Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


MODUL 3 Pengolahan Data Menggunakan Seisimager
Mata Kuliah Seismik Refraksi

Nama : Viona Gabriela Simorangkir


NIM : 101117027
Kelas : GP1
Shift : 1 – Rabu, 17.00-19.00 WIB
Tanggal Praktikum : 13 Maret 2019

ABSTRAK

Laporan praktikum seismik refraksi tentang Pengolahan Data Menggunakan Seisimager


ini bertujuan untuk mengolah data seismik dengan software yang mana pada proses pengolahan
data ini dilakukan picking gelombang dan pemodelan dari data yang telah dipicking. Pada
praktikum ini digunakan software Seisimager untuk mengolah data seismik dimana pada
software ini berisi fitur-fitur untuk pengolahan data tersebu. Fitur-fitur yang digunakan dalam
pengolahan data ini yaitu Pickwin dan Plotrefa. Untuk picking gelombang digunakan fitur
Pickwin yang mana dengan fitur ini dapat dilakukan pemickingan pada data trace, sedangkan
dengan fitur Plotrefa data trace yang telah dipicking dengan Pickwin dapat dibuat pemodelannya
dengan menentukan titik cross over pada kurva T-X yang nantinya hasil pengolahan data berupa
perlapisan. Pada saaat setelah menentukan titik cross over pada kurva T-X akan diperoleh nilai
error yang mencitrakan seberapa akurat data yang diolah, pada praktikum ini pemode;an yang
dilakukan untuk dua lapisan dan setelah dilakukan pemodelan dengan Plotrefa maka didapat pula
informasi berupa kecepatan tiap lapisan serta jaraknya sehingga dengan informasi ini dapat
dilakukan interpretasi dari data yang sudah diolah.

I. TUJUAN
 Mahasiswa dapat melakukan picking gelombang dengan menggunakan software
Seisimager
 Mahasiswa dapat menginterpretasikan lapisan dengan menggunakan software Seisimager

II. DASAR TEORI

First Break

Adalah gelombang seismik yang terekam pertama kali. Gelombang ini merupakan
gelombang yang tercepat sampai ke penerima.Didalam studi seismik refleksi, first break
digunakan untuk mencari informasi kondisi lapisan lapuk juga digunakan untuk koreksi statik.
Didalam studi sesmik tomografi, first break digunakan sebagai input waktu tempuh gelombang
untuk mencitrakan anomali kecepatan gelombang seismik di bawah permukaan.
Gambar 2.1 First Break Picking

Noise dalam Seismik

Noise adalah sinyal yang dianggap menggangu dan tidak diinginkan, oleh karena itu
dalam proses pengolahan data seismik dilakukan usaha pengurangan noise hingga persentase
noise pada data menjadi seminimal mungkin. Secara umum, noise terbagi atas 2 jenis, yaitu
noise yang bersifat acak (random/ambient noise), dan noise yang bersifat koheren, noise tersebut
biasanya ditimbulkan oleh sumber ledakan. (Kearey, 1999).

Noise Koheren (Shot generated noise)


Noise koheren adalah noise yang timbul akibat peledakan yang dilakukan pada sumber
saat pengambilan data. Beberapa jenis noise yang termasuk dalam kategori ini antara lain;

a. Ground roll
Adalah noise yang menjalar melalui permukaan yang radial (gelombang permukaan)
menuju receiver. Ciri-ciri dari ground roll antara lain: memiliki energi besar (amplitudo tinggi),
memiliki frekuensi yang relatif rendah, mempunyai kecepatan yang lebih rendah dari sinyal
utama, tetapi lebih besar dari air blast (air wave)

b. Air blast (air wave)


Adalah noise yang diakibatkan oleh penjalaran gelombang langsung melalui udara.
Karakter dari noise ini hampir sama dengan ground roll, hanya saja kecepatan air blast lebih
rendah.

c. Multiple
Adalah sinyal refleksi yang dapat berupa short- path multiple (SPM) maupun long – path
multiple (LPM). SPM pada data rekaman seismik akan tiba setelah sinyal utama, sehingga akan
mempengaruhi tampilan sinyal utama. Sedangkan LPM, akan terlihat pada penampang seismik
sebagai sebuah “event” lain yang berulang.
Random Noise (Ambient noise)
Ambient noise adalah noise yang disebabkan oleh segala sesuatu yang tidak disebabkan
oleh sumber (source). Noise acak ini dapat ditimbulkan oleh adanya angin, hujan, aliran air,
aktifitas manusia, hewan, aktifitas mesin industri, dan faktor lingkungan lainnya. Ciri-ciri dari
tipe noise ini antara lain: bersifat acak (random), memiliki spektrum yang lebar, memiliki energi
yang relatif rendah (berasosiasi dengan amplitudo kecil).

III. DATA DAN PENGOLAHAN

A. Picking First Break dengan Pickingwin

Langkah Pengerjaan :

 Buka fitur Pickwin yang terdapat pada software Seisimager yang telah diunduh
sebelumnya
 Klik open file SEG-2 untuk membuka data yang akan dipicking
 Setelah data dibuka, data trace dapat diatur ukurannya dengan mengklik tanda
panah yang berada diatas
 Setelah itu barulah dilakukan picking first break dengan mengklik tanda P,
kemudian terdapat garis merah pada trace dan tanda merah itu di klik satu persatu
( picking first break)
 Setelah dilakukan picking first break, lalu klik simbol bintang untuk
menghubungkan yang telah dipicking
 Save hasil picking dengan mengklik save pick file
 Lakukan hal yang sama untuk data trace yang lainnya sampai data trace yang
terakhir (180).
Gambar 3.1 Screenshhot Picking First Break dengan Pickwin pada Sampel data 180

