Skripsi 3 PDF
Skripsi 3 PDF
SKRIPSI
OLEH:
FERNA EKA SANTRIYA WATI
NIM: 07C10104054
SKRIPSI
OLEH:
FERNA EKA SANTRIYA WATI
NIM: 07C10104054
PENDAHULUAN
manusia dan juga merupakan determinan kesehatan masyarakat. Hal ini disebabkan
hampir separuh hidup manusia akan berada di rumah, sehingga kualitas rumah akan
seharusnya menjadi tempat yang bebas dari gangguan, rasa kebersamaan. Rumah
yang sehat mampu melindungi dari panas dan dingin yang ekstrim, hujan dan
matahari, angin, hama, bencana seperti banjir dan gempa bumi, serta polusi dan
mencapai Indonesia Sehat, yaitu suatu keadaan dimana setiap orang hidup dalam
lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat, mempunyai akses
Visi pembangunan kesehatan saat ini adalah Indonesia sehat 2015 untuk
1
2
sehat (PHBS). Perilaku hidup bersih dan sehat adalah sekumpulan perilaku yang
seseorang atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan optimum bagi
merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah
yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, kepadatan hunian rumah yang
Permukiman bagian dari lingkungan hidup baik yang berupa kawasan perkotaan
dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan tanah dan ruang, prasarana dan
tata ruang yang mengatur penggunaan lahan hunian atau tempat tinggal dan
(sustainable).
Tiga unsur sanitasi adalah air limbah (waste water), persampahan (solid
kotoran manusia (human waste) yang buruk akan berakibat secara langsung
tempat, bahkan tidak sedikit warga tidak memiliki jamban. Kondisi ini memberi
tekanan lebih besar terhadap kemiskinan. Padahal, dampak dari praktik sanitasi
yang buruk ini sangatlah besar. Bakteri Eschericia coli yang muncul dari sisa-sisa
tinja yang terserap di tanah dapat mencemari sumber-sumber air minum. Sehingga,
Menurut WHO, dari 7 miliar penduduk dunia masih ada sekitar 2,6 miliar
orang yang tidak memiliki akses toilet dan fasilitas sanitasi. Organisasi Kesehatan
pengelolaan air dan sanitasi yang buruk yakni diare, tipus, polio dan cacingan.
Hasil survei akses sanitasi yang baik pada tahun 2006 menunjukkan bahwa
kejadian diare pada semua usia di Indonesia adalah 423 per 1.000 penduduk dan
terjadi satu-dua kali per tahun pada anak-anak berusia dibawah lima tahun. (Elok,
2008).
4
Barat tahun 2012 tentang persentase rumah sehat, terdapat 42,091 (25,925%)
rumah tangga dengan jumlah rumah tangga yang diperiksa 25,925 (61,6%) rumah
tangga terdapat 13,307 (31,6) rumah tangga sehat di Kabupaten Aceh Barat.
Cakupan sanitasi dasar persediaan air bersih 28,263 (57,9%) Kepala Keluarga
memiliki persediaan air bersih, yang memiliki jamban 12,693 (26,0%), yang
memiliki tempat sampah 4,525 (9,3%), pengelolaan air limbah 2,533 (5,2%).
Penyakit 10 besar dalam wilayah Kabupaten Aceh Barat, yang pertama penyakit
ISPA 25%, penyakit Hypertensi 22%, Infeksi Kulit (15%), Reumatik (14%),
Common Cold (8%), Diare (7%), Bronchitis dan Disentri masing – masing (3%).
tahun 2012 Berdasarkan data yang diperoleh Cakupan sanitasi dasar persediaan air
bersih 73,0% Kepala Keluarga memiliki persediaan air bersih, yang memiliki
jamban 43,0%, yang memiliki tempat sampah 10,3%, pengelolaan air limbah
dengan jumlah penduduk 7.082 Jiwa dengan perbandingan jumlah penduduk laki-
laki 3.461 jiwa dan jumlah penduduk perempuan adalah 3.621 jiwa, dengan
Saluran air masih ada yang tersumbat. Hal ini bila tidak segera ditanggulagi dapat
tersebut, menyebabkan masih tingginya angka penyakit ISPA dan diare yang
Puskesmas Johan Pahlawan. Selain sarana sanitasi dasar faktor perilaku juga
Walaupun sarana sanitasi dasar tersedia jika tidak didukung oleh perilaku hidup
sehat dari masyarakat maka tujuan pembangunan kesehatan tidak akan tercapai.
hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan
optimum bagi manusia yang hidup didalamnya, maka dari itu penulis ingin
Aceh Barat
Aceh Barat
Aceh Barat
dijadikan sebagai masukan dan bahan bacaan serta menambah koleksi bahan
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian dan masukan bagi
TINJAUAN PUSTAKA
beratkan usaha preventif dengan usaha perbaikan semua faktor lingkungan agar
kesehatan. Untuk itu kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha
lingkungan adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik
efek merusak perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia
(Kusnoputranto, 2003).
suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Ruang lingkup kesehatan lingkungan
7
8
hal-hal yang merugikan, bagi perkembangan fisik, kesehatan, dan daya tahan
hidup manusia.
lingkungan yang meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat untuk
2007).
meliputi:
6. Hygiene makanan.
9
8. Pengendalian radiasi.
dan biologis.
13. Aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara, laut dan darat.
2003).
lingkungan yang sehat adalah keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang
antara lain rumah tinggal dan asrama atau yang sejenisnya, lingkungan kerja antara
perkantoran dan kawasan industri atau sejenis. Sedangkan upaya yang harus
Sarana air bersih adalah semua sarana yang dipakai sebagai sumber air
bersih bagi penghuni rumah yang digunakan untuk kehidupan sehari – hari. Yang
1. Jarak antara sumber air dengan sumber pengotoran ( seperti septic tank, tempat
2. Pada sumur Gali sedalam 3 meter dari permukaan tanah dibuat kedap air yaitu
3. Penampungan air hujan, perlindungan mata air, sumur artesis atau terminal air
satupun kehidupan di bumi ini dapat berlangsung tanpa air. Oleh karenanya air
70 % air dari seluruh berat badan dan air didaerah jaringan lemak terdapat kira-
kira 90 % serta darah dan getah bening juga sebagian besar dari air.
peranan air ini disebabkan karena air sendiri dapat bertindak sebagai tempat
berkembang baik mikro organisme dan juga dapat sebagai perantara sebelum
Water borne disease, yaitu penyakit yang penularannya melalui air yang
penyakit dimana air sebagai medianya seperti penyakit cholera, demam typoid,
Water Washed Disease yaitu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air
terutama alat dapur dan alat makan. Penularan penyakit yang berhubungan dengan
dan untuk kebersihan perorangan. Hal ini berkaitan dengan volume/jumlah air
yang digunakan dengan tersedianya air cukup maka penyakit tersebut dapat
Water Based Disease, yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain
12
melalui penjamur (host) yang siklus hidupnya berada dalam air seperti
Schistosomiasis.
2.2.1.7 Air Sebagai Sarang Vektor Penyakit (Water Related Insect Vector)
dengan air yaitu penyakit yang vektornya berkembang biak dalam air. Penyakit
yang ditularkan oleh serangga dimana air merupakan tempat berkembang biak
yang baik bagi beberapa insekta sebagai penyakit seperti DHF, Malaria, Yellow
Dengan adanya standard kualitas air, orang dapat mengukur kualitas dari
berbagai macam air. Setiap jenis air dapat diukur konsentrasi kandungan unsur
yang tercantum didalam standard kualitas. Dengan demikian dapat diketahui syarat
kualitasnya, dengan kata lain standard kualitas dapat digunakan sebagai tolak ukur.
persyaratan yang harus dipenuhi agar air tersebut tidak menimbulkan gangguan
Peraturan ini dibuat dengan maksud bahwa air yang memenuhi syarat kesehatan
landasan hukum dan landasan teknis dalam hal pengawasan kualitas air minum.
Demikian pula halnya dengan air yang digunakan sebagai kebutuhan air
bersih sehari-hari, sebaiknya air tersebut tidak berwarna, tidak berasa, tidak
berbau, jernih, dan mempunyai suhu yang sesuai dengan standard yang ditetapkan
sehingga menimbulkan rasa nyaman. Jika salah satu dari syarat tersebut tidak
terpenuhi maka besar kemungkinan air itu tidak sehat karena mengandung
beberapa zat kimia, mineral, ataupun zat organis/biologis yang dapat mengubah
Untuk standard kualitas air secara global dapat digunakan Standar Kualitas
peraturan tentang syarat-syarat kualitas air bersih yaitu meliputi kualitas fisik,
kimia dan biologi. Peraturan yang ditetapkan oleh WHO tersebut digunakan
anggota dapat menetapkan syarat-syarat kualitas air sesuai dengan kondisi negara
tersebut.
IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum, menyatakan bahwa air yang layak
dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari adalah air yang mempunyai kualitas yang
baik sebagai sumber air minum, antara lain harus memenuhi persyaratan secara
fisik, tidak berbau, tidak berasa, tidak keruh, serta tidak berwarna. Pada umumnya
syarat fisik ini diperhatikan untuk estetika air. Adapun sifat-sifat air secara fisik
1). Suhu
setempat atau jenis dari sumber-sumber air akan mempengaruhi temperatur air.
Bau dan rasa biasanya terjadi secara bersamaan dan biasanya disebabkan
bahan yang menyebabkan bau dan rasa ini berasal dari berbagai sumber. Intensitas
bau dan rasa dapat meningkat bila terdapat klorinasi. Karena pengukuran bau dan
rasa ini tergantung pada reaksi individu maka hasil yang dilaporkan tidak mutlak.
Untuk standard air minum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
3). Kekeruhan
dan kotor. Bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan ini meliputi tanah liat,
tersuspensi. Kekeruhan pada air merupakan satu hal yang harus dipertimbangkan
15
dalam penyediaan air bagi umum, mengingat bahwa kekeruhan tersebut akan
Air minum yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan
oleh zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan antara lain Air raksa (Hg),
Aluminium (Al), Arsen (As), Barium (Ba), Besi (Fe), Flourida (F), Calsium (Ca),
Mangan ( Mn ), Derajat keasaman (pH), Cadmium (Cd), dan zat-zat kimia lainnya.
Kandungan zat kimia dalam air minum yang dikonsumsi sehari-hari hendaknya
tentang persyaratan kualitas air minum. Penggunaan air yang mengandung bahan
kimia beracun dan zat-zat kimia yang melebihi kadar maksimum yang
diperbolehkan berakibat tidak baik bagi kesehatan dan material yang digunakan
manusia. Contohnya pH; pH Air sebaiknya netral yaitu tidak asam dan tidak basa
untuk mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jaringan. pH air yang
dianjurkan untuk air minum adalah 6,5–8,5. Air merupakan pelarut yang baik
sekali maka jika dibantu dengan pH yang tidak netral dapat melarutkan berbagai
Besi atau ferrum (Fe) adalah metal berwarna putih keperakan, liat dan
dapat dibentuk. Titik leleh Fe sebesar 1538 ºC sedangkan titik didihnya sebesar
2861 ºC. Sumber Fe antara lain berasal dari hematit ataupun magnetit. Adanya Fe
dalam air dapat bersumber dari dalam tanah itu sendiri (batu-batuan yang
sebagai pembentuk sel-sel darah merah, dimana tubuh memerlukan 7-35 mg/hari
yang sebagian diperoleh dari air. Tetapi zat Fe yang melebihi dosis yang
diperlukan oleh tubuh dapat menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan
tubuh manusia tidak dapat mengsekresi Fe, sehingga bagi mereka yang sering
mendapat tranfusi darah warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi Fe. Air
dikonsumsi. Selain itu dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kematian
sering kali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Kadar Fe yang lebih dari 1
mg/l akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit. Apabila kelarutan
besi dalam air melebihi 10 mg/l akan menyebabkan air berbau seperti telur busuk.
