Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

MAKHLUK SOSIAL DAN EKONOMI

DISUSUN OLEH :
PUTRI AYU
NIM : 1801025202
JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MULAWARMAN
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Saya panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ilmiah tentang makhluk
sosial dan ekonomi. Makalah ini sudah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, saya sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya saya dengan lapang
dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang makhluk sosial dan
ekonomi ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Samarinda, 25 November 2018

Penyusun/Penulis

Putri Ayu

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………..…….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………..…….ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Pengertian Mahluk Sosial................................................................................2
a. Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial…………………..…..…2
b. Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial……………………...……4
c. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial…………………....…4
2.2 Kehidupan Sosial…………………….............................................................5
a. Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi.........................................................6
b. Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral…………………7
c. Perilaku Bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan hidup………………7
d. Fungsi Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi……….7

BAB 111 PENUTUP..............................................................................................9


3.1 Kesimpulan...................................................................................................9
3.2 Saran……………………………………………………………………….9

Daftar Pustaka………………………………………………….…………….….10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut sebagai makhluk
sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan dankemampuan serta kebiasaan untuk
berkomunikasi dan berinteraksidengan manusia yang lain, selanjutnya interaksi ini
berbentuk kelompok. Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut
jugadengan zoon politicon.
Aktualisasi manusia sebagai makluk sosial, tercermin dalam kehidupan berkelompok.
Manusia selalu berkelompok dalam hidupnya. Berkelompok dalam kehidupan manusia
adalah suatu kebutuhan, bahkan bertujuan. Tujuan manusia berkelompok adalah untuk
meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya. Apapun bentuk kelompoknya,
disadari atau tidak, manusia berkelompok mempunyai tujuan meningkatkan kebahagiaan
hidupnya. Melalui kelompok manusia bisa memenuhi berbagai macam kebutuhan
hidupnya, bahkan bisa dikatakan kebahagiaan dan keberdayaan hidup manusia hanya bisa
dipenuhi dengan cara berkelompok. Tanpa berkelompok tujuan hidup manusia yaitu
mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan tidak akan bisa tercapai.
Manusia merupakan makluk individu dan sekaligus sebagai makluk sosial. Sebagai
makluk sosial manusia selalu hidup berkelompokdengan manusia yang lain. Perilaku
berkelompok (kolektif) pada dirimanusia, juga dimiliki oleh makluk hidup yang lain,
seperti semut, lebah, burung bangau, rusa, dansebagainya, tetapi terdapat perbedaan
yangesensial antara perilaku kolektif pada diri manusia dan perilaku kolektifpada
binatang.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian mahkluk sosial?
2. Apa pengertian kehidupan sosial?

1.3 Tujuan
 Untuk lebih menambah wawasan tentang makhluk sosial
 Untuk memahami tentang kehidupan sosial

1.4 Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah dapat digunakan sebagai bahan pengajaran
di bidang pendidikan maupun di bidang penelitian-penelitian.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MAKHLUK SOSIAL


Manusia sebagai mahkluk social dan ekonomi adalah suatu hubungan antara
individu satu dengan individu lainnya. Individusatu dapat mempengaruhi yang lain
dan begitu juga sebaliknya “definisi secara psikologisosial“. Pada kenyataannya
interaksi yang terjadi sesungguhnya tidak sesederhanakelihatannya melainkan
merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Interaksi terjadikarena ditentukan
oleh banyak faktor termasuk manusia lain yang ada di sekitar yangmemiliki juga
perilaku spesifik, dan manusia dalam memenuhi kebutuhannya merupakan makhluk
ekonomi (Homo Economicus) yang cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa
yang diperoleh dan selalu berusaha secara terus menerus dalam memenuhi
kebutuhannya. (self Interest).
Jadi sudah kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk
bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang
serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk
sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat
yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk,
karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam
kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri
manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang
lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-
tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi
atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

a. Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik
beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki
unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1. Dorongan untuk makan
2. Dorongan untuk mempertahankan diri

2
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis

Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya


sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen
yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar
masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk
meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri
dari :
a. penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk
pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah
pengetahuan.
b. penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu
menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam
masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.

Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok
tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas
jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi
untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa
manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya
suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya
yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara
garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari
tiga hal yakni :
1) Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu
sama lain.
2) Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang
direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang
lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih
saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3) Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang
sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis Manusia
3
adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat
mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karena
manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk
mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari
individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.

Manisfestasi manusia sebagai makhluk social dan ekonomi, nampak pada


kenyataan bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini
tanpa bantuan orang lain dan tidak membutuhkan apapun karena manusia cenderung
makhluk yang tidak pernah merasa puas.

b. Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial


Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi
kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu
membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi,
berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak
lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.
Hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan politik akan membentuk hukum,
mendirikan kaidah perilaku, serta bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar.
Dalam perkembangan ini, spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling
membantu. Sebab kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan
manusia untuk kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial
merupakan syarat untuk kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling
membutuhkan.
Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial, justru memberikan rasa
tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh lebih ”lemah” dari pada wujud
sosial yang ”besar” dan ”kuat”. Kehidupan sosial, kebersamaan, baik itu non formal
(masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal (institusi, negara) dengan
wibawanya wajib mengayomi individu.

c. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia
memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu
4
kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini
menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia
selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat,
dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu
mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif.
Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak
manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap
pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam
rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini
manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai
perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat
tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih
saying, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan
emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan
berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat. Dalam
berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat
menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas
yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, “manusia hanya dapat
menjadi manusia karena pendidikan”. Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak
akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan
dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi
penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi
seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping
manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup
bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.

