Diversifikasi Pertanian
Usaha penganekaragaman jenis tanaman pada suatu lahan pertanian melalui sistem
tumpang sari. Usaha ini menguntungkan karena dapat mencegah kegagalan panen
pokok, memperluas sumber devisa, mencegah penurunan pendapatan para petani.
Sebagai upaya pengalokasian sumber daya pertanian ke beberapa aktivitas lainnya yang
menguntungkan, baik secara ekonomi atau lingkungan. Contohnya menanamkan
beberapa jenis tanaman dalam satu lahan atau memelihara beberapa hewan ternak
dalam satu kandang.
Rehabilitasi Pertanian
Merupakan usaha pemulihan produktivitas sumber daya pertanian yang kritis, yang
membahayakan kondisi lingkungan, serta daerah rawan dengan maksud untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Usaha pertanian tersebut akan
menghasilkan bahan makanan dan sekaligus sebagai stabilisator lingkungan. Misalnya
memperbaiki sawah tadah hujan menjadi sawah irigasi.
4. Pengendalian hama/penyakit
Pengendallian hama secara mekanis dilakukan dengan cara menangkap langsung
hama yang ada. Pengendalian lainnya adalah dengan pengaturan sanitasi
lingkungan. Sanitasi yang baik dan terjaga mengurangi kemungkinan hama yang
menyerang.
Pengendalian secara kimiawi pun dapat dijadikan pilihan bila cara lain tidak
mungkin dilakukan atau tidak dapat mengatasi hama. Di pasaran sudah banyak
dijual berbagai merek dan jenis pestisida untuk mengatasi hama anggrek.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan pestisida adalah dosis dan cara
pemakaiannya. Bila dosis dan cara pemakainan salah, akan terjadi kerusakan pada
komoditas pertanian maupun gangguan kesehatan manusia.
LIPI memiliki beberapa lembaga sebagai realisasi dari fungsi pemhinaan tenaga-tenaga
penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan potensi iptek di Indonesia. Lembaga-
lembaga tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Lembaga Biologi Nasional (LBN)
2. Lembaga Geologi dan Partambangan Nasional (LGPN)
3. Lembaga Metalurgi Nasional (LMN)
4. Lembaga Oseanologi Nasional (LON)
5. Lembaga Fisika Nasional (LFN)
6. Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN)
7. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)
8. Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)
9. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
10. Pusat Penelitian, ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Puspitek).
Pendirian lembaga-lembaga tersebut merupakan wujud nyata pemerintah untuk
memperkuat usaha pengembangan iptek di Indonesia. Pengembangan Iptek di
Indonesia juga dlsesuaikan dengan pembangunan bidang pertanian, industri, dan
pertambangan. Namun, pengembangan iptek ini tidak terlepas dari keharusan
memperhatikan kelestarian sumber daya alam, dan lingkungan hidup serta peningkatan
taraf hidup rakyat di pedesaan.
Berkaitan dengan hal tersebut, prioritas riset dan teknologi meliputi bidang-bidang
sebagai berikut.
1. Bidang kebutuhan dasar manusia yang menunjang usaha peningkatan daya mampu
fisik dan mental manusia Indonesia melalui usaha pemenuhan kebutuhan dasar.
2. Bidang sumber alam dan energi yang menunjang pemanfaatan, pemeliharaan,
penggunaan sumber alam, dan energi untuk pembangunan nasional.
3. Bidang industri untuk meningkatkan kemampuan nasional.
4. Bidang pertahanan dan keamanan yang menunjang kemampuan pertahanan dan
keamanan nasional.
5. Bidang sosial, ekonomi, filsafat, budaya, hukum dan perundang-undangan yang
berusaha menunjang pembangunan nasional di bidang-bidang tersebut.