Anda di halaman 1dari 3

‘Hukum Memakai

Kaos Bola
Bersimbolkan Salib’
Beberapa klub sepakbola ada yang di logo klubnya bertandakan salib dengan jelas. Bolehkah memakai
kaos bola atau jersey seperti itu?

Setiap Muslim Mesti Bangga dengan Keislamannya

Seharusnya seorang muslim itu bangga dengan keislamannya, bukan malah bangga dengan syi’ar agama
lain. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫اْل إس اَل ام يا إعلُو او اَل يُ إعلاى ا‬


‫علا إي ِه‬ ِ‫إ‬
“Islam itu tinggi dan tidaklah direndahkan.” (HR. Al Baihaqi dan Ad Daruquthni, hasan).

Namun demikianlah kaum muslimin apalagi di kalangan muda-mudi tidak bangga dengan
keislamannya. Bahkan ketika shalat saja, mereka bukan memakai pakaian yang layak, malah mengenakan kaos
bola. Padahal yang wajar di negeri kita, setiap yang shalat itu mengenakan kemeja koko. Nah ini, malah baju
kaos bola yang dipakai. Tanda tidak bangga lagi dengan Islam.

Yang memprihatinkan lagi adalah kaos bola yang dikenakan pada lambang klub atau negara terdapat
salib. Kaos bersalib seperti ini malah masuk masjid. Wallahul musta’an.

Tanda orang beriman adalah tidak setia dan tidak cinta pada orang kafir. Berarti tidak pantas orang
beriman memakai kaos yang bersimbolkan syi’ar orang kafir. Salib secara jelas adalah syi’ar kaum Nashrani.

Dalam ayat Al Qur’an disebutkan,

‫سولاهُ اولا إو اكانُوا آبااء ُه إم أ ا إو‬ ‫اَّللِ او إاليا إو ِم إاْل ِخ ِر يُ اوادُّونا ام إن احاده ه‬
ُ ‫َّللاا او ار‬ ‫اَل ت ا ِجد ُ قا إوما ً يُؤإ ِمنُونا ِب ه‬
‫ِيرت ا ُه إم‬
‫عش ا‬‫أ ا إبنااء ُه إم أ ا إو إِ إخ اوانا ُه إم أ ا إو ا‬
“Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang
dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau
anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.” (QS. Al Mujadilah: 22).

Demikianlah memang telah digariskan sebagian umat Islam akan mengikuti gaya orang kafir. Walau
mengikuti mereka butuh biaya dan itu sulit, pokoknya yang diidolakan harus diikuti. Sampai-sampai Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan seperti seseorang yang mengikuti lika-likunya lubang dhob
(hewan padang pasir) yang mana sulit diikuti karena zig-zag, namun tetap harus diikuti. Dari Abu Sa’id Al
Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ب‬
ٍ ‫ض‬ ً ‫سنانا الهذِينا ِم إن قا إب ِل ُك إم ِشب ًإرا ِب ِشب ٍإر اوذ اِرا‬
‫عا ِبذ اِراعٍ احتهى لا إو دا اخلُوا فِى ُج إح ِر ا‬ ‫لاتات ه ِبعُ هن ا‬
‫ فا ام إن‬: ‫ارى قاا ال‬
‫ص ا‬‫َّللاِ إآليا ُهودا اوالنه ا‬
‫سو ال ه‬ ُ ‫ قُ إلناا ياا ار‬, ‫َلاتهبا إعت ُ ُمو ُه إم‬
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan
sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit
sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah,
apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim
no. 2669).

Lambang salib di bagian atas pada salah satu logo klub ternama dunia

* Beberapa klub dunia ada yang pada logonya jelas-jelas menggunakan salib, rata-rata pada klub Eropa dan
jersey (kaos) kenegaraan.

Memakai Kaos Bola Bersimbolkan Salib

Kalau kita melihat contoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat sahabatnya yang masih
mengenakan salib karena ia baru saja masuk Islam dan sebelumnya Nashrani, lihatlah beliau memerintahkan
untuk melepas salib tersebut.

‘Adi bin Hatim pernah berkata bahwa beliau pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam keadaan memakai salib dari emas di lehernya. Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

‫ع إن اك اهذاا إال اوثانا‬ ‫ى إ‬


‫اط ار إح ا‬ ُّ ‫ع ِد‬
‫ياا ا‬
“Wahai ‘Adi buang berhala yang ada di lehermu.” (HR. Tirmidzi no. 3095, hasan menurut Syaikh Al
Albani)

Bayangkan jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat pemuda saat ini yang mengenakan kaos
yang bersalib. Seperti itu akan diperintahkan sama, yaitu dilepas ataukah lambang salibnya dihapus atau
baiknya kaosnya tidak dipakai sama sekali. Sikap seorang muslim yang baik itu selalu manut dengan perintah
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Ta’ala berfirman,

