1
Suhradi K. Lubis, HukumEkonomi Islam (Jakarta: SinarGrafika, 1954), cet. 17. h. 268.
2
Beni Ahmad Saebani, SosiologiHukum (Bandung: Pustaka Setia, 2007), cet. 1. h. 48.
Kegiatan bermuamalah erat kaitannya dengan akad. Akad memiliki peranan yang
penting dalam bertransaksi. Para fuqaha’ ketika memperkenalkan konsep akad tentu dengan
menyandarkan pada dalil-dalil syari’at (al-ruju’ ila al-Qur’an wa al-Sunnah) untuk
menentukan keabsahannya. Tujuan akad adalah agar nilai-nilai syariat yang ada di balik akad
itu, yaitu berupa kepastian bentuk transaksi dapat dicapai sehingga terhindar dari praktik
transaksi yang manipulatif. firman Allah dalam QS. Al-Maidah (5) ayat 1:
3
Imam Ghazali, Benang Tipis Antara Halal Dan Haram(Surabaya: Putra Pelajar, 2000), h. 214.
dapat ditarik kesimpulan bahwa Islam melarang umatnya dalam memenuhi kebutuhan hidup
nya yang menghalalkan segala cara yang dilarang oleh agama.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 188:
اط ِل َوت ُ ْدلُوا ِب َها إِلَى ا ْل ُحك َِّام ِلتَأ ْ ُكلُوا فَ ِريقًا ِم ْن أ َ ْم َوا ِل
ِ ََو ََل تَأ ْ ُكلُوا أ َ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِا ْلب
اْلثْ ِم َوأ َ ْنت ُ ْم
ِ ْ ِاس ب ِ َّون الن َ ت َ ْعلَ ُم
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara
kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada
hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu
dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui.”4
Dalam akad jual beli dapat dikategorikan sah jika telah memenuhi syarat dan rukunnya,
adapun rukun dalam jual beli yaitu adanya penjual dan pembeli, adanya uang, dan benda,
serta lafal (sighat).5Sedangkan syarat jual beli yaitu berkaitan dengan subjeknya, objeknya
dan tentang lafadznya.
Berkaitan dengan objeknya, benda tersebut harus memenuhi persyaratan yaitu:
barangnya bersih(suci), dapat dimanfaatkan, milik orang yang melakukan akad, mampu
menyerahkannya, mengetahui, dan barang yang diakadkan ada ditangan. Yang dimaksud
dengan barang tersebut harus suci adalah bahwa barang yang diperjual belikan bukanlah
benda yang dikualifikasikan sebagai benda najis atau digolongkan sebagai benda yang
diharamkan seperti: arak, bangkai, anjing, berhala.6Sedangkan yang dimaksud dengan barang
yang dapat dimanfaatkan adalah kemanfaatan barang tersebut sesuai dengan ketentuan hukum
Islam.
Dizaman sekarang ini banyak sekai ide-ide manusia di dalam melakukan bisnis
ekonomi atau kegiatan ekonomi yang sangat di gemari oeh masyarakat umum, seperti hanya
praktek akad jua beli pancingan.Tempat pemancingan ikan dapat dijadikan sebagai ladang
bisnis bagi masyarakat dan juga dapat dijadikan sebagai tempat hiburan bagi siapa saja yang
ingin berkunjung.
Sebagian pengunjung adalah para pekerja yang biasanya disibuk kan dengan
berbagai macam pekerjaannya, karena kegiatan memancing ikan termasuk hiburan yang dapat
4
Departemen Agama, Al Qur’an Dan Terjemahnya(Bandung: CV. Diponegoro, 2005), h. 47.
5
Lubis, Hukum Ekonomi Islam.h.130.
6
Moh. Rifa’i, Terjemah Khulasah Kifayatul Akhyar(Semarang: PT. Toha Putra, 2005), h.184.
mengatasi kejenuhan. Dan sebagian pengunjung lainnya adalah para wisatawan yang gemar
memancing ikan.
Selain itu,memancing mungkin sudah menjadi kebiasaan atau hobi yang dibawa
sejak kecil,ketika besarpun hobi tersebut masih sering dilakukan yang berada di desa
kasreman kecamatan kandangan kab Kediri.berbagai elemen masyarakat yang ada di kota ini
mulai dari pekerja hingga masyarakat yang datang dari berbagai daerah di sekitar begitu ramai
untuk menjadikan tempat pemancingan tersebut sebagai hiburan ataupun sebagai penyalur
hobi seseorang.