adalah 0,3 mg/l. Kadar Fe yang tinggi dalam air menimbulkan rasa, warna
Fe dalam tubuh dikendalikan pada fase absorbs. Tubuh manusia tidak dapat
mengekskresikan Fe. Sekalipun Fe itu diperlukan oleh tubuh, tetapi dalam dosis
besar dapat merusak dinding usus (Soemirat, 2007). Simpanan Fe yang berlebihan
dalam tubuh dapat merusak sel alat pencernaan secara langsung, dalam bentuk
khronis sebagai akibat dari kelebihan kadar Mn dalam tubuh sehingga dapat
dalam air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
bersama-sama dengan Zn, Cu, Pb, dalam jumlah yang kecil. Tubuh manusia tidak
sakit pinggang ini dikenal sebagai penyakit “Itai-Itai Byo”. Gejalanya adalah sakit
pinggang, patah tulang, tekanan darah tinggi, kerusakan ginjal, gejala seperti
dalam air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
angkasa, air permukaan, maupun air tanah. Jumlah dan jenis bakteri berbeda sesuai
dengan tempat dan kondisi yang mempengaruhinya. Oleh karena itu air yang
dikonsumsi untuk keperluan sehari-hari harus bebas dari bakteri patogen. Bakteri
golongan Coli (Coliform bakteri) tidak merupakan bakteri patogen, tetapi bakteri
ini merupakan indikator dari pencemaran air oleh bakteri patogen (Slamet, 2009).
disebut sebagai indikator pencemaran pada tinja dibanding bakteri lainnya adalah
(Chandra, 2007) :
miliar organisme ini dikeluarkan melalui tinja setiap harinya. Oleh karena
jarang sekali ditemukan dalam air, keberadaan kuman ini dalam air
b. Organisme ini lebih mudah dideteksi melalui metode kultur (walau hanya
terdapat 1 kuman dalam 100 cc air) dibanding tipe kuman patogen lainnya.
c. Organisme ini lebih tahan hidup dibandingkan dengan kuman usus patogen
lainnya.
alamiah. Bila coliform organisme ini ditemukan di dalam sampel air maka
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa kuman usus patogen yang lain
dapat juga ditemukan dalam sampel air tersebut di atas walaupun dalam
coliform yang memenuhi syarat untuk air minum harus 0 per 100 ml sampel.
Ekskreta manusia yang terdiri atas feses dan urine merupakan hasil akhir
dari proses yang berlangsung dalam tubuh manusia yang menyebabkan pemisahan
dan pembuangan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh tersebut berbentuk tinja dan air seni (Chandra, 2007).
yang pokok untuk sedini mungkin diatasi. Karena kotoran manusia (feses) adalah
tanah, serangga dan bagian-bagian tubuh kita dapat terkontaminasi oleh tinja-tinja
ditularkan melalui tinja. Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh tinja
(Notoatmodjo, 2007).
pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. Suatu
4. Tidak terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan binatang-
binatang lainnya
7. Sederhana desainnya
8. Murah
tentu berbeda dengan teknologi jamban di daerah perkotaan. Oleh karena itu,
jamban sehat juga harus didasarkan pada sosiobudaya dan ekonomi masyarakat
septik tank tinja akan dikonversi sacara anaerobik menjadi biogas (campuran gas
Carbindioksida dan gas Metan). Diharapkan dengan penyedian jamban yang sehat
dan pengelolaan tinja secara tepat, angka kejadian penyakit bawaan air dapat
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari
rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya
manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Batasan lain mengatakan bahwa air
limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah
tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada (Kusnoputranto, 2003).
Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air
yang sisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain
seperti industri, perhotelan dan sebagainya. Meskipun merupakan air sisa, namun
volumenya besar, karena lebih kurang 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-
kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor
(tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan mengalir ke sungai dan akan
digunakan oleh manusia lagi. Oleh sebab itu, air buangan ini harus dikelola atau
Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi :
1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga, yaitu air limbah yang
berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri
dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi,
2. Air buangan industri, yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses
dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri. Oleh sebab
itu pengolahan jenis air limbah ini agar tidak menimbulkan polusi
3. Air buangan kotapraja, yaitu air buangan yang berasal dari daerah :
ibadah dan sebagainya. Pada umumnya zat yang terkandung dalam jenis air
Air limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak
buruk bagi makhluk hidup dan lingkungannya. Beberapa dampak buruk tersebut
perkembangannya, tujuan pengelolaan air limbah sekarang ini juga terkait dengan
untuk pengolahan air limbah di daerah tropis dan negara berkembang sebab biaya
yang diperlukan untuk membuatnya relatif murah tetapi membutuhkan area yang
luas.
air limbah dengan kandungan bahan organik yang sangat pekat, sedangkan kolam
Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai
lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu
kegiatan manusia dan dibuang. Para ahli kesehatan masyarakat membuat batasan
sampah (waste) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak
disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak
1. Sampah yang dapat membusuk, seperti sisa makanan, daun, sampah kebun,
2. Sampah yang tidak membusuk seperti kertas, plastik, karet, gelas, logam
dan lainnya.
berbahaya.
