MICRO TEACHING
Tentang
Keterampilan Mengajar
Disusun Oleh
Kelompok 2
Seksi 17 BB 05
Dosen Pengampu
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur sebagai ucapan terima kasih kehadirat Allah SWT., karena dengan zat-
Nya yang Maha Rahman dan Maha Rahim, Kami sebagai penyusun diberikan kesempatan
untuk dapat menyelesaikan Makalah Micro Teaching ini dengan tepat waktu.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Keterampilan Mengajar. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................……………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah .............…………………………………………………………. 2
C. Tujuan ..........................…….………………………………………………………. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keterampilan Memberikan Penguatan ...…………………………………………… 3
B. Keterampilan Menjelaskan …………………………………………………………. 6
C. Keterampilan Bertanya …….……………………………………………………….. 10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................………………………………………….... 14
B. Saran ..................................…………………………………………………………. 14
DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin
menjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai substansi bidang
studi yang diajarkan, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan
penunjang untuk keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar.
Mengajar adalah satu pekerjaan profesional yang menuntut kemampuan yang
kompleks untuk dapat melakukannya. Sebagaimana halnya pekerjaan profesional yang lain,
pekerjaan seorang guru menuntut keahlian tersendiri sehingga tidak setiap orang mampu
melakukan pekerjaan tersebut sebagaimana mestinya. Ada seperangkat kemampuan yang
harus dimiliki oleh seorang guru. Perangkat kemampuan tersebut disebut kompetensi guru.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,
seorang guru dituntut untuk menguasai kompetensi pedagogis, profesional, kepribadian, dan
sosial.
Kompetensi pedagogis berkenaan dengan kemampuan mengelola pembelajaran dalam
rangka mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dmiliki peserta didik. Salah satu
kemampuan yang dituntut dari kompetensi ini adalah kemampuan melaksanakan
pembelajaran yang mendidik. Agar dapat melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan
baik, di samping menguasai berbagai kemampuan, guru dipersyaratkan untuk menguasai
keterampilan dasar mengajar, yang merupakan salah satu aspek penting dalam kompetensi
guru.
Keterampilan dasar mengajar merupakan satu keterampilan yang menuntut latihan
yang terprogram untuk dapat menguasainya. Penguasaan terhadap keterampilan ini
memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif.
Keterampilan dasar mengajar bersifat generik, yang berarti bahwa keterampilan ini perlu
dikuasi oleh semua guru, baik guru TK, SD, SMP, SMA maupun dosen di perguruan tinggi.
Dengan pemahaman dan kemampuan menerapkan keterampilan dasar mengajar secara utuh
dan terintegrasi, guru diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin
menjadi seorang guru yang profesional, jadi di samping harus menguasai substansi bidang
studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan
penunjang untuk keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keterampilan memberikan penguatan?
2. Bagaimana keterampilan menjelaskan?
3. Bagaimana keterampilan bertanya?
C. Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan bagaimana keterampilan memberikan penguatan
2. Untuk mendeskripsikan bagaimana keterampilan menjelaskan
3. Untuk mendeskripsikan bagaimana keterampilan bertanya
BAB II
PEMBAHASAN
B. Keterampilan Menjelaskan
1. Pengertian Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah “mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda,
keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum, prinsip, konsep, kaidah
dan aturan yang berlaku.” Dalam menjelaskan berarti guru menggambarkan sebuah
materi dengan cara bertutur kata (ucapan) yang bertujuan untuk memberikan pemahaman
kepada siswa.
Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran adalah keterampilan menyajikan
informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya
hubungan anatara satu bagian dengan bagian lainnya, misalnya antara sebab dan akibat,
definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui (Saud, 2012 : 65).
Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan
yang cocok, merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan
merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam kegiatan seorang guru. Interaksi di
dalam kelas cenderung dipenuhi oleh kegiatan pembicaraan, baik seorang guru sendiri,
guru dengan siswa, maupun siswa dengan siswa.
Keterampilan menjelaskan ini berhubungan dengan:
a. Penyampaian sesuatu ide/pendapat ataupun pemikiran (dalam hal ini, bahan
pelajaran) dalam bentuk kata-kata.
b. Pengorganisasian dalam menyampaiakan ide tersebut:
c. Sistematika penyampaian
d. Hubungan antar hal terkandung dalam ide itu.
e. Upaya untuk secara sadar menumbuhkan pengertian ataupun pemahaman pada
diri siswa.
