Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

STASE BAITUL INSAN KAMIL

“SCREENING DAN PENYULUHAN STUNTING PADA ANAK DI TK


AISYIYAH TUNGGULSARI”

TIM PENGUSUL
1. dr. Retno Sintowati, M. Sc (1005)
2. Wiku Bagas Sanubari, S. Ked (J510170086)
3. Tamara Izumi, S.Ked (J510170047)
4. Pahlevi Yudha P., S.Ked (J510185006)
5. Hexi Dwi Putri L., S.Ked (J510170084)
6. Linda Wahyu Utami, S.Ked (J510170025)
7. Tantri Mutmainna S., S.Ked (J510170070)
8. Pinasty Adi Astri, S. Ked (J510170054)

BAITUL INSAN KAMIL

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FEBRUARI
2019
HALAMAN PENGESAHAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Judul Kegiatan : “SCREENING DAN PENYULUHAN


STUNTING PADA ANAK DI TK
AISYIYAH TUNGGULSARI”

Ketua :
Nama lengkap : dr. Retno Sintowati, M. Sc
NIDN / NIK : 1005
Jabatan fungsional : Tenaga Pengajar
Program studi : Pendidikan Dokter
Alamat email : rs160@ums.ac.id

Anggota
Nama lengkap : Wiku Bagas Sanubari, S. Ked (J510170086)
Nama lengkap : Tamara Izumi, S.Ked (J510170047)
Nama lengkap : Pahlevi Yudha P., S.Ked (J510185006)
Nama lengkap : Hexi Dwi Putri L., S.Ked (J510170084)
Nama lengkap : Linda Wahyu Utami, S.Ked (J510170025)
Nama lengkap : Tantri Mutmainna S., S.Ked (J510170070)
Nama lengkap : Pinasty Adi Astri, S. Ked (J510170054)

Biaya Kegiatan : Rp. 700.000,00


Surakarta, 18 Februari 2019

Mengetahui,

Kepala Program Studi Dosen Pelaksana

dr. Safari Wahyu Jatmiko, M.Si.Med dr. Retno Sintowati, M. Sc

Menyetujui,
Dekan Fakultas Kedokteran

ii

Prof. Dr. EM Sutrisna, dr,


M.Kes
UNIVERSITAS Area Aktivitas Kerjasama dan Tanggal Berlaku:
MUHAMMADIYAH Penelitian (AL) dan Fungsi Penelitian Tanggal Revisi:
SURAKARTA (FPL) Kode Dokumen:

FORMULIR PERNYATAAN KOLABORASI


DOSEN DAN MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Dosen Pengusul : dr. Retno Sintowati, M. Sc
NIK : 1005
Alamat : Totosari, 04/14, Pajang, Laweyan, Surakarta, Jawa
Tengah
Telp/HP : 08122658322
Prodi, Fakultas : Profesi Dokter, Kedokteran
menyatakan mengadakan (penelitian/pengabdian)* PID dengan mahasiswa
tersebut di bawah dengan judul penelitian: SCREENING DAN
PENYULUHAN STUNTING PADA ANAK DI TK AISYIYAH
TUNGGULSARI
Nama Mahasiswa 1 Wiku Bagas Sanubari, S. Ked (J510170086)
Mitra Kolaborasi 2 Pahlevi Yudha P., S.Ked (J510185006)
Tahun Pelaksanaan 2019
Penelitian/Pengabdian*
Surakarta, 18 Februari 2019

Mahasiswa I Mahasiswa II Dosen Pembmbing

(Wiku Bagas S., S. Ked) (Pahlevi Y. P., S.Ked) (dr. Retno Sintowati, M. Sc)
*Coret yang tidak perlu

iii
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan PKM-PID .............................................................................. ii