Sampah ini dalam bahasa inggris disebut garbage, yaitu yang mudah
karena dapat terurai dengan sempurna menjadi zat-zat organik yang berguna bagi
fotosintesa tumbuh-tumbuhan.
bermanfaat kembali baik melalui suatu proses ataupun secara langsung. Apabila
tidak dapat didaur ulang, maka diperlukan proses untuk memusnahkannya, seperti
pembakaran.
Sampah berupa debu atau abu hasil pembakaran, baik pembakaran bahan
bakar ataupun sampah tentunya tidak membusuk, tetapi dapat dimanfaatkan untuk
mendatarkan tanah atau penimbunan. Selama tidak mengandung zat yang beracun,
maka abu ini pun tidak terlalu berbahaya terhadap lingkungan dan masyarakat.
25
karena jumlahnya, atau konsentrasinya, atau karena sifat kimiawi, fisika dan
berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor yang penting antara
lain adalah:
persampahan.
Penyakit bawaan sampah sangat luas dan dapat berupa penyakit menular
dan tidak menular, dapat juga berupa akibat kebakaran, keracunan dan lain-lain.
Oleh sebab itu dapat dipahami bahwa pengelolaan sampah perlu didasarkan atas
sumber daya alam, mencegah gangguan estetika, memberi intensif untuk daur
ulang atau pemanfaatan, dan bahwa kuantitas dan kualitas sampah akan meningkat
(Soemirat, 2007).
mulai dari sumber sampah sampai pada tempat pembuangan akhir sampah. Baik
pengunaan bahan baku, dan meningkatkan pengunaan bahan yang dapat terurai
secara alamiah. Semua usaha ini memerlukan kesadaran masyarakat serta peran
produsen sampai pada tempat pembuangan akhir (TPA) dengan membuat tempat
pengelolaan pada TPA. Sebelum dimusnahkan, sampah dapat pula diolah dahulu
baik untuk memperkecil volume, untuk didaur ulang atau dimanfaatkan kembali.
2.3 Perilaku
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
(makhluk hidup) yang mempunyai cakupan luas antara lain: berbicara, menangis,
pada hakikatnya adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat
diamati secara langsung maupun tidak langsung oleh pihak luar (Notoatmodjo,
2007).
27
seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit
lingkungan.
merespons, baik secara pasif maupun aktif terhadap sakit dan penyakit yang
behaviour)
tradisional
manusia
terhadap stimulus dari luar diri seseorang, namun karakteristik dan faktor-faktor
lain dari orang yang bersangkutan juga dapat memengaruhi respons seseorang.
dan non behavioral factors (faktor non perilaku). Green menganalisis bahwa faktor
perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu faktor predisposisi, faktor
kepercayaan, tradisi, sistem dan nilai yang ada di masyarakat. Apabila seorang
atau masyarakat memiliki pengetahuan tentang sanitasi dasar, maka itu akan
cacingan, diare dan lain-lain. Adapun yang menjadi faktor predisposisi penelitian
ini adalah :
1. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
indra manusia yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
perilaku baru, dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni:
2). Tertarik (Interest) terhadap stimulus atau objek tersebut. Sikap subjek
4). Trial, di mana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan
a. Tahu (know)
sebelumnya.
b. Memahami (Comprehension)
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara
benar.
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi
2. Pendidikan
merupakan suatu usaha atau pengaruh yang diberikan yang bertujuan untuk proses
3. Pekerjaan
4. Penghasilan
Penghasilan adalah jumlah pendapatan suami istri per bulan dan seluruh
Aceh No 65 tahun 2012, Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh sebesar Rp.
1.550.000,-.
31
obatan, jamban dan sebagainya. Faktor pendukung kondisi jamban adalah sarana
contoh dari para tokoh masyarakat, seperti lurah, dokter (tenaga kesehatan), camat
dan lain-lain. Adapun faktor pendorong penelitian ini adalah peran petugas. Peran
2.3.6 Tindakan
atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. (Notoatmodjo,
2007).
32
1. Persepsi (perception)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai
3. Mekanisme (mechanism)
otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai
tingkatan ketiga.
4. Adopsi (adoption)
Adopsi adalah suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya
Soekidjo, 2007
Notoatmodjo, 2003 1. Sarana
1. Pengetahuan Pembuangan Air
Tidak Memenuhi
Limbah Syarat Kesehatan
2. Sarana
Pembuangan
Kotoran Manusia
33
lingkungan, baik yang menyangkut tempat maupun terhadap bentuk atau wujud
substantifnya yang berupa fisik, kimia, atau biologi termasuk perubahan perilaku.
