Anda di halaman 1dari 2

Uterus terbentuk dari pertemuan duktus Mueller kanan dan kiri digaris tengah sehingga

otot rahim terbentuk dari dua spiral yang saling beranyaman dan membentuk sudut di sebelah
kanan dan kiri sehingga pembuluh darah dapat tertutup dengan kuat saat terjadi kontraksi. Otot
uterus terdiri dari: jaringan ikat dan glycosaminoglycans. Pada bagian fundus dan korpus uteri
jumlahnya dominan, sedangkan makin kearah serviks jumlahnya semakin berkurang.

Pada saat hamil, pertumbuhan dan perkembangan otot uterus dikendalikan oleh hormon
estrogen dan prostaglandin, tetapi dihambat oleh progesterone dan prostaglandin inhibitor.
Disamping itu perkembangannya dikendalikan oleh pembesaran uterus yang mempunyai sifat
“elastis” sehingga saat uterus bertambah besar, tekanan intrauteri tidak makan mengalami
peningkatan.

Pada permulaan inpartu dijumpai hubungan satu sel otot dengan lainnya, yang disebut
dengan gap junction, yang jenisnya sama dengan protein connexin 43(Cx 43) dalam otot jantung.
Fungsi gap junction adalah untuk mengkoordinasikan kontraksi otot sehingga terjadi kekuatan
yang sinkrone.

Kekuatan His dan Mengejan

Inisiasi his dipicu oleh oksitosin yang dikeluarkan semakin lama semakin meningkat
jumlahnya sejak usia kehamilan 20-23 minggu. Keregangan uterus yang bersifat elastis
menyebabkan makin meningkatnya jumlah reseptor oksitosin (dominan pada fundus uteri dan
korpus uteri), bertambahnya jumlah “gap junction” untuk melakukan koordinasi sehingga
tercapai kekuatan untuk pembukaan serviks.

Peningkatan jumlah reseptor oksitosin dan gap junction yang dipicu oleh estrogen yang
semakin meningkat, sedangkan progesteron semakin menurun jumlahnya seiring dengan
penuaan plasenta, memberikan peluang terhadap rangsangan oksitosin yang dikeluarkan secara
pulsatif, dengan demikian kontraksi Braxton Hicks akan semakin meningkat seiring menuanya
kehamilan. Pada saat janin aterm, pembesaran uterus menjadi maksimal, begitu juga dengan
pembetukan reseptor oksitosin dan gap junction mencapai titik maksimal sehingga kontraksi
Braxton Hicks menjadi his persalinan.
Karena distribusi reseptor oksitosin yang dominan pada fundus dan korpus uteri, maka
kontraksi uterus dominan di tempat itu, mulai dari titik awalnya pada “pacemakers” yang terletak
di sekitar insersi tuba fallopi pada fundus uteri.

Distribusi otot polos yang semakin sedikit pada serviks uteri, sehingga kontraksi dominan
di fundus-korpus uteri dan berkurang pada daerah serviks. Serviks yang sebagian besar terdiri
dari jaringan ikat, mengalami perlunakan dan pembukaan secara pasif. Oleh karena itu, janin
terdorong menuju serviks dari arah fundus uteri dan dapat melalui jalan lahir tanpa adanya
hambatan kontraksi otot. Demikianlah isthmus, serviks merupakan jalan lahir pasif janin dalam
proses persalinan selanjutnya.

Jika isthmus dan serviks mempunyai susunan otot polos sama seperti fundus dan korpus
uteri, persalinan tidak akan terjadi karena janin akan terjepit oleh kontraksi semua otot polos
uterus sehingga dapat menyebabkan asfiksia hingga kematian.

Disamping itu, sifat kontraksi otot uterus adalah retraksi, yang artinya otot uterus tidak
akan kembali ke panjang yang semula, tetapi bertambah pendek, sehingga dapat mendorong
janin menuju jalan lahir secara pasif, mulai dari isthmus, serviks dan selanjutnya vagina.

Kontraksi uterus/his yang semakin kuat akan menimbulkan peningkatan tekanan


hisrostatik cairan amnion sehingga peran berperan dalam upaya meningkatkan perlunakan dan
pembukaan serviks, sebagai jalan lahir pasif.

Anda mungkin juga menyukai