B. Plot Data dengan Plotrefa

Langkah Pengerjaan :

 Buka fitur Plotrefa yang terdapat pada software Seisimager


 Klik Open dan pilih data hasil picking yang telah disimpan sebelumnya
 Pada praktikum ini yang digunakan adalah data hasil picking yang terakhir
 Atur jumlah lapisan yang akan di plot, klik Time-term inversion dan pilih Assign
layer 2 arrivals
 Klik titik cross over pada titik-titik yang menunjukkan perubahan gradien
 Kemudian klik lagi Time-term inversion dan pilih Do time-term inversion
 Ditampilkan hasil plotting berupa lapisan dari trace yang telah dipicking
Gambar 3.2.a Screenshoot Nilai Error Hasil Plot

Gambar 3.2.b Screenshoot Penentuan Titik Cross Over


Gambar 3.2.c Screenshoot Hasil Pemodelan Lapisan

IV. ANALISIS

1) Pada pengolahan data seismik refraksi, hal yang pertama kali dilakukan yaitu picking
first break, yang mana pada pengolahan data ini digunakan software Seisimager dengan
fitur Pickwin untuk melakukan picking first break. Data yang akan diolah yaitu data trace
yang berjumlah 11 data, dimana dilakukan picking first break satu persatu dari masing-
masing data trace ( dari data 167 hingga data 180 ) yang mana dilakukan seperti langkah-
langkah yang telah dituliskan sebelumnya, setelah dilakukan picking frist break maka
akan dihasilkan hasil picking seperti pada gambar 3.1 yang mana menggambarkan
sampel picking first break pada data 180.

2) Setelah dilakukan picking first break, maka dilakukan plotting dari data trace yang telah
dipicking sebelumnya. Plotting ini dilakukan dengan fitur Plotrefa yang mana diambil
data picking trace yang terakhir ( data 180 ). Pada plotting ini diinterpretasikan hanya 2
lapisan sebagaimana yang terjadi pada sesimik refraksi, kemudian ditampilkan data
berupa kurva T-X seperti pada gambar 3.2.b yang mana dipilih beberapa titik cross over
dari setiap kemiringan, kemiringan ini pula menggambarkan lapisan yang dijalari
gelombang. Setelah ditentukan titik cross over maka di pilih do- time inversion, yang
kemudian akan diketahui berapa nilai error dari pemlottingan ini, nilai error yang didapat
pada pemodelan ini sebesar 0.12, yang mana semakin kecil nilai error yang didapat maka
semakin akurat pula pemodelan yang dibuat. Setelah diketahui nilai error maka
ditampilkan pemodelan berupa lapisan seperti pada gambar 3.2.c, pada pemodelan ini
dapat terlihat bahwa lapisan merupakan dipping layer dan berundulasi dengan jarak
sekitar 210 meter yang mana terdapat pula nilai kecepatan gelombang setiap lapisan,
pada lapisan pertama memiliki kecepatam sebesar 0.8 km/s yang ditandai dengan warna
biru tua sedangkan pada lapisan kedua memiliki kecepatan gelombang sebesar 0.6 km/s
yang ditandai dengan warna merah muda, dari sini terlihat bahwa tidak terjadi velocity
inversion atau kecepatan lapisan kedua lebih kecil dari pada kecepatan lapisan pertama
yang mana nantinya akan mendekati garis normal dan tidak ada raypath yang mendekati
bidang batas sehingga refraksi tidak akan terekam, namun pada pemodelan ini didapat
kecepatan lapisan kedua lebih besar dari pada kecepatan lapisan pertama, sehingga
menjauhi garis normal dan gelombang refraksi dapat terekam atau dapat dikatakan tidak
terjadi ambiguity. Kemudian dari pemodelan ini tidak dapat diketahui bagaimana elevasi
atau ketebalan dari lapisan karena terihat bahwa interpretasi dari lapisan ini yaitu dipping
layer atau lapisan tidak flat melainkan miring sehingga harus dilakukan koreksi statik
untuk mengetahui bagaimana elevasi atau ketebalan dari lapisan ini.

V. KESIMPULAN

 Dengan menggunakan software Seisimager maka data seismik refraksi dapat diolah
dengan melakukan picking first break pada data trace dengan fitur Pickwin pada
Seisimager.
 Dengan menggunakan software Seisimgaer pula maka data seismik refraksi yang telah
dipicking pada Pickwin dapat dibuat pemodelannya berupa perlapisan denga
menggunakan fitur Plotrefa, yang mana dari pemodelan ini dapat diinterpretasikan
bagimana data seismik refraksi yang diolah
MANFAAT PRAKTIKUM

 Melalui praktikum tentang Pengolahan Data Menggunakan Seisimager ini maka


mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan picking gelombang pada data trace dengan
menggunakan software yang mana pada praktikum ini digunakan software Seisimager
yang berisi beberapa fitur untuk pengolahan data seismik refraksi salah satunya PIckwin
yang berfungsi untuk picking gelombang.
 Melalui praktikum ini juga mahasiswa dapat memahami dan melakukan pemodelan dari
data trace yang telah dipicking dengan menggunakan fitur Plotrefa dari software
Seisimager.

REFERENSI

 Abdullah, Agus.23 Augustus 2007.First Break.


http://ensiklopediseismik.blogspot.com/2007/08/first-break.html.Diakses pada
18/03/19
 Anonim.Konsep Dasar Seismik Refleksi.
http://digilib.unila.ac.id/11394/17/III.%20Dasar%20Teori.pdf.Diakses pada
18/03/19

Anda mungkin juga menyukai