Kualitas lingkungan yang sehat adalah keadaan lingkungan yang bebas dari
pemukiman antara lain rumah tinggal dan asrama atau yang sejenisnya, melalui
lingkungan kerja antara perkantoran dan kawasan industri atau sejenis. Sedangkan
upaya yang harus dilakukan dalam menjaga dan memelihara kesehatan lingkungan
adalah obyek Sanitasi meliputi seluruh tempat kita tinggal/bekerja seperti: dapur,
peranan penting dalam peningkatan kesadaran PHBS, rumah tangga yang sehat
8
9
salah satu upaya strategis untuk menggerakan dan memberdayakan keluarga atau
anggota rumah tangga untuk hidup bersih dan sehat. Melalui ini setiap anggota
rumah tangga diberdayakan agar tahu, mau dan mampu menolong diri sendiri
pelayanan kesehatan yang ada. Setiap rumah tangga juga digerakkan untuk
Sasaran PHBS rumah tangga adalah seluruh anggota rumah tangga yang
terdiri dari pasangan usia subur, ibu hami dan menyusui, anak dan remaja, usia
lanjut, pengasuh anak. Adapun manfaat PHBS di rumah tangga adalah: 1) Anggota
sehat & penyedian sarana kesehatan merata, bermutu dan terjangkau, 4) Anak
alokasikan untuk pemenuhan gizi keluarga ,pendidikan & modal usaha untuk
berikut:
merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga kesehatan
ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi
hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk,
madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya,
bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim. Pemberian ASI secara eksklusif ini
dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya empat bulan, tetapi bila mungkin
sampai enam bulan. Setelah bayi berumur enam bulan , ia harus mulai
diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi
berusia dua tahun atau bahkan lebih dari dua tahun (Roesli, 2000). Adapun
manfaat pemberian ASI bagi bayi dan ibu adalah: 1) ASI sebagai nutrisi, 2) ASI
11) Lebih ekonomis/murah, 12) Tidak merepotkan dan hemat waktu, 13) Portabel
kesehatan lain, atau pos pelayanan Anak Usia Dini (PAUD) (Depkes RI, 2009).
Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih
cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan makanan. Didalam
tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa,
sekitar 55-60% badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65%, dan untuk bayi
sekitar 80% .
Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum,
yang sangat penting adalah kebutuhan akan air minum. Oleh karena itu, untuk
khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia (Notoatmodjo,
2007).
sehat adalah sebagai berikut: 1) Syarat fisik, persyaratan fisik untuk air minum
yang sehat adalah bening (tidak berwarna), tidak berasa, suhu dibawah suhu udara
12
di luarnya. Cara mengenal air yang memenuhi persyaratan fisik ini lebih sukar. 2)
(patogen) seperti bakteri coli melebihi batas –batas yang telah ditentukan yaitu 1
coli/100 ml air serta kandungan oksigen dalam air bersih berdasarkan Peraturan
maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/l. Apabila nilai COD melebihi batas
dianjurkan, maka kualitas air tersebut buruk. Kandungan BOD dalam air bersih
dan air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/l, 3) Syarat
kimia, air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu dalam jumlah
yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia dalam air, akan
Perilaku cuci tangan pakai sabun ternyata bukan merupakan perilaku yang
cuci tangan pakai sabun dan tingginya tingkat efektifitas perilaku cuci tangan
pakai sabun dalam mencegah penularan penyakit, maka sangat penting adanya
demikian dapat dipahami betapa perilaku ini harus dilakukan, antara lain karena
berbagai alasan sebagai berikut: 1) Mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah
penyakit yang dapat menyebabkan ratusan ribu anak meninggal setiap tahunya, 2)
Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup, 3) CTPS (cuci tangan pakai sabun)
Waktu kritis untuk cuci tangan pakai sabun yang harus diperhatikan, yaitu
pakai sabun, yaitu antara lain : 1) Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan,
Cara mencuci tangan yang benar adalah sebagai berikut : 1) Cuci tangan
dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun seperlunya, 2) Bersihkan
baik, maksudnya pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban
dari panas dan hujan, serangga dan binatang-binatang lain, terlindungi dari
Suparmin (2001) adalah jamban leher angsa. Tipe jamban ini terdiri dari lantai
beton biasa yang dilengkapi leher angsa. Slab (leher angsa) dapat langsung
dipasang di atas lubang galian, lubang hasil pengeboran atau tangki pembusukan.
Dengan adanya sekat air pada leher angsa, lalat tidak dapat mencapai bahan yang
terdapat pada lubang jamban, dan bau tidak dapat keluar dari lubang tersebut.
perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi dan kemungkinan terhindar dari
chikungunya dan kaki gajah (Depkes RI, 2007 dalam Suriyani, 2009).
kita, mudah diperolah dan berharga relatif murah serta merupakan sumber vitamin
kalsium, zat besi dan karbohidrat dalam bentu selulosa dan pektin atau disebut
juga serat. Sayur umunya rendah dalam kandungan protein dan lemak tetapi tinggi
beberapa jenis sayur tertentu. Jenis sayur yang banyak mengandung serat adalah
sayur daun hijau antara lain bayam, kangkung, daun singkong, daun katuk, dan
merupakan salah satu sumber bahan pangan nabati yang potensial dan banyak
mengandung zat gizi terutama vitamin dan mineral. Buah juga dikenal sebagai
bahan pangan yang kaya akan vitamin E, mineral FE dan mineral ZN yang
daging yang bersifat asam. Peran selenium dan kromium (yang terkandung dalam
sayur) dalam ratio tertentu mampu mencegah terbentuknya karat lemak pada
dinding pembuluh darah. Sayur yang kandungan kalsiumnya lebih banyak dari
susu, lebih-lebih yang berasal dari tumbuhan laut, dapat mengatasi masalah zat
kapur. Radikal bebas yang diperoduksi dalam tubuh manusia, yang dapat
mengubah sifat-sifat sel tubuh menjadi kanker, atau karat lemak pembuluh darah,
dapat diredam reaksinya dengan zat antioksidan. Zat-zat yang berperan sebagai
16
Melakukan aktivitas fisik setiap hari dapat terhindar dari penyakit jantung,
stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah tinggi, kencing manis dan lain-lain.
Berat badan terkendali, otot menjadi lentur dan tulang menjadi lebih kuat, bentuk
tulang bagus, lebih percaya diri, lebih bertenaga, dan bugar dan secara keseluruhan
keadaan kesehatan menjadi baik (Depkes RI, 2007 dalam Suriyani, 2009).
