Anda di halaman 1dari 2

PERAN GENERATION Z DALAM MEMANFAATKAN INTERNET

UNTUK KEMAJUAN BANGSA

Generation Z atau yang lebih dikenal dengan nama Gen Z ialah generasi yang
lahir pada rentang tahun kelahiran 1995-2010. Gen Z ini digadang-gadang
menjadi generasi emas Indonesia pada tahun 2045 yang akan datang. Hal ini
didukung juga dengan teknologi di abad 21 yang berkembang begitu pesat.

Tetapi, apa dengan kemajuan teknologi yang berkembang begitu pesat, akan
berbanding lurus dengan mental Gen Z itu sendiri ? Bisa iya, bisa juga tidak.
Berbicara mengenai perkembangan teknologi yang begitu pesat, pastinya tidak
lepas dari peran sosial media sebagai lahan berkarya, khususnya bagi para Gen Z.
Salah satu cara untuk melihat apakah mental Gen Z ini sudah mumpuni atau
belum, yaitu dengan cara melihat bagaimana bijaknya seorang Gen Z dalam
memanfaatkan sosial media di kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, banyak sekali
Gen Z yang menggunakan sosial media dengan cara yang kurang bijak. Mereka
tidak sadar akan pentingnya kehadiran mereka sebagai penerus bangsa ini. Mereka
hanya asik dengan kehidupan pribadinya, tanpa tahu bahwa sebenarnya di masa
yang akan datang peran mereka dalam membangun bangsa ini sangatlah
diperlukan. Ketika generasi yang diharapkan akan dapat membawa bangsa ini
menuju perubahan tidak peduli dengan bangsa ini, maka yang terjadi akan
hancurlah bangsa ini. Sosial media tidak akan bisa lepas dari kehidupan sehari-
sehari. Kita tidak bisa menjadikan sosial media sebagai kambing hitam dari segala
permasalahan ini. Karena, pada dasarnya kita lah para Gen Z lah yang masih
belum bijak dalam menggunakan sosial media. Sosial media digunakan bukan
oleh para Gen Z saja, bahkan orang tua, dan anak-anak pun sudah kecanduan
dengan yang namanya sosial media. Berdasarkan survey yang telah dilakukan
Kementrian Kominfo, ada setidaknya 30 juta anak-anak dan remaja yang
menggunakan sosial media, sungguh jumlah yang tidak sedikit. Adapun yang
tidak menggunakan sosial media, dikarenakan tidak memiliki perangkat dan
infrastruktur di daerah mereka kurang mendukung, seperti di daerah Maluku
Utara dan Papua barat.
Berarti, pembangunan di Indonesia ini masih belum merata, dilihat dari realita
sosial bahwa masih ada beberapa daerah yang infrastruktur nya masih kurang
mendukung. Tetapi, hal ini mungkin bisa diperbaiki di masa yang akan datang
oleh para Gen Z. Sosial media mengandung banyak sekali hal-hal yang baik, tapi
hal yang buruknya pun tidak kalah banyak. Ketika itu mengarah pada hal yang
baik, it’s ok, tidak ada permasalahan, tapi jika sosial media ini mengarahkan
mereka pada hal yang buruk, maka inilah yang patut kita waspadai. Di luar sana
masih banyak Gen Z, yang menggunakan sosial media tidak sesuai dengan
fungsinya, yang mana hal ini mempengaruhi pada mental Gen Z itu sendiri. Jika
hal ini tidak segera dibenahi, maka yang akan terjadi, penerus bangsa ini tidak
akan bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Sudah sering, himbauan
dilontarkan bagi para pengguna sosial media, khususnya Gen Z, tapi himbauan
hanya didengar saja, tidak dilakukan. Mereka masih terus, berulang-ulang kali
menggunakan sosial media dengan tidak bijak. Hal ini berdampak tidak hanya
pada diri sendiri, tapi juga pada para pengguna sosial media yang lain.

Anda mungkin juga menyukai