Anda di halaman 1dari 4

BAB II

KONSEP TEORI
A. Konsep Teori Kasus
1. Definisi
Gastritis merupakan pandangan yang mengenai mulosa lambung.
Peradangan yang dapat mengkibatkan embengkakan mukosa lambung samai
terlepasnya eitel mukosa superficial yang menjadi penyebab terpenting dalam
gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel akan merangsang timbulnya
proses inflamasi pada lambung. (Sukarmin, 2012).
Gastritis adalah inflamasi mukosa lambung, akibat diet yang sembarangan.
Biasanya individu akan makan terlalu banyak, terlalu cepat, atau makan-
makanan yang terlalu berbumbu atau mengandung mikroorganisme penyebab
penyakit. (Ardiansyah, 2012).
Gastritis meruakan suatu keadaan perdarahan mukosa lambung yang
bersifat akut, kronis, difus, dan local. Dua jenis gastritis yang sering terjadi adalah
gastritis suerficial akut dan gastritis kronis. (Price, 2011)
Gastritis berasal dari kata gast yang berarti gaster/lambung, sedangkan itis
adalah radang. Gastritis lebih di kenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani
yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan it is yaitu inflamasi/peradangan.
(Anderson, 2011).

2. Klasifikasi
a. Gastritis akut
a) Gastritis akut tanpa perdarahan
b) Gastritis akut dengan perdarahan ( gastritis hemorogik,atau gastritis
erovisa)

Gastritis akut berasal dari makanan terlalu banyak, atau terlalu


cepat, makanan – makanan yang berbumbu atau yang mengandung
mikroorganisme penyebab penyakit, iritasi bahan semacam alcohol,
aspirin, NSAID, lisol, serta bahan korosiflain, refluks empedu, atau
cairan pancreas.

b. Gastritis ktonik
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ilkus benigna
atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri helicobactery pyliry
(h.pylury).
c. Gastritis bacterial
Gastritis bacterial yang disebut juga gastritis infektiosa, disebabkan
oleh refliks dari deudenum.

3. Etiologi
Gastritis disebabkan oleh infeksi kuman helicobactery pylori dan
pada awal infeksi mukosa lambng menunjukan respon inflamasi akut dan
jika di abaikan menjadi kronik. (sudoyono , 2011).
a. Gastritis akut
Gastritis akut berasal dari makan terlalu banyak, atau terlalu cepat,
makan – makanan yang berbumbu atau yang mengandung
mikroorganisme penyebab penyakit, iritasi bahan semacam alcohol,
aspirasi, NSAID, lisol, serta bahan korosiflain, refluks empedu, atau cairan
pancreas.
b. Gastritis kronik
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ilkus benigna
atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri helicobactery pyliry ( h.
pylory).
c. Gastritis bacterial
Gastritis bacterial yng di sebut juga infektiosa, dan disebabkan oleh
reflikas dari deudenum.

4. Manifestasi klinis
a. Gastritis akut : nyeri epigastrium , mual, muntah dan perdarahan
terselubung maupun nyata. Dengan endoskopi terlihat mukosa lambung
hyperemia dan oedema, munkin juga ditemukan erosi dan pendarahan
aktif.
b. Gastritis kronik a : kebanyakan gastritis asimtomtik, keluhan lebih
berkaitan dengan komplikasi gastritis atrofik, seperti tukak lambung,
difisiensi zat besi, anemi permisiosa, dan karsinoma/kangker lambung
(Bruner & Suddart 2013).
5. Fisiologi
6. Patofisiologi
7. Fathway

8. Komplikasi
Menurut Brunner & Suddart, (2013) komplikasi yang ditimbulkan pada
penderita gastritis adalah sebagai berikut ;
a. Perptic ulsers
b. Perdarahan pada lambung
c. Kanker lambung

9. Penatalaksanaan
a. Hindari minum alcohol karena dapat mengiritasi lambung sehingga
terjafi inflamasi dan perdarahan.
b. Hindari merokok karena dapat mengganggu lapisan dinding lambung
sehingga lambung lebih mudah mengalami gastritis dan tukak atau
ulkus. Dan rokok dapat meningkatkan asam lambungan dan
memperlambat penyembuhan tukak.
c. Atasi stress sebaik mungkin.
d. Makan – makanan yang kaya akan buah dan sayur namun hindari sayur
dan buah yang bersifat asam ( missal : jeruk, lemon, grapefruit, nanas,
tomat ).
e. Jangan berbaring setelah mkan untuk menghindari refluks ( aliran balik
) asam lambung.
f. Bila perut mudah mengalami kembung ( banyak gas ) untuk sementar
waktu kurangi konsumsi makanan tinggi serat.
g. Makan dalam porsi sedang ( tidak banyak ) tapi sering, berupa makanan
lunak dan rendah lemak. Makanlah secara perlahan dan rileks . (Amin
Huda, 2013).

Anda mungkin juga menyukai