Rokok ibarat pabrik kimia. Dalam satu batang rokok yang dihisap akan
berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO). Nikotin ini
menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah. Tar menyebabkan
darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati (Depkes RI, 2007
Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan oleh
manusia sepanjang masa. Air mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan.
mengganggu kesehatan manusia. untuk mendapatkan air yang baik, sesuai dengan
standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak
tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah
kesehatan dan dapat diminum apabila telah di masak. Air bersih merupakan salah
satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar kehidupan manusia secara sehat.
ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi bagian terpenting bagi
masyarakat. Jenis sarana air bersih ada beberapa macam yaitu PAM, sumur gali,
sumur pompa tangan dangkal dan sumur pompa tangan dalam , tempat
penampungan air hujan, penampungan mata air, dan perpipaan. Sirkulasi air,
terhadap kesehatan. Secara khusus, pengaruh air terhadap kesehatan dapat bersifat
2. Untuk kebutuhan rumah tangga I (cuci pakaian, cuci alat dapur, dan lain-
lain).
membuat makanan, minuman seperti the botol, coca cola, perusahaan roti
dan lain-lain).
8. Pertanian/ irigasi
Pemenuhan kebutuhan akan air bersih haruslah memenuhi dua syarat yaitu
A. Syarat Kuantitatif
Syarat kuantitatif adalah jumlah air yang dibutuhkan setiap hari tergantung
kepada aktifitas dan tingkat kebutuhan. Makin banyak aktifitas yang dilakukan
untuk mandi, cuci kakus 12 liter, minum 2 liter, cuci pakaian 10,7 liter, kebersihan
rumah 31,4 liter, taman 11,8 liter, cuci kendaraan 21,8 liter, wudhu 16,2 liter, lain-
B. Syarat Kualitatif
1. Parameter Fisik
Air yang memenuhi persyaratan fisik adalah air yang tidak berbau, tidak
berasa, tidak berwarna, tidak keruh atau jernih, dan dengan suhu sebaiknya di
bawah suhu udara sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa nyaman, dan
a. Bau
Air yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan disukai oleh masyarakat.
b. Rasa
Air yang bersih biasanya tidak memberi rasa/tawar. Air yang tidak tawar dapat
c. Warna
Air sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk mencegah
Warna dapat disebabkan adanya tannin dan asam humat yang terdapat secara
alamiah di air rawa, berwarna kuning muda, menyerupai urin, oleh karenanya
orang tidak mau menggunakannya. Selain itu, zat organik ini bila terkena khlor
d. Kekeruhan
Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang bersifat
anorganik maupun yang organik. Zat anorganik biasanya berasal dari lapukan
batuan dan logam, sedangkan yang organik dapat berasal dari lapukan tanaman
e. Suhu
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan
zat kimia yang ada pada saluran/pipa yang dapat membahayakan kesehatan,
pathogen tidak mudah berkembang biak, dan bila diminum air dapat
menghilangkan dahaga.
Jumlah zat padat terlarut (TDS) biasanya terdiri atas zat organik, garam
anorganik, dan gas terlarut. Bila TDS bertambah maka kesadahan akan naik
2. Parameter Mikrobiologis
mempengaruhinya. Oleh karena itu air yang digunakan untuk keperluan sehari-
21
hari harus bebas dari bakteri pathogen. Bakteri golongan coli tidak merupakan
3. Parameter Radioaktifitas
adalah sama, yakni menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar. Kerusakan
dapat berupa kematian dan perubahan komposisi genetik. Kematian sel dapat
diganti kembali apabila sel dapat beregenerasi dan apabila tidak seluruh sel
dan mutasi.
4. Parameter Kimia
Dari segi parameter kimia, air yang baik adalah air yang tidak tercemar secara
berlebihan oleh zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan antara lain air
raksa (Hg), alumunium (Al), Arsen (As), barium (Ba), besi (Fe), Flourida (F),
Kalsium (Ca), derajat keasaman (pH), dan zat kimia lainnya. Air sebaiknya
tidak asam dan tidak basa (Netral) untuk mencegah terjadinya pelarutan logam
berat dan korosi jaringan distribusi air. pH yang dianjurkan untuk air bersih
adalah 6,5 – 9.
karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama
air minum, dimana air minum tersebut mengandung kuman pathogen dan
air untuk pemeliharaan hygiene perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat
terutama alat dapur dan alat makan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh
manusia dapat dikurangi. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh cara penularan,
Water Based Disease Adalah penyakit yang ditularkan oleh bibit penyakit
schistoma hidup di dalam keong air. Setelah waktunya larva ini akan mengubah
bentuk menjadi carcaria dan menembus kulit (kaki) manusia yang berada di dalam
air tersebut.
vektor yang hidupnya tergantung pada air misalnya malaria, demam berdarah,
Yang dimaksud kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak
dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang
harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja (faeces), air seni (urine) dan
CO2 sebagai hasil dari proses pernafasan. Pembuangan kotoran manusia dalam
dan urine, pada umumnya disebut latrine, jamban atau kakus (Notoatmodjo,
2003).
kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama tanah dan
sumber air.
- Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang
terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah
- Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari
- Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan,
- Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras kotorannya,
- Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras setiap
berdarah
- Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat menjadi
sarang nyamuk.
- Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang bisa
selesai digunakan
- Lantai jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin. Pembersihan
- Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding lubang
tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi ataupun sesuatu yang dibuang yang
berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Notoatmodjo,
26
2003).
a) Penyimpanan sampah
untuk itu perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis sampah
sampah
sangat dianjurkan agar tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa
mengotori tangan
satu orang.
b) Pengumpulan Sampah
tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. oleh sebab itu setiap rumah
Sedangkan untuk daerah perdesaan pada umumnya sampah dapat dikelola oleh
c) Pemusnahan Sampah
a. Terhadap kesehatan
Pengelolaan sampah yang tidak baik akan menyediakan tempat yang baik
mencari makan dan berkembang biak dengan cepat sehingga dapat menimbulkan
penyakit.
b. Terhadap Lingkungan
oleh mikroorganisme.
