Anda di halaman 1dari 1

Undang-Undang No.

20 tahun 2003 bab I pasal 1 point (15), menyatakan,”KTSP adalah


kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.”
Jadi, dalam KTSP sekolah diberikan kebebasan untuk mengembangkan kurikulum sesuai
dengan karakteristik, kebutuhan dan potensi sekolah dan daerah.Dalam Panduan Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah yang
dikeluarkan oleh Badan Tandar Nasional Pendidikan 2006, dinyatakan bahwa: KTSP terdiri
dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Sejauh ini KTSP telah dilaksanakan di wilayah Republik Indonesia, walaupun belum
merata karena berbagai faktor, antara lain faktor geografis, bahwa wilayah Indonesia yang
berbentuk kepulauan menjadi hambatan tersendiri, faktor lain adalah kesiapan sekolah dalam
mengimplementasi KTSP. Kecenderungan selama ini bahwa sekolah hanya mengharapkan
kurikulum dari pusat telah menimbulkan sikap ketergantungan yang kuat, sehingga
kemandirian apalagi kreativitas belum tumbuh, tentu menjadi hambatan tersendiri.
Dengan lahirnya KTSP, pemerintah masih menggunakan Ujian Nasional untuk mengukur
mutu, sekaligus menentukan kelulusan siswa. Padahal dalam KTSP tidak dikenal Ujian
Nasional, karena namanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum yang
dikembangkan dari kebutuhan dan karakteristik sekolah. Persoalan semakin intens ketika
dihubungkan dengan kepentingan bangsa dalam hubungan dengan nation character building.
KTSP menciptakan gap antar daerah dan berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai kurikulum operasional yang disusun
dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan diharuskan dapat memenuhi standar
nasional pendidikan. Walaupun dikembangkan sendiri oleh masing-masing sekolah sesuai
dengan karakteristik, dan kebutuhan sekolah namun harus mengacu pada standar isi yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. Menurut Panduan penyusunan KTSP,
Standar Isi (SI) mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi
lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah: kerangka dasar
dan struktur kurikulum, standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) setiap mata
pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.

Anda mungkin juga menyukai