Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rambut adalah sesuatu yang keluar dari dalam kulit dan kulit kepala,
tidak mempunyai syaraf perasa, sehingga tidak terasa sakit kalau dipangkas.
Fungsi rambut, selain sebagai mahkota, juga sebagai pelindung kepala dari
panas terik matahari dan cuaca dingin. Rambut membutuhkan penataan dan
perawatan secara teratur supaya tetap sehat, indah, dan berkilau (Wibowo,
2008).
Kebotakan merupakan salah satu masalah umum yang terjadi pada rambut.
Masalah ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor misalnya ; usia, hormon,
(Wasitaatmadja, 2006).
dilakukan secara alami karena lebih aman dan tidak mengandung bahan kimia
berbahaya. Selain itu, bahan alami mudah untuk didapatkan karena Indonesia
1
Randu atau pohon kapok (Ceiba pentanda Gaertn) adalah pohon yang
banyak tumbuh di daerah rendah sampai 400 meter dari permukaan laut, di
kebun, di tepi jalan, dan di tempat lain yang berhawa panas. Tumbuhan randu
mengandung polifenol, saponin, damar yang pahit, hidrat arang pada daunnya.
Pemanfaatan di bidang pengobatan antara lain sari daun yang masih muda
aktivitas sari segar daun randu (Ceiba pentandra Gaertn) sebagai bahan
rambut kelinci. Penelitian dilakukan dengan cara membuat sari segar daun
randu baik yang muda maupun yang tua dalam air dengan konsentrasi 2%, 3%
karena daun randu mengandung senyawa saponin, fenol dan flavonoid. Sari
perbedaan bermakna antara sari daun muda dan daun tua dalam mempercepat
penelitian dengan judul Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Randu (ceiba
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
kelinci.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
randu.
2. Bagi institusi
3. Bagi masyarakat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Rambut
Rambut atau sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang
tumbuh di kulit hewan dan manusia, terutama mamalia. Rambut muncul dari
epidermis (kulit luar) walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di
1. Perlindungan mekanis
rambut seluas 1 cm2 dapat menahan gaya tekan sebesar 23 gram. Rambut di
Bulu / rambut pada hewan merupakan penyekat yang baik karena zat
4
4. Penarik jenis kelamin yang lain
Pada hewan, bulu dan warna bulu mempunyai daya tarik terhadap
5. Pengutaraan emosi
2008).
berikut:
Kingdom : Mamalia
Superfilum : Chordata
Filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
5
Ordo : Lagomorpha
Family : Leporidae
Subfamili : Leporine
pigmen. Bulunya putih, mulus, padat, dan agak kasar kalau di raba. Mata
merah telinga tegak. Di negara kanguru New Zealand white menjadi buruan
ini cepat tumbuh besar, maka kelinci ini juga dapat dijadikan kelinci potong.
Berat dewasa 4,5-5 kg. Anaknya dapat mencapai 10-12 ekor. Tipe kelinci
2. Angora
3. Lyon
Hasil persilangan luar antara kelinci ras angora dengan ras lainnya.
6
4. American Chinchilla
5. Dutch
Ras Dutch berasal dari Belanda. Memiliki bobot antara 1,5 - 2,5 kg.
putih, kaki depan seluruhnya putih, kaki belakang hitam atau warna lain
6. English spot
7. Himalayan
Kelinci ras ini memiliki warna hitam pada kaki, hidung dan telinga
berasal dari bagian utara Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Karibia. Kata
7
‘kapuk’ juga digunakan untuk menyebut serat yang dihasilkan dari bijinya.
Pohon ini juga dikenal sebagai Kapas Jawa atau Kapok Jawa, dapat tumbuh
setinggi 60-70 meter dan dapat memiliki diameter batang pohon sampai dengan
3 meter.
Ordo : Malvales
Famili : Bombacaceae
Genus : Ceiba
daun randu direbus dengan air bersih hingga mendidih, biarkan hingga dingin.
Pemakaiannya; sebelum keramas, basahi rambut dengan air rebusan tadi sambil
memijat-mijat kulit kepala anda. Biarkan selama setengah jam,setelah itu bilas
dengan shampoo seperti biasa. Lakukan ini sebanyak 2 kali dalam seminggu
(Anonim, 2008).