1. Sampah yang mudah terbakar, misalnya kertas, karet, kayu, plastik, kain
Air limbah atau air kotoran adalah air yang tidak bersih dan mengandung
29
berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia atau hewan dan
(Azwar,1999).
menyalurkan air limbah tersebut jauh dari tempat tinggal tanpa diolah sebelumnya.
Air buangan yang dibuang tidak saniter dapat menjadi media perkembangbiakan
Pengelolaan air buangan yang tidak baik akan berakibat buruk terhadap
Air buangan limbah dapat menjadi sumber pengotoran, sehingga bila tidak
permukaan, tanah atau lingkungan hidup dan terkadang dapat dapat menimbulkan
nyamuk ataupun serangga lainnya dan juga dapat menjadi media transmisi
2.12 Perilaku
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
(makhluk hidup) yang mempunyai cakupan luas antara lain: berbicara, menangis,
pada hakikatnya adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat
diamati secara langsung maupun tidak langsung oleh pihak luar (Notoatmodjo,
2007).
seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit
lingkungan.
merespons, baik secara pasif maupun aktif terhadap sakit dan penyakit yang
behaviour)
tradisional
manusia
terhadap stimulus dari luar diri seseorang, namun karakteristik dan faktor-faktor
lain dari orang yang bersangkutan juga dapat memengaruhi respons seseorang.
dan non behavioral factors (faktor non perilaku). Green menganalisis bahwa faktor
32
perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu faktor predisposisi, faktor
kepercayaan, tradisi, sistem dan nilai yang ada di masyarakat. Apabila seorang
atau masyarakat memiliki pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dirinya untuk mencegah penyakit yang berbasis lingkungan seperti cacingan, diare
dan lain-lain. Adapun yang menjadi faktor predisposisi penelitian ini adalah :
5. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
indra manusia yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
perilaku baru, dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni:
7). Tertarik (Interest) terhadap stimulus atau objek tersebut. Sikap subjek
9). Trial, di mana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan
g. Tahu (know)
sebelumnya.
h. Memahami (Comprehension)
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara
benar.
i. Aplikasi (Application)
j. Analisis (Analysis)
k. Sintesis (Synthesis)
l. Evaluasi
6. Pendidikan
merupakan suatu usaha atau pengaruh yang diberikan yang bertujuan untuk proses
7. Pekerjaan
8. Penghasilan
Penghasilan adalah jumlah pendapatan suami istri per bulan dan seluruh
Aceh No 65 tahun 2012, Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh sebesar Rp.
1.550.000,-.
obatan, jamban dan sebagainya. Faktor pendukung kondisi jamban adalah sarana
contoh dari para tokoh masyarakat, seperti lurah, dokter (tenaga kesehatan), camat
dan lain-lain. Adapun faktor pendorong penelitian ini adalah peran petugas. Peran
2.12.6 Tindakan
atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. (Notoatmodjo,
2007).
5. Persepsi (perception)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai
36
7. Mekanisme (mechanism)
otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai
tingkatan ketiga.
8. Adopsi (adoption)
Adopsi adalah suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif suatu
objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang
2005).
3.3.1 Populasi
Yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah semua kepala keluarga di
Gampong Drien Rampak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat yang
35
36
3.3.2 Sampel
n=
1+ (d )
Keterangan:
N = Besar populasi
n = Besar sampel
d = Penyimpangan terhadap populasi/derajat ketepatan yang diinginkan
(0,1).
1601
n=
1 + 1601 (0,1 )
1601
n=
1 + 1601 (0,01)
1601
n=
1 + 16,01
1601
n=
17,01
n = 94,12
n = 94
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling
yaitu mengambil sampel yang ada, tersedia dan memenuhi kriteria. Sampel dalam
3.6.5 Sikap
3.6.6 Pengetahuan
3.6.7 Tindakan
Penelitian ini bersifat deskriptif, maka analisis data yang akan dilakukan
distribusi frekuensi dari setiap variabel yang di teliti, baik variabel bebas maupun
variabel terikat.
40
BAB IV
terletak di Kecamatan Johan Pahlawan dengan luas daerah kurang lebih 120 Ha.
Bangkawali
Seulanga
Jeumpa
Meulur
Lingkungan V melati
Lingkungan IV kepula
(1601 kk)
sangat bervariasi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
40
41
sebagian besar adalah SD, yaitu 766 orang (36,13%). Sedangkan penduduk yang
a. Penyediaan Air
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Penyediaan Air dengan Keadaan Sanitasi Dasar
Pemukiman Tempat Tinggal dan Perilaku Masyarakat Tentang
Kesehatan Lingkungan di Gampong Drien Rampak Kecamatan Johan
Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.
No Penyediaan Air Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 79 84,0
2 Kurang 15 16,0
Total 94 100
Sumber: Data Primer (diolah 2013)
mempunyai penyediaan air baik yaitu sebanyak 79 orang ( 84,0%) dan yang
b. Pembuangan Tinja
1 Baik 74 78,7
2 Kurang 20 21,3
Total 94 100
Sumber: Data Primer (diolah 2013)
mempunyai pembuangan tinja yang baik yaitu sebanyak 74 orang ( 78,7%) dan
yang memiliki pembuangan tinja yang kurang yaitu sebanyak 20 orang (21,3%).
