BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang dari masalah dalam ruangan yang
diangkat oleh kelompok, tujuan penulisan dan manfaat penelitian.
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang mempunyai peran penting
bagi pelayanan kesehatan, secara khusus dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Perawat yang memiliki peran dalam meningkatkan dalam mutu pelayanan
harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan standar, yaitu
dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi (Kairupan, 2016). Selain dituntut
untuk meningkatkan mutu pelayanan, perawat juga wajib mendokumentasikan setiap
asuhan keperawatan yang telah diberikan secara benar.
Dalam pemberian pelayanan keperawatan perawat dituntut untuk
memberikan pelayanan keperawatan dengan kualitas yang baik sehingga pasien
maupun kelurga pasien merasa puas dengan pelayanan keperawatan yang diberikan.
Penentuan jumlah dan jenis perawat menggunakan metode Full Time Equivalent
(FTE) didasarkan pada konsep bahwa seorang perawat bekerja selama 40
jam/minggu atau 2080 jam dalam periode 52 minggu. Jumlah waktu tersebut
meliputi waktu produktif dan non produktif, sedangkan yang dipertimbangkan
hanya waktu produktif yang digunakan untuk perawatan pasien. Metode perhitungan
ini juga mempertimbangkan hari perawatan dan klasifikasi pasien berdasarkan
tingkat ketergantungannya karena akan mempengaruhi jumlah jam perawatan yang
dibutuhkan (Nursalam, 2011). Menurut Permenkes Nomor
340/MENKES/PER/III/2010 bahwa rumah sakit tipe B memiliki perbandingan
tenaga keperawatan dan tempat tidur sebesar 1:1.
Penelitian mengenai beban kerja tenaga keperawatan telah dilakukan oleh
Malika (2013) di RSU Kota Tangerang Selatan, dimana hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa beban kerja di instalasi rawat inap Kelas II dan Kelas III di
RSU Kota Tangerang Selatan tergolong berat karena beban kerja produktif berada
diatas 80% dan dari hasil perhitungan didapatkan adanya kekurangan tenaga perawat
di instalasi rawat inap kelas II dan kelas III sebanyak 9 orang.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan kepala ruangan Inpatient
Departement (IPD II) Rumah Sakit Siloam Denpasar, didapatkan jumlah perawat
sebanyak 14 perawat dengan jumlah tempat tidur sebanyak 22 tempat tidur, dan
setiap shift hanya tiga perawat yang berjaga. Dengan jumlah rata-rata kunjungan
untuk IPD II adalah 13-15 pasien. Jika dibandingkan dengan Permenkes
340/MENKES/PER/III/2010, maka adanya kekurangan tenaga perawat pelaksana di
IPD II anatara jumlah perawat dan jumlah tempat tidur yaitu 14:22, hal ini dapat
mengakibatkan pelayanan asuhan keperawatan tidak berjalan maksimal. Maka
penulis melakukan analisis beban kerja berlebih pada perawat pelaksana di IPD II
Rumah Sakit siloam Denpasar.
1.2 Tujuan Penulisan
1) Tujuan Umum
Mengelola pelayanan keperawatan secara profesional di tingkat dasar yang
dilaksanakan secara bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan yang
profesional
2) Tujuan Khusus
a) Mengumpulkan data untuk analisa SWOT
b) Melakukan analisis SWOT
c) Plan of action
d) Megidentifikasi dan menentukan masalah prioritas
e) Menyusun rencana evaluasi struktur, proses, dan hasil
f) Mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktik di Rumah Sakit
2.1.2 Material
Sarana dan prasarana
IPD II terdapat 19 kamar pasien, tidak terdapat ruangan khusus HN
(Ruang HN gabung dengan ruang ward clerk), 1 ruang Dirty Unit (DU), 1 ruang
Clean Unit (CU), 1 storage, 2 toilet umum, 1 toilet khusus karyawan. Terdapat
1 emergency trolley, kulkas obat, 2 APAR di setiap sudut ruangan, 2 Hydrant, 1
alat sterilisasi, peralatan kesehatan seperti syringe pump, infuse pump, 1 alat
tensimeter, 2 alat oksimetry, 4 termometer digital, 5 stetoskop 1 alat EKG, 1 alat
cek BS lengkap, 1 path slide, 1 tabung oksigen mobile, 2 kursi roda.