8
Adapun kandungan kimia dari daun randu:
1. Saponin
2. Fenol
3. Flavonoid
banyak terdapat dalam glikosida. Hasil yang diperoleh berupa dua bercak
9
Adapun rumus strukturnya:
OH
Flavonol
D. Hair Tonic
bahan yang diperlukan oleh rambut, akar rambut, dan kulit kepala. Penggunaan
dan rasa hangat sehingga meningkatkan aliran darah pada kapiler kulit
(Tranggono, 2004)
E. Penyarian
1. Pengertian
Penyarian adalah kegiatan penarikan zat yang dapat larut dari bahan
yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Simplisia yang disari,
mengandung zat aktif yang dapat larut dan zat yang tidak dapat larut seperti
10
2. Simplisia
simplisia berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat yang berguna yang
dihasilkan oleh hewan atau belum berupa zat-zat kimia murni. Ketiga,
3. Ekstrak
menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di luar
4. Maserasi
Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel
11
yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dan karena adanya
perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di
luar sel, maka larutan yang terpekat didesak ke luar. Peristiwa tersebut
sel dan di dalam sel. Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang
mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak
dilakukan dengan cara: 10 bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok
penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya, sambil
5. Cairan penyari
penyari adalah air, etanol, campuran air-etanol atau eter. Air memiliki
keuntungan yakni lebih murah dan mudah diperoleh, stabil, tidak mudah
12
dan khamir. Etanol dipertimbangkan sebagai penyari karena lebih selektif.
Kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20 % ke atas, tidak beracun,
netral, absorpsinya baik, etanol dapat bercampur dengan air pada segala
(Anonim, 1986).
penyulingan dibawah tekanan hampa pada suatu penangas air paling tinggi
50°C yang memiliki dasar rata sehingga ekstrak yang akan dikentalkan
film halus dari cairan yang diuapkan terbentuk melalui putaran labu dalam
dan suhu pendingin maka kondisi optimal setiap saat terpenuhi (Voight,
1994).
13
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
C. Variabel Penelitian
Variabel Pengganggu
Keterangan :
Variabel yang diteliti
Variabel yang tidak diteliti
14
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitan ini adalah kelinci jantan New Zealand white
E. Defenisi Operasional
1. Daun randu adalah daun randu muda yang diambil dari kelurahan Liliba,
2. Ekstrak etanol daun randu adalah ekstrak kental yang diperoleh dari daun
dari etanol.
kelinci akibat diolesi ekstrak daun randu dan diukur menggunakan jangka
4. Kelinci yang digunakan yaitu kelinci jantan jenis New Zealand white
5. Kelinci New Zealand White adalah hewan mamalia dari family Leporidae
dengan berat badannya antara 1,3-2 kg yang dapat digunakan sebagai hewan
percobaan.
1. Alat
15
c. Timbangan (Murakami Model US-80)
d. Ayakan no.100
e. Kain flanel
g. Pinset
h. Solotip
i. Gunting
2. Bahan
b. Etanol 70%
c. Aquadest
d. Aluminium foil
G. Prosedur Penelitian
kurang lebih 200 gram serbuk daun randu muda direndam dengan 1500 ml
16
etanol 70%, ditutup lalu disimpan di ruang gelap dan diaduk berulang
selama 5 hari. Setelah itu, disaring menggunakan kain flanel dan filtrat yang
etanol selama 1 hari sambil sering diaduk dan disaring menggunakan kain
Cara untuk mengetahui sediaan ekstrak etanol daun randu bebas etanol :
etanol bila tidak ada bau ester yang khas dari etanol yakni bau etil asetat
75%
a. Konsentrasi 75% sebanyak 25 mL :100% x 25 mL =18.75 mL ekstrak
50%
b. Konsentrasi 50% sebanyak 25 mL : x 25 mL = 12,5 mL ekstrak
100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘
Perhitungan nilai rendemen :𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 x 100 %
𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎
17
2. Perlakuan terhadap kelinci
kondisi sehat, umur 1-3 bulan, berat badan antara 1,3-2 kg serta dilakukan
masa adaptasi lingkungan selama satu minggu untuk mencegah stres pada
daun randu konsentrasi 100%, 75%, 50% ) 1 kali sehari pada sore hari
yang telah dibuat dalam bentuk kotak persegi dioles dengan etanol 70%
sebagai antiseptik. Pengolesan dengan etanol 70% ini hanya dilakukan pada
18
Punggung kiri
5 4
Ekor kepala
3 2 1
Punggung kanan
H. Pengamatan.
sebanyak lebih kurang 20 helai rambut kelinci, kemudian dipilih rambut yang
jangka sorong dengan bantuan kaca pembesar. Dari data pengukuran panjang
rambut di dapat dari panjang rambut hari ke-18 dikurangi hari ke-3 dibagi 15
(selisih hari dilakukan pengamatan). Uji menggunakan Anova satu arah dengan
19
taraf kepercayaan 5% serta Uji SNK (Student Newman Keuls) (purwantini,
2010 ).
