Anda di halaman 1dari 2

Penyebab Amputasi

Amputasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

 Cedera (traumatic amputation)


o Amputasi akibat cedera pada kecelakaan (accidental
trauma). Kondisi ini meliputi kejadian yang dapat dialami pasien
secara tiba-tiba, seperti:
 Jatuh.
 Kecelakaan kendaraan bermotor.
 Kecelakaan di lokasi konstruksi atau berkaitan dengan
pekerjaan.
 Kecelakaan kereta api.
 Luka bakar akibat listrik bertegangan tinggi.
o Amputasi akibat luka perang (combat related trauma). Kondisi ini
meliputi ledakan ranjau darat atau terkena pecahan peluru, sehingga
menyebabkan bagian tubuh hancur atau terputus.
o Frostbite. Cedera pada bagian tubuh akibat paparan suhu dingin,
yang dapat membuat bagian tubuh membeku dan mengalami kematian
jaringan.
o Serangan dari binatang buas.
 Pembedahan (surgical amputation). Banyak alasan yang dapat
mengakibatkan seseorang dilakukan amputasi, antara lain:
o Penyakit arteri perifer (PAD), yaitu terhambatnya sirkulasi darah
akibat penyempitan pembuluh darah tepi. Kondisi ini dapat
mengakibatkan jaringan tubuh yang mendapat aliran darah tersebut
dapat terinfeksi atau mati. Penyakit arteri perifer adalah salah satu
penyebab medis amputasi yang paling umum terjadi.
o Diabetes, dapat mengakibatkan komplikasi yang disebut neuropati
diabetik. Neuropati diabetik dapat membuat kaki penderita mati rasa,
sehingga bila ada luka pada kaki cenderung terabaikan dan menjadi
terinfeksi. Selain itu, aliran darah pada kaki penderita diabetes
berkurang, sehingga memperlambat penyembuhan luka dan infeksi,
serta menyebabkan gangrene.
o Osteomielitis, yaitu infeksi yang terjadi pada tulang. Amputasi
mungkin dilakukan jika pengobatan tidak efektif dan infeksi semakin
menyebar.
o Infeksi jaringan lunak, seperti necrotizing fasciitis, yaitu infeksi kulit
yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi ini menyebar dengan cepat dan
mematikan jaringan lunak dalam tubuh.
o Sarkoma, yaitu kanker yang muncul dari berbagai jaringan tubuh,
seperti otot, jaringan ikat, atau tulang.
o Xenomelia atau body integrity identity disorder, yaitu gangguan
yang terjadi ketika seseorang melakukan amputasi terhadap bagian
tubuh yang sehat. Belum diketahui penyebab dari penyakit ini, namun
diduga terdapat gangguan saraf atau psikologi.

Gejala Amputasi
Gejala amputasi yang dapat dialami, terutama pada amputasi akibat cedera, antara
lain:

 Rasa sakit. Tingkat rasa sakit tidak selalu sebanding dengan tingkat
keparahan cedera atau perdarahan.
 Perdarahan. Tingkat keparahan perdarahan tergantung pada lokasi dan jenis
cedera yang dialami.
 Jaringan tubuh rusak atau remuk. Jaringan tubuh mengalami kerusakan,
namun sebagian jaringan bisa saja masih terhubung dengan otot, tulang,
sendi, atau kulit.

Bagi penderita yang direncanakan untuk melakukan prosedur amputasi, dapat


menimbulkan reaksi yang beragam, tergantung pada kondisi dan sebab amputasi
yang dialami pasien. Namun, rencana tindakan amputasi umumnya memengaruhi
psikologis pasien. Pasien akan melalui beberapa tahapan rasa duka yang meliputi:

 Penyangkalan. Bentuk penolakan untuk terlibat dalam diskusi atau menolak


mengajukan pertanyaan terkait prosedur yang direncanakan.
 Kemarahan. Umumnya ditujukan kepada tim dokter yang menyarankan untuk
melakukan amputasi.
 Tawar menawar. Mencoba untuk mencegah operasi atau menundanya tanpa
batas waktu dengan berbagai alasan.
 Depresi. Pasien merasa tidak ada yang bisa menolongnya untuk mencegah
tindakan amputasi.
 Penerimaan.

Bagi orang yang mengalami amputasi akibat cedera, mungkin tidak melalui tahap
duka. Namun, pemeriksaan terhadap kemungkinan gejala gangguan stres
pascatrauma (PTSD) mungkin perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi secara
psikologis

Anda mungkin juga menyukai