2.2 KEHIDUPAN SOSIAL


Kehidupan sosial adalah kehidupan yang ditandai dengan adanya unsur –
unsur sosial kemasyarakatan itulah yang dinamakan dengan kehidupan sosial. Di
dalam kehidupan sosial ideanya kita akan menemukan sebuah interaksi sosial dengan
adanya kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan seperti gotong royong, kerja bakti,
5
tolong menolong, berpastisipasi dalam kegiatan tertentu dan lain sebagainya yang
sifatnya saling membutuhkan antara satu makhluk hidup dengan lainnya.
Di dalam kehidupan sosial tersebutbunsur- unsur penting yang di dlamnya
terdapat rasa saling menghormati dan saling menghargai antara sesama. Oleh
karenanya kehidupan sosial seperti itu harus terus di pupuk dan diperihara agar
tercipta rasa aman dan tidak ada kesenjangan sosial.

a. Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi


Manusia dalam memenuhi kebutuhannya merupakan makhluk ekonomi
(Homo Economicus) yang cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang
diperoleh dan selalu berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya
(self Interest).
Makhluk ekonomi cenderung menggunakan prinsip prinsip ekonomi dalam
aktifitasnya.
 Homo homini lupus = manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya
(maksudnya manusia merugikan /membuat kelicikan/ kejahatan terhadap
manusia lainnya.
 Homo homini socius = manusia menjadi kawan bagi manusia lainnya.
1. Manusia sebagai makhluk ekonomi memiliki ciri-ciri:
 Sikap tak pernah puas
 Banyak keinginan dan kebutuhan
 Cenderung melakukan tindakan ekonomi atas dasar kepentingan sendiri
 Cenderung melakukan tindakan ekonomi secara efisien. ( selalu memikirkan
perbandingan antara apa yang dikorbankan/ dikeluarkan dengan apa yang akan
dicapai / hasilnya.).
 Cenderung memilih suatu kegiatan /aktifitas yang paling dekat dengan pencapaian
tujuan yang diinginkan.
2. Pelaku Kegiatan Ekonomi
 Rumah Tangga Perorangan (Keluarga)
 Rumah Tangga Produksi/Perusahaan
 Rumah Tangga Pemerintah
 Rumah Tangga Masyarakat luar negeri
3. Kegiatan ekonomi dalam usaha memenuhi kebutuhan :

6
 Mengambil dan Memanfaatkan Hasil Kekayaan Alam (Ekstraktif)
 Mengolah Tanah (Agraris)
 Berdagang (Perdagangan)
 Membuka Usaha industri
 Usaha Jasa
4. Persiapan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan
 Bertindak rasional
 Bertindak efisien dan ekonomis
 Penghematan
 Skala prioritas
 Pengetahuan dan keterampilan
 Bekerja keras, ulet, tekun

b. Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral


Ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
1. Naluri untuk saling tolong menolong,
2. Setia kawan dan toleransi serta simpati dan empati terhadap sesamanya.

Keadaan inilah yang dapat menjadikan suatu masyarakat yang baik, harmonis
dan rukun, hingga timbullah norma, etika dan kesopan santunan yang dianut oleh
masyarakat. Bila hal hal diatas dilanggar atau terabaikan maka terjadilah yang
dinamakan penyimpangan sosial.

c. Perilaku Bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan hidup


1. Kerjasama saling menguntungkan --- contoh, kerja sama pengusaha dengan tenaga
kerja
2. Kerjasama untuk kepentingan bersama --- contoh, gotong royong
3. Kerjasama saling menghormati/tidak memaksakan kehendak --- contoh, pembagian
giliran air / irigasi

d. Fungsi Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi


 Sikap menghormati hak dan kewajiban
 Menjaga harga diri

7
 Sikap bahu membahu sesuai dengan norma yang berlaku
 Berbagi ilmu
 Sikap saling tolong menolong

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia sebagai mahkluk social dan ekonomi adalah suatu hubungan antara
individu satu dengan individu lainnya. Individusatu dapat mempengaruhi yang lain
dan begitu juga sebaliknya “definisi secara psikologisosial“.
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang
menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana
memiliki unsur-unsur keharusan biologis.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat,
dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi
kebutuhan sendiri.
Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia
memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya, ini merupakan salah satu
kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain.
Manusia dalam memenuhi kebutuhannya merupakan makhluk ekonomi
(Homo Economicus) yang cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang
diperoleh dan selalu berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya
(self Interest).

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapakan mahasiswa telah mengerti dan
memahami masalah sosial, sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan
masyarakat dan mengurangi tingkat permasalahan sosial yang terjadi dalam
masyarakat itu sendiri. Dalam makalah masyarakat dan kelompok sosial ini masih
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, kami dari pembuat makalah ini sangat
mengharapkan kepada para pembaca makalah kami ini agar dapat memberikan kritk
dan saran yang bersifat membangun untuk masa depan yang cerah bagi generasi
muda saat ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Soekanto, Soerjono (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT RajaGrafindo

10

Anda mungkin juga menyukai