Laporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum Kimia
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang enak dan lezat, mudah
dicerna dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat
dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain
sebagainya.Telur terdiri dari protein 13%, lemak 12% serta vitamin dan mineral. Nilai tertinggi
telur terdapat pada bagian kuning telur. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang
membantu mempercepat pertumbuhan otot serta mineral seperti besi, fosfor, sedikit kalsium dan
vitamin B kompleks. Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami,
kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur.
Penyimpanan telur dalam waktu lama tanpa pengawetan dapat menurunkan bobot telur dan putih
telur menjadi encer. Telur yang di awetkan dapat memperpanjang daya simpan tanpa
mengurangi kadar gizinya. Salah satu cara pengawetan yang tidak merubah gizinya yaitu di
asinkan. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan telur asin.
2. Mengetahui proses osmosis pada pembuatan telur asin.
3. Memperlambat proses pembusukan (pengawetan).
4. Mengatahui bahwa pembuatan telur asin dapat dijadikan sebagai ide membuat
wirausaha.
5. Mengetahui takaran yang tepat untuk membuat telur asin.
1.4 Variabel
1. Variabel terikat : telur asin
2. Variabel bebas : abu gosok dan garam dapur
1
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
2
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Praktikum
PERUBAHAN SEBELUM SESUDAH
WARNA KUNING TELOR KUNING JINGGA KECOKLATAN
RASA BIASA ASIN
3
BAB VI
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1) Telur asin yang kami buat yaitu menggunakan metode pembungkusan dengan garam, abu
gosok dan bubuk batu bata dengan perbandingan perbandingan 1:1 ( 100 gr garam : 100 gr abu
gosok 100 gr bubuk batu bata). Pembuatan telur asin ini diawali dengan mencuci telur dengan
menggunakan air biasa. Telur dilapisi atau dibungkus menggunaka adonan berupa garam dan
abu gosok dan di tambahkan air secukupnya agar dapat merekat.
2) Proses pengasinan telur bertujuan agar membuat telur menjadi lebih awet.
3) Proses masuknya garam ke dalam telur berlangsung secara dehidrasi osmosis, ion Na di
dapatkan dari garam, sedangkan ion H+ berasal dari air, dengan demikian, ion Na masuk ke
dalam telur dan kadar air berkurang, akibatnya telur menjadi asin.
4) Tingkat asin pada telur dipengaruhi oleh faktor waktu, ketebalan pasta, dan juga
perbandingan antara pecahan batu bata dan tanah pada waktu pembuatan pasta.
5) Semakin sedikit kandungan air yang terkandung dalam telur akan membuat telur semakin
awet.
4
DAFTAR PUSTAKA
http://www.praktikumbiologi.com/2011/06/contoh-format-laporan-praktikum-biologi.html
http://biolaeksisdiyannyuska.blogspot.com/2011/03/laporan-praktikum-biologi-terapan.html
http://sudut-bacaan.blogspot.com/2013/11/ragam-cara-membuat-telur-asin-sederhana.html
http://www.likethisya.com/cara-membuat-telur-asin-mudah-dan-enak.html
http://deboraprimera.blogspot.com/2012/05/proses-yang-terjadi-pada-saat.html
http://diana11oktober.blogspot.com/2013/10/telur-asin.html
http://imgianni.blogspot.com/2013/07/makalah-telur-asin.html\
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/kuliner/14/06/04/n6mwqa-mau-bikin-telur-asin-
ini-caranya
http://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis
http://selaluterinspirasi.blogspot.com