Anda di halaman 1dari 8

1. Apa yang dimaksud dengan darah?

Darah adalah kendaraan untuk transport masal jarak jauh dalam tubuh untuk berbagai bahan
antara sel dan lingkungan eksternal antara sel-sel itu sendiri. Darah terdiri dari cairan kompleks
plasma tempat elemen selular diantaranya eritrosit, leukosit, dan trombosit.
Fitryadi, K. (n.d.). Pengenalan Jenis Golongan Darah Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan
Perceptron, 7. Jurnal Masyarakat Informatika, Volume 7, Nomor 1
2. Apa saja fungsi dari darah?
a) Sebagai Alat transportasi, misal :
- Membawa dan mengantarkan zat-zat makanan (nutrisi) dan bahan kimia dari saluran
pencernaan ke jaringan tubuh yang memerlukannya.
- Mengantarkan oksigen dari paru ke jaringan tubuh
- Membawa keluar hasil buangan metabolisme dan karbondioksida dari jaringan ke organ-
organ eksresi misal ginjal dan paru-paru
- Mengangkut hasil sekresi kelenjar endokrin (hormon) dan enzim dari organ ke organ.
b) Mempertahankan keseimbangan air dalam tubuh
c) Mempertahankan temperatur tubuh
d) Mengatur pH tubuh
e) Sebagai alat pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme (oleh leukosit)
Sumber : Siswanto, Diktat Fisiologi Veteriner I, Darah dan Cairan Tubuh, 2017

3. Apa saja komponen darah?


a) Plasma Darah, terdiri atas air, elektrolit, dan protein darah.
Plasma darah merupakan bagian cair dari darah tanpa sel-sel darah 95 % air 8,5 % zat-zat terlarut
yang mayoritas berupa protein. Protein plasma terutama terdiri dari fraksi2 albumin, globulin dan
fibrinogen.
Ciri-ciri :
Mengandung antigen
Warna kuning
Sumber : Tortora G.J., dan Grabowski, S.R. 2000,Blood Physiology and body fluids

Protein plasma utama mencakup protein berikut:


- Albumin, protein plasma terbanyak, dibuat di hati dan berfungsi terutama dalam
memelihara tekanan osmotik darah.
- α-globulin dan β-globulin, yang dibentuk di hati dan sel lain, mencakup transferrin dan
faktor transpor lainnya; fibronektin; protrombin dan faktor koagulasi lainnya; lipoprotein
dan protein lain yang memasuki darah dari jaringan.
- γ-globulin yang merupakan imunoglobulin (antibodi) yang disekresi oleh limfosit di
banyak tempat. . Protein komplemen, suatu sistem faktor yang penting pada peradangan
dan destruksi mikroorganisme.
- Fibrinogen protein plasma terbesar (340 kD), yang juga dibentuk di hati, yang
berpolimerisasi menjadi serat ikatansilang yang tidak larut selama pembekuan yang
menyumbat pengeluaran darah dari pembuluh kecil.
Sumber : Buku Histologi Janqueira. Bab 12 Darah

b) Sel-sel Darah, terdiri atas :


- Eritrosit (sel darah merah)
- Leukosit (sel darah putih)
- Trombosit (butir pembeku / platelets)
Prof. dr. I Made Bakta. 2006. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta : EGC
- Plasma darah,terdiri dari :
91-92% AIR
8-9% zat padat(albumin dan globulin,factor pembekuan,enzim)
- Sel-sel darah
Eritrosit
Trombosit
Leukosit : granulosit(eosinofil,neutrofil dan basofil), agranulosit (monosit dan limfosit)
Sumber : Buku Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit : Sylvia A.Price

Secara mikroskopis darah terdiri dari 2 bagian besar, yaitu :


