Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada alat kumparan putar jenis magnet permanen, jarum penunjuk meter akan berhenti
apabila torsi penyimpang dan torsi kontrol sama besarnya, sehingga torsi penyimpang
sebanding dengan arus yang mengalir. Karena alat ukur kumparan putar jenis magnet
permanent bekerja berdasarkan gaya Lorentz, maka torsi penyimpang yang terjadi apabila arus
yang melewati kumparan menimbulkan gaya dikedua sisinya. Hal ini sebanding apabila arus
yang melalui kumparan 1 ampere, maka magnitude gaya akan ditimbulkan pada tiap sisi
kumparan.

Apabila kumparan dipasang pegas-pegas pengatur, maka torsi elektromagnetik akan


membangkitkan torsi mekanik pegas yang arahnya berlawanan sehingga kumparan tersebut
dapat berputar. Pada saat terjadi kesetimbangan torsi, kumparan defleksi dengan sudut tertentu.
Besarnya sudut defleksi ditunjukan oleh jarum penunjuk sehingga dapat ditera antara arus listrik
dan sudut defleksinya. Hal ini diaplikasikan pada galvanometer arus searah, fluks meter
galvanometer balistik, dll.

Dalam penulisan makalah ini penulis akan memaparkan tentang galvanometer jenis
balistik dan suspensi serta menjelaskan beberapa aspek penting serta prinsip kerjanya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Sebagaimana yang dijelaskan dalam latar belakang, maka perumusan masalah pada
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Galvanometer?
2. Bagaimana prinsip dan cara kerja Galvanometer?
3. Apa yang dimaksud dengan Galvanometer Balistik?
4. Apa yang dimaksud dengan Galvanometer Suspensi?

1.3 TUJUAN

Sebagaimana yang dirumuskan dalam rumusan masalah, maka tujuan penulisan


makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui apa itu Galvanometer

1
2. Mengetahui prinsip dan cara kerja Galvanometer
3. Mengetahui tentang Galvanometer Balistik
4. Mengetahui tentang Galvanometer Suspensi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN GALVANOMETER

Istilah galvanometer diambil dari seorang yang bernama Luivi Galvani. Penggunaan
galvanometer pertama kali dilaporkan oleh Johann Schweigger dari Universitas Halle di
Nurremberg pada 18 september 1820. Andre-Marie Ampere adalah seorang yang memberi
kontribusi dalam mengembangkan galvanometer. Galvanometer pada umumnya dipakai untuk
penunjuk analog arus searah, dimana arus yang diukur merupakan arus-arus kecil misalnya
yang diperoleh pada pengukuran fluks magnet.
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda
potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat
arus maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya
yang tidak mendukung . Gambar dibawah ini memperlihatkan bahwa galvanometer hanya dapat
mengukur arus maupun tegangan yang relative rendah.

Tegangan yang diukur sekitar 1 volt

2
Tegangan yang diukur sekitar 24 volt dan galvanometer rusak

Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik
yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal (pada voltmeter
disebut hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut hambatan shunt).

2.1.1 GALVANOMETER dengan HAMBATAN SHUNT

Galvanometer dengan hambatan shunt adalah ampermeter. Dalam pemasangannya,


ampermeter ini harus dihubungkan paralel dengan sebuah hambatan shunt Rsh. Pemasangan
hambatan shunt ini tidak lain bertujuan untuk meningkatkan batas ukur galvanometer agar dapat
mengukur kuat arus listrik yang lebih besar dari nilai standarnya.

Pemasangan Galvanometer dengan hambatan shunt

Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet akan
timbul gaya lorentz yang menggerakkan jarum penunjuk hingga menyimpang. Apabila arus
yang melewati kumparan agak besar, maka gaya yang timbul juga akan membesar sedemikian
sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar. Demikian sebaliknya, ketika
kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akan dikembalikan ke posisi semula oleh sebuah
pegas.

3
2.1.2 GALVANOMETER dengan HAMBATAN DEPAN (MULTIPLIER)

Galvanometer dengan hambatan depan adalah voltmeter. Sebuah galvanometer dan


sebuah hambatan eksternal Rx yang dipasang seri. Adapun tujuan pemasangan hambatan Rx
ini tidak lain adalah untuk meningkatkan batas ukur galvanometer, sehingga dapat digunakan
untuk mengukur tegangan yang lebih besar dari nilai standarnya.