Formulir Pernyataan Kolaborasi ............................................................................. iii
Daftar Isi .....................................................................................................................iv
Ringkasan.................................................................................................................... 1
Analisis Situasi ........................................................................................................... 2
Permasalahan Mitra ................................................................................................... 3
Solusi yang Ditawarkan ............................................................................................ 4
Target Luaran ............................................................................................................. 5
Biaya dan Jadwal ....................................................................................................... 6
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 8

iv
RINGKASAN

DETEKSI DINI STUNTING

Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya


pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang yang ditandai dengan indeks
panjang badan dibanding umur (PB/U) atau tinggi badan dibanding umur (TB/U)
dengan batas z-score kurang dari -2 SD (Kepmenkes RI, 2010).
Secara global, prevalensi stunting pada anak menurun dari 39,7% tahun
1990 menjadi 26,7% pada tahun 2010 . Angka ini diperkirakan akan mencapai
21,8 % pada tahun 2020. Prevalensi stunting di Afrika mengalami stagnasi sejak
tahun 1990 sekitar 40%, sementara di Asia menunjukkan penurunan dari 49 %
pada tahun 1990 menjadi 28% pada tahun 2010 (Onis, 2011).
Prevalensi stunting di beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Myanmar
sebesar 35%, Vietnam sebesar 23%, dan Thailand sebesar 16%. Prevalensi
stunting di Indonesia Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013 sebesar 37,2 persen,
meningkat dari tahun 2010 sebesar 35,6% dan pada tahun 2007 sebesar 36,8%.
Artinya, pertumbuhan tak maksimal diderita sekitar 8 juta anak di Indonesia, atau
satu dari tiga anak di Indonesia (Riskesdas,2013). Prevalensi stunting bahkan
lebih tinggi dibandingkan dengan permasalahan gizi pada balita lainnya seperti
gizi kurang (19,6%), kurus (6,8%), dan gemuk (11,9%). (Millennium Challenge
Account Indonesia, 2015).
Balita yang mengalami stunting meningkatkan risiko penurunan
kemampuan intelektual, menghambatnya kemampuan motorik, produktivitas, dan
peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa mendatang. Hal ini dikarenakan
anak stunting cenderung lebih rentan menjadi obesitas, karena orang dengan
tubuh pendek berat badan idealnya juga rendah. Kenaikan berat badan beberapa
kilogram saja bisa menjadikan Indeks Massa Tubuh (IMT) orang tersebut naik
melebihi batas normal. (Astari, 2015).

1
ANALISIS SITUASI

Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, menurut keputusan


menteri kesehatan nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, stunting meliputi pengertian pendek
dan sangat pendek adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Panjang Badan
Menurut Umur (PB/U) dan Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)merupakan dasar
dari istilah stunted (pendek) dan severely stunted (sangat pendek) stunting
merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan
karena malnutrisi dan faktr yang lainnya yang mempengaruhi dalam jangka
panjang. Stunting menurut WHO Child Growth Standart didasarkan pada indeks
panjang badan dibanding umur (PB/U) atau tinggi badan dibanding umur
(TB/U) dengan batas (z-score) kurang dari -2 SD untuk pendek dan kurang dari
-3SD dikategorikan sangat pendek.

Secara global, sekitar 1 dari 4 balita mengalami stunting (UNICEF, 2013)


dan menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi kejadian stunting di
Indonesia sebesar 37,2%, dimana dari jumlah presentase tersebut, 19,2% anak
pendek dan 18,0% sangat pendek. Diketahui angka tertinggi ada pada provinsi
Nusa Tenggara Timur sebesar >50 %, dan yang te rendah pada provinsi
Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, dan DKI Jakarta dan Kalimantan Timur,
yaitu sebesar <30%.

Keadaan stunting pada anak ini akan meningkatkan risiko terjadinya


kesakitan dan kematian serta terhambatnya pertumbuhan mental dan motorik,
sehingga perlu adanya perhatian khusus pada anak dengan stunting. Anak yang
mengalami stunting mempunyai risiko mengalami penurunan kemampuan
intelektual, produktivitas, dan penurunan kualitas hidup karena meningkatnya
risiko infeksi di masa yang akan datang.

2
PERMASALAHAN MITRA

Tingginya prevalensi stunting pada anak di Kota Surakarta khususnya


kecamatan Laweyan menyebabkan terganggunya kesehatan dan perkembangan
anak.

Permasalah di Taman Kanak-kanak Tunggul Sari

1. Banyaknya anak yang mengalami stunting


2. Kurangnya pengetahuan guru dan orang tua mengenai stunting
3. Terbatasnya pengetahuan orang tua mengenai faktor-faktor yang dapat
menyebabkan stunting pada anak.