43
c. Pembuangan Sampah
1 Baik 53 56,4
2 Kurang 41 53,6
Total 94 100
Sumber: Data Primer (diolah 2013)
mempunyai pembuangan sampah yang baik yaitu sebanyak 53 orang ( 56,4%) dan
(53,6%).
1 Baik 67 71,3
2 Kurang 27 28,7
Total 94 100
Sumber: Data Primer (diolah 2013)
mempunyai penyediaan air limbah yang baik yaitu sebanyak 67 orang ( 71,3%)
dan yang memiliki penyediaan air limbah yang kurang yaitu sebanyak 27 orang
(28,7%).
44
e. Sikap
1 Positif 67 71,3
2 Negatif 27 28,7
Total 94 100
Sumber: Data Primer (diolah 2013)
mempunyai sikap yang positif yaitu sebanyak 67 orang ( 71,3%) dan yang
f. Pengetahuan
1 Baik 67 71,3
2 Kurang 27 28,7
Total 94 100
Sumber: Data Primer (diolah 2013)
g. Tindakan
1 Baik 67 71,3
2 Kurang 27 28,7
Total 94 100
Sumber: Data Primer (diolah 2013)
mempunyai tindakan baik yaitu sebanyak 67 orang ( 71,3%) dan yang memiliki
4.3. Pembahasan
air bersih yang baik, sedangkan responden yang memunyai sumber air bersih
Misalnya mandi, cuci, makan, minum dan lain-lain. Dengan kata lain air tersebut
sangat berguna bagi kehidupan manusia. Tetapi sebaliknya air juga dapat
Air adalah komponen yang sangat penting bagi kehidupan kita. Tanpa
air, makhluk hidup akan mengalami kesulitan untuk hidup. Air adalah anugerah
46
yang tiada tara bila dimanfaatkan dengan benar. Namun bila kualitas air tidak
dapat dipertanggungjawabkan atau tidak murni lagi dalam artian sudah tercemar
maka akan berdampak yang tidak baik juga bagi kesehatan kita.
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen
lain kedalam air oleh kegiatann manusia sehingga kualitas air turun sampai tingkat
tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkan
nya.
bersih. Efek langsung dari pembuangan tinja yang buruk yang dapat
kecacingan. Tinja sebagai sumber infeksi yang dapat mencemari sumber air,
dan tangan karena kurangnya air untuk membersihkan, juga tanah oleh
(21,3%).
47
Tinja merupakan semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh
yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Tinja (faeces) merupakan salah satu
kolera dan infeksi cacing biasanya mendapatkan infeksi ini melalui tinja (faeces).
Seperti halnya sampah, tinja juga mengundang kedatangan lalat dan hewan-hewan
lainnya. Lalat yang hinggap di atas tinja(faeces) yang mengandung kuman-kuman dapat
menularkan kuman-kuman itu lewat makanan yang dihinggapinya, dan manusia lalu
dapat disebarkan akibat tinja manusia antara lain tipus, disentri, kolera,
sebagainya.
karena dapat menyebabkan lingkungan yang kotor. Lingkungan yang kotor dapat
memakai tong sampah. itu pun dari 10 KK yang menggunakan tong sampah
hanya 8 yang memenuhi syarat kesehatan. Selain itu tong sampah mereka hanya
berupa keranjang yang dapat menjadi sarang binatang karena tidak bertutup,
48
Dalam hal ini air limbah yang dimaksud yaitu air yang berasal dari air
bekas cucian, mandi dengan kata lain tidak termasuk tinja. Air juga
Karena air limbah tersebut mengandung bahan kimia yang dapat berpengaruh
4.3.4. Pengetahuan
kesehatan. Hal ini seperti yang dikatakan Hendrik L.Blum, prilaku merupakan
factor) terhadap terjadinya perubahan perilaku dalam hal ini keadaan sanitasi
pemukiman tempat tinggal. Hal ini sesuai dengan pendapat L. Green dalam buku
Soekidjo Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa salah satu faktor penentu
4.3.5. Sikap
atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.
penentu penting dalam tingkah laku. Sikap yang ada pada seseorang akan
mengetahui sikap seseorang, orang akan dapat menduga bagaimana respon atau
50
tindakan yang akan diambil oleh orang tersebut terhadap suatu masalah atau
didapat kemudian ia harus menentukan sikap apa yang harus diambil untuk
4.3.6. Tindakan
kecenderungan tindakan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek
sikap yang dihadapinya. Perubahan tindakan yang terjadi dalam diri seseorang
dapat diketahui melalui persepsi, akan tetapi setiap orang mempunyai persepsi
yang berbeda, meskipun mengamati objek yang sama. Perubahan tindakan pada
orang dewasa akan lebih sulit karena orang dewasa sudah mempunyai sikap,
tahun. Adanya pengetahuan, sikap dan perilaku baru yang belum mereka yakini
akan sulit diterima, untuk itu perlu dilakukan usaha tersendiri agar subjek belajar
BAB V
5.1. Kesimpulan
responden (71,3%).
responden (71,3%).
51
52
5.2. Saran
2. Kepada kepala desa hendaknya bekerja sama dengan pihak dinkes untuk
DAFTAR PUSTAKA
Elok, Marlina. 2008. Minim, Akses Sanitasi Dasar Yang Baik, Buletin Tim
Teknis Pembangunan Sanitasi, http://sanitasi.or.id/minim-akses-sanitasi-
dasar-yang-baik-&catid=53:kliping&Itemid=124, diakses 05 Apri 2013.
_______. 2007. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta. Jakarta.
________. 2010. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Penerbit Rineka Cipta.
Jakarta.
Slamet, Juli Soemirat. 2007. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Sutrisno, Muhammad. 2006. Sumur Gali Sumber Air Bersih. Udayana Press.
Denpasar.
54
__________, 2004, Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta.
55