a) Bagian cair (plasma darah) : 55-60 % dari seluruh volume darah
Plasma darah berwarna kuning sampai jernih dikarenakan adanya pigmen bilirubin dan
karoten. Plasma diperoleh sebelum darah menggumpal, sedangkan serum merupakan bagian
cair darah yang mengalami koagulasi
b) Bagian padat (sel darah) : 40-45 % yang terdiri dari :
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
Sumber : Siswanto. Diktat Fisiologi Veteriner I . 2017. Darah dan cairan Tubuh.
4. Bagaimana karakteristik darah?
a. Eritrosit, ciri-cirinya yaitu :
- Sel terbanyak di dalam tubuh
- Tidak berinti dan menetap di dalam darah
- Ukuran seragam dengan diameter 7,5 mikron, seukuran kapiler
- Warna merah muda dengan eosin
- Mengandung hemoglobin dengan molekul besi di sitoplasmanya
- Membawa oksigen dalam bentuk oksihemoblobin dan karbondioksida dalam bentu
karbaminohemoglobin
- Berbentuk bikonkaf untuk memperluas permukaan dalam pengangkutan gas-gas pernapasan
- Rentang usia sekitar 120 hari
b. Leukosit
 Neutrofil, ciri-cirinya yaitu :
- Sitoplasma jernih
- Nukleus memiliki bebrapa lobus yang dihubungkan kromatin
- Rentang usia 2-3 hari
- Fagosit yang sangan aktif, terpancing oleh faktor kemotaktik (bahan kimia)
- Menghancurkan materi yang difagositosis dengan enzim lisosom
- Jumlahnya 60-70 %
 Eosinofil, ciri-cirinya yaitu :
- Sitoplasma bergranula besar, merah muda/ eosinofilik
- Nukleus bilobus
- Rentang usia singkat, berdiam di jaringan ikat selama 10 hari
- Sel fagositik dengan afinitas terhadap kompleks antigen antibodi
- Melepaskan bahan kimia yang menetralkan histamin dan mediator reaksi
inflamasi
- Jumlahnya meningkat saat adanya parasit cacing
- Jumlahnya 2-4 %
 Basofil, ciri-cirinya yaitu :
- Sitoplasma bergranula biru gelap/coklat
- Rentang usia singkat
- Nukleus berwarna basofilik pucat biasanya tersamarkan oleh granula sitoplasma
padat
- Granula mengandung histamin dan heparin
- Mengeluarkan histamin saat alergi dan menyebabkan respon peradangan yang
kuat
- Jumlahnya 1 %
 Limfosit, ciri-cirinya yaitu :
- Tidak bergranula di sitoplasma
- Ukuran bervariasi
- Nukleus dikelilingi cincin sitoplasma tipis
- Rentang usia beberapa hari-bulan
- Berperan dalam pertahanan imunologis organisme
 Monosit, ciri-cinya yaitu :
- Agranular terbesar
- Ciri khas nukleus berbentuk tapal kuda
- Rentang usia 2-3 hari, berdiam di jaringan ikat beberapa bulan
- Fagosit kuat
- Jumlahnya 3-8 %
c. Trombosit, ciri-cinya yaitu :
Tidak termasuk sel darah, hanya merupakan elemen terkecil tidak berinti, merupakan
potongan sitoplasma atau megakariosit yang diselubungi oleh membran. Melakukan fungsi
utamanya di dalam pembuluh darah yaitu memantau sistem vaskular dan mmendeteksi adanya
kerusakan pada lapisan endotel pembuluh darah. Jika lapisan endotel rusak, platelet melekat
ke bagian yang rusak dan memulai proses kimiawi yang sangat kompleks yang menghasilkan
bekuan darah.
Sumber : Atls Histologi diFiore Edisi 12

5. Factor yang mempengaruhi hemopoiesis?


a. jika oksigen menurun dpt mempercepat pembentukan darah
b. growth factor
c. hormon
d. susunan saraf pusat
Sumber : A.V.Hoffbrand.2005.Kapita Selekta Hematologi.Jakarta:EGC
6. Apa saja komponen yang berperan penting dalam proses hemopoiesis?
a. Sel induk hemopoetik
Pluripotent stem cell
Sel induk hematopoietik ialah sel-sel yang akan berkembang menjadi sel-sel darah,
termasuk eritrosit, leukosit, trombosit, dan juga beberapa sel dalam sumsum tulang
seperti fibroblast. Sel induk yang paling primitif disebut sebagai pluripotent stem cell.
Commited stem cell
Oligopotent stem cell
Unipotent stem cell
b. Lingkungan mikro sumsum tulang merupakan substansi yang memungkinkan sel induk tumbuh
secara kondusif . komponennya :
Mikrosirkulasi dalam sumsum tulang
Sel-sel stroma :
Sel endotil
Sel lemak
Fibroblast
Makrofag
Sel reticulum ( blanket cell)
Matriks ekstraseluler : fibronektin, haemonektin, laminin, kolagen , dan proteoglikan
Fungsinya :
Menyediakan nutrisi dan bahan hemopoesis yang dibawa oleh peredaran darah mikro
dalam sumsum tulang
Komunikasi antarsel (cell to cell communication), terutama ditentukan oleh adanya
adhesion molecule.
Menghasilkan zat yang mengatur hemopoesis : hematopoietic growth factor, cytokine,
dan lain-lain.
c. Bahan- bahan pembentuk darah
Asam folat dan vitamin B12 : bahan pokok pembentuk inti sel
Besi : diperlukan untuk pembentukan hemoglobin
Cobalt, magnesium, Cu, Zn
Vitamin : vitamin C, dan B kompleks
Asam amino
d. Mekanisme regulasi
Mengatur arah dan kuantitas pertumbuhan sel dan pelepasan sel darah yang matang ke sumsum
tulang ke darah tepi sehingga sumsum tulang dapat merespon kebutuhan tubuh dengan tepat.
Zat-zat yang berpengaruh dalam mekanisme regulasi adalah :

Faktor pertumbuhan hemapoesis (hematopoetic growth factor)