3
SOLUSI YANG DITAWARKAN

Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, maka Program Studi


Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta mengadakan sebuah kegiatan
sosialisasi dan penyuluhan tentang status gizi anak dengan tema “Screening dan
Penyuluhan Stunting pada Anak di TK Aisyiyah Tunggulsari”. Diharapkan
dengan adanya serangkaian kegiatan ini, mahasiswa Kedokteran dan Masyarakat
Indonesia dapat berkontribusi untuk membantu memaksimalkan pelayanan dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya anak-anak dalam hal
kesehatan.

4
TARGET LUARAN

Luaran dari kegiatan ini, melakukan skrining pertumbuhan anak serta


mencatat hasil pengukuran di kertas laporan. Para guru dan orang tua paham dan
mengerti mengenai asupan gizi berdasarkan makanan yang harus diberikan pada
anak dengan stunting atau gangguan pertumbuhan, sehingga dapat mencapai
target. Para guru dan orang tua diharapkan sigap merujuk ke dokter apabila
menemukan tanda-tanda bahaya kelainan tumbuh kembang pada anaknya.

5
BIAYA DAN JADWAL

A. Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Harga Total
1. Gaji dan Upah
- Pembimbing Rp 150.000,- Rp 150.000,-
2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan
- Konsumsi (50 pack) Rp 6.000,- Rp 300.000,-
- Kesekretariatan (print, fotokopi,
penjilidan) Rp 25.000,- Rp 25.000,-
- Print leaflet (50 lembar)

Rp 50.000,- Rp 50.000,-
3. Perjalanan
- Transportasi Rp 50.000,- Rp 50.000,-
4. Lain-lain
- Kenang-kenangan pihak TK Rp 100.000,- Rp 100.000,-
- Biaya tak terduga
Rp 25.000,- Rp 25.000,-
Jumlah Rp 700.000,-

No. Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan


(Rp)
1. Gaji dan upah <maks. 20%> Rp 150.000,-
2. Bahan habis pakai dan peralatan <40-60%> Rp 375.000,-
3. Perjalanan <maks. 15%> Rp 50.000,-
4. Lain-lain <10-15%> Rp 125.000,-
Jumlah Rp 700.000,-

6
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Nama Kegiatan
Screening dan Penyuluhan Stunting pada Anak di TK Aisyiyah
Tunggulsari
2. Waktu dan Tempat
Hari /Tanggal : Senin, 18 Februari 2019
Pukul : 08.00-selesai
Tempat : Taman Kanak Aisyiyah Tunggulsari
Susunan acara
Pukul Kegiatan
07.30-08.00 Persiapan panitia
08.00 – 08.05 Pembukaan acara
08.05 – 08.20 -Sambutan perwakilan mahasiswa FK UMS
-Sambutan Kepala Sekolah Taman Kanan
Aisyiyah Tunggulsari
08.20 – 10.00 Pemeriksaan Tumbuh Kembang Anak dan
Konsultasi Kesehatan dari Fakultas
Kedokteran UMS
10.00 Anak-anak dipulangkan

10.00-10.15 Penyuluhan pada orangtua


10.15-10.25 Penutupan Acara

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Astari, B.P. 2015. Hubungan antara praktik pemberian ASI eksklusif dan
stunting pada anak usia 6 – 23 bulan di Sumatera Barat. Jurnal Gizi dan
Dietik Sumatera Barat. 3: 170-182.
2. Kemenkes. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri
Penilaian Status Gizi Anak. Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak. Jakarta: 4.
3. Millennium Challenge Account – Indonesia. Backgrounder: stunting dan
masa depan indonesia [Internet]; 2015. [Cited 2019, February 15];
Available from : http://mca-indonesia.go.id/wp-
content/uploads/2015/01/Backgrounder- Stunting-ID.pdf
4. Onis, M. d., Blo ̈ssner, M. & Borghi, E. 2011. Prevalence and trends of
stunting among pre-school children, 1990–2020. Public Health Nutrition,
pp. 1-7.
5. UNICEF. 2013. Improving child nutrition, the achievable imperative for
global progress. New York: United Nations Children’s Fund.

Anda mungkin juga menyukai