I. Analisis Data
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan melalui tiga tahap utama, yaitu pembuatan simplisia daun randu,
pembuatan ekstrak etanol daun randu dan pengujian pertumbuhan rambut pada
Pada pembuatan simplisia, daun randu muda dipetik pada pagi hari dari
gram kemudian dimasukan dalam erlen meyer 2L lalu direndam dengan 1500 mL
pelarut etanol 70 % selama lima hari sambil di aduk. Setelah itu filtrat diambil
diperas sampai volume seluruh ekstrak 2000 mL. Diendapkan selama dua hari dan
maserasi diakhiri. Filtrat ekstrak daun randu yang diperoleh dilakukan pemekatan
penangas air dengan suhu 50% selama tiga jam, dilakukan uji bebas etanol.
Ekstrak etanol daun randu yang diperoleh sebanyak 102 mL berwarna hijau
kehitaman dengan bau khas ekstrak yang kemudian dihitung nilai rendemennya
21
Sebelum dilakukan pengujian kelinci dilakukan masa adaptasi lingkungan
selama satu minggu untuk mencegah stress pada kelinci, selanjutnya punggung
kelinci dicukur sampai bersih dan dibuat 5 kotak persegi dengan sisi 2 cm dan
jarak antara kotak 1 cm. Dioleskan bahan uji (kontrol negatif (tanpa perlakuan),
kontrol positif (neril), ekstrak etanol daun randu konsentrasi 100%, 75%, 50% )
satu kali sehari pada sore hari selama 18 hari. Pengolesan sebanyak 0,5 ml
pengolesan, punggung kelinci yang telah dibuat dalam bentuk kotak persegi dioles
dilakukan dengan cara mencabut lebih kurang dua puluh helai rambut kelinci,
tetapi pada pengukuran yang pertama dan kedua ada kotak yang sebagian
ditumbuhi rambut dan sebagiannya tidak ditumbuhi rambut jadi pada kotak
ketiga sampai keenam pencabutannya kurang lebih dua puluh helai rambut
22
30
25
panjang rambut (mm) 20
100%
15 75%
10 50%
kontrol (+)
5
kontrol (-)
0
3 6 9 12 15 18
pengukuran rambut hari ke
pertumbuhan rambut ketiga kelinci jantan yang menggunakan ekstrak etanol daun
randu konsentrasi 100% sebesar 4 mm, ekstrak etanol daun randu konsentrasi
75% sebesar 3,9 mm, ekstrak etanol daun randu konsentrasi 50% sebesar 3,7 mm,
kontrol positif (neril) sebesar 3,8 mm dan kontrol negatif (tanpa perlakuan)
sebesar 3,6 mm. Pertumbuhan rambut kelinci semakin hari semakin bertambah
sehingga pada hari kedelapan belas diperoleh panjang rambut ketiga kelinci jantan
yang menggunakan ekstrak etanol daun randu konsentrasi 100% sebesar 26,9 mm,
ekstrak etanol daun randu konsentrasi 75% sebesar 26,5 mm, ekstrak etanol daun
randu konsentrasi 50% sebesar 25,23 mm, kontrol positif sebesar 26,3 mm,
kelinci.
23
Tabel 2.Data pertumbuhan rambut rata-rata perhari (AGD) ketiga kelinci
Berdasarkan data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa harga AGD
kelinci jantan dengan menggunakan eksrak etanol daun randu konsentrasi 100%
sebesar 1,53 mm, ekstrak etanol daun randu konsentrasi 75% sebesar 1,51 mm,
ekstrak etanol daun randu konsentrasi 50% sebesar 1,43 mm, kontrol positif
(neril) sebesar 1,5 mm, kontrol negatif sebesar 1,09 mm. Rambut kelinci jantan
oleh ekstrak etanol daun randu konsentrasi 100% dibandingkan dengan kontrol
positif (neril) dan konsentrasi daun randu lainnya. Hal ini disebabkan karena
didalam daun randu mengandung saponin, flavonoid, dan fenol yang ketiganya
kelinci satu sebelum dicukur sebesar 39,5 mm, kelinci 2 sebesar 41,2 mm, kelinci
3 sebesar 39,8 mm. Jadi rata-rata panjang rambut normal ketiga kelinci sebelum
uji F dan diperoleh harga F hitung sebesar 12,8987 lebih besar dari harga F tabel
sebesar 3,48 untuk tingkat kesalahan 5%, maka hipotesis alternatif yang
24
ditetapkan diterima. Jadi ada aktifitas kecepatan pertumbuhan rambut kelinci
jantan akibat penggunaan ekstrak etanol daun randu konsentrasi 100%, 75%, 50%,
untuk melihat lebih jelas perbedaan antara larutan uji, kontrol positif dan kontrol
negatif. Pada uji SNK, digunakan tabel Q. Diperoleh hasil bahwa ada perbedaan
yang bermakna antara kontrol negatif dengan ekstrak etanol daun randu
Antara kontrol positif (neril) dengan ekstrak etanol daun randu konsentrasi 50%
sedangkan antara kontrol positif (neril) dengan ekstrak etanol daun randu
25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
mm, ekstrak etanol daun randu konsentrasi 75% sebesar 1,51 mm, ekstrak
disimpulkan bahwa Konsentrasi dari daun randu yang paling cepat untuk
konsentrasi 100%.
B. Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, A.S., Hakim, E.H., dan Makmur, L.. 1990. Flavonoid dan Fitomedika,
Kegunaan dan Prospek.. Jakarta: Phyto-Medika.
--------. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (1) jilid I. Jakarta: Bakti
husada.
Chitrawati S.. 2006. Dasar Dasar Trampil Tata Rias Rambut. Jakarta: Karya
Utama.
Julaiha, S.. 2003. Pengaruh Fraksi Pe Ekstrak Etanolik Biji Kemiri Terhadap
Kecepatan Pertumbuhan Rambut Kelinci. Skripsi. Fakultas Farmasi
UGM.Yogyakarta.
Pujilestari, Rini. 2007. Efek Penyembuhan Luka Bakar Krim Ekstrak Etanolik
Daun Nanas (Ananas Comosus Merr) Pada Kulit Punggung Kelinci
Jantan New Zealand. Surakarta:
http://etd.eprints.ums.ac.id/15166/3/bab_1.pdf (14 Mei 2012).
Tranggono, S.R.. 2004. Kiat-kiat Apik Tampil Sehat dan Cantik.Jakarta: Wiley
Interscience Division of John Wiley and Son Inc.
27
Voight, Rudolf. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi ke-5. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Wasitaatmadja, Sjarif M.. 2006. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI-
Press.
28
Lampiran 1. Gambar-gambar penelitian
29
Gambar 6. Proses maserasi
30
Gambar 8. Hasil ekstraksi daun randu
31
Gambar 10. punggung kelinci dibuat kotak persegi
32
Gambar 12. pencabutan rambut kelinci
33
Lampiran 2. Skema kerja pembuatan simplisia daun randu
Sortasi basah
Pencucian
Pengeringan
Sortasi kering
Penyerbukan
34
Lampiran 3. Skema kerja pembuatan ekstrak etanol daun randu
35
Lampiran 4.pembuatan ekstrak etanol daun randu dengan konsentrasi tertentu
50%
2. Konsentrasi 50% sebanyak 25 mL : x 25 mL = 12,5 mL ekstrak daun
100%
B. Cara untuk mengetahui sediaan ekstrak etanol daun randu bebas etanol
Ekstrak diuji bebas etanol 70 % dengan penambahan asam asetat dan asam
sulfat pekat dibantu dengan pemanasan. Ekstrak dinyatakan bebas etanol bila
tidak ada bau ester yang khas dari etanol (Pujilestari cit. Praeparandi 1979).
C. perhitungan rendeman
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘
Perhitungan nilai rendemen :𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 x 100 %
𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎
102
: 200 x 100% = 51 %
102
:2000 x 100% = 5,1%
36
Lampiran 5. Skema Kerja pengujian pertumbuhan rambut
37
Lampiran 6. Lembar hasil pengukuran panjang rambut kelinci 1, 2 dan 3
38
Lampiran 7. Data AGD ketiga kelinci
( Xtotal)2
JKtotal = ∑X2total -
ntotal
(21.14)2
= 30,279 -
15
= 0,486
= 30,2008 – 29,7933
= 0,4075
= 0,486 – 0,4075
= 0,0785
39
Lampiran 8. Analisa Anova Satu Arah
0.1019
=
0,0079
= 12,8987
δӾ = Krgalat
n
= 0,0079
5
= 0,0178
K 2 3 4 5
A 3,15 3,88 4,33 4.65
δ.a 0,0561 0,0690 0,0770 0,0828
40
𝑋75% - 𝑋50% = 1,51 – 1,42 = 0,09 > 0,0690 beda
41
Lampiran 9. Perhitungan Spss
ALPHA(0.05).
Oneway
Tabel 8. Descriptives
rata_rata_pertumbuhan_rambut_perhari
Descriptives
rata_rata_pertumbuhan_rambut_perhari
Minimum Maximum
100% 1.460 1.610
75% 1.440 1.610
50% 1.350 1.570
kontrol positif 1.430 1.610
kontrol negative 1.070 1.100
Total 1.070 1.610
rata_rata_pertumbuhan_rambut_perhari
2.759 4 10 .088
42
Tabel 9. ANOVA
rata_rata_pertumbuhan_rambut_perhari
Homogeneous Subsets
Dosis N 1 2
kontrol negative 3 1.08667
50% 3 1.42667
kontrol positif 3 1.50000
75% 3 1.50667
100% 3 1.52667
Sig. 1.000 .535
43
Lampiran 10. Nilai-Nilai untuk Distribusi F
44
Lampiran 11. tabel Q
45