1) Struktur organisasi jelas dan sesuai 1) Satu tim dinas terdiri dari 3 perawat setiap 1) Pencapiaan IPSG 1) Tingginya tuntutan dari keluarga pasien
dengan tanggung jawab masing-masing. sift, dengan jumlah maksimal 22 pasien. 2) Adanya kerjasama rumah sakit dengan untuk pelayanan keperawatan
Setiap anggota tim membangun 2) Perawat tidak memanfaatkan sumber institusi pendidikan keperawatan 2) Tingginya tuntutan kerja dari
kerjasama yang baik. pembelajaran yang disediakan (e-learning) 3) Peningkatan kemampuan komunikasi manajemen untuk pelayanan yang
2) Dalam pembuatan jadwal staff dengan baik, karena alasan sibuk. berbahasa inggris. professional
diberikan kesempatan untuk permintaan 3) Perawat tidak antusias untuk melakukan 3) Karena rumah sakit banyak menerima
jadwal khusus pelatihan yang diselanggarakan oleh rumah pasien internasional yang berasal dari
3) Sebelum ke ruangan, perawat baru sakit. Terlihat dari kehadiran perawat yang berbagai Negara dan tidak semua pasien
diberikan latihan POU, POK dan hanya menandatangi absen kemudian bisa berbahasa Inggris maka hal itu
orientasi ruangan. meninggalkan ruangan pelatihan setelah menjadi hambatan bagi perawat untuk
4) Perawat disediakan akses seperempat acara mulai. melakukan tindakan keprawatan yang
pembelajaran e-learning untuk belajar 4) Beberapa perawat melakukan berpusat pada pasien.
mandiri. pendokumentasian NCP yang tidak sesuai
5) Perawat diruangan sudah menerapkan dengan diagnosa yang ditegakkan,
dan patuh terhadap penggunaan APD pendokumentasian seringkali dilakukan
dan prosedur tindakan, baik saat secara terburu-buru.
memberikan obat atau melakukan 5) Saat melakukan timbang terima perawat
perawatan lainnya. hanya melakukan penyampaian keadaan
6) Pendokumentasian ditulis dalam umum pasien, tindak lanjut dan rencana kerja
lembar integrasi dengan format SOAP selanjutnya. Tapi tidak melakukan kunjungan
7) Saat melakukan timbang terima ke ruangan pasien lama, yang dikunjungi
perawat menyampaikan kondisi umum hanya pasien baru.
pasien, tindak lanjut dan rencana kerja
tim yang dinas selanjutnya.
BAB III
TINJAUAN TEORI
5.2 Saran
Berdasarkan masalah prioritas yang diangkat oleh kelompok yaitu tingginya
beban kerja dan peluang yang ada, maka kelompok menyarankan kepada perawat
ruangan IPD II untuk lebih meningkatkan tingkat kerjasama dengan mahasiswa
keperawatan dan rekan sejawat sehingga beban kerja ditanggung bersama sesuai
dengan tugas.
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, R., Thamrin, & Djafar, L. (2012). Evaluasi Pelayanan Yang Diberikan Oleh Perawat
Pada Ruang Kelas Iii Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso. Jurnal Tesis PMIS-
UNTAN – IAN.
Anwar, Rochadi, K. R., Daulay, W., & Yuswardi. (2016). Hubungan Fungsi Manajemen Kepala
Ruang Dengan Penerapan Patient Safety Culture Di Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh. Idea Nursing Journal.
Efendy F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik Dalam
Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika
Hamid, S. (2014).Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan.Yogyakarta: Deepublish
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2016). Retrieved from www.kbbi.kemendikbud.go.id
Nursalam. (2016), Manajemen keperawatan dan aplikasi dalam praktik Keperawatan Profesional,
Salemba Medika, Jakarta
Permenkes. (2011), Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit,. Diakses pada 1 september 2019
Pratama, Y. M. (2016). Analisis Kualitas Kehidupan Kerja Perawat Pelaksana Di Rumah Sakit
Putri Hijau Medan. Jurnal Jumantik.
Rivai, Veithzal; Jauvani Sagala. 2009. Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke
Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Rubbiana, Nurrul. (2015). Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga Perawat Pelaksana
dengan Metode Workload. Diunduh dari :
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29033/1/NURUL%20ISMI%2
0RUBBIANA-FKIK.pdf
Sedarmayanti. 2009. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Bandung : CV Mandar Maju
Susilo, R., & Yustiawan, T. (2015). Perhitungan Tenaga Keperawatan Dengan Metode Full Time
Equivalent di Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya. Diunduh dari :
https://media.neliti.com/media/publications/20966-ID-calculation-of-nursing-staff-
using-full-time-equivalent-in-adi-husada-undaan-wet.pdf
Yusuf, M. (2013). Hubungan Manajemen Waktu Perawat Pelaksana Dengan Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Kelas Iii Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Zainoel Abidin Tahun 2013. Jurnal Ilmu Keperawatan.