biasanya merasa relaks secara mental, bebas dari kecemasan dan tenang secara fisik Setiap orang memiliki cara sendiri unk memperoleh istirahat Tidur keadaan yang berulang, perubahan status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu Seseorang yang cukup tidur akan merasa tenaganya telah pulih dan memulihkan sistem tubuh unk periode keterjagaan berikutnya Irama Sirkadian irama yang memiliki siklus 24 jam / siang-malam Tidur masuk ke dalam irama sirkadian yg memiliki siklus tidur-bangun harian Setiap orang memiliki siklus tidur masing-masing menurut Horn & Osberg, ada 2 kelopok orang orang pagi dan orang malam Tidur melibatkan keadaan fisiologis dari aktivitas sistem saraf pusat yang berhubungan dengan perubahan sistem saraf periferal, endokrin, kardiovaskular, pernafasan dan muskular Pengaturan tidur tergantung dari mekanisme serebral yang mengontrol tidur dan terjaga Sistem aktivasi retrikular (SAR) berada di batang otak teratas dan memiliki fungsi unk mempertahankan kewaspadaan dan terjaga dengan mengeluarkan norepinefrin SAR menerima stimulasi sensori visual, auditori, nyeri dan taktil Aktivitas korteks serebri (proses emosi dan pikiran) juga menstimulasi SAR Bulbar Synchronizing Region (BSR) berada di otak depan tengah dan pons yang mengeluarkan serotonin unk sistem tidur Keseimbangan impuls yang diterima dari pusat (pikiran), reseptor sensori perifer (bunyi, cahaya), sistem limbik (emosi) akan mempengaruhi seseorang unk tidur atau terjaga Berdasarkan pemeriksaan EEG, EMG dan EOG, Tahapan tidur yang berbeda akan menunjukkan sinyal kelistrikan pada otak, otot dan mata yang berbeda juga Tidur normal memiliki 2 fase : gerakan mata tidak cepat (Non-rapid Eye Movement, NREM) dan gerakan mata cepat (Rapid Eye Movement, REM) NREM terdiri dari 4 tahapan (90 menit) fase 1-2 tidur dangkal yg mudah terbangun, 3-4 tidur dalam yg tdk mudah terbangun REM fase akhir pada tidur 90 menit kekuatan memori dan pemulihan psikologis Pemulihan fisik dan psikologis Memlihara fungsi jantung Memperbaiki sel otak Memperbarui jaringan pada kulit, sumsum tulang, mukosa lambung dan otak Mengembalikan energi tubuh Meningkatkan memori Durasi dan kualitas tidur beragam unk setiap orang dari semua kelompok usia Neonatus sampai usia 3 bulan, rata- rata tidur 16 jam / hari (50% REM) Bayi tidur rata-rata 14 jam /hari (30% REM) Toodler usia 2 tahun akan tidur kira- kira 12 jam /hari Prasekolah rata-rata tidur 12 jam /hari,jarang tidur siang (20% REM) Usia sekolah usia 6 th rata-rata tidur 11-12 jam /hari, usia 11 rata-rata tidur 9-10 jam/hari Remaja rata-rata tidur 7,5 jam /hari Dewasa muda tidur 6-8,5 jam /hari dengan REM 20% Dewasa tengah terjadi penurunan waktu tidur malam hari, gangguan tidur sering muncul spt insomnia terutama pd wanita menopause Lansia jumlah total tidur tdk berubah, ttp kualitas tidur berubah. Penurunan pada tahap tidur NREM 3-4. penyakit kronis menyebabkan keluhan sulit tidur Penyakit fisik Obat-obatan Gaya hidup Pola tidur yg biasa dan mengantuk berlebihan di siang hari Stress emosional Lingkungan Latihan fisik dan kelelahan Asupan makanan dan kalori Merupakan gejala yang dialami oleh seseorang yang mengalami kesulitan unk tidur, sering terbangun dari tidur, dan/atau tidur singkat atau tidur tidak nyenyak Insomnia primer penyebab jelas (pola tidur, kebiasaan, lingkungan) Insomnia sekunder masalah fisik maupun psikis Stress Kecemasan Obat-obatan Kafein, nikotin dan alkohol Kondisimedis Perubahan lingkungan dan pekerjaan Wanita Usia Gangguan kesehatan mental Stress Perjalanan jauh (jet lag) Jadwal kerja Kesulitan memuali tidur pada malam hari Sering terbangun pada malam hari Bangun tidur terlalu awal Kelelahan atau mengantuk pd siang hari Iritabilitas, kecemasan dan depresi Konsentrasi dan perhatian berkurang Peningkatan kesalahan dan kecelakaan Ketegangan dan sakit kepala Gejala gastrointestinal Pola tidur Pemakaian obat-obatan, alkohol Tingkatan stress psikis Riwayat medis Aktivitas fisik Non farmakologi • Terapi tingkah laku (edukasi kebiasaan tidur yg baik, relaksasi, terapi kognitif, kontrol stimulasi) • Gaya hidup (jadwal tidur, membatasi tidur siang, mengguanakn tempat tidur hanya unk tidur, menyiapkan lingkungan tidur, olahraga dan tetap aktif, menghindari kafein,alkohol dan nikotin, menghindari makan besar sblm tidur,gunakan analgesik jika nyeri) Farmakologi • Benzodiazepine (netrazepam, Trizolam, Estazolam) ansietas / sulit memulai proses tidur (initial insomnia), • Non benzodiazepin (Chloral hydrate, Phenobarbital) strss psikososial / proses tidur yg tidak utuh (broken insomnia) • Heterosiklik antidepresan (tetrasiklik, trisiklik) depresi / proses tidur terlalu cepat berakhir dan sulit kembali tidur (delayed insomnia) Gangguan pekerjaan atau sekolah Meningkatkan risiko kecelakaan krn refleks lambat Masalah kejiwaan Kelebihan Bbdaya tahan tubuh rendah Meningkatkan risiko dan keparahan penyakit kronis Pengkajian • Kaji pola tidur jam brp tidur dan bangun, kemudahan tidur, sering terbangun? Brp kali? Terbangun lbh awal, persiapan tidur, kesulitan tidur, brp jam tidur • Riwayat tidur masalah tidur, pola tidur terakhir, rutinitas menjelang tidur, pengguanaan obat, diit, gejala saat terbangun, penyakit fisik, peristiwa kehidupan, status emosional, lingkungan Gangguan pola tidur (sulit tidur) b/d kebisingan lingkungan, nyeri Gangguan pola tidur (sering terbangun) b/d kecemasan Tujuan • Perasaan segar setelah tidur • Tidur dalam 30 menit setelah naik tempat tidur • Mengguanakan terapi relaksasi sebelum tidur Intervensi • Kaji lingkungan klien yang menyenangkan unk tidur • Kendalikan lingkungan yg nyaman unk tidur (kebisingan, cahaya dan ventilasi) • Anjurkan tdk mengkonsumsi kafein, alkohol dan nikotin • Minta klien mengikuti ritual tidur pada jam yg sama setiap mlm • Ajarkan dan anjurkan klien unk latihan relaksasi sebelum tidur