Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM PENGANTAR SURVEYING DAN PEMETAAN

MODUL I
PENGUKURAN JARAK VERTIKAL

PERIODE I (2018/2019)
KELOMPOK : 5

NAMA / NIM : RAFI RAMADHANI ABDILLAH / 104118013

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR

UNIVERSITAS PERTAMINA

2019
PENGUKURAN JARAK VERTIKAL
Pandu Mulya5 , affifah mawarni5 , Rafi Ramadhani Abdillah5 , Muhammad hilman Hanafi5
,anggri5*

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Perencanaan

Infrastruktur, Universitas Pertamina

*Coressponding author: rafiramadhani34@gmail.com

Abstrak:
Abstract:
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun atas mineral dan bahan organic. Tanah
berperan penting dalam kehidupan manusia di bumi karena dapat membantu pertumbuhan hal-
hal yang dibutuhkan manusia. Hal itu berupa hara, air maupun tumbuh-tumbuhan. Tanah
terdapat beberapa macam seperti tanah humus, pasir , dll.
Tanah yang ada di muka bumi ini memiliki permukaan yang tidak selalu datar, karena
pasti ada beda ketinggian atau yang biasa disebt elevasi. Hal ini disebabkan oleh dari bentuk
alamiah tanah itu sendiri ataupun jenis tanahnya. Dalam kegiatan kontruksi, survey terhadap
perbedaan ketinggian / elevasi pada tanah sangat penting dilakukan untuk mengetahui titik
lokasi dari tanah mana yang harus ratakan.

RUMUSAN MASALAH
Pada praktikum kali ini “pengukuran jarak vertikal” memiliki beberapa rumusan
masalah, yaitu :
1. Bagaimanakah perbedaan elevasinya?

TUJUAN
Pada praktikum modul 1 ini, praktikan diharapkan mampu untuk menentukan
perbedaan dari elevasi pada permukaan tanah antara 2 titik.

TEORI DASAR
Pada jaman dulu, dalam pengukuran sudut secara vertikal dan horizontal digunakan
instrument seperti geometris persegi. Namun setelah berkembangnya jaman dan semakin
canggihnya alat-alat yang ada di dunia khususnya Teknik jadi semakin membantu para pekerja
surveying dan pemetaan dalam melakukan pekerjaannya. Salah satu alat yang membantu dalam
dunia Teknik khususnya surveying dan pemetaan adalah theodolite. Theodolit adalah salah satu
jenis alat yang dapat digunakan untuk menentukan elevasi tanah dengan sudut horizontal
maupun vertikal dengan ketelitian pembacaan sudut yang sangat tinggi (Farrington 1997),
dalam arti bisa mengerjakan beberapa fungsi dalam satu waktu. Dalam hal survey, penggunaan
theodolite dilakukan jika objek yang akan dilakukan survey dengan cara manual terlalu luas
ataupun tinggi. Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan akan dapat dipetakan
dengan cepat dan efisien (Farrington 1997).
Dalam dunia Teknik, kegunaan theodolit cukup banyak, namun salah kegunaannya
secara umum adalah untuk menentukan perbedaaan elevasi dari suatu permukaan tanah.
Penentuan perbedaan elevasi pada permukaan tanah ini merupakan hal yang cukup penting
karena memiliki beberapa fungsi yaitu:

1. Menghitung volume cut and fill pada tanah


2. Menyesuaikan elevasi tanah berdasarkan perencaan suatu proyek
3. Menganalisa ciri-ciri aliran yang ada pada suatu wilayah

Dalam pengukuran perbedaan elevasi pada permukaan tanah perlu dilakukan beberapa
observasi terhadap beberapa titik. Observassi ini pun memiliki tujuan untuk mendapatkan nilai
data perbedaan evelasi pada tanah dimana data tersebut akan digunakan dalam beberapa
perhitungan untuk menentukan nilai beda elevasi atau yang sering disebut reduce level (RL).
Dalan perhitungan ini, beda elevassi (RL) dihitung dengan 2 cara yaitu backsight dan foresight.

METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu, 1 buah theodolite, 1 buah tripod, 7
buah sumpit sebagai pematok jarak, 1 buah paying yang digunakan sebagai pelindung nivo
agar tidak ada penguapan, 1 buah penggaris praktikum serta meteran.

Cara Kerja

Pertama-tama yaitu siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Selanjutnya siapkan
7 buah sumpit dan meteran dimana sumpit akan menjadi patokan setiap 3 meter. Lalu,
persiapkan tripod dengan menaruh theodolite diatasnya, namun theodolite harus berada tepat
diatas sumpit. Untuk meluruskan theodolite dengan sumpit maka mempersiapkan batu dan tali
raffia sebagai alat penglurusnya. Setelah itu, tancapkan tripod dan meluruskan nivo yang ada
pada theodolite sampai tidak keluar dari area lingkarannya. Setelah itu, kunci tripod ketika nivo
sudah berada di jalur yang tepat.

setelah semuanya sudah siap, maka salah satu praktikan memegang penggaris khusus
yang digunakan untuk dibidik oleh theodolite. Namun nivo yang ada pada penggaris harus
berada di lingkarannya. Setelah itu mendapatkan hasilnya dan lakukan hal ini berulang sampai
pada sumpit yang terakhir.
HASIL DAN PENGAMATAN

Table 1.1 hasil pembacaan skala

Point Backsight Foresight Heigh Of Reduce Remark


(cm) (cm) Instrument Level
(cm) (cm)
O1 A 163,4 - 126
B - 167,6
02 B 120,4 - 120,9
C - 117,7
03 C 122,8 - 123,4
D - 121,85

Tabel 1.2 pengolahan data

Point of Heigh of BS FS Rise Fall RL Remark


Theodolite Instrument
O1 A
B
O2 B
C
O3 C
D

Table 1.3 pengolahan data

Point of Theodolite RL + BS Heigh of Instrument RL

O1
O2
O3
PEMBAHASAN

1. Analisis Observasi

Pada praktikum modul I yang dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2020 pukul 16.00
berlokasi diantara lapangan bola dan lapangan voli. Pada saat observasi, kondisi tanah yang
ada di lokasi tersebut sedikit lembab. Hal ini karena seperti yang kita ketahui bahwa selama
beberapa hari kebelakang cuaca mendung hujan dan berangin. Namun pada saat kami
melakukan observasi, cuaca yang ada sedikit panas. Pengukuran observasi yang kami lakukan
pada 7 titik tinjau.

2. Analisis Hasil
3. Analisis Error

KESIMPULAN
APLIKASI DALAM DUNIA KERJA

Dalam pengaplikasiannya, perhitungan beda elevasi merupakan elemen yang sangat


penting. Hal ini dikarenakan, dalam pembuatan jalan harus tau mana bagian yang harus
diratakan, begitupun saluran irigasi.

Anda mungkin juga menyukai