Pemasangan Galvanometer dengan hambatan depan (multiplier)

Fungsi multiplier adalah menahan arus agar tegangan yang terjadi pada galvanometer
tidak melebihi kapasitas maksimum, sehingga sebagian tegangan akan berkumpul pada
multiplier. Dengan demikian kemampuan mengukurnya menjadi lebih besar.

2.2 PRINSIP DAN CARA KERJA GALVANOMETER

Galvanometer pada umumnya dipakai untuk mengukur kuat arus listrik. Galvanometer
bekerja berdasarkan prinsip bahwa sebuah kumparan yang dialiri arus listrik dapat berputar
ketika diletakkan dalam satu daerah medan magnetik. Pada dasarnya kumparan terdiri dari
banyak lilitan kawat. Sebuah galvanometer yang digantungkan pada kumparan, kopel magnetik
akan memutar kumparan seperti yang telah kita ketahui yaitu kumparan hanya dapat berputar
maksimal seperempat putaran kedudukan kumparan tegak lurus terhadap medan magnet.
Galvanometer bekerja berdasarkan gaya Lorentz. Gaya dimana gerak partikel akan
menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan
yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F). Ibu jari

4
menunjukan arah arus . Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet (B). Telapak tangan
menunjukkan arah gaya Lorentz (F). Untuk muatan negatif arah gerak searah dengan arah arus,
sedang untuk muatan positif arah gerak berlawanan dengan arah arus.

Cara kerjanya galvanometer sama dengan motor listrik, tapi karena dilengkapi pegas,
maka kumparannya tidak berputar. Muatan dalam magnet dapat berubaha karena arus listrik
yang mengalir ke dalamnya. Galvanometer pada umumnya dipakai untuk arus searah, tetapi
prinsipnya menggunakan konstruksi kumparan putar.

Cara kerja galvanometer, yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya
Lorents sama besar tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling
berhadapan. Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder membentuk satu
kumparan dan diletakkan diantara diantara kutub-kutub sebuah magnet permanen. Arus listrik
memasuki dan meninggalkan kumparan melalui pegas spiral yang terpasang di atas dan di
bawah kumparan. Maka sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan
mengalami gaya Lorentz yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebabkan kumparan
berputar. Putaran kumparan ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan hanya akan

5
berputar dengan sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh sebuah jarum untuk
menunjuk pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh skala menyatakan besar arus listrik
yang diukur.

2.3 JENIS-JENIS GALVANOMETER

2.3.1 GALVANOMETER BALISTIK


Untuk mengukur fluksi maknit digunakan galvanometer balistik, dimana galvanometer ini
bekerja menggunakan prinsip d’ Arsonval dan dirancang khusus untuk pemakaian selama 20 –
30 sekon dengan kepekaan tinggi. Pada pengukuran balistik ini, kumparan menerima suatu
impuls arus sesaat, mengakibatkan kumparan berayun ke satu sisi dan kemudian kembali
berhenti dalam gerakan berisolasi.
Jika impuls arus berlangsung singkat, maka defleksi mula-mula dari posisi berhenti
berbanding lurus dengan kuantitas pengosongan muatan listrik melalui kumparan. Nilai relatif
impuls arus yang diukur dalam defleksi sudut mula-mula dari kumparan adalah :
Q=Kθ
Dimana:
Q = muatan listrik ( coulomb )
K = kepekaan galvanometer ( coulomb / radian defleksi )
θ = defleksi sudut kumparan ( radian )

Harga kepekaan galvanometer ( K ), dipengaruhi oleh redaman dan besarnya diperoleh


secara eksperimental, melalui pemeriksaan kalibrasi pada kondisi pemakaian yang nyata.

Untuk mengkalibrasi galvanometer, digunakan beberapa metoda, yaitu :


1. Metoda kapasitor.
2. Metoda solenoida.
3. Metoda induktansi bersama.
Pada Metoda induktansi bersama, sumber arus di rangkaian primer dikopel melalui ke
galvanometer, melalui pengujian induktansi bersama ( M ).

