Ovulasi Dan Menstruasi
Ovulasi Dan Menstruasi
1. Ovulasi
Ovulasi adalah pelepasan sel telur yang sudah matang berlangsung sekitar 4 minggu
sekali, dan terjadi apabila seorang wanita sudah mengalami pubertas, yaitu kira-kira
mulai umur 14 tahun sampai 45 tahun. Pada rentang umur inilah disebut sebagai
periode umur subur.
Seorang wanita bisa mengetahui masa ovulasinya dengan melihat tanda-tanda ovulasi
sebagai berikut.
a. Perubahan pada Cairan Serviks
Volume cairan serviks menjelang masa ovulasi mengalamı peningkatan. Hal ini
disebabkan adanya peningkatan hormon estrogen.
Cairan serviks ini awalnya sedikit lengket dan berwarna putih, kemudian lama
kelamaan menjadi bening dengan tekstur yang licin dan kental. Cairan ini berperan
untuk memperlancar berenangnya sperma melalui serviks menuju tuba fallopi dan
membantunya bertahan sampai sel telur yang sudah matang tersebut dilepaskan.
b. Nyeri Payudara
Tanda ini tidak dialami oleh semua wanita menjelang ovulasi. Beberapa wanita yang
mengalami nyeri payudara sebelum ovulasi semata-mata karena hormon estrogen
meningkat. Efek dari hormon ini akan hilang setelah fase ovulasi, akan tetapi, akan
muncul kembali sebelum menstruasi.
c. Indra Penciuman dan Perasa Lebih Peka
Ada wanita yang mengalami peningkatan kepekaan terhadap bermacam bau dan
rasa menjelang ovulasi. Hal ini disebabkan adanya peningkatan kadar estrogen. Pada
saat ovulasi dan kadar estrogen turun, kondisi akan kembali normal.
d. Mengalami Kram Perut
Sekitar 20% wanita, merasakan nyeri/kram perut (mittelschmerz) ringan pada saat
ovulasi. Mittelschmerz berasal dari bahasa Jerman yang artinya sakit pada bagian
tengah.
ini bisa terasa hanya beberapa menit hingga beberapa jam. Umumnya terasa di
bagian kanan perut bawah, meskipun ada beberapa wanita yang mengalami nyeri
pada bagian kanan dan kiri perut bawah, atau bahkan nyerinya berpindah dari
bagian kanan ke bagian kiri atau sebaliknya pada setiap bulannya.
Beberapa penyebab terjadinya mittleschmerz antara lain adanya pertumbuhan
folikel di dalam ovarium menjelang ovulasi, meluruhnya dinding ovarium yang
muncul saat ovulasi tiap bulannya, dan adanya kontraksi otot tuba fallopi dan
ovarium yang muncul setelah ovulasi.
e. Suhu Basal Tubuh Meningkat
Peningkatan suhu basal tubuh dirasakan oleh hampir semua wanita. Kondisi ini
terjadi setelah wanita tersebut mengalami ovulasi (pasca ovulasi). Hal tersebut
disebabkan karena adanya peningkatan hormon progesteron.
Umumnya wanita akan mengalami kenaikan suhu tubuh pada saat tubuh dalam
kondisi istirahat sekitar 0,5°C dan suhu ini bertahan hingga akhir bulan. Pengukuran
suhu basal tubuh sebaiknya dilakukan di pagi hari, sebelum bangkit dari tempat tidur.
Gunakan termometer untuk mengukurnya, kemudian catatlah hasil pengukuran
suhu tubuh tersebut setiap hari.
2. Menstruasi
Sejak masa pubertas sampat menopause, wanita mengalami menstruasi, Menstruasi
merupakan siklus bulanan yang ditandai oleh pengeluaran darah dan sekret (hasil
pengeluaran kelenjar) dari vagina.
Menstruasi pertama (menarche) umumnya dialami oleh seorang wanita pada usia 12-14
tahun, Menarche biasanya diikuti dengan perkembangan payudara, rahim, dan
pertumbuhan rambut pada bagian sekitar kemaluan.
Menjelang menstruasi, seorang wanita biasanya mengalami kondisi yang tidak nyaman,
disebut Pre-menstrual syndrome (PMS). PMS disebabkan oleh aktivitas hormon
estrogen dan progesteron selama Siklus menstruasi. PMS umumnya ditandai dengan
hal-hal berikut.
a) Terjadinya perubahan emosi, seperti mudah marah, depresi, dan sulit tidur.
b) Timbulnya gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan sulit buang air besar.
c) Terjadinya peningkatan berat badan.
d) Timbulnya jerawat.
e) Pusing
Wanita usia subur menghasilkan hanya satu ovum per bulan. Dua ovarium dapat
menghasilkan masing-masing satu ovum, dan satu ovarium melepaskan satu gamet
wanita yang matang setiap 28 hari. Siklus dihasilkan dan dilepaskannya ovum matang,
disebut siklus menstruasi. Siklus menstruasi merupakan proses jangka waktu panjang
yang dikontrol oleh sejumlah hormon, yaitu sebagai berikut.
u
t
e
r
u
s
m
e
l
u
ruh ketika konsentrasi progesteron mulai berkurang pada saat penempelan embrio
terjadi, dimana dalam kasus ini, progesteron (dari kopus luteum) menjaga lapisan
tetap utuh untuk memulai kehamilan.
Untuk lebih jelasnya tentang fase-fase pada siklus menstruasi, perhatikan gambar
berikut ini.
Wanita dapat mengalami beberapa gangguan menstruasi yaitu sebagai berikut.
a) rasa nyeri dan kram pada perut bagian bawah, biasanya timbul pada hari
pertama dan kedua menstruasi
b) kondisi tidak adanya menstruasi selama lebih dari 3 bulan. Kondisi ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya ketidaknormalan organ
reproduksi, ketidakseimbangan hormon, dan kehamilan.
c) pendarahan yang berlangsung lebih dari 7 hari dan dalam jumlah yang lebih
banyak dari kondisi normal.