Sekarang telah muncul berbagai fasilitas fasilitas yang disediakan oleh individu lain
sebagai wadah penyaluran hobi berbasis komersial ,Contohnhya seperti
pemancingan,pemancingan dapat digunakan sebagai sarana penyaluran hobi kegiatan
memancing atau bahkan untuk tujuan komersial bagi pemilik pemancingan tersebut,model
pemancingan ini seperti sebuah tempat penjualan jasa penyalur hobi,artinya pemancing
menyediakan sebuah ruang untuk penyaluran hobi memancing bagi
masayarakat,pemancingan tersebut menjadi sebuah kegiatan bisnis untuk mendapatkan
penghasilan,untuk sekedar menambah nafkah keluarga,seperti yang dijelaskan alquran untuk
berusaha mencari kehidupan yang lebih baik di dunia ini seperti yang telah dijelaskan dalam
alquran Surat Al-jumu’ah ayat 10
کمۡ ت ُ ۡف ِل ُح ۡو َن
ُ َّّٰللاَ َک ِث ۡي ًرا لَّ َعل ۡ ِ ف ََ ۡانتَش ُِر ۡوا ِفی ۡاَلَ ۡر
ۡ َض َو ۡابتَغُ ۡوا ِم ۡن ف
ّٰللاِ َو اذک ُُروا ہ
ض ِل ہ
Artinya: Allah menganjurkan kepada umat manusia untuk bertebaran dimuka bumi
ini.menyebar diseluruh pelosok dunia untuk mencari karunia Allah.
Maksudnya adalah manusia dianjurkan bertebaran untuk bekerja,mencari rahmat
allah yang telah diturunkan.karena dengan hanya berdiam saja maka manusia tidak akan
mendapatkan apa apa,karena itulah manusia dianjurkan untuk mencari pengalaman
sendiri.termasuk diantaranaya adalah mendirikan tempat pemancingan sebagai kegiatan
mencari mata pencaharian.
Di daerah Sekitar Kediri sekarang ini telah banyak bermunculan tempat
pemancingan,karena begitu banyaknya pemancingan yang ada maka timbul satu persaingan
diantara tempat pemancingan pemancingan yang telah ada .salah satunya adalah pemancingan
“OI Kediri” yang terletak di desa kasreman kecamatan kandangan kabupaten
Kediri.Pemacingan tersebut memberikan salah satu produk yang menurut kaca mata normatif
hukum islam beresiko melanggar asas asas atau prinsip prinsip dalam melakukan jual beli
dalam lingkup muammalat.
Sepertihadist Nabi terhadaplaranganjuabeliikan di dalam air
َ ُالماء فَانّه
غ َر ٌر ِ َّ شت َ ٌرواْ ال
س َمكَ فِي ْ َ َلَ ت
Artinya :
Janganlah kamu membeli ikan di dalam air, Karena jual beli seperti itu termasuk
ghoror7.
Maksudnya ialah Rasululluah SAW melarang umatnya untuk melakukan jual beli ikan
yang masih ada di dalam air,Artinya pembeli tersebut tidak mengetahui bagaimana kondisi
ikan tersebut,apakah ikan tersebut.apakah ikan dalam kondisi bagus atau buruk.bahkan
pembeli tidak tahu apakah ikan tersebut ada dikolam atau tidak.hal inilah yang memunculkan
unsur spekulasi,padahal spekulasi adalah hal yang dilarang dalam agama islam.
Namun Demikian hal tersebut tidak terjadi di pemancingan tersebut,karena di
pemancingan itu pembeli mengetahui sendiri bagaimana kondisi ikan yang dibelinya.ikan
terlebih dahulu diambilan penjual dari sebuah kolam yang telah ditentukan,contohnya adalah
pemancingan menawarkan produk system mincing harian berhadiah.yaitu pemancing
membeli tiket seharga 13.000 berisi ikan sejumlah satu kilo gram,kemudian dilepas lagi oleh
penjual kekolam yang telah disediakan,kemudian pemancing ditantang untuk memancing
kembali ikan yang telah di belinya tersebut dengan diberi tempo satu hari.apakah pemancing
akan mendapatkan kembaqli ikan sejumlah satu kilo atau lebih itu seudah menjadi hak dari
pada pemancing,atau bahkan tidak mendapatkan sama sekali itu sudah menjadi tantangan bagi
pemancing.
7
HendiSuhendi, FiqhMuamalah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),Hal 81