‫اب أ ا ِلي ٌم‬


ٌ ‫عذ ا‬ ِ ُ‫صيبا ُه إم ِفتإناةٌ أ ا إو ي‬
‫صيبا ُه إم ا‬ ‫فا إليا إحذا ِر الهذِينا يُخاا ِلفُونا ا‬
ِ ُ ‫ع إن أ ا إم ِر ِه أ ا إن ت‬
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa
azab yang pedih.” (QS. An Nur: 63)

Menjual atau Menjahitkan Kaos Bersimbolkan Salib

Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni Ibnu Taimiyah rahimahullah ditanya, “Berdosakah jika seseorang
menjahitkan sabuk sutra yang merupakan orderan dari orang Nashrani yang nantinya akan diberi simbol salib
dari emas? Bagaimanakah upah yang diperoleh, halal ataukah haram?”

Beliau rahimahullah menjawab:


“Jika seseorang menolong orang lain dalam bermaksiat pada Allah, maka ia turut berdosa. Karena ia
berarti telah menolong dalam dosa dan melampaui batas. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
sampai-sampai melaknati khomr (segala sesuatu yang memabukkan, -pen). Beliau juga melaknati orang yang
memeras bahan bakunya untuk dijadikan khomr, orang yang mengambil perasaannya, yang memikul hasil
perasan tadi, orang yang memesan, orang yang menjual, orang yang membeli, orang yang menuangkan, orang
yang meminum dan orang yang memakan hasil penjualan khomr, ini semua dilaknat. Kebanyakan mereka
(seperti orang yang memeras, mendistribusikan, atau yang menuangkan) mendapatkan laknat karena mereka
menolong orang yang akan meminum khomr tersebut. Dari sini pula, seorang muslim dilarang menjualkan
senjata yang nantinya akan digunakan untuk membunuh orang lain dengan cara yang diharamkan seperti untuk
membunuh kaum muslimin dan pembunuhan pada masa fitnah.

Jika suatu perbuatan yang membantu pada suatu maksiat saja terlarang, apalagi menolong dalam
kekufuran dan syiar kekafiran. Perlu diketahui bahwa salib itu tidak boleh diperjual belikan dengan maksud
mengambil keuntungan. Begitu pula tidak boleh memberikannya secara cuma-cuma, tanpa mendapatkan upah
(keuntungan) sama sekali. Seseorang tidak boleh menjual salib sebagaimana tidak boleh menjual berhala
(patung) dan tidak boleh pula memproduksinya. Larangan ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang
shahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫اام‬
‫صن ا‬ ‫َّللاا اح هر ام با إي اع إال اخ إم ِر او إال ام إيتاةا او إال ِخ إن ِز ا‬
‫ير او إاْل ا إ‬ ‫إن ه‬ ‫ه‬
“Sungguh Allah telah mengharamkan jual beli khomr, bangkai, babi dan berhala.” (HR. Bukhari no.
2236 dan Muslim no. 1581)

Begitu pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat orang yang membuat gambar (makhluk yang
memiliki ruh seperti manusia dan hewan). Nabi shallallallahu ‘alaihi wa sallam jika melihat gambar semacam
itu di rumah, beliau pun mencabutnya.

Oleh karena itu, orang yang membuat salib dilaknat oleh Allah dan Rasul-Nya. Siapa saja yang
mengambil upah dari suatu jual beli yang diharamkan, atau mengambil manfaat darinya (seperti mengambil
upah dari distribusi khomr, membuat salib, melacur atau upah lainnya dari segala jual beli yang diharamkan),
maka hendaklah ia menyedekahkan hasil penjualannya itu, lalu ia bertaubat dari perbuatan yang haram tadi.
Sedekahnya tersebut ialah sebagai penebus (kafaroh) dari perbuatan haram yang ia lakukan. Upah ini sama
sekali tidak boleh dimanfaatkan oleh dirinya karena penghasilan semacam itu adalah penghasilan yang khobits
(kotor). Upah yang ia terima tersebut tidak perlu ia kembalikan kepada si pembeli karena pembeli tersebut
sudah menyerahkannya dan ia sudah bersedekah dengannya. Pendapat ini adalah yang menjadi pendapat para
ulama sebagaimana dipilih oleh Imam Ahmad dalam masalah upah yang diperoleh oleh orang yang
mendistribusikan khomr. Juga semacam ini menjadi pendapat pengikut Imam Malik dan ulama lainnya.
(Majmu’ Al Fatawa, 22: 141)

Berarti baju tersebut wajib dihilangkan salibnya atau sama sekali tidak menggunakan kaos itu lagi
apalagi saat shalat.

Hanya Allah yang memberi hidayah.


Selesai disusun di Panggang, Gunungkidul @ Darush Sholihin, menjelang Ashar 15 Safar 1436 H
Yang selalu mengharapkan ampunan Allah: M. Abduh Tuasikal

https://rumaysho.com/9792-hukum-memakai-kaos-bola-bersimbolkan-salib.html

Anda mungkin juga menyukai