Oleh :
RIFQI AZ ZAHID
Apa itu komunikasi bisnis ? apa yang terbenak dalam pikiran saat mendengar atau
membaca kata komunikasi bisnis ? ada banyak bentuk dan jenis komunikasi di dunia ini
yang mungkin kita ketahui, ada komunikasi organisasi, komunikasi verbal, komunikasi
nonverbal dan lain sebagainya. Termasuk didalamnya komunikasi bisnis. Menurut
(Purwanto) komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang
terdiri atas berbagai macam bentuk komunikasi, baik verbal maupun non verbal untuk
mencapai tujuan tertentu sesuai dengan kepentingan bisnis pelaku komunikasi tersebut.
1. Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi
2. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lbih yakni
komunikator dan komunikan.
3. Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya
beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
4. Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka,
menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang
secara bersamaan.
5. Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat
dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
6. Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi
atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh manajemen.
Jadi, Komunikasi bisnis adalah segala hal yang berkaitan tentang komunikasi antara
manusia, antar bagian, antara organisasi dalam suatu wadah bisnis dan memiliki 6 unsur
pokok komunkasi. Ini membuat dan menandakan bahwa Komunikasi bisnis adalah hal yang
sangat penting dalam dunia bisnis, jika ingin berbisnis kita lebih baik mengetahui apa dan
bagaimana komunikasi bisnis itu berlangsung.
Data yang kami temukan dari website resmi milik kominfo menyatakan bahwa
pertahun 2018 ini indonesia memiliki 59,2 juta UMKM yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia. Lucunya, di zaman yang serba modern ini dan serba internet ini hanya 8% atau
sekitar 3,79 juta UMKM yang sudah memanfaatkan platform online dalam berbisnis. Padahal
internet adalah salah satu penyangga dan hal yang sangat membantu dunia bisnis bagi para
pelaku usaha. Contohnya saja, salah satu teman penulis yang memiliki jasa konveksi di kota
bogor tidak memiliki fanspage resmi facebook, akun instagram dan website. Setelah bertemu
dengan penulis beliau sudah paten menggunakan internet dalam bisnisnya, bahkan sudah
berani mengiklankan produknya di Facebook serta Instagram.
Berapa peluang Indonesia khususnya UMKM kita untuk bisa bersaing di bisnis global
ini ? Menurut saya sangat besar asalkan kita tahu bagaimana cara mengahadapinya, tantangan
global bukan lah hal sepele, juga bukan hal yang begitu susah, Tantangan global ini harus
bisa dijawab dan diatasi dengan berbagai macam cara salah satunya dengan komunikasi
bisnis.
Dalam penulisan ini banyak hal yang akan penulis bahas, mendapatkan data yang diperlukan
dalam penelitian, penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
a. Metode Wawancara
Untuk melengkapi data yang diperlukan dalam pengembangan Sistem Informasi kehadiran
mahasiswa maka dilakukan wawancara terhadap stakeholder dalam hal ini keompok yang
maju dalam pembahasan setiap topik komunikasi bisnis di kelas. Wawancara yang dilakukan
untuk mencari data mengenai sistem serta kebutuhan-kebutuhan lain yang diperlukan yang
belum tercukupi dari sistem.
b. Metode Obervasi
Selain metode wawancara, metode observasi juga dilakukan untuk melengkapi data yang
dibutuhkan. Observasi dilakukan dengan menganalisa terhadap sistem serta aspek-aspek lain
yang dapat mempengaruhi terhadap jalannya sistem baik dari sisi lingkungan maupun dari
sisi pengguna sistem itu sendiri.
Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi
yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari
referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat
diperoleh dari buku-buku atau internet.
Pembahasan
Untuk menciptakan daya saing dan daya pacu UMKM agar mampu bersaing di era
global ini banyak hal yang harus dilakukan, banyak hal yang harus di rencanakan.
