Anda di halaman 1dari 115

isi

Kode Bidang/ Seksi


1 Sekretariat
1.1.a Sub Bagian Umum
Sekretariat
1.2.a Sub Bagian Keuangan
1.3 Sub Bagian Program
Sekretariat
1.1.b Sub Bagian Umum
1.2.b Sub Bagian Keuangan
2 Bidang Perlindungan Hutan, Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem
2.1.a Seksi Pencegahan dan Pengamanan Hutan
2.2 Seksi Penegakan Hukum
2.3 Seksi Konservasi dan Pelestarian Sumberdaya Alam dan Ekosistem
2.1.b Seksi Pencegahan dan Pengamanan Hutan
3 Bidang Pengelolaan Hutan
3.1 Seksi Perencanaan dan Tata Hutan
3.2 Seksi Usaha Kehutanan
3.3 Seksi Pengolahan, Pemasaran dan Iuran
4 Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Masyarakat
4.1 Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan
4.2 Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
4.3 Seksi Pemberdayaan dan Penyuluhan

Page 1
isi

Seksi UPTD

Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha


Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha


Sub Bagian Tata Usaha

Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat


Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat
Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat
Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat

Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan


Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan

Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat


Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat
Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat

Page 2
isi

Program/ kegiatan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Kepegawaian
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah
Peningkatan Manajemen Asset/Barang Milik Daerah
Pengelolaan PAD sektor lingkungan hidup dan kehutanan
Program Perlindungan Hutan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Pencegahan dan Pengamanan Hutan
Penegakan Hukum Kehutanan
Konservasi dan Sumber Daya Alam Hayat
Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
Program Pengelolaan Hutan
Perencanaan dan Tata Hutan
Pengembangan Usaha Kehutanan
Pengendalian Pengelolaan dan Peredaran Hasil Hutan
Program Rehabilitasi dan Pemberdayaan Masyarakat
Rehabilitasi Hutan dan Lahan Krits
Pengelolaan DAS
Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat

Page 3
1.1.a

Program Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur


Kegiatan Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Kepegawaian
Penanggung jawab
Dinas Sub Bagian Umum
UPTD Balai KPH Sub Bagian Tata Usaha
Konsep dan Definisi Sumberdaya manusia merupakan salah satu unsur pentng yang harus dim
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara I
Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas tangg
Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
Penyuluh Kehutanan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggu
Polisi Kehutanan adalah Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungan instansi Ke
Pengendali Ekosistem Hutan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas
Pengendali Dampak Lingkungan adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Pengawas Lingkungan Hidup adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas
Surveyor Pemetaan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewena
Tenaga kerja kontrak/tdak tetap adalah pekerja yang bekerja berdasarkan
Pegawai Honorer adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat te
Tenaga Bakt Rimbawan adalah tenaga kerja tngkat terampil dan ahli dalam

1.1.a.1 Jumlah pegawai berdasarkan jabatan


Jumlah
No Jenis jabatan
2013 2014 2015 2016 2017
1 Pejabat struktural
2 Fungsional umum
3 Fungsional PEH
4 Fungsional Polhut
5 Fungsional Penyuluh
6 Fungsional Surveyor
7 Fungsional Pedal
8 Fungsional Pengawas LH
9 Fungsional Lab
10 Tenaga Honorer
11 Tenaga kontrak
12 Tenaga lainnya
Total

1.1.a.2 Jumlah pegawai berdasarkan golongan


Jumlah
No Jenis golongan
2013 2014 2015 2016 2017
1 II/a
2 II/b
3 II/c

Page 4
1.1.a

4 II/d
5 III/a
6 III/b
7 III/c
8 III/d
9 IV/a
10 IV/b
11 IV/c
12 IV/d
Total

1.1.a.3 Jumlah pegawai yang mengikuti diklat


Jumlah
No Jenis diklat
2013 2014 2015 2016 2017
1 Diklat umum/ keahlian
2 Diklat Fungsional PEH
3 Diklat Fungsional Polhut
4 Diklat Fungsional Penyuluh
5 Diklat Fungsional Surveyor
6 Diklat Fungsional Pedal
7 Diklat Fungsional Pengawas LH
8 Diklat Fungsional Lab
Total

Page 5
1.1.a

Daya Aparatur
san Kepegawaian

satu unsur pentng yang harus dimiliki oleh instansi, karena kinerja para pegawai akan menentukan tngkat kinerja instansi tersebut. Data S
singkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai aparatur sipil negara secara tetap ol
kan yang menunjukkan tugas tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan org
ang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelak
geri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pe
Sipil dalam lingkungan instansi Kehutanan Pusat dan Daerah yang sesuai dengan sifat pekerjaannya menyelenggarakan dan atau melaksan
awai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pen
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan instansi terkait lainnya baik di Pusat maupun Daerah
awai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan k
geri Sipil yang diberi tugas, wewenang, tanggung-jawab dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan surv
pekerja yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerjaan tertentu
ndonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksan
erja tngkat terampil dan ahli dalam melaksanakan pengabdian pada Negara khususnya pembangunan kehutanan yang berasal dari lulusan

Jenis
Keterangan No Nama Pegawai NIP Agama
Total kelamin

Keterangan
Total

Page 6
1.1.a

Keterangan
Total

Page 7
1.1.a

nerja instansi tersebut. Data SDM yang dimaksud meliput jumlah PNS, tenaga honorer maupun tenaga kontrak yang ada di Dinas LHK Provi
ur sipil negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
a memimpin suatu satuan organisasi negara.
n organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
untuk melakukan kegiatan penyuluhan kehutanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
nggarakan dan atau melaksanakan usaha perlindungan hutan yang oleh kuasa Undang-Undang diberikan wewenang kepolisian khusus dibi
wenang untuk melakukan pengendalian ekosistem hutan.
baik di Pusat maupun Daerah yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk m
wenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
ntuk melakukan kegiatan survei dan pemetaan.
atau untuk pekerjaan tertentu.
entu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan
anan yang berasal dari lulusan SMK Kehutanan atau yang serumpun, Diploma, Sarjana, dan Pasca Sarjana dari berbagai disiplin ilmu, diutam

Diklat
Tanggal Lahir Pendidikan Pangkat Jabatan Golongan
terakhir Jenis

Page 8
1.1.a

kontrak yang ada di Dinas LHK Provinsi NTB serta data kegiatan diklat yang diikut baik itu diklat umum/ keahlian maupun diklat untuk fung

tu serta bersifat mandiri.

an wewenang kepolisian khusus dibidang kehutanan dan konservasi sumber daya alam hayat dan ekosistemnya.

eh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan serta
ng-undangan.

na dari berbagai disiplin ilmu, diutamakan yang berasal dari disiplin ilmu kehutanan.

Diklat
Tahun Penyelenggara

Page 9
1.1.a

eahlian maupun diklat untuk fungsional.

n/atau kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan.

Page 10
1.1.b

Program Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah


Kegiatan Peningkatan Manajemen Asset/Barang Milik Daerah
Penanggung jawab
Dinas Sub Bagian Umum
UPTD Balai KPH Sub Bagian Tata Usaha
Konsep dan Definisi Barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban A
Kondisi BMD terdiri dari Baik; Rusak Ringan/ Masih ekonomis untuk diperbaiki; Ru

1.1.b.1 Jumlah sarpras berdasarkan jenis


Jumlah
No Jenis Sarpras
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 Tanah
2 Bangunan Perkantoran
3 Kendaraan roda 4
4 Kendaraan roda 2
5 Sarpras perkantoran
6 Sarpras operasional/ teknis
7 Sarpras Laboratorium
8 Mesin produksi
9 Sarpras Wisata alam
10 Sarpras pengamanan
Total

1.1.b.2 Jumlah sarpras berdasarkan tingkat kerusakan


Jumlah
No Kondisi Sarpras
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 Baik
2 Rusak ringan
3 Rusak Berat
Total

1.1.b.3 Nilai aset berdasarkan jenis sarpras


Nilai (Rp)
No Jenis Sarpras
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 Tanah
2 Bangunan Perkantoran
3 Kendaraan roda 4
4 Kendaraan roda 2
5 Sarpras perkantoran
6 Sarpras operasional/ teknis
7 Sarpras Laboratorium
8 Mesin produksi

Page 11
1.1.b

9 Sarpras Wisata alam


10 Sarpras pengamanan
Total

Page 12
1.1.b

beli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Aset tersebut terdiri dari benda tdak bergerak sepert ta
h ekonomis untuk diperbaiki; Rusak Berat/ Tidak dapat diperbaiki/ Tidak ekonomis untuk diperbaiki.

Nama Jenis Tahun Sumber


Keterangan No Nilai Barang Kondisi Barang
sarpras sarpras pengadaan Anggaran

Keterangan

Keterangan

Page 13
1.1.b

Page 14
1.1.b

da tdak bergerak sepert tanah dan bangunan serta benda bergerak sepert kendaraan, mesin dan sarpras lainnya.

Page 15
1.2.a

Program
Kegiatan
Penanggung jawab
Dinas
UPTD Balai KPH
Konsep dan Definisi

1.2.a.1 Realisasi keuangan menurut program


No Nama Program

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
5 Program Pemanfaatan potensi sumberdaya hutan
6 Program rehabilitasi hutan dan lahan
7 Program Perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan
8 Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
9 Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah
10 Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
11 Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
12 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
13 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Total

1.2.a.2 Realisasi keuangan menurut jenis belanja


No Jenis Belanja

1 Belanja Pegawai
2 Belanja Barang dan Jasa
3 Belanja Modal
4 Belanja Hibah
Total

Page 16
1.2.a

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan


Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

Sub Bagian Keuangan


Sub Bagian Tata Usaha
Realisasi keuangan adalah persentase anggaran Dinas yang dipertanggung jawabkan dibandingkan dengan jumlah alokasi ang
Belanja Pegawai adalah kompensasi dalam bentuk uang maupun barang yang diberikan kepada pegawai negeri, pejabat nega
Belanja Barang adalah pengeluaran untuk pembelian barang dan/atau jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan/
Belanja Modal adalah pengeluaran untuk pembayaran perolehan asset dan/atau menambah nilai asset tetap/asset lainnya ya
Belanja Hibah adalah pengeluaran dalam bentuk transfer uang/barang yang bersifat sukarela, tdak wajib, tdak mengikat, dan

Realisasi (%)
Keterangan No Program
2013 2014 2015 2016 2017 Total

Realisasi (%)
Keterangan
2013 2014 2015 2016 2017 Total

Page 17
1.2.a

ngkan dengan jumlah alokasi anggarannya untuk tap program. Program kegiatan adalah nama program dan kegiatan yang ada di dalam DPA
da pegawai negeri, pejabat negara, dan pensiunan serta pegawai honorer yang akan diangkat sebagai pegawai lingkup pemerintahan baik y
untuk memproduksi barang dan/atau jasa yang dipasarkan maupun yang tdak dipasarkan serta pengadaan barang yang dimaksudkan untu
nilai asset tetap/asset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi dan melebihi batas minimal kapitalisasi asset tetap
, tdak wajib, tdak mengikat, dan tdak perlu dibayar kembali serta tdak terus menerus dan dilakukan dengan naskah perjanjian antara pem

Realisasi Keuangan
Kegiatan Tahun Jumlah Anggaran
Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa

Page 18
1.2.a

egiatan yang ada di dalam DPA dan anggaran adalah jumlah anggaran dalam rupiah yang tertera dalam DPA
ai lingkup pemerintahan baik yang bertugas di dalam maupun di luar negeri sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam
arang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat di luar kriteria belanja bantuan sosial serta belanja perjalanan.
inimal kapitalisasi asset tetap/asset lainnya yang ditetapkan pemerintah.
n naskah perjanjian antara pemberi hibah dan penerima hibah dengan pengalihan hak dalam bentuk uang, barang, atau jasa.

Realisasi Keuangan Realisasi


Belanja Modal Belanja Hibah fisik

Page 19
1.2.a

g telah dilaksanakan dalam rangka mendukung tugas dan fungsi unit organisasi pemerintah.
serta belanja perjalanan.

ng, atau jasa.

Page 20
1.2.b

Program Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuanga


Kegiatan Pengelolaan PAD sektor lingkungan hidup dan kehuta
Penanggung jawab
Dinas Sub Bagian Keuangan
UPTD Balai KPH Sub Bagian Tata Usaha
Konsep dan Definisi Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi a
Objek retribusi meliput Sewa alat-alat laboratorium,

1.2.b.1 Jumlah penerimaan Daerah berdasarkan objek retribusi


Jumlah
No Objek Retribusi
2013 2014 2015
1 Sewa alat-alat laboratorium
2 Iuran izin penyediaan sarana pariwisata alam
3 Penjualan produksi hasil hutan kayu di KPH
4 Penjualan produksi hasil hutan bukan kayu di KPH
5 Pungutan penyediaan jasa wisata alam
6 Pungutan pemanfaatan jasa lingkungan
7 Pungutan jasa kegiatan wisata alam
Total

Page 21
1.2.b

tan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah


ektor lingkungan hidup dan kehutanan

ang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disedia
liput Sewa alat-alat laboratorium, Iuran izin penyediaan sarana pariwisata alam, Penjualan produksi hasil hutan kayu di KPH, Penjualan pro

Jumlah Objek Nama Lokasi


Keterangan No
2016 2017 Total Retribusi Objek Desa Kecamatan

Page 22
1.2.b

zin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentngan orang pribadi atau Badan. Retribusi se
hutan kayu di KPH, Penjualan produksi hasil hutan bukan kayu di KPH, Pungutan penyediaan jasa wisata alam, Pungutan pemanfaatan jasa l

Lokasi Tahun Jumlah


Kabupaten Pembayaran Fisik Keuangan

Page 23
1.2.b

adi atau Badan. Retribusi sektor LHK terdiri dari Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yaitu Pungutan atas pemakaian kekayaan Pemerinta
ungutan pemanfaatan jasa lingkungan, Pungutan jasa kegiatan wisata alam

Page 24
1.2.b

pemakaian kekayaan Pemerintah Daerah, dikecualikan pada penggunaan tanah yang tdak mengubah fungsi dari tanah tersebut serta Retr

Page 25
1.2.b

gsi dari tanah tersebut serta Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga yaitu pungutan atas pelayanan tempat Rekreasi Pariwisata dan Olah r

Page 26
1.2.b

at Rekreasi Pariwisata dan Olah raga yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

Page 27
1.3

Program
Kegiatan
Penanggung jawab
Dinas
UPTD Balai KPH
Konsep dan Definisi

1.3.1 Pagu Anggaran menurut Program


No Nama Program

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
5 Program Pemanfaatan potensi sumberdaya hutan
6 Program rehabilitasi hutan dan lahan
7 Program Perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan
8 Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
9 Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah
10 Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
11 Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
12 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
13 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Total

1.3.2 Pagu anggaran menurut jenis belanja


No Jenis Belanja

1 Belanja Pegawai
2 Belanja Barang dan Jasa
3 Belanja Modal
Total

1.3.3 Capaian indikator kinerja Utama


No Indikator

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Page 28
1.3

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur


3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
5 Program Pemanfaatan potensi sumberdaya hutan
6 Program rehabilitasi hutan dan lahan
7 Program Perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan
8 Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
9 Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah
10 Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
11 Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
12 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
13 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Total

Page 29
1.3

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan


Penyusunan Rencana Kerja SKPD

Sub Bagian Program


Sub Bagian Tata Usaha
Program kegiatan adalah nama program dan kegiatan yang ada di dalam DPA dan anggaran adalah jumlah anggaran dalam ru
Indikator Kinerja Utama adalah indikator kinerja untuk tap program yang terdapat dalam RPJMD.
Belanja Pegawai adalah kompensasi dalam bentuk uang maupun barang yang diberikan kepada pegawai negeri, pejabat nega
Belanja Barang adalah pengeluaran untuk pembelian barang dan/atau jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan/
Belanja Modal adalah pengeluaran untuk pembayaran perolehan asset dan/atau menambah nilai asset tetap/asset lainnya ya
Belanja Hibah adalah pengeluaran dalam bentuk transfer uang/barang yang bersifat sukarela, tdak wajib, tdak mengikat, dan

Pagu Anggaran
Keterangan No
2013 2014 2015 2016 2017 Total

Pagu Anggaran
Keterangan
2013 2014 2015 2016 2017 Total

Capaian
Satuan Keterangan
2013 2014 2015 2016 2017 Total

Page 30
1.3

Page 31
1.3

dalah jumlah anggaran dalam rupiah yang tertera dalam DPA

da pegawai negeri, pejabat negara, dan pensiunan serta pegawai honorer yang akan diangkat sebagai pegawai lingkup pemerintahan baik y
untuk memproduksi barang dan/atau jasa yang dipasarkan maupun yang tdak dipasarkan serta pengadaan barang yang dimaksudkan untu
nilai asset tetap/asset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi dan melebihi batas minimal kapitalisasi asset tetap
, tdak wajib, tdak mengikat, dan tdak perlu dibayar kembali serta tdak terus menerus dan dilakukan dengan naskah perjanjian antara pem

Pagu
Program Kegiatan Tahun
Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa

Page 32
1.3

bagai pegawai lingkup pemerintahan baik yang bertugas di dalam maupun di luar negeri sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksan
pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat di luar kriteria belanja bantuan sosial serta belanja p
ebihi batas minimal kapitalisasi asset tetap/asset lainnya yang ditetapkan pemerintah.
kukan dengan naskah perjanjian antara pemberi hibah dan penerima hibah dengan pengalihan hak dalam bentuk uang, barang, atau jasa.

u Capaian IKU
Belanja Modal Indikator Satuan Target Relisasi

Page 33
1.3

atas pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam rangka mendukung tugas dan fungsi unit organisasi pemerintah.
anja bantuan sosial serta belanja perjalanan.

m bentuk uang, barang, atau jasa.

Page 34
2.1.a

Program Program Perlindungan Hutan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Kegiatan Pencegahan dan Pengamanan Hutan
Penanggung jawab
Dinas Seksi Pencegahan dan Pengamanan Hutan
UPTD Balai KPH Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat
Konsep dan Definisi Kerusakan hutan adalah terjadinya perubahan fisik, sifat fisik, atau hayatnya, yang men

2.1.a.1 Jumlah kerusakan hutan berdasarkan penyebab


Jumlah
No Penyebab Kerusakan
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 Pencurian kayu 1 0 0 0 0 1
2 Kebakaran hutan 0 0 0 0 0 0
3 Perambahan kawasan 0 0 0 0 1 1
4 Perladangan liar 0 0 1 0 0 1
5 Penggembalaan liar 0 0 0 1 0 1
6 Penambangan liar 2 1 0 0 0 3
Total 3 1 1 1 1 7

2.1.a.2 Luas kerusakan hutan berdasarkan penyebab


Luas
No Penyebab Kerusakan
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 Pencurian kayu 10 0 0 0 0 10
2 Kebakaran hutan 0 0 0 0 0 0
3 Perambahan kawasan 0 0 0 0 100 100
4 Perladangan liar 0 0 50 0 0 50
5 Penggembalaan liar 0 0 0 5 0 5
6 Penambangan liar 7 1 0 0 0 8
Total 17 1 50 5 100 173

2.1.a.3 Jumlah penanganan berdasarkan tindakan penanganan


Jumlah
No Tindakan penanganan
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 Pemberian peringatan
2 Pembinaan
3 Proses hukum
4 Tidak tertangani
Total

Page 35
2.1.a

Daya Alam dan Ekosistem

, sifat fisik, atau hayatnya, yang menyebabkan hutan tersebut terganggu atau tdak dapat berperan sesuai dengan fungsinya. Rusaknya kaw

Lokasi Tahun
Keterangan No monitori
X Y KH Blok Petak ng
2013
2013
2014
2015
2013
2016
2017

Keterangan

Keterangan

Page 36
2.1.a

ran sesuai dengan fungsinya. Rusaknya kawasan hutan bisa disebabkan oleh penebangan liar, kebakaran hutan, perambahan kawasan, per

Penanganan
Penyebab kerusakan Luas
Tindakan Jumlah
penambangan liar 2
Penambangan liar 5
penambangan liar 1
Perladangan liar 50
Pencurian kayu 10
Penggembalaan liar 5
Perambahan kawasan 100

Page 37
2.1.a

, perambahan kawasan, perladangan liar, penggembalaan liar.

Page 38
2.1.b

Program Program Perlindungan Hutan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
Penanggung jawab
Dinas Seksi Pencegahan dan Pengamanan Hutan
UPTD Balai KPH Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
Konsep dan Definisi Kebakaran hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga berakib

2.1.b.1 Jumlah kebakaran hutan berdasarkan jenis penyebab


Jumlah
No Jenis penyebab
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 Terbakar alami
2 Aktfitas pembukaan lahan
3 Aktfitas perburuan
Total

2.1.b.2 Luas kebakaran hutan berdasarkan jenis penyebab


Luas
No Jenis penyebab
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 Terbakar alami
2 Aktfitas pembukaan lahan
3 Aktfitas perburuan
Total

2.1.b.3 Jumlah kebakaran hutan yang tertangani


Jumlah Tertangani
No Jenis penyebab
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 Terbakar alami
2 Aktfitas pembukaan lahan
3 Aktfitas perburuan
Total

Page 39
2.1.b

Daya Alam dan Ekosistem

tan dilanda api sehingga berakibat tmbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya kelestarian lingkungan.

Lokasi
Keterangan No Penyebab Luas
X Y KH Blok Petak

Keterangan

Keterangan

Page 40
2.1.b

Tertangani/
Tahun tidak

Page 41
2.2

Program Program Perlindungan Hutan, Konservasi


Kegiatan Penegakan Hukum Kehutanan
Penanggung jawab
Dinas Seksi Penegakan Hukum
UPTD Balai KPH Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberda
Konsep dan Definisi Tindak pidana kehutanan adalah perbuat

2.2.1 Jumlah kasus pidana kehutanan berdasarkan jenis kasus


Jumlah
No Jenis Kasus
2013 2014
1 Pengangkutan hasil hutan tanpa dokumen legalitas kayu
2 Penebangan hasil hutan kayu secara tdak sah
3 Pembakaran hutan
4 Penggunaan kawasan hutan secara tdak sah
5 Penggembalaan liar
6 Membawa alat yang lazim dipakai untuk menebang dan membuka lahan
7 Memiliki hasil hutan tanpa dokumen yang sah
8 Perusakan sarpras perlindungan hutan
Total

2.2.2 Jumlah kasus pidana kehutanan berdasarkan penyelesaian kasus


Jumlah
No Tahap penyelesaian
2013 2014
1 Lidik
2 Sidik
3 p21
4 Vonis
Total

2.2.3 Jumlah alat bukti kasus pidana kehutanan berdasarkan jenis alat bukti
Ju
No Jenis alat bukti Satuan
2013
1 Kayu
2 HHBK
3 Alat tebang manual
4 Alat tebang mesin
5 Alat angkut roda 2
6 Alat angkut roda 4
7 Alat angkut lainnya
8 Alat kerja lainnya
9 Hewan gembalaan
Total

Page 42
2.2

m Perlindungan Hutan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem


kan Hukum Kehutanan

negakan Hukum
rlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat
pidana kehutanan adalah perbuatan yang dilarang dan diancam pidana sebagai kejahatan atau pelanggaran sebagaimana diatur dalam Und

Jumlah Jenis
Keterangan No Pelaku
2015 2016 2017 Total Kasus

Jumlah
Keterangan
2015 2016 2017 Total

Jumlah
Keterangan
2014 2015 2016 2017 Total

Page 43
2.2

n sebagaimana diatur dalam Undang-Undang di bidang Kehutanan.

Lokasi Kasus alat bukti Tahap penyelesaia


Tahun
X Y Desa KecamatanKabupaten Jenis Volume Satuan Sidik

Page 44
2.2

Tahap penyelesaian
Lidik p21 vonis

Page 45
2.3

Program Program Perlindungan Hutan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Kegiatan Konservasi dan Sumber Daya Alam Hayat
Penanggung jawab
Dinas Seksi Konservasi dan Pelestarian Sumberdaya Alam dan Ekosistem
UPTD Balai KPH Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat
Konsep dan Definisi Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) serta Monitoring, Pelaporan dan Verifkasi, yaitu
Cadangan karbon adalah kandungan karbon tersimpan baik itu pada permukaan tan
Ekosistem esensial merupakan ekosistem di luar kawasan konservasi (kawasan pele
Satwa liar adalah satwa yang masih mempunyai sifat liar, kemurnian jenis dan gene
Pengembangbiakan tumbuhan dan satwa liar adalah kegiatan penangkaran berupa

2.3.1 Jumlah potensi Kawasan Ekosistem Esensial berdasarkan jenisnya


Jumlah
No Jenis KEE
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 Ekosistem Karst
2 Lahan basah
3 Mangrove
Total

2.3.2 Jumlah ijin penangkar satwa dan tumbuhan liar berdasarkan jenis penangkar
Jumlah
No Jenis penangkar
2013 2014 2015 2015 2017 Total
1 Anthozoa
2 Crustacea
3 Aves
4 Insecta
5 Moluska
6 Pisces
7 Reptl
8 Amfibi
9 Mamalia
10 Tumbuhan
Total

2.3.5 Jumlah satwa dan tumbuhan liar yang diperjual belikan berdasarkan jenis satwa dan tumbuhan
Jumlah
No Jenis Satwa dan Tumbuhan
2013 2014 2015 2015 2017 Total
1 Anthozoa
2 Crustacea
3 Aves
4 Insecta
5 Moluska

Page 46
2.3

6 Pisces
7 Reptl
8 Amfibi
9 Mamalia
10 Tumbuhan
Total

Page 47
2.3

Daya Alam dan Ekosistem

m dan Ekosistem

ing, Pelaporan dan Verifkasi, yaitu terwujudnya penyelenggaraan inventarisasi GRK, serta monitoring, pelaporan dan verifkasi aksi mitgasi
mpan baik itu pada permukaan tanah sebagai biomasa tanaman, sisa tanaman yang sudah mat (nekromasa), maupun dalam tanah sebagai
awasan konservasi (kawasan pelestarian alam/suaka alam) yang secara ekologis pentng bagi konservasi keanekaragaman hayat. kawasan e
at liar, kemurnian jenis dan genetk yang hidup di alam bebas maupun yang dipelihara oleh manusia. Sedangkan tumbuhan adalah semua
ah kegiatan penangkaran berupa perbanyakan individu melalui cara reproduksi kawin (sexual) maupun tdak kawin (asexual) dalam lingkun

Nama Lokasi
Keterangan No Jenis KEE Luas Status Lokasi
objek X Y

Keterangan

dan tumbuhan
Keterangan

Page 48
2.3

Page 49
2.3

poran dan verifkasi aksi mitgasi yang dilaporkan secara berkala setap tahun. Indikator capaian sasaran kegiatan ini yaitu: laporan hasil inve
), maupun dalam tanah sebagai bahan organik tanah. Perubahan Wujud karbon ini kemudian menjadi dasar untuk menghitung emisi, dima
anekaragaman hayat. kawasan ekosistem esensial sebagai ekosistem, kawasan atau wilayah sistem penyangga kehidupan yang memiliki ke
ngkan tumbuhan adalah semua jenis sumber daya alam nabat, baik yang hidup di darat maupun di air.
ak kawin (asexual) dalam lingkungan buatan dan/atau semi alami serta terkontrol dengan tetap mempertahankan kemurnian jenis.

Lokasi Jenis yang


Tahun pendataan No Nama penangkar
KH Blok Petak ditangkarkan

Page 50
2.3

n ini yaitu: laporan hasil inventarisasi GRK, laporan Komunikasi Nasional (Natonal Communicaton) perubahan iklim dan laporan terkait; bi
ntuk menghitung emisi, dimana sebagian besar unsur karbon (C) yang terurai ke udara biasanya terikat dengan O2 (oksigen)dan menjadi C
kehidupan yang memiliki keunikan dan/atau fungsi pentng dari habitat dan/atau jenis, yang terdiri atas ekosistem karst, lahan basah (dan

kan kemurnian jenis.

Mutasi satwa
No ijin Tahun ijin
Tahun Awal Hidup Mati Jual

Page 51
2.3

bahan iklim dan laporan terkait; bidang mitgasi yang telah diukur, dilaporkan dan diverifkasi (MRV); dan bidang aksi mitgasi yang terdaftar
engan O2 (oksigen)dan menjadi CO2 (karbon dioksida). Itulah sebabnya ketka satu hektar hutan menghilang (pohon-pohonnya mat), mak
ekosistem karst, lahan basah (danau, sungai, rawa, payau, dan wilayah pasang surut laut yang tdak lebih dari 6 meter), serta mangrove da

Luas Lokasi
Disumbangkan Dilepas penangkaran Kab Kec Desa X Y

Page 52
2.3

dang aksi mitgasi yang terdaftar dalam Sistem Registry Nasional.


ng (pohon-pohonnya mat), maka biomasa pohon-pohon tersebut cepat atau lambat akan terurai dan unsur karbonnya terikat ke udara me
ari 6 meter), serta mangrove dan gambut, yang berada di luar kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam.

Page 53
2.3

ur karbonnya terikat ke udara menjadi emisi. Dan ketka satu lahan kosong ditanami tumbuhan, maka akan terjadi proses pengikatan unsur

Page 54
2.3

terjadi proses pengikatan unsur C dari udara kembali menjadi biomasa tanaman secara bertahap ketka tanaman tersebut tumbuh besar (s

Page 55
2.3

naman tersebut tumbuh besar (sekuestrasi).

Page 56
3.1

Program
Kegiatan
Penanggung jawab

Konsep dan Definisi

3.1.1
No

1
2
3
4

No

1
2
3
4
5
6
7

No

Page 57
3.1

1
2
3
4
5
6
7

Page 58
3.1

Penanggung jawab
Dinas
UPTD Balai KPH
Konsep dan Definisi

Jenis Dokumen

RPHJP
RPHJPd
Rencana Bisnis
Desain Tapak
Total

Nama Blok

HL PEMANFAATAN
HL INTI
HP KHUSUS
HP PEMANFAATAN HHK-HT
HP PEMANFAATAN KAWASAN, JASLING DAN HHBK
HP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
HP PERLINDUNGAN
Total

Nama Blok

Page 59
3.1

HL PEMANFAATAN
HL INTI
HP KHUSUS
HP PEMANFAATAN HHK-HT
HP PEMANFAATAN KAWASAN, JASLING DAN HHBK
HP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
HP PERLINDUNGAN
Total

Page 60
3.1

Program Pengelolaan Hutan


Perencanaan dan Tata Hutan

Seksi Perencanaan dan Tata Hutan


Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu, yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya
Kawasan hutan di Indonesia mempunyai fungsi sebagai fungsi konservasi; fungsi lindung; dan fungsi produksi.
Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragam
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untu
Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan. Hutan produksi terdiri dari H
Penutupan lahan/vegetasi adalah kondisi permukaan bumi yang menggambarkan kenampakan penutupan lahan dan vegetas
Penataan batas kawasan hutan adalah suatu kegiatan dalam rangka menetapkan batas-batas yang past mengenai batas kawa
Perubahan peruntukan kawasan hutan adalah perubahan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan. Perubahan peruntu
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) merupakan unit pengelolaan hutan terkecil yang dapat dikelola secara efsien dan lestari. B
Kesatuan Pengelolaan Hutan terdiri atas Kesatuan Hutan Konservasi (KPHK), Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL), dan
Penggunaan kawasan hutan adalah penggunaan atas sebagian kawasan hutan kepada pihak lain untuk kepentngan pembang
Antara kawasan hutan dengan diluar kawasan hutan dibatasi oleh batas luar kawasan. Sedangkan antar kawasan hutan yang b

Jumlah Jenis
Keterangan No
2013 2014 2015 2016 2017 Total Dokumen

Luas
Keterangan
2013 2014 2015 2016 2017 Total

Panjang Batas
Keterangan
2013 2014 2015 2016 2017 Total

Page 61
3.1

Page 62
3.1

tuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Kawasan hutan perlu ditetapkan untuk menjamin kepastan hukum mengenai statu
an fungsi produksi.
pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan Konservasi terdiri dari Kawasan Suaka Alam berupa
sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara ke
utan. Hutan produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT), dan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK
akan penutupan lahan dan vegetasi. Keadaaan penutupan lahan/vegetasi Indonesia diperoleh dari hasil penafsiran citra satelit Landsat 8 O
as yang past mengenai batas kawasan hutan berdasarkan fungsi-fungsinya yaitu fungsi hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produks
awasan hutan. Perubahan peruntukan kawasan hutan terdiri dari Pelepasan kawasan hutan dan Tukar menukar kawasan hutan. Perubahan
dikelola secara efsien dan lestari. Beberapa prinsip pembentukan KPH adalah kebijakan ekologi, sosial budaya serta ekonomi.
elolaan Hutan Lindung (KPHL), dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP). KPHK adalah KPH yang luas wilayahnya seluruhnya atau
k lain untuk kepentngan pembangunan di luar kegiatan kehutanan tanpa mengubah status, peruntukan dan fungsi kawasan tersebut. Pen
angkan antar kawasan hutan yang berbeda fungsi dibatasi dengan batas fungsi. Batas kawasan tersebut ditandai dengan tanda batas. Tanda

Tahun Sumber Penataan Batas


Unit KPH No Nama Blok Luas Panjang Batas
penyusunan Anggaran Baru

Page 63
3.1

min kepastan hukum mengenai status kawasan hutan, letak batas dan luas suatu wilayah tertentu yang sudah ditunjuk sebagai kawasan hu

iri dari Kawasan Suaka Alam berupa Cagar Alam (CA) dan Suaka Margasatwa (SM); Kawasan pelestarian alam berupa Taman Nasional (TN),
ah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
Produksi yang dapat Dikonversi (HPK).
il penafsiran citra satelit Landsat 8 OLI secara lengkap menggunakan data liputan tahun 2015. Penafsiran untuk penutupan lahan/vegetasi
asi, hutan lindung dan hutan produksi. Pelaksanaannya dimulai dengan menentukan batas sementara di lapangan. Selanjutnya deliniasi bat
menukar kawasan hutan. Perubahan fungsi kawasan hutan adalah perubahan sebagian atau seluruh fungsi hutan dalam satu atau beberap
budaya serta ekonomi.
ang luas wilayahnya seluruhnya atau didominasi oleh kawasan hutan konservasi. KPHL adalah KPH yang luas wilayahnya seluruh atau didom
an dan fungsi kawasan tersebut. Penggunaan kawasan hutan dapat berupa kegiatan yang bersifat komersil dan non komersil. Penggunaan k
t ditandai dengan tanda batas. Tanda batas kawasan adalah suatu tanda batas yang secara fisik di lapangan berupa pal batas atau tugu bat

Penataan Batas Lokasi


Tahun
Pemeliharaan Koordinat Petak

Page 64
3.1

h ditunjuk sebagai kawasan hutan menjadi kawasan hutan tetap.

m berupa Taman Nasional (TN), Taman Hutan Raya (THR) dan Taman Wisata Alam (TWA); Taman Buru (TB).

tuk penutupan lahan/vegetasi dibagi kedalam dua klasifkasi utama yaitu areal berhutan dan areal tdak berhutan. Areal berhutan diklasifka
angan. Selanjutnya deliniasi batas kawasan hutan didiskusikan dengan segenap pihak yang terkait dengan penggunaan lahan dan kemudian
hutan dalam satu atau beberapa kelompok hutan menjadi fungsi kawasan hutan yang lain.

wilayahnya seluruh atau didominasi oleh kawasan hutan lindung. KPHP adalah KPH yang luas wilayahnya seluruh atau didominasi oleh kaw
an non komersil. Penggunaan kawasan hutan yang bersifat komersil adalah penggunaan kawasan hutan yang bertujuan mencari keuntung
berupa pal batas atau tugu batas dan di peta berupa garis atau ttk yang menyatakan koordinat letak atau posisi batas.

Page 65
3.1

rhutan. Areal berhutan diklasifkasikan lagi secara lebih detl menjadi kelas-kelas sebagai berikut: hutan primer, hutan sekunder, dan hutan t
penggunaan lahan dan kemudian disetujui Pemerintah Daerah untuk disahkan oleh Kementerian LHK.

eluruh atau didominasi oleh kawasan hutan produksi.


ng bertujuan mencari keuntungan. Penggunaan kawasan hutan yang bersifat non komersil adalah kegiatan untuk kepentngan pembangun

Page 66
3.1

mer, hutan sekunder, dan hutan tanaman. Istlah penggunaan lahan (land use), berbeda dengan istlah penutup lahan (land cover). Penggun

n untuk kepentngan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang bertujuan tdak mencari keuntungan.

Page 67
3.1

utup lahan (land cover). Penggunaan lahan biasanya meliput segala jenis kenampakan dan sudah dikaitkan dengan aktvitas manusia dalam

Page 68
3.1

n dengan aktvitas manusia dalam memanfaatkan lahan, sedangkan penutup lahan mencakup segala jenis kenampakan yang ada di permu

Page 69
3.1

kenampakan yang ada di permukaan bumi yang ada pada lahan tertentu. Penggunaan lahan merupakan aspek pentng karena penggunaan

Page 70
3.1

spek pentng karena penggunaan lahan mencerminkan tngkat peradaban manusia yang menghuninya.

Page 71
3.2

Program Program Pengelolaan Hutan


Kegiatan Pengembangan Usaha Kehutanan
Penanggung jawab
Dinas Seksi Usaha Kehutanan
UPTD Balai KPH Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
Konsep dan Definisi Pemanfaatan hutan adalah kegiatan untuk memanfaatkan kawasan hutan, memanfa
Pemanfaatan kawasan adalah kegiatan untuk memanfaatkan ruang tumbuh sehingg
Pemanfaatan jasa lingkungan adalah kegiatan untuk memanfaatkan potensi jasa ling
Pemanfaatan hasil hutan kayu adalah kegiatan untuk memanfaatkan dan mengusaha
Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu adalah kegiatan untuk memanfaatkan dan men
Pemungutan hasil hutan kayu dan/atau bukan kayu adalah kegiatan untuk mengamb
Hutan tanaman industri yang selanjutnya disingkat HTI adalah hutan tanaman pada
Izin usaha pemanfaatan kawasan yang selanjutnya disingkat IUPK adalah izin usaha y
Izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan yang selanjutnya disingkat IUPJL adalah izin
Izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu yang selanjutnya disingkat IUPHHK dan/ ata
IUPHHK dan/atau IUPHHBK dalam hutan tanaman adalah izin usaha yang diberikan u
Izin pemungutan hasil hutan kayu yang selanjutnya disingkat IPHHK adalah izin untu
Izin pemungutan hasil hutan bukan kayu yang selanjutnya disingkat IPHHBK adalah i
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) adalah hasil hutan hayat baik nabat maupun hewan

Ijin Pemanfaatan Kawasan Hutan diluar Perhutanan Sosial


Luas
No Jenis Ijin
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 IUPHHK-HTI
2 IUPHHK-HA
3 IPHHK
4 IPHHBK
5 IUPJL
Total

Rencana penanaman
Luas
No Jenis Ijin
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 IUPHHK-HTI
2 IUPHHK-HA
Total

Realisasi penanaman
Luas
No Jenis Ijin
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 IUPHHK-HTI

Page 72
3.2

2 IUPHHK-HA
Total

Potensi (Ha)
No Kelompok HHBK
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 Resin
2 Minyak Astri
3 Minyak lemak
4 Pat
5 Buah-buahan
6 Tannin
7 Bahan Pewarna
8 Getah
9 Tumbuhan Obat
10 Tanaman Hias
11 Palma
12 Bambu
13 Lainnya
Total

Jumlah
No Potensi Jasa Lingkungan
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 Air Terjun
2 Pantai
3 Lanskap Pegunungan
4 Pulau Kecil
5 Mangrove
6 Sumber Air
Total

Page 73
3.2

faatkan kawasan hutan, memanfaatkan jasa lingkungan, memanfaatkan hasil hutan kayu dan bukan kayu serta memungut hasil hutan kayu
manfaatkan ruang tumbuh sehingga diperoleh manfaat lingkungan, manfaat sosial dan manfaat ekonomi secara optmal dengan tdak meng
k memanfaatkan potensi jasa lingkungan dengan tdak merusak lingkungan dan mengurangi fungsi utamanya.
uk memanfaatkan dan mengusahakan hasil hutan berupa kayu dengan tdak merusak lingkungan dan tdak mengurangi fungsi pokoknya.
an untuk memanfaatkan dan mengusahakan hasil hutan berupa bukan kayu dengan tdak merusak lingkungan dan tdak mengurangi fungs
u adalah kegiatan untuk mengambil hasil hutan baik berupa kayu dan/atau bukan kayu dengan batasan waktu, luas dan/ atau volume terte
HTI adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok industri kehutanan untuk meningkatkan potensi dan kualit
disingkat IUPK adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan kawasan pada hutan lindung dan/atau hutan produksi.
njutnya disingkat IUPJL adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan jasa lingkungan pada hutan lindung dan/ atau hutan produks
njutnya disingkat IUPHHK dan/ atau izin usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu yang selanjutnya disebut IUPHHBK adalah izin usaha y
adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dan/atau bukan kayu dalam hutan tanaman pada hutan pr
a disingkat IPHHK adalah izin untuk mengambil hasil hutan berupa kayu pada hutan produksi melalui kegiatan pemanenan, pengangkutan,
njutnya disingkat IPHHBK adalah izin untuk mengambil hasil hutan berupa bukan kayu pada hutan lindung dan/atau hutan produksi antara
hayat baik nabat maupun hewani beserta produk turunan dan budidaya kecuali kayu yang berasal dari hutan.

Luas Realisasi
Keterangan No Jenis ijin Tahun No. SK Pemegang Ijin Permohonan HL

Keterangan

Keterangan

Page 74
3.2

Keterangan

Keterangan

Page 75
3.2

rta memungut hasil hutan kayu dan bukan kayu secara optmal dan adil untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian
ara optmal dengan tdak mengurangi fungsi utamanya.

mengurangi fungsi pokoknya.


gan dan tdak mengurangi fungsi pokoknya.
tu, luas dan/ atau volume tertentu.
meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku industri
u hutan produksi.
ndung dan/ atau hutan produksi.
ut IUPHHBK adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dan/atau bukan kayu dalam hutan alam pada h
m hutan tanaman pada hutan produksi melalui kegiatan penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, dan pemasa
an pemanenan, pengangkutan, dan pemasaran untuk jangka waktu dan volume tertentu.
dan/atau hutan produksi antara lain berupa rotan, madu, buah-buahan, getah-getahan, tanaman obat-obatan, untuk jangka waktu dan volu

Realisasi Lokasi Rencana penanama Realisasi penanaman


HP HPT Kab Kec Desa Jenis tanaman Luas Lokasi Jenis tanaman

Page 76
3.2

Page 77
3.2

an tetap menjaga kelestariannya.

utuhan bahan baku industri hasil hutan.

yu dalam hutan alam pada hutan produksi melalui kegiatan pemanenan atau penebangan, pengayaan, pemeliharaan dan pemasaran.
an, pemanenan, dan pemasaran.

untuk jangka waktu dan volume tertentu.

Realisasi penanaman Rencana produksi Realisasi produksi


Luas Lokasi Jenis tanaman Luas Volume LokasiJenis tanaman Luas Volume

Page 78
3.2

Page 79
3.2

pemeliharaan dan pemasaran.

asi produksi Lokasi Nama


Potensi Kelompo Izin Tahun
No
Lokasi Kab Kec. Desa (Ha) Usaha Bentuk
k

Page 80
3.2

Page 81
3.2

Rerata Pendapat Modal Bantuan


Komodita Produk Produksi/ usaha yang Tenaga Lokasi
No
s Olahan an/tahun yang pernah kerja Kab
tahun dimiliki diterima

Page 82
3.2

Page 83
3.2

Potensi
Lokasi Jumlah Akses
Titik Wisata Yg Fasilitas Pengelola Pengunju
Nama Objek Wisata Koordinat Ditonjolk Menuju
Kec. Desa Yang Ada ng/Tahun Odtw
an

Page 84
3.2

Page 85
3.2

Pemasuk Bantuan Lokasi Pelatihan


Nama Sarpras Aktivitas Pemasuk
Yang Pokdarwi Tahun Jumlah Wisata Yg
an/Tahun Pernah Pernah Yang an/Tahun
Berdiri Anggota Yang Wisata Dilakukan (rp.)
(Rp.) Diterima s Dikelola Diikuti

Page 86
3.2

Page 87
3.2

Bantuan
Yang Keterang
Pernah an
Diterima

Page 88
3.2

Page 89
3.3

Program Program Pengelolaan Hutan


Kegiatan Pengendalian Pengelolaan dan Peredaran Hasil Hutan
Penanggung jawab
Dinas Seksi Pengolahan, Pemasaran dan Iuran
UPTD Balai KPH Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
Konsep dan Definisi Industri Primer Hasil Hutan Kayu adalah pengolahan kayu bulat dan/atau kayu
Industri Primer Hasil Hutan Bukan Kayu adalah pengolahan hasil hutan berup
Produksi kayu bulat berasal dari hutan alam, terdiri atas Izin Usaha Pemanfaat
Hutan Rakyat (HR) adalah hutan hak yang berada pada tanah yang dibebani h

Volume produksi
No Sumber Bahan Baku Kayu
2013 2014 2015 2016
1 IUPHHK-HTI
2 IUPHHK-HA
3 IUPHKm
4 IUPHHK-HTR
5 IPK
6 HR

Volume produksi
No Jenis Industri HHK
2013 2014 2015 2016
1 kayu gergajian (sawn tmber)
2 serpih kayu (chipwood)
3 bubur kayu (pulp)
4 kayu lapis/triplek (plywood)
5 vinir
6 LVL (laminated veneer lumber)

Volume produksi
No Jenis industri HHBK
2013 2014 2015 2016
1 Minyak Kemiri
2 Minyak Kayu puth
3 Minyak Nilam
4 Produk Madu
5 Produk kayu manis
6 Kerajinan bambu
7 Kerajinan rotan

Page 90
3.3

Volume produksi
No Jenis PNBP
2013 2014 2015 2016
1 PSDH
2 DR
3 IIUPH

Volume produksi
No Sumber PNBP
2013 2014 2015 2016
1 IUPHHK-HTI
2 IUPHHK-HA
3 IUPHHK-HTR
4 IUPHKm
5 HD
6 IPHHK
7 IPHHBK
8 IUPJL
9 Kemitraan

Page 91
3.3

ngolahan kayu bulat dan/atau kayu bahan baku serpih menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Jenis barang-barang produksi hasil in
lah pengolahan hasil hutan berupa bukan kayu menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Jenis barang-barang produksi hasil industri p
, terdiri atas Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) dan Izin Pemanfaatan Kayu (IPK), sedangkan produk
erada pada tanah yang dibebani hak milik

roduksi Nama
Keterangan No Perusaha Lokasi No. Ijin Tahun
2017 Total an

roduksi
Keterangan
2017 Total

roduksi
Keterangan
2017 Total

Page 92
3.3

roduksi
Keterangan
2017 Total

roduksi
Keterangan
2017 Total

Page 93
3.3

barang-barang produksi hasil industri primer hasil hutan kayu antara lain kayu gergajian (sawn tmber), serpih kayu (chipwood), bubur kay
g-barang produksi hasil industri primer hasil hutan bukan kayu antara lain minyak kemiri, madu, minyak kayu puth, dan lain-lain.
an Kayu (IPK), sedangkan produksi kayu bulat dari hutan tanaman terdiri atas Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanama

Sumber Kebutuhan bahan


Jenis Bahan Kapasitas Volume Tahun Nilai Omzet
Industri baku/ tahun Produksi (m3) Produksi (m3) Investasi
Baku

Page 94
3.3

pih kayu (chipwood), bubur kayu (pulp), kayu lapis/triplek (plywood), vinir, dan LVL (laminated veneer lumber).
u puth, dan lain-lain.
Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) dan Perusahaan Umum Hutan Negara (Perhutani).

PNBP
Jumlah
Jenis Tahun
(Rp)

Page 95
4.1

Program Program Rehabilitasi dan Pemberdayaan Masyarakat


Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Krits
Penanggung jawab
Dinas Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan
UPTD Balai KPH Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat
Konsep dan Definisi Lahan krits adalah lahan yang fungsinya kurang baik sebagai media produks
Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) adalah upaya untuk memulihkan, memp
Rehabilitasi Hutan adalah upaya penanaman jenis pohon hutan pada kawas
Rehabilitasi Lahan dilaksanakan melalui kegiatan penanaman pohon pada la

Luas (Ha)
No Jenis RHL
2013 2014 2015 2016 2017
1 Reboisasi
2 Hutan Rakyat
3 Hutan Kota
4 Penghijauan Lingkungan
5 Catchment area
6 Budidaya HHBK
7 Rehabilitasi Mangrove

Page 96
4.1

ayaan Masyarakat
a kurang baik sebagai media produksi untuk menumbuhkan tanaman yang dibudidayakan atau yang tdak dibudidayakan. Penetapan lahan
ah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktvitas dan perana
aman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak yang berupa lahan kosong, alang-alang atau semak belukar untuk mengembalikan fung
kegiatan penanaman pohon pada lahan sangat krits dan krits di luar kawasan hutan. Rehabilitasi lahan dilaksanakan melalui kegiatan-keg

Lokasi
Keterangan No Kegiatan Tahun Luas
Total Kab Kec Desa

Page 97
4.1

ibudidayakan. Penetapan lahan krits mengacu pada tutupan lahan, erosi, topograf dan manajemen.Lahan yang termasuk didalam kategor
ukung, produktvitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.
ukar untuk mengembalikan fungsi hutan.
aksanakan melalui kegiatan-kegiatan yaitu, Hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh di atas tanah yang dibebani hak milik atau hak lainnya

Sumber Jenis Jumlah


anggaran Koordinat Tanaman tanaman

Page 98
4.1

ng termasuk didalam kategori lahan krits akan kehilangan fungsinya sebagai penahan air, pengendali erosi, siklus hara, pengatur iklim mikro

ni hak milik atau hak lainnya dengan luas minimum 0,25 ha. Pembangunan hutan rakyat diarahkan untuk mengembalikan produktvitas lah

Page 99
4.1

siklus hara, pengatur iklim mikro dan retensi karbon. Kekritsanlahan diklasifkasikan ke dalam kategori sangat krits, krits, agak krits, poten

mengembalikan produktvitas lahan krits, konservasi lahan, perlindungan hutan dan pengentasan kemiskinan melalui upaya pemberdayaan

Page 100
4.1

gat krits, krits, agak krits, potensial krits dan tdak krits.

an melalui upaya pemberdayaan masyarakat; Hutan kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohonpohon yang kompak dan

Page 101
4.1

n pohonpohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hu

Page 102
4.1

hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang; Hutan mangrove adalah komunitas vegetasi pantai tropis yang kha

Page 103
4.1

s vegetasi pantai tropis yang khas, tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut, terutama di laguna, muara sungai dan pantai yang t

Page 104
4.1

, muara sungai dan pantai yang terlindung dengan substrat lumpur atau lumpur berpasir.

Page 105
4.2

Program Program Rehabilitasi dan Pemberdayaan Masyarakat


Kegiatan Pengelolaan DAS
Penanggung jawab
Dinas Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
UPTD Balai KPH Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat
Konsep dan Definisi Daerah aliran sungai merupakan suatu wilayah daratan yang merupak
Teknologi konservasi tanah diterapkan melalui bangunan konservasi t
Dam pengendali adalah bendungan kecil yang dapat menampung air
Dam penahan adalah bendungan kecil yang lolos air dengan konstruk
Bangunan pengendali jurang (Gully Plug) adalah bendungan kecil yan
Sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berup
Embung air adalah bangunan penampung air berbentuk kolam yang b

Jumlah (Unit)
No Bangunan KTA
2013 2014 2015 2016 2017
1 Dam Pengendali
2 Dam Penahan
3 Pengendali Jurang (Gully Plug)
4 Sumur resapan
5 Embung air

Page 106
4.2

ayaan Masyarakat
wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan ekosistem sungai dan anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan menga
melalui bangunan konservasi tanah yang dalam pelaksanaannya diarahkan dengan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapa
l yang dapat menampung air (tdak lolos air), dengan konstruksi urugan tanah, urugan tanah dengan lapisan kedap air atau konstruksi beto
ang lolos air dengan konstruksi bronjong batu atau trucuk bambu/kayu yang dibuat pada alur jurang dengan tnggi maksimum 4 meter, yan
) adalah bendungan kecil yang lolos air yang dibuat pada parit-parit melintang alur parit dengan konstruksi bronjong batu, kayu atau bamb
sa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertent
ng air berbentuk kolam yang berfungsi untuk menampung air hujan/air limpasan atau air rembesan pada lahan tadah hujan yang berguna

Bangunan
No Tahun Lokasi
Keterangan KTA
Total Kab Kec

Page 107
4.2

enampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau laut secara alami.
gi yang ramah lingkungan dan dapat diterima masyarakat, menggunakan bahan baku alami, terdapat di lokasi serta tdak menimbulkan dam
isan kedap air atau konstruksi beton (tpe busur) untuk mengendalikan erosi dan banjir dan dibuat pada alur jurang/sungai kecil, dengan t
ngan tnggi maksimum 4 meter, yang bermanfaat untuk mengendalikan endapan dan aliran air permukaan dari daerah tangkapan air di bag
uksi bronjong batu, kayu atau bambu.
mur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh dari atas atap rumah atau daerah ke
a lahan tadah hujan yang berguna sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan pada musim kemarau.

Kondisi
Jumlah Sumber Koordinat Bangunan
(Unit) anggaran Keterangan
Saat ini
Desa

Page 108
4.2

asi serta tdak menimbulkan dampak negatf terhadap lingkungan.


ur jurang/sungai kecil, dengan tnggi maksimum 8 meter. Manfaat dari dam pengendali antara lain dapat mengendalikan endapan aliran air
dari daerah tangkapan air di bagian hulu dan meningkatnya permukaan air tanah di bagian hilirnya.

atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.

Page 109
4.2

mengendalikan endapan aliran air yang ada di permukaan tanah yang berasal dari daerah tangkapan air di bagian hulunya, dan berfungsi se

Page 110
4.2

agian hulunya, dan berfungsi sebagai sumber air bagi masyarakat dan irigasi.

Page 111
4.3

Program Program Rehabilitasi dan Pemberdayaan Masyarakat


Kegiatan Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
Penanggung jawab
Dinas Seksi Pemberdayaan dan Penyuluhan
UPTD Balai KPH Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat
Konsep dan Definisi Perhutanan sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan d
Penetapan Areal Kerja (PAK) Perhutanan Sosial dituangkan dalam keputusan M
Hutan tanaman rakyat (HTR) adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang
Hutan kemasyarakatan (HKm) adalah hutan negara yang pemanfaatan utaman
Hutan desa (HD) adalah hutan negara yang belum dibebani izin/hak, yang dike
Hutan adat (HA) adalah hutan yang berada didalam wilayah masyarakat hukum
Kemitraan kehutanan adalah

Luas
No Jenis Ijin
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 HKm
2 HTR
3 HD
4 Kemitraan

Page 112
4.3

n lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara atau hutan adat yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat atau masyarakat hu
uangkan dalam keputusan Menteri LHK, yaitu PAK Hutan Kemasyarakatan, PAK Hutan Desa, Pencadangan Hutan Tanaman Rakyat dan Kemi
n pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menera
yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat.
dibebani izin/hak, yang dikelola oleh desa dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa.
m wilayah masyarakat hukum adat

Pemegang Luas Realisasi Lokasi


Keterangan No Jenis ijin Tahun No. SK Ijin Permohonan HL HP HPT Kab Kec

Page 113
4.3

setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan dan dinam
an Tanaman Rakyat dan Kemitraan Kehutanan.
utan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan.

Lokasi Rencana penanama Realisasi penanaman Rencana produksi


Desa Jenis tanaman Luas Lokasi Jenis tanaman Luas Lokasi Jenis tanaman Luas Volume Lokasi

Page 114
4.3

ngan lingkungan dan dinamika sosial budaya.

Realisasi produksi
Jenis tanaman Luas Volume Lokasi

Page 115

Anda mungkin juga menyukai