Granulocyte-macrophage colony stimulating factor (GM-CSF)
Granulocyte colony stimulating factor (G-CSF)
Macrophage-colony stimulating factor (M-CSF)
Thrombopoietin
Burst promoting activity (BPA)
Stem cell factor (kit ligand)
Sitokin (cytocine)
Misalnya: IL-3 (interleukin-3), IL-4, IL-5, IL-7, IL-8, IL-9, IL-10, IL-11
Sitokin ada yang merangsang pertumbuhan sel induk (stimulatory cytokine), sebagian lagi
menekan pertumbuhan sel induk (inhibitory cytokine). Keseimbangan kedua jenis sitokin
ini sangat menentukan proses hemopoesis normal.
Horman hemopoetik spesifik
Erythropoietin : hormon yang dibentuk di ginjal khusus merangsang pertumbuhan prekusor
eritroid
Hormon nonspesifik
Beberapa jenis hormon diperlukan dalam jumlah kecil untuk hemopoesis, seperti :
Androgen : yang berfungsi menstimulasi eritropoesis
Estrogen : menimbulkan inhibisi eritropoesis
Glukokortikoid
Growth hormon
Hormon tiroid
Sumber : Hematologi Klinik Ringkas, Prof. Dr. I Made Bakta

7. Bagaimana proses hemopoiesis?


a. Sel pluripotent yang terdapat di sumsum tulang berdiferensiasi dan berproliferasi menjadi sel-sel
dalam darah.
b. Sel berdiferensiasi menjadi Colony-forming unit (CFU) yaitu :
Ø sel stem myeloid / hematopoietic stem cell ( CFU-Gemm CD34CD33 / CFU-S )
Ø sel stem lymphoid
c. CFU selanjutnya menjadi sel progenitor :
Ø CFU-S menjadi
o CFU-E
o CFU-Meg
o CFU-Eo
o CFU-Baso
o CFU-GM
Ø sel stem lymphoid menjadi prekursor T / NK dan prekursor B
d. Selanjutnya menjadi sel blast untuk tiap sel.
e. Hemopoietic Growth Factor akan mengatur diferensiasi dan proliferasi sel Progenitor, seperti:
i. Erythropoietin (EPO) diproduksi oleh Ginjal untuk meregulasi Erythrocyt.
ii. Thrombopoietin (TPO) diproduksi oleh Hati untuk meregulasi Platelet
iii. Beberapa sitokin diproduksi sel dalam sumsum tulang merah, Leukosits, Macrophage (MØ),
Fibroblast dan Endothel untuk meregulasi semua sel darah
Sumber : Kapita Selekta Hematologi, Edisi 4

Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa periode :


1. Mesoblastik
Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang dihasilkan adalah HbG1, HbG2,
dan Hb Portland.
2. Hepatik
Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada limpa terjadi pada umur 12
minggu dengan produksi yang lebih sedikit dari hati. Disini menghasilkan Hb.
3. Mieloid
Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu terjadi di dalam sumsum tulang, kelenjar limfonodi, dan
timus. Di sumsum tulang, hematopoiesis berlangsung seumur hidup terutama menghasilkan HbA,
granulosit, dan trombosit. Pada kelenjar limfonodi terutama sel-sel limfosit, sedangkan pada timus
yaitu limfosit, terutama limfosit T.

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan sel darah di antaranya adalah asam amino,
vitamin, mineral, hormone, ketersediaan oksigen, transfusi darah, dan faktor- faktor perangsang
hematopoietik.
8. Apa saja fungsi hemopoiesis?
Membentuk atau memproduksi darah yang diperlukan tubuh
Sumber : Buku Ajar Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi
9. Bagaimana proses hemopoiesis berdasarkan tingkat usia?
Janin 0-2 bulan (kantung kuning telur)
2-7 bulan (hati, limpa)

5-9 bulan (sumsum tulang)


Bayi Sumsum tulang (pada semua tulang)
Dewasa Vertebra, tulang iga, sternum, tulang tengkorak, sacrum dan pelvis, ujung
Proksimal femur

Sumber : A.V.Hoffbrand.2005.Kapita Selekta Hematologi.Jakarta:EGC


10. Gangguan yang dapat terjadi di proses hemopoiesis?
Gangguan pada proses eritropoiesis akibat dari adanya logam berat (tawas) yang menyebabkan
nekrosis sel-sel epitel tubulus ginjal dan berakibat rusaknya jaringan.
Sumber : Jurnal Kesehatan. Aktifitas Hematopoiesis akibat seplementasi tawas dan Seng. Vol.2.
No.1. 2009

11. Apa saja Jenis” sel induk pluripotent ?


12. Apa Perbedaan sel induk pluripotent dan sel progenitor?
Sel induk adalah sel pluripoten yang dapat membagi terus menerus dan yang anak sel nya
membentuk tipe sel yang khusus, berdifferensiasi secara ireversibel. Sel induk memainkan peran
pusat dalam hematopoiesis.
Sel progenitor ini akan menghasilkan sel precursor dimana karakteristik morfologi berdifferensiasi
untuk pertama kali.
Histologi Dasar, Junqueira
13. Apa saja sel yang dihasilkan sel induk pluripotent?
- Eritrosit
- Eosinofil
- Neutrofil
- Basofil
- Monosit
- Platelet
- Limfosit B dan T
- Sel NK
Sumber : Hematologi Kapita Selekta edisi 4, Atlas Histologi diFiore

14. Skema hematopoiesis

Anda mungkin juga menyukai