6
2.3.2 GALVANOMETER SUPENSI (SUSPENSION GALVANOMETER)
Pengukuran-pengukuran arus searah sebelumnya menggunakan galvanometer sistem
gantungan, yang merupakan pelopor instrumen kumparan putar, sebagai dasar umum instrumen
penunjuk arus searah yang dipakai secara luas saat ini. Dengan beberapa penyempurnaan,
Galvanometer suspensi masih digunakan untuk pengukuran-pengukuran laboratorium
sensitivitas tinggi tertentu, jika keindahan instrumen bukan merupakan masalah dan portabilitas
bukan menjadi prioritas.
Galvanometer suspensi adalah jenis alat ukur yang merupakan cikal bakal atau dasar
dari alat-alat ukur arus searah yang menggunakan kumparan gerak (moving coil) bagi sebagian
besar alat-alat ukur arus searah yang digunakan hingga saat ini. Pada galvanometer ini, sebuah
kumparan dari kawat halus digantungkan di dalam sebuah medan magnet permanen. Bila
kumparan dialiri arus listrik maka kumparan putar akan berputar di dalam medan magnet.
Konstruksi dan prinsip kerjanya adalah sebagai berikut :

1. Sebuah kumparan kawat halus digantung di dalam medan maknet yang dihasilkan oleh
sebuah maknet permanen, berdasarkan hukum gaya elektromagnet, jika dialiri arus
listrik , maka kumparan tersebut akan berputar ( arus listrik mengalir dari dan ke
kumparan melalui sebuah gantungan yang terbuat dari serabut halus dan keelastisan
serabut tersebut menghasilkan suatu torsi yang akan melawan perputaran kumparan ).
2. Kumparanakan terus berdefleksi sampai gaya elektromaknetnya mengim-bangi torsi
mekanis lawan dari gantungan. Dengan demikian defleksi kumparan merupakan ukuran
untuk arus yang dibawa kumparan tersebut.
3. Sebuah cermin dipasang pada kumparan yang berfungsi untuk mendefleksikan
seberkas cahaya, sehingga sebuah bintik cahaya yang sudah diperkuat bergerak diatas

7
skala pada suatu jarak dari instrumen dan efek optiknya adalah sebuah jarum penunjuk
yang panjang dengan massa nol.

BAB III
PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN

Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan
beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur
kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen-komponen
internalnya yang tidak mendukung.

Cara kerja galvanometer sama dengan motor listrik, tapi karena dilengkapi pegas, maka
kumparannya tidak berputar. Muatan dalam magnet dapat berubaha karena arus listrik yang
mengalir ke dalamnya. Galvanometer pada umumnya dipakai untuk arus searah, tetapi
prinsipnya menggunakan konstruksi kumparan putar.

Untuk mengukur fluksi maknit digunakan galvanometer balistik, dimana galvanometer


ini bekerja menggunakan prinsip d’ Arsonval dan dirancang khusus untuk pemakaian selama
20 – 30 sekon dengan kepekaan tinggi. Sedangkan Galvanometer suspensi digunakan untuk
pengukuran-pengukuran laboratorium sensitivitas tinggi tertentu, jika keindahan instrumen
bukan merupakan masalah dan portabilitas bukan menjadi prioritas.

Prinsip kerja galvanometer suspensi diterapkan sama terhadap jenis instrumen yang
lebih baru, yaitu mekanisme kumparan putar maknet permanen ( PMMC : permanent magnet
moving coil ). Prinsip kerjanya yakni jika arus mengalir di dalam kumparan, akan timbul torsi
elektromaknetik yang menyebabkan berputarnya kumparan, dan torsi ini akan diimbangi torsi
mekanis dari pegas-pegas pengatur yang diikat pada kumparan.

3.2 SARAN

Dalam sebuah penulisan, tentu diperlukan dilakukannya penulisan lanjutan guna


meningkatkan ilmu pengetahuan. Dalam membuat makalah, disarankan mencari referensi yang
lebih luas lagi, sehingga pembahasan akan semakin mendalam dan lebih efektif. Sehingga akan

8
benar-benar memberikan manfaat dimana akan didapat sebuah pengetahuan yang dapat
diterapkan di dalam masyarakat hendaknya.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://as-satrahblogummat.blogspot.com/2011/11/galvanometer.html

dosen.narotama.ac.id/.../modul-2-SISTEM-SISTEM-Slvanometer.html

http://easyphysicslearn.blogspot.com/2012/06/prinsip-dan-cara-kerja-

http://fahmieinsteinpefsi.blogspot.com/2010/11/makalah-alat-ukur-galvanometer_25.html

http://sitirohimah50.blogspot.com/2013/01/makalah-alat-ukur-galvanometer-bab.html

10

Anda mungkin juga menyukai