesungguhnya gerakan Sofisme penting juga bagi sejarah Filosofi. Sekalipun
ia tidak memberikan keputusan tertentu dan tetap, karena tindakan kaum
Sofis timbullah soal-soal yang menjadi buah pikiran yang pokok
penyelidikan bagi Socrates, Plato dan Aristoteles beserta murid-muridnya
kemudian. Kaum sofis membawa filosofi memandang manusia sebagai
mahluk yang berpengetahuan dan berkemauan. Pengetahuan manusia dan
kemauan itulah sekarang dijadikan soal filosofi.
Kaum Sofis tidak ada yang sama pendiriannya tentang suatu masalah.
Mereka hanya sependuluan dalam meniadakan, dalam pendirian negatif,
pokok ajarannya adalah bahwa ” kebenaran yang sebenar-benarnya tidak
tercapai” ,maka tiap-tiap penduluan boleh dibenarkan.
3
Oleh karena Sofisme mengajar orang memandang segala-galanya
sebagai sementara, ajarannya bersifat relatif. Sofisme adalah teori tentang
relativisme, menyementarakan segala-galanya.
Kaum sofis menggontangkan segala sendi kebenaran sehingga orang
tak tau lagi apa yang boleh dikatakan benar buat sekarang dan kemudian.
Tak heran, kalu banyak kekacauan yang ditimbulkannya dalam pergaulan
hidup. Protagoras salah satu tokoh terkemuka aliran ini menyatakan bahwa
manusia adalah ukuran segalanya, jika manusia mengaggapnya demikian
maka demikianlah adanya.
Sofisme bukan merupakan suatu aliran atau ajaran, tetapi lebih
merupakan suatu gerakan dalam bidang intelektual yang disebabkan oleh
pengaruh kepesatan minat orang terhadap filsafah.
Istilah sofis yang bersal dari kata sophistes mempunyai pengertian
seorang sarjana atau cendekiawan. 2
Dari uraian diatas telah disebutkan bahwa timbulnya kaum sofis
karena akibat dari minat orang terhadap filsafah. Akan tetapi, terdapat 3
faktor yang mendorong timbulnya kaum sofis, yaitu :
a. Perkembangan secara pesat kota athena dalam bidang politik dan ekonomi,
b. Kebutuhan dalam bidang pendidikan tidak terelakkan lagi karena desakan
kaum intelektual,
c. Pemukiman perkotaan bangsa yunani terletak di pantai, kontak dan
pergaulan dengan bangsa lain tidak terlakkan lagi.
Berikut tokoh-tokoh sufisme,yaitu:
2Dr.Harun hadiwijoyo, Sari Sejarah Filsafat Barat 1, Jogjakarta: Kanisius, 1980, h.35
4
B. Pengklasifikasian tokoh-tokoh sufisme
1. Protagoras
Riwayat Hidup
5
Ajaran tentang pengenalan
6
Seni berdebat
Para musush kaum Sofis telah menafsirkan gagasan ini dalam arti moral.
Mereka memberi kesan seakan-akan menurut Protagoras perbuatan yang
sama serentak dapat dicela dapat juga dipuji, sehingga sesuatu yang baik
menjadi buruk begitu pula sebaliknya.
7
Ajaran tentang negara
Salah satu karya Protagoras yang berjudul Peri theôn (“perihal dewa-
dewa) diambil sebuah kutipan yang menyatakan “saya tidak merasa
sangggup menetapkan mereka (dewa-dewa) itu ada atau tidak; dan saya
juga tidak dapat menentukan hakikat mereka. Banyak hal yang merupakan
halangan, baik kaburnya pokok bersangkutan maupun pendeknya hidup
8
manusia”. Pendapat Protagoras tentang dewa-dewa boleh disebut suatu
skeptisisme, artinya disini tidak mungkin mencapai kebenaran. Sangat cocok
denga anggapan relativistis yang dianut oleh Protagoras dalam bidang
pengenalan.
2. Gorgias
Riwayat hidup
Ajaran
Dalam bukunya yang berjudul Tentang yang tidak ada atau alam,
Gorgias menuliskan tiga pendiriannya: [1] tidak ada sesuatu pun; [2]
seandainya sesuatu ada, maka itu itu tidak dapat dikenal; [3] seandainya
sesuatu dapat dikenal, maka pengetahuan itu tidak bisa disampaikan kepada
orang lain. Ketiga pendirian ini disokong oleh banyak argumen. Jika yang
dimaksudkan oleh Gorgias itu seperti apa adanya, maka Gorgias bukan saja
menganut suatu paham skeptisisme, melainkan juga memihak kepada
nihilisme (anggapan bahwa tidak ada sesuatu pun atau tidak ada sesuatu
yang bernilai). Tetapi sulit sekali untuk membayangkan bahwa pendirian-
pendirian itu mengandung maksud Gorgias sendiri. Agaknya is ingin
menyindir metode berargumentasi yang dipakai madzhab Elea dengan
memperlihatkan bahwa cara berargumentasi mereka dapat diteruskan
hingga menjadi mustahil.
9
Aspek positif dari alirannya adalah mempengaruhi terhadap
kebudayaan Yunani,yaitu suatu revolusi intelektual dan mengangkat
manusia sebagai objek pemikiran filsafat.Aspek negatinya adalah membawa
pengaruh yang tidak baik terhadap kebudayaan Yunani terutama nilai-nilai
tradisional dihancurkan.Kecakapan berpidato dipergunakan untuk
memutarbalikkan kebenaran karena Sofisme meragukan kebenaran dan ilmu
pengetahuan digoncangkan.3
3. Hippias
Riwayat hidup
Hippias adalah kawan sebaya dengan Sokrates dan berasal dari kota
Elis. Ia dibicarakan dalam kedua dialog Plato yang berjudul Hiipias Major
dan Hippias Minor. Rupanya ia menguasai banyak lapangan keahlian.
Terutama ia mempunyai jasa-jasa besar dalam bidang ilmu ukur.
Ajaran
3Ibid,hlm 2
10
Padahal, menurut kodratnya, semua manusia sama derajatnya.
Dengan demikian pada Hippias tampaklah suatu kosmopolitisme dan
universalisme yang menandai banyak Sofis.
4. Prodikos
Riwayat hidup
Prodikos berasal dari pulau Keos dan ia juga boleh dianggap sebagai kawan
sebaya Sokrates.
Ajaran
5. Kritias
Riwayat hidup
Kritias hidup di abad ke-5 SM. Ia berasal dari Athena dan memainkan
peranan pentik dalam politik kota itu.
11
Ajaran
12
Menurutnya ada kebenaran objektif yang tidak bergantung pada saya atau
kita, metode yang digunakannya adalah dialektika yakni melalui
percakapan-percakapan lalu menganalisisnya. Hasil analisisnya
menghasilkan hipotesis-hipotesis sampai pada akhirnya menjadi definisi
yang sangat berguna.
Bagi dia kebenaran umum adalah definisi, dan pengetahuan yang
khusus ialah kebenaran relatif.
Orang Athena mulai kembali memegang kaidah sains dan kaidah agama
mereka, kubu Socrates pun semakin kuat. Dan kaum Sofis menuduh Socrates
merusak mental anak muda dan menolak Tuhan-Tuhan. Socrates kemudian
diadili dan dijatuhi hukuman mati. sekalipun Socrates mati, ajarannya
tersebar justru dengan cepat.
13
Pada masanya pemikiran filsafat lebih maju, dasar-dasar sains
diletakkan. Jasanya dalam menolong Plato dan Socrates memerangi orang
sofis ialah karena bukunya yang menjelaskan palsunya logika yang
digunakan oleh tokoh-tokoh sofisme
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat menurut bahasa berarti”Pencinta kebijaksanaan” dapat
diartikan filsafat adalah ilmu yang mempelajari seluruh fenomena
kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis.Filsafat itu sendiri pertama
muncul di Yunani karena di sana tidak ada kasta pendeta sehingga
masyarakat lebih bebas mengutarkab pemikirannya pemikirannya
perkembangan filsafat itu sendiri dari empat aspek masa yaitu masa klasik
sebelum Socrates dan Masa keemasan,didalam itu terdapat tiga filosuf
sukses yang menyumbangkan pemikiran,yang briliand dikenal berbagai
Negara sampai sekarang yaitu Socrates,Plato,dan Aristoteles kemudian masa
pertengahan,masa modern,dan masa Kontemporer.
15
DAFTAR PUSTAKA
3Ibid,hlm 2
5 Op.Cit., h.100-101
16
MAKALAH FILSAFAT UMUM
“YUNANI KLASIK”
DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
1. NURSELA
2. LOPITA JAYANTI
3. SELPI GUSRIA
4. SANTOSA
5. DAVIT APRIANSA
Dosen Pengampu:
ARMINTEDY,S.T.H.I,M.Ag
NIP.199100302015031004
17
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah FILSAFAT UMUM yang berjudul
YUNANI KLASIK ,dalam menyusun makalah ini,penulis menyadari
kekurangan dan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulisan.
Penyusun
ii 18
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
19