Hal yang perlu dipersiapkan sebelumnya di antaranya adalah pengkajian ide atau
bahan yang disajikan (biasanya topik), pengkajian hubungan yang mungkin ada di antara
hal-hal yang terkandung dalam ide tersebut, serta kemungkinan pengambilan ikhtisar
atau generalisasinya.
2) Penerima Pesan
Merencakan suatu penjelasan harus mempertimbangkan penerima pesan.
Penjelasan yang disampaikan tersebut sangat tergantung pada kesiapan anak yang
mendengarkannya. Hal ini berkaitan erat dengan jenis kelamin, usia, kemampuan,
latar belakang, sosial, dan lingkungan belajar. Oleh karena itu, dalam
merencanakan suatu penejelasan harus selalu mempertimbangkan faktor tersebut.
b. Komponen penyajian
Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1) Kejelasan
Penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh siswa dan menghindari pengucapan istilah-istilah lain yang tidak
dapat dimengerti oleh siswa.
2) Penggunaan contoh ilustrasi
Dalam memberikan penjelasan sebaiknya menggunakan contoh-contoh
yang ada hubungannya dengan sesuatu yang dapat ditemui oleh siswa dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Pemberian tekanan
Dalam memberikan penjelasan, guru harus mengarahkan perhatian siswa
agar terpusat pada masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak penting.
Dalam hal ini guru dapat menggunakan tanda atau isyarat lisan, seperti “yang
terpenting”, “perhatikan baik-baik konsep ini” atau “perhatikan yang ini agak
susah”.
4) Penggunaan balikan
Guru hendaknya memberi kesempatan pada siswa untuk menunjukkan
pemahaman, keraguan, atau ketidakmengertiannya ketika penjelasan itu diberikan.
Berdasarkan balikan itu guru perlu melakukan penyesuaian dalam penyajiannya,
misalnya kecepatannya, memberi contoh tambahan atau mengulangi kembali hal-
hal yang penting. Balikan tentang sikap siswa dapat dijaring bersamaan dengan
pertanyaan yang bertujuan menjaring balikan tentang pemahaman mereka.
3. Penjelasan dapat dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan peserta didik atau
menjelaskan materi standar yang sudah direncanakan untuk membentuk
kompetensi dasar dan mencapai tujuan pembelajaran.
4. Materi yang dijelaskan harus sesuai dengan kompetensi dasar, dan bermakna bagi
peserta didik.
5. Penjelasan yang diberikan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat
kemampuan peserta didik
1. Menerangkan
Pada tahap ini guru menguraikan istilah-istilah asing yang belum dikenal
peserta didik.
2. Menjelaskan
Langkah inti adalah penjelasan. Penjelasan dimaksudkan untuk menunjukkan
“mengapa”, “bagaimana”, dan “untuk apa”. Pola penjelasan ini berupaya
membuktikan hubungan antara dua hal atau lebih yang saling mempengaruhi, bahkan
menunjukkan sebab-akibat.
3. Pemberian contoh
Untuk menyampaikan pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah
dijelaskan, berilah contoh konkret secara nyata.
4. Latihan
Langkah terakhir di dalam penjelasan adalah latihan. Latihan peserta didik
dengan mencari hubungan sebab-akibat pada fenomena atau peristiwa yang lain.
C. Keterampilan bertanya
Ada yang mengatakan bahwa “berpikir itu sendiri adalah bertanya”. Bertanya
merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon
yang di berikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil
pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan
berpikir (Usman, 2010 : 74)
A. Kesimpulan
1. Penguatan merupakan respon yang diberikan terhadap perilaku atau perbuatan
seseorang yang dianggap baik, yang dapat membuat terulangnya atau meningkatnya
perilaku atau perbuatan yang dianggap baik.
2. Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran adalah keterampilan menyajikan
informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya
hubungan anatara satu bagian dengan bagian lainnya, misalnya antara sebab dan
akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui.
3. Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang
dikenal. Respon yang di berikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal
yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang
mendorong kemampuan berpikir.
B. Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah ini, pembaca dapat menambah ilmu
tentang “Keterampilan Mengajar”. Selain itu, penulis juga berharap atas kritikan dari
pembaca yang sifatnya membangun untuk melengkapi kekurangan yang terdapat pada
makalah ini.
DAFTAR RUJUKAN
Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Saputri, E.N. (2014). Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang