Page 1
isi
Seksi UPTD
Page 2
isi
Program/ kegiatan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Kepegawaian
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah
Peningkatan Manajemen Asset/Barang Milik Daerah
Pengelolaan PAD sektor lingkungan hidup dan kehutanan
Program Perlindungan Hutan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Pencegahan dan Pengamanan Hutan
Penegakan Hukum Kehutanan
Konservasi dan Sumber Daya Alam Hayat
Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
Program Pengelolaan Hutan
Perencanaan dan Tata Hutan
Pengembangan Usaha Kehutanan
Pengendalian Pengelolaan dan Peredaran Hasil Hutan
Program Rehabilitasi dan Pemberdayaan Masyarakat
Rehabilitasi Hutan dan Lahan Krits
Pengelolaan DAS
Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
Page 3
1.1.a
Page 4
1.1.a
4 II/d
5 III/a
6 III/b
7 III/c
8 III/d
9 IV/a
10 IV/b
11 IV/c
12 IV/d
Total
Page 5
1.1.a
Daya Aparatur
san Kepegawaian
satu unsur pentng yang harus dimiliki oleh instansi, karena kinerja para pegawai akan menentukan tngkat kinerja instansi tersebut. Data S
singkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai aparatur sipil negara secara tetap ol
kan yang menunjukkan tugas tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan org
ang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelak
geri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pe
Sipil dalam lingkungan instansi Kehutanan Pusat dan Daerah yang sesuai dengan sifat pekerjaannya menyelenggarakan dan atau melaksan
awai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pen
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan instansi terkait lainnya baik di Pusat maupun Daerah
awai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan k
geri Sipil yang diberi tugas, wewenang, tanggung-jawab dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan surv
pekerja yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerjaan tertentu
ndonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksan
erja tngkat terampil dan ahli dalam melaksanakan pengabdian pada Negara khususnya pembangunan kehutanan yang berasal dari lulusan
Jenis
Keterangan No Nama Pegawai NIP Agama
Total kelamin
Keterangan
Total
Page 6
1.1.a
Keterangan
Total
Page 7
1.1.a
nerja instansi tersebut. Data SDM yang dimaksud meliput jumlah PNS, tenaga honorer maupun tenaga kontrak yang ada di Dinas LHK Provi
ur sipil negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
a memimpin suatu satuan organisasi negara.
n organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
untuk melakukan kegiatan penyuluhan kehutanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
nggarakan dan atau melaksanakan usaha perlindungan hutan yang oleh kuasa Undang-Undang diberikan wewenang kepolisian khusus dibi
wenang untuk melakukan pengendalian ekosistem hutan.
baik di Pusat maupun Daerah yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk m
wenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
ntuk melakukan kegiatan survei dan pemetaan.
atau untuk pekerjaan tertentu.
entu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan
anan yang berasal dari lulusan SMK Kehutanan atau yang serumpun, Diploma, Sarjana, dan Pasca Sarjana dari berbagai disiplin ilmu, diutam
Diklat
Tanggal Lahir Pendidikan Pangkat Jabatan Golongan
terakhir Jenis
Page 8
1.1.a
kontrak yang ada di Dinas LHK Provinsi NTB serta data kegiatan diklat yang diikut baik itu diklat umum/ keahlian maupun diklat untuk fung
an wewenang kepolisian khusus dibidang kehutanan dan konservasi sumber daya alam hayat dan ekosistemnya.
eh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan serta
ng-undangan.
na dari berbagai disiplin ilmu, diutamakan yang berasal dari disiplin ilmu kehutanan.
Diklat
Tahun Penyelenggara
Page 9
1.1.a
Page 10
1.1.b
Page 11
1.1.b
Page 12
1.1.b
beli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Aset tersebut terdiri dari benda tdak bergerak sepert ta
h ekonomis untuk diperbaiki; Rusak Berat/ Tidak dapat diperbaiki/ Tidak ekonomis untuk diperbaiki.
Keterangan
Keterangan
Page 13
1.1.b
Page 14
1.1.b
da tdak bergerak sepert tanah dan bangunan serta benda bergerak sepert kendaraan, mesin dan sarpras lainnya.
Page 15
1.2.a
Program
Kegiatan
Penanggung jawab
Dinas
UPTD Balai KPH
Konsep dan Definisi
1 Belanja Pegawai
2 Belanja Barang dan Jasa
3 Belanja Modal
4 Belanja Hibah
Total
Page 16
1.2.a
Realisasi (%)
Keterangan No Program
2013 2014 2015 2016 2017 Total
Realisasi (%)
Keterangan
2013 2014 2015 2016 2017 Total
Page 17
1.2.a
ngkan dengan jumlah alokasi anggarannya untuk tap program. Program kegiatan adalah nama program dan kegiatan yang ada di dalam DPA
da pegawai negeri, pejabat negara, dan pensiunan serta pegawai honorer yang akan diangkat sebagai pegawai lingkup pemerintahan baik y
untuk memproduksi barang dan/atau jasa yang dipasarkan maupun yang tdak dipasarkan serta pengadaan barang yang dimaksudkan untu
nilai asset tetap/asset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi dan melebihi batas minimal kapitalisasi asset tetap
, tdak wajib, tdak mengikat, dan tdak perlu dibayar kembali serta tdak terus menerus dan dilakukan dengan naskah perjanjian antara pem
Realisasi Keuangan
Kegiatan Tahun Jumlah Anggaran
Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa
Page 18
1.2.a
egiatan yang ada di dalam DPA dan anggaran adalah jumlah anggaran dalam rupiah yang tertera dalam DPA
ai lingkup pemerintahan baik yang bertugas di dalam maupun di luar negeri sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam
arang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat di luar kriteria belanja bantuan sosial serta belanja perjalanan.
inimal kapitalisasi asset tetap/asset lainnya yang ditetapkan pemerintah.
n naskah perjanjian antara pemberi hibah dan penerima hibah dengan pengalihan hak dalam bentuk uang, barang, atau jasa.
Page 19
1.2.a
g telah dilaksanakan dalam rangka mendukung tugas dan fungsi unit organisasi pemerintah.
serta belanja perjalanan.
Page 20
1.2.b
Page 21
1.2.b
ang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disedia
liput Sewa alat-alat laboratorium, Iuran izin penyediaan sarana pariwisata alam, Penjualan produksi hasil hutan kayu di KPH, Penjualan pro
Page 22
1.2.b
zin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentngan orang pribadi atau Badan. Retribusi se
hutan kayu di KPH, Penjualan produksi hasil hutan bukan kayu di KPH, Pungutan penyediaan jasa wisata alam, Pungutan pemanfaatan jasa l
Page 23
1.2.b
adi atau Badan. Retribusi sektor LHK terdiri dari Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yaitu Pungutan atas pemakaian kekayaan Pemerinta
ungutan pemanfaatan jasa lingkungan, Pungutan jasa kegiatan wisata alam
Page 24
1.2.b
pemakaian kekayaan Pemerintah Daerah, dikecualikan pada penggunaan tanah yang tdak mengubah fungsi dari tanah tersebut serta Retr
Page 25
1.2.b
gsi dari tanah tersebut serta Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga yaitu pungutan atas pelayanan tempat Rekreasi Pariwisata dan Olah r
Page 26
1.2.b
at Rekreasi Pariwisata dan Olah raga yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.
Page 27
1.3
Program
Kegiatan
Penanggung jawab
Dinas
UPTD Balai KPH
Konsep dan Definisi
1 Belanja Pegawai
2 Belanja Barang dan Jasa
3 Belanja Modal
Total
Page 28
1.3
Page 29
1.3
Pagu Anggaran
Keterangan No
2013 2014 2015 2016 2017 Total
Pagu Anggaran
Keterangan
2013 2014 2015 2016 2017 Total
Capaian
Satuan Keterangan
2013 2014 2015 2016 2017 Total
Page 30
1.3
Page 31
1.3
da pegawai negeri, pejabat negara, dan pensiunan serta pegawai honorer yang akan diangkat sebagai pegawai lingkup pemerintahan baik y
untuk memproduksi barang dan/atau jasa yang dipasarkan maupun yang tdak dipasarkan serta pengadaan barang yang dimaksudkan untu
nilai asset tetap/asset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi dan melebihi batas minimal kapitalisasi asset tetap
, tdak wajib, tdak mengikat, dan tdak perlu dibayar kembali serta tdak terus menerus dan dilakukan dengan naskah perjanjian antara pem
Pagu
Program Kegiatan Tahun
Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa
Page 32
1.3
bagai pegawai lingkup pemerintahan baik yang bertugas di dalam maupun di luar negeri sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksan
pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat di luar kriteria belanja bantuan sosial serta belanja p
ebihi batas minimal kapitalisasi asset tetap/asset lainnya yang ditetapkan pemerintah.
kukan dengan naskah perjanjian antara pemberi hibah dan penerima hibah dengan pengalihan hak dalam bentuk uang, barang, atau jasa.
u Capaian IKU
Belanja Modal Indikator Satuan Target Relisasi
Page 33
1.3
atas pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam rangka mendukung tugas dan fungsi unit organisasi pemerintah.
anja bantuan sosial serta belanja perjalanan.
Page 34
2.1.a
Program Program Perlindungan Hutan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Kegiatan Pencegahan dan Pengamanan Hutan
Penanggung jawab
Dinas Seksi Pencegahan dan Pengamanan Hutan
UPTD Balai KPH Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat
Konsep dan Definisi Kerusakan hutan adalah terjadinya perubahan fisik, sifat fisik, atau hayatnya, yang men
Page 35
2.1.a
, sifat fisik, atau hayatnya, yang menyebabkan hutan tersebut terganggu atau tdak dapat berperan sesuai dengan fungsinya. Rusaknya kaw
Lokasi Tahun
Keterangan No monitori
X Y KH Blok Petak ng
2013
2013
2014
2015
2013
2016
2017
Keterangan
Keterangan
Page 36
2.1.a
ran sesuai dengan fungsinya. Rusaknya kawasan hutan bisa disebabkan oleh penebangan liar, kebakaran hutan, perambahan kawasan, per
Penanganan
Penyebab kerusakan Luas
Tindakan Jumlah
penambangan liar 2
Penambangan liar 5
penambangan liar 1
Perladangan liar 50
Pencurian kayu 10
Penggembalaan liar 5
Perambahan kawasan 100
Page 37
2.1.a
Page 38
2.1.b
Program Program Perlindungan Hutan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
Penanggung jawab
Dinas Seksi Pencegahan dan Pengamanan Hutan
UPTD Balai KPH Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
Konsep dan Definisi Kebakaran hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga berakib
Page 39
2.1.b
tan dilanda api sehingga berakibat tmbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya kelestarian lingkungan.
Lokasi
Keterangan No Penyebab Luas
X Y KH Blok Petak
Keterangan
Keterangan
Page 40
2.1.b
Tertangani/
Tahun tidak
Page 41
2.2
2.2.3 Jumlah alat bukti kasus pidana kehutanan berdasarkan jenis alat bukti
Ju
No Jenis alat bukti Satuan
2013
1 Kayu
2 HHBK
3 Alat tebang manual
4 Alat tebang mesin
5 Alat angkut roda 2
6 Alat angkut roda 4
7 Alat angkut lainnya
8 Alat kerja lainnya
9 Hewan gembalaan
Total
Page 42
2.2
negakan Hukum
rlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat
pidana kehutanan adalah perbuatan yang dilarang dan diancam pidana sebagai kejahatan atau pelanggaran sebagaimana diatur dalam Und
Jumlah Jenis
Keterangan No Pelaku
2015 2016 2017 Total Kasus
Jumlah
Keterangan
2015 2016 2017 Total
Jumlah
Keterangan
2014 2015 2016 2017 Total
Page 43
2.2
Page 44
2.2
Tahap penyelesaian
Lidik p21 vonis
Page 45
2.3
Program Program Perlindungan Hutan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Kegiatan Konservasi dan Sumber Daya Alam Hayat
Penanggung jawab
Dinas Seksi Konservasi dan Pelestarian Sumberdaya Alam dan Ekosistem
UPTD Balai KPH Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat
Konsep dan Definisi Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) serta Monitoring, Pelaporan dan Verifkasi, yaitu
Cadangan karbon adalah kandungan karbon tersimpan baik itu pada permukaan tan
Ekosistem esensial merupakan ekosistem di luar kawasan konservasi (kawasan pele
Satwa liar adalah satwa yang masih mempunyai sifat liar, kemurnian jenis dan gene
Pengembangbiakan tumbuhan dan satwa liar adalah kegiatan penangkaran berupa
2.3.2 Jumlah ijin penangkar satwa dan tumbuhan liar berdasarkan jenis penangkar
Jumlah
No Jenis penangkar
2013 2014 2015 2015 2017 Total
1 Anthozoa
2 Crustacea
3 Aves
4 Insecta
5 Moluska
6 Pisces
7 Reptl
8 Amfibi
9 Mamalia
10 Tumbuhan
Total
2.3.5 Jumlah satwa dan tumbuhan liar yang diperjual belikan berdasarkan jenis satwa dan tumbuhan
Jumlah
No Jenis Satwa dan Tumbuhan
2013 2014 2015 2015 2017 Total
1 Anthozoa
2 Crustacea
3 Aves
4 Insecta
5 Moluska
Page 46
2.3
6 Pisces
7 Reptl
8 Amfibi
9 Mamalia
10 Tumbuhan
Total
Page 47
2.3
m dan Ekosistem
ing, Pelaporan dan Verifkasi, yaitu terwujudnya penyelenggaraan inventarisasi GRK, serta monitoring, pelaporan dan verifkasi aksi mitgasi
mpan baik itu pada permukaan tanah sebagai biomasa tanaman, sisa tanaman yang sudah mat (nekromasa), maupun dalam tanah sebagai
awasan konservasi (kawasan pelestarian alam/suaka alam) yang secara ekologis pentng bagi konservasi keanekaragaman hayat. kawasan e
at liar, kemurnian jenis dan genetk yang hidup di alam bebas maupun yang dipelihara oleh manusia. Sedangkan tumbuhan adalah semua
ah kegiatan penangkaran berupa perbanyakan individu melalui cara reproduksi kawin (sexual) maupun tdak kawin (asexual) dalam lingkun
Nama Lokasi
Keterangan No Jenis KEE Luas Status Lokasi
objek X Y
Keterangan
dan tumbuhan
Keterangan
Page 48
2.3
Page 49
2.3
poran dan verifkasi aksi mitgasi yang dilaporkan secara berkala setap tahun. Indikator capaian sasaran kegiatan ini yaitu: laporan hasil inve
), maupun dalam tanah sebagai bahan organik tanah. Perubahan Wujud karbon ini kemudian menjadi dasar untuk menghitung emisi, dima
anekaragaman hayat. kawasan ekosistem esensial sebagai ekosistem, kawasan atau wilayah sistem penyangga kehidupan yang memiliki ke
ngkan tumbuhan adalah semua jenis sumber daya alam nabat, baik yang hidup di darat maupun di air.
ak kawin (asexual) dalam lingkungan buatan dan/atau semi alami serta terkontrol dengan tetap mempertahankan kemurnian jenis.
Page 50
2.3
n ini yaitu: laporan hasil inventarisasi GRK, laporan Komunikasi Nasional (Natonal Communicaton) perubahan iklim dan laporan terkait; bi
ntuk menghitung emisi, dimana sebagian besar unsur karbon (C) yang terurai ke udara biasanya terikat dengan O2 (oksigen)dan menjadi C
kehidupan yang memiliki keunikan dan/atau fungsi pentng dari habitat dan/atau jenis, yang terdiri atas ekosistem karst, lahan basah (dan
Mutasi satwa
No ijin Tahun ijin
Tahun Awal Hidup Mati Jual
Page 51
2.3
bahan iklim dan laporan terkait; bidang mitgasi yang telah diukur, dilaporkan dan diverifkasi (MRV); dan bidang aksi mitgasi yang terdaftar
engan O2 (oksigen)dan menjadi CO2 (karbon dioksida). Itulah sebabnya ketka satu hektar hutan menghilang (pohon-pohonnya mat), mak
ekosistem karst, lahan basah (danau, sungai, rawa, payau, dan wilayah pasang surut laut yang tdak lebih dari 6 meter), serta mangrove da
Luas Lokasi
Disumbangkan Dilepas penangkaran Kab Kec Desa X Y
Page 52
2.3
Page 53
2.3
ur karbonnya terikat ke udara menjadi emisi. Dan ketka satu lahan kosong ditanami tumbuhan, maka akan terjadi proses pengikatan unsur
Page 54
2.3
terjadi proses pengikatan unsur C dari udara kembali menjadi biomasa tanaman secara bertahap ketka tanaman tersebut tumbuh besar (s
Page 55
2.3
Page 56
3.1
Program
Kegiatan
Penanggung jawab
3.1.1
No
1
2
3
4
No
1
2
3
4
5
6
7
No
Page 57
3.1
1
2
3
4
5
6
7
Page 58
3.1
Penanggung jawab
Dinas
UPTD Balai KPH
Konsep dan Definisi
Jenis Dokumen
RPHJP
RPHJPd
Rencana Bisnis
Desain Tapak
Total
Nama Blok
HL PEMANFAATAN
HL INTI
HP KHUSUS
HP PEMANFAATAN HHK-HT
HP PEMANFAATAN KAWASAN, JASLING DAN HHBK
HP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
HP PERLINDUNGAN
Total
Nama Blok
Page 59
3.1
HL PEMANFAATAN
HL INTI
HP KHUSUS
HP PEMANFAATAN HHK-HT
HP PEMANFAATAN KAWASAN, JASLING DAN HHBK
HP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
HP PERLINDUNGAN
Total
Page 60
3.1
Jumlah Jenis
Keterangan No
2013 2014 2015 2016 2017 Total Dokumen
Luas
Keterangan
2013 2014 2015 2016 2017 Total
Panjang Batas
Keterangan
2013 2014 2015 2016 2017 Total
Page 61
3.1
Page 62
3.1
tuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Kawasan hutan perlu ditetapkan untuk menjamin kepastan hukum mengenai statu
an fungsi produksi.
pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan Konservasi terdiri dari Kawasan Suaka Alam berupa
sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara ke
utan. Hutan produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT), dan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK
akan penutupan lahan dan vegetasi. Keadaaan penutupan lahan/vegetasi Indonesia diperoleh dari hasil penafsiran citra satelit Landsat 8 O
as yang past mengenai batas kawasan hutan berdasarkan fungsi-fungsinya yaitu fungsi hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produks
awasan hutan. Perubahan peruntukan kawasan hutan terdiri dari Pelepasan kawasan hutan dan Tukar menukar kawasan hutan. Perubahan
dikelola secara efsien dan lestari. Beberapa prinsip pembentukan KPH adalah kebijakan ekologi, sosial budaya serta ekonomi.
elolaan Hutan Lindung (KPHL), dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP). KPHK adalah KPH yang luas wilayahnya seluruhnya atau
k lain untuk kepentngan pembangunan di luar kegiatan kehutanan tanpa mengubah status, peruntukan dan fungsi kawasan tersebut. Pen
angkan antar kawasan hutan yang berbeda fungsi dibatasi dengan batas fungsi. Batas kawasan tersebut ditandai dengan tanda batas. Tanda
Page 63
3.1
min kepastan hukum mengenai status kawasan hutan, letak batas dan luas suatu wilayah tertentu yang sudah ditunjuk sebagai kawasan hu
iri dari Kawasan Suaka Alam berupa Cagar Alam (CA) dan Suaka Margasatwa (SM); Kawasan pelestarian alam berupa Taman Nasional (TN),
ah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
Produksi yang dapat Dikonversi (HPK).
il penafsiran citra satelit Landsat 8 OLI secara lengkap menggunakan data liputan tahun 2015. Penafsiran untuk penutupan lahan/vegetasi
asi, hutan lindung dan hutan produksi. Pelaksanaannya dimulai dengan menentukan batas sementara di lapangan. Selanjutnya deliniasi bat
menukar kawasan hutan. Perubahan fungsi kawasan hutan adalah perubahan sebagian atau seluruh fungsi hutan dalam satu atau beberap
budaya serta ekonomi.
ang luas wilayahnya seluruhnya atau didominasi oleh kawasan hutan konservasi. KPHL adalah KPH yang luas wilayahnya seluruh atau didom
an dan fungsi kawasan tersebut. Penggunaan kawasan hutan dapat berupa kegiatan yang bersifat komersil dan non komersil. Penggunaan k
t ditandai dengan tanda batas. Tanda batas kawasan adalah suatu tanda batas yang secara fisik di lapangan berupa pal batas atau tugu bat
Page 64
3.1
m berupa Taman Nasional (TN), Taman Hutan Raya (THR) dan Taman Wisata Alam (TWA); Taman Buru (TB).
tuk penutupan lahan/vegetasi dibagi kedalam dua klasifkasi utama yaitu areal berhutan dan areal tdak berhutan. Areal berhutan diklasifka
angan. Selanjutnya deliniasi batas kawasan hutan didiskusikan dengan segenap pihak yang terkait dengan penggunaan lahan dan kemudian
hutan dalam satu atau beberapa kelompok hutan menjadi fungsi kawasan hutan yang lain.
wilayahnya seluruh atau didominasi oleh kawasan hutan lindung. KPHP adalah KPH yang luas wilayahnya seluruh atau didominasi oleh kaw
an non komersil. Penggunaan kawasan hutan yang bersifat komersil adalah penggunaan kawasan hutan yang bertujuan mencari keuntung
berupa pal batas atau tugu batas dan di peta berupa garis atau ttk yang menyatakan koordinat letak atau posisi batas.
Page 65
3.1
rhutan. Areal berhutan diklasifkasikan lagi secara lebih detl menjadi kelas-kelas sebagai berikut: hutan primer, hutan sekunder, dan hutan t
penggunaan lahan dan kemudian disetujui Pemerintah Daerah untuk disahkan oleh Kementerian LHK.
Page 66
3.1
mer, hutan sekunder, dan hutan tanaman. Istlah penggunaan lahan (land use), berbeda dengan istlah penutup lahan (land cover). Penggun
n untuk kepentngan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang bertujuan tdak mencari keuntungan.
Page 67
3.1
utup lahan (land cover). Penggunaan lahan biasanya meliput segala jenis kenampakan dan sudah dikaitkan dengan aktvitas manusia dalam
Page 68
3.1
n dengan aktvitas manusia dalam memanfaatkan lahan, sedangkan penutup lahan mencakup segala jenis kenampakan yang ada di permu
Page 69
3.1
kenampakan yang ada di permukaan bumi yang ada pada lahan tertentu. Penggunaan lahan merupakan aspek pentng karena penggunaan
Page 70
3.1
spek pentng karena penggunaan lahan mencerminkan tngkat peradaban manusia yang menghuninya.
Page 71
3.2
Rencana penanaman
Luas
No Jenis Ijin
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 IUPHHK-HTI
2 IUPHHK-HA
Total
Realisasi penanaman
Luas
No Jenis Ijin
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 IUPHHK-HTI
Page 72
3.2
2 IUPHHK-HA
Total
Potensi (Ha)
No Kelompok HHBK
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 Resin
2 Minyak Astri
3 Minyak lemak
4 Pat
5 Buah-buahan
6 Tannin
7 Bahan Pewarna
8 Getah
9 Tumbuhan Obat
10 Tanaman Hias
11 Palma
12 Bambu
13 Lainnya
Total
Jumlah
No Potensi Jasa Lingkungan
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 Air Terjun
2 Pantai
3 Lanskap Pegunungan
4 Pulau Kecil
5 Mangrove
6 Sumber Air
Total
Page 73
3.2
faatkan kawasan hutan, memanfaatkan jasa lingkungan, memanfaatkan hasil hutan kayu dan bukan kayu serta memungut hasil hutan kayu
manfaatkan ruang tumbuh sehingga diperoleh manfaat lingkungan, manfaat sosial dan manfaat ekonomi secara optmal dengan tdak meng
k memanfaatkan potensi jasa lingkungan dengan tdak merusak lingkungan dan mengurangi fungsi utamanya.
uk memanfaatkan dan mengusahakan hasil hutan berupa kayu dengan tdak merusak lingkungan dan tdak mengurangi fungsi pokoknya.
an untuk memanfaatkan dan mengusahakan hasil hutan berupa bukan kayu dengan tdak merusak lingkungan dan tdak mengurangi fungs
u adalah kegiatan untuk mengambil hasil hutan baik berupa kayu dan/atau bukan kayu dengan batasan waktu, luas dan/ atau volume terte
HTI adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok industri kehutanan untuk meningkatkan potensi dan kualit
disingkat IUPK adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan kawasan pada hutan lindung dan/atau hutan produksi.
njutnya disingkat IUPJL adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan jasa lingkungan pada hutan lindung dan/ atau hutan produks
njutnya disingkat IUPHHK dan/ atau izin usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu yang selanjutnya disebut IUPHHBK adalah izin usaha y
adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dan/atau bukan kayu dalam hutan tanaman pada hutan pr
a disingkat IPHHK adalah izin untuk mengambil hasil hutan berupa kayu pada hutan produksi melalui kegiatan pemanenan, pengangkutan,
njutnya disingkat IPHHBK adalah izin untuk mengambil hasil hutan berupa bukan kayu pada hutan lindung dan/atau hutan produksi antara
hayat baik nabat maupun hewani beserta produk turunan dan budidaya kecuali kayu yang berasal dari hutan.
Luas Realisasi
Keterangan No Jenis ijin Tahun No. SK Pemegang Ijin Permohonan HL
Keterangan
Keterangan
Page 74
3.2
Keterangan
Keterangan
Page 75
3.2
rta memungut hasil hutan kayu dan bukan kayu secara optmal dan adil untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian
ara optmal dengan tdak mengurangi fungsi utamanya.
Page 76
3.2
Page 77
3.2
yu dalam hutan alam pada hutan produksi melalui kegiatan pemanenan atau penebangan, pengayaan, pemeliharaan dan pemasaran.
an, pemanenan, dan pemasaran.
Page 78
3.2
Page 79
3.2
Page 80
3.2
Page 81
3.2
Page 82
3.2
Page 83
3.2
Potensi
Lokasi Jumlah Akses
Titik Wisata Yg Fasilitas Pengelola Pengunju
Nama Objek Wisata Koordinat Ditonjolk Menuju
Kec. Desa Yang Ada ng/Tahun Odtw
an
Page 84
3.2
Page 85
3.2
Page 86
3.2
Page 87
3.2
Bantuan
Yang Keterang
Pernah an
Diterima
Page 88
3.2
Page 89
3.3
Volume produksi
No Sumber Bahan Baku Kayu
2013 2014 2015 2016
1 IUPHHK-HTI
2 IUPHHK-HA
3 IUPHKm
4 IUPHHK-HTR
5 IPK
6 HR
Volume produksi
No Jenis Industri HHK
2013 2014 2015 2016
1 kayu gergajian (sawn tmber)
2 serpih kayu (chipwood)
3 bubur kayu (pulp)
4 kayu lapis/triplek (plywood)
5 vinir
6 LVL (laminated veneer lumber)
Volume produksi
No Jenis industri HHBK
2013 2014 2015 2016
1 Minyak Kemiri
2 Minyak Kayu puth
3 Minyak Nilam
4 Produk Madu
5 Produk kayu manis
6 Kerajinan bambu
7 Kerajinan rotan
Page 90
3.3
Volume produksi
No Jenis PNBP
2013 2014 2015 2016
1 PSDH
2 DR
3 IIUPH
Volume produksi
No Sumber PNBP
2013 2014 2015 2016
1 IUPHHK-HTI
2 IUPHHK-HA
3 IUPHHK-HTR
4 IUPHKm
5 HD
6 IPHHK
7 IPHHBK
8 IUPJL
9 Kemitraan
Page 91
3.3
ngolahan kayu bulat dan/atau kayu bahan baku serpih menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Jenis barang-barang produksi hasil in
lah pengolahan hasil hutan berupa bukan kayu menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Jenis barang-barang produksi hasil industri p
, terdiri atas Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) dan Izin Pemanfaatan Kayu (IPK), sedangkan produk
erada pada tanah yang dibebani hak milik
roduksi Nama
Keterangan No Perusaha Lokasi No. Ijin Tahun
2017 Total an
roduksi
Keterangan
2017 Total
roduksi
Keterangan
2017 Total
Page 92
3.3
roduksi
Keterangan
2017 Total
roduksi
Keterangan
2017 Total
Page 93
3.3
barang-barang produksi hasil industri primer hasil hutan kayu antara lain kayu gergajian (sawn tmber), serpih kayu (chipwood), bubur kay
g-barang produksi hasil industri primer hasil hutan bukan kayu antara lain minyak kemiri, madu, minyak kayu puth, dan lain-lain.
an Kayu (IPK), sedangkan produksi kayu bulat dari hutan tanaman terdiri atas Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanama
Page 94
3.3
pih kayu (chipwood), bubur kayu (pulp), kayu lapis/triplek (plywood), vinir, dan LVL (laminated veneer lumber).
u puth, dan lain-lain.
Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) dan Perusahaan Umum Hutan Negara (Perhutani).
PNBP
Jumlah
Jenis Tahun
(Rp)
Page 95
4.1
Luas (Ha)
No Jenis RHL
2013 2014 2015 2016 2017
1 Reboisasi
2 Hutan Rakyat
3 Hutan Kota
4 Penghijauan Lingkungan
5 Catchment area
6 Budidaya HHBK
7 Rehabilitasi Mangrove
Page 96
4.1
ayaan Masyarakat
a kurang baik sebagai media produksi untuk menumbuhkan tanaman yang dibudidayakan atau yang tdak dibudidayakan. Penetapan lahan
ah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktvitas dan perana
aman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak yang berupa lahan kosong, alang-alang atau semak belukar untuk mengembalikan fung
kegiatan penanaman pohon pada lahan sangat krits dan krits di luar kawasan hutan. Rehabilitasi lahan dilaksanakan melalui kegiatan-keg
Lokasi
Keterangan No Kegiatan Tahun Luas
Total Kab Kec Desa
Page 97
4.1
ibudidayakan. Penetapan lahan krits mengacu pada tutupan lahan, erosi, topograf dan manajemen.Lahan yang termasuk didalam kategor
ukung, produktvitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.
ukar untuk mengembalikan fungsi hutan.
aksanakan melalui kegiatan-kegiatan yaitu, Hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh di atas tanah yang dibebani hak milik atau hak lainnya
Page 98
4.1
ng termasuk didalam kategori lahan krits akan kehilangan fungsinya sebagai penahan air, pengendali erosi, siklus hara, pengatur iklim mikro
ni hak milik atau hak lainnya dengan luas minimum 0,25 ha. Pembangunan hutan rakyat diarahkan untuk mengembalikan produktvitas lah
Page 99
4.1
siklus hara, pengatur iklim mikro dan retensi karbon. Kekritsanlahan diklasifkasikan ke dalam kategori sangat krits, krits, agak krits, poten
mengembalikan produktvitas lahan krits, konservasi lahan, perlindungan hutan dan pengentasan kemiskinan melalui upaya pemberdayaan
Page 100
4.1
gat krits, krits, agak krits, potensial krits dan tdak krits.
an melalui upaya pemberdayaan masyarakat; Hutan kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohonpohon yang kompak dan
Page 101
4.1
n pohonpohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hu
Page 102
4.1
hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang; Hutan mangrove adalah komunitas vegetasi pantai tropis yang kha
Page 103
4.1
s vegetasi pantai tropis yang khas, tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut, terutama di laguna, muara sungai dan pantai yang t
Page 104
4.1
, muara sungai dan pantai yang terlindung dengan substrat lumpur atau lumpur berpasir.
Page 105
4.2
Jumlah (Unit)
No Bangunan KTA
2013 2014 2015 2016 2017
1 Dam Pengendali
2 Dam Penahan
3 Pengendali Jurang (Gully Plug)
4 Sumur resapan
5 Embung air
Page 106
4.2
ayaan Masyarakat
wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan ekosistem sungai dan anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan menga
melalui bangunan konservasi tanah yang dalam pelaksanaannya diarahkan dengan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapa
l yang dapat menampung air (tdak lolos air), dengan konstruksi urugan tanah, urugan tanah dengan lapisan kedap air atau konstruksi beto
ang lolos air dengan konstruksi bronjong batu atau trucuk bambu/kayu yang dibuat pada alur jurang dengan tnggi maksimum 4 meter, yan
) adalah bendungan kecil yang lolos air yang dibuat pada parit-parit melintang alur parit dengan konstruksi bronjong batu, kayu atau bamb
sa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertent
ng air berbentuk kolam yang berfungsi untuk menampung air hujan/air limpasan atau air rembesan pada lahan tadah hujan yang berguna
Bangunan
No Tahun Lokasi
Keterangan KTA
Total Kab Kec
Page 107
4.2
enampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau laut secara alami.
gi yang ramah lingkungan dan dapat diterima masyarakat, menggunakan bahan baku alami, terdapat di lokasi serta tdak menimbulkan dam
isan kedap air atau konstruksi beton (tpe busur) untuk mengendalikan erosi dan banjir dan dibuat pada alur jurang/sungai kecil, dengan t
ngan tnggi maksimum 4 meter, yang bermanfaat untuk mengendalikan endapan dan aliran air permukaan dari daerah tangkapan air di bag
uksi bronjong batu, kayu atau bambu.
mur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh dari atas atap rumah atau daerah ke
a lahan tadah hujan yang berguna sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan pada musim kemarau.
Kondisi
Jumlah Sumber Koordinat Bangunan
(Unit) anggaran Keterangan
Saat ini
Desa
Page 108
4.2
atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.
Page 109
4.2
mengendalikan endapan aliran air yang ada di permukaan tanah yang berasal dari daerah tangkapan air di bagian hulunya, dan berfungsi se
Page 110
4.2
agian hulunya, dan berfungsi sebagai sumber air bagi masyarakat dan irigasi.
Page 111
4.3
Luas
No Jenis Ijin
2013 2014 2015 2016 2017 Total
1 HKm
2 HTR
3 HD
4 Kemitraan
Page 112
4.3
n lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara atau hutan adat yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat atau masyarakat hu
uangkan dalam keputusan Menteri LHK, yaitu PAK Hutan Kemasyarakatan, PAK Hutan Desa, Pencadangan Hutan Tanaman Rakyat dan Kemi
n pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menera
yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat.
dibebani izin/hak, yang dikelola oleh desa dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa.
m wilayah masyarakat hukum adat
Page 113
4.3
setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan dan dinam
an Tanaman Rakyat dan Kemitraan Kehutanan.
utan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan.
Page 114
4.3
Realisasi produksi
Jenis tanaman Luas Volume Lokasi
Page 115