Permasalahannya tidak semua UMKM mau dan mampu menerapkan apa yang harus
dilakukan, penulis yakin sudah ada ratusan rahasia dan tips atau bahkan himbauan dari para
ahli bahkan pemerintah sendiri untuk apa yang harus dilakukan oleh UMKM. Program-
program pendampingan UMKM pun terbilang tidak merata dan cenderung bukan hal yang
mudah untuk didapatkan, tapi ada hal yang mudah untuk didapatkan dan tidak perlu merubah
strategi berjalannya bisnis agar UMKM mampu bersaing dalam globalisasi yang sudah terjadi
saat ini.
Kemampuan dalam berkomunikasi dapat dilatih dan dapat diajarkan kepada siapapun,
kembali pada pernyataan penulis diatas dimana komunikasi yang bauk akan menciptakan
kinerja dan daya saing, kasus Burger King menjadi sorotan netijen dan mambuat citra
perusahaan tersebut naik, penulis yakin hal tersebut pasti berdampak pada keputusan
konsumen dalam memilih restoran cepat saji di Indonesia.
Ada 6 kemampuan komunikasi yang harus dimiliki oleh perusahaan atau UMKM
baik itu secara individu atau keseluruhan, dampak nya akan sangat terasa pada kinerja dan
suasa keharmonisan internal perusahaan. Kemampuan tersebut adalah sebagai berikut ;
Komunikasi vertikal itu adalah hubungan komunikasi dari atas ke bawah dan dari
bawah keatas, antra atasan dan bawahan juga antara bawahan dengan atasan. Menurut
(Sulton) Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi,
petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, dan lain-lain kepada bawahannya. Bawahan
memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan, dan lain-lain
kepada pimpinan. Atasan dan bawahan berkomunikasi sesuai dengan keinginan
mereka (perilaku komunikasi yang diantisipasi), misalnya menanyakan pertanyaan
yang relevan, mendiskusikan maksud sesorang secara terbuka, jujur, merupakan
perilaku komunikatif yang diharapkan oleh atasan atau bawahan, dari dirinya sendiri
atau dari orang lain.
Identitas merupakan cerminan dari diri usaha ataupun kelompok ataupun individu,
identitas ini mencerminkan segalanya mulai dari sifat, perawakan dan gaya sehingga
terpatri dalam benak konsumen. Perusahaan yang mampu mengkomunikasikan
identitasnya pasti mampu membuat identitas mereka menjadi trade mark seperti hal
nya Odol, odol bukanlah nama lain dari pasta gigi tapi merk salah satu pasta gigi di
zaman dulu sehingga pada saat ini apapun nama pasta gigi kita menyebutnnya odol.
Dipedalama kalimantan barat, tempat penulis lahir, sepeda motor itu disebut Honda,
apapun merk nya mereka akan menyebutnya Honda yang membuat kata Honda di
daerah tersebut mencerminkan nama lain dari Kendaraaan bermotor.
Image and repitation, dua hal ini sangat berkaitan karena saling berhubungan. Apabila
perusahaan mampu membuat image baik pada perusahaannya maka reputasinya akan
membaik, bisa juga merubah image dari buruk menjadi baik tergantung bagaimana
komunikasinya. Hal ini dibuktikan oleh PT. KAI, sebuah usaha milik negara dibidang
penyediaan transportasi Kereta api. Sebelum Ignatius Jonan menjadi Dirut KAI,
image kereta di Indonesia sangat mengerikan seperti : tidak aman, kumuh, bau, copet,
PKL dimana mana, tidak rapi dan lain lain hingga akhirnya PT KAI mampu merubah
imagenya dan membuat reputasinya berubah dari buruk menjadi baik.
Bagi seorang Public Relations, menyampaikan pesan secara tepat kepada publik
adalah tanggung jawab yang harus dituntaskan. Apalagi ketika terjadi krisis dalam
perusahaan, seorang Public Relations dituntut untuk bisa memberikan langkah terbaik
bagi manajemen agar dapat mengendalikan krisis yang terjadi. Mengapa krisis dalam
perusahaan harus diorganisir dengan baik ?, tentu saja karena suatu perusahaan
memiliki stakeholder atau pihak-pihak yang akan merasakan dampak langsung
apabila terjadi krisis. Selain itu, berkaitan dengan image perusahaan di mata publik.
Karena kita sudah ada di era digital, arus informasi yang begitu cepat tersebar dan
mudah dikonsumsi oleh publik menyebabkan perusahaan haruslah pandai dalam
mengelola krisis.
Krisis yang tidak dikelola dengan baik, penyampaian pesan yang tidak diorganisir
secara benar akan membuat image perusahaan rusak bahkan yang terburuk adalah
menyebabkan perusahaan tersebut pailit dan berujung bangkrut. Situasi krisis terjadi
tidak dapat diprediksi kapan datangnya, namun ketika krisis tersebut melanda maka
stakeholder yang menjadi korban atau mengalami dampak yang signifikan haruslah
yang menjadi prioritas utama (Nusantara). Ada 5 cara untuk mengendalikan Krisis
yang dialami, 5 kemampuan komunikasi yang harus dimiliki dalam setiap jenis usaha
:
a. Care
b. Commitment
c. Consistency and Coherency
d. Clarity
e. Cooperation
Walaupun bentuknya berbeda, namun esensi lobi dan negosiasi mempunyai tujuan
yang sama, yaitu untuk mencapai sesuatu target (objective) tertentu. Lobi-lobi atau
negosiasi harus diperankan oleh pelobi (Lobyiest) yang mahir dan mempunyai
kemampuan berkomunikasi yang tinggi (komunikabilitas). Hanya saja “Negosiasi”
merupakan suatu proses resmi atau formal, sedangkan Lobi; merupakan bagian dari
negosiasi atau dapat pula dikatakan sebagai awal dari suatu proses negosiasi. Nah
dalam proses lobi dan negoisasi inilah butuh relasi dalam pemerintahan supaya lobi
dan negoisasi yang berjalan dapat mencapai tujuannya.
6. Public Speaking
Kemampuan terakhir dalam kemampuan komunikasi yang harus dimiliki, meskipun
terkahir bukan berarti kemampuan ini tidak penting, seperti yang dikatakan Deadpool
“The last but not least”. Kemampuan pidato, kemampuan penting yang harus dimiliki
individu dalam perusahaan, kemampuan dimana pembicara harus bisa
mentransformasikan nilai yang ada dikepala nya kepada para pendengar. Jika menurut
penulis semua kemapuan diatas tidak bisa disampaikan atau diterapkan tanpa ada
kemampuan public speaking dalam setiap individu, Public speaking bukanlah tentang
berbicara didepan umum dengan menggebu gebu tapi tentang bagaimana sesorang
berani berbicara didepan khalayak dan mampu menyampaikan aspirasinya.
Penutup
Kemampuan komunikasi dapat dimiliki oleh siapapun tanpa ada batasan atau
larangan, perlu pendekatan khusus dan perlakuan yang berbeda pastinya kepada setiap
individu dalam penerapan kemampuan komunikasi ini. Sebagai pengusaha atau pemilik
usaha perlu dan tak henti untuk selalu mengingatkan betapa pentingnya kemampuan
komunikasi agar komunikasi dalam bekerja menjadi selalu lebih baik. Sebagai seorang
pekerja di suatu usaha pun kita perlu sadar bahwa kemampuan berkomunikasi ini bukan
hanya untuk mengembangkan usaha yang ada atau keberlangsungan usaha tersebut tetapi
lebih dari itu.
Daftar Pustaka
Muttaqin, Zainal dan Mohammad Ali Murtadlo. “Perancangan Pusat Komunikasi Bisnis UMKM
berbasis sistem terintegrasi.” Jurnal Undipdu (2011): 2.