Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam

organisasi. Meliputi semua orang yang melakukan aktivitas,secara umum sumber

daya terdapat dalam suatu organisasi Untuk dapat bertahan dan memenangkan

persaingan dalam dunia organiasi atau perusahaan dituntut adanya daya saing,

kinerja dan mutu yang bagus dari semua sumber yang dimiliki oleh peusahaan.

khususnya sumber daya manusia (SDM) yang bermutu dan berfikir modern.

Dalam perusahaan, manusia sebagai karyawan merupakan suatu asset yang

sangat berharga. Karena manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling

sempurna di dunia. Manusia mempunyai daya pikir, analisa dan kreativitas untuk

merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan, dan mengontrol segala

sesuatu sesuai dengan fungsinya dalam manajemen. Sehingga perusahaan dapat

berkembang dengan optimal yang selalu melakukan perbaikan dan pengembangan

secara efektif dan efesisien dalam segala hal untuk mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan pada era persaingan bebas.

Menggerakkan dan mengendalikan manusia agar mau bekerja sesuai dengan

harapan perusahaan tidaklah pekerjaan yang mudah karena manusia adalah

mahluk yang bermartabat, mempunyai perasaan,cita-cita ,keinginan dan harapan.


Jalan yang ditempuh perusahaan untuk mengatur manusia agar mau bekerja

dengan harapan perusahaan yaitu melalui disiplin karyawan.

Adapun disiplin pada hakikatnya mencerminkan besarnya tanggung jawab

seseorang terhadap tugas – tugas yang diberikan kepadanya. Disiplin kerja

diartikan jika karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya,

mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik dan tepat waktu, melaksanakan

perintah atasan, dan mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma – norma

yang berlaku. Disiplin kerja yang tinggi akan meningkatkan produktivitas kerja

seorang karyawan khususnya karyawan produksi. Jika perusahaan memiliki

karyawan yang mempunyai disiplin tinggi tetapi tidak menunjukkan kinerja yang

baik maka teknologi maju yang dimiliki perusahaan tidak akan menghasilkan produk

yang bermutu secara optimal. Perusahaan menginginkan tenaga kerja yang

berkualitas dan produktivitas sehingga perusahaan dapat maju dengan pesat dan

mampu bersaing pada era persaingan bebas.

Perusahaan melakukan beberapa langkah untuk meningkatkan produktivitas kerja,

salah satu langkah yang diambil perusahaan yaitu dengan program pelatihan

karyawan secara berkesinambungan seperti Training dan On Board Trainning

program. Program yang bertujuan untuk meningkatkan teknis, teoritis konseptual

dan moral karyawan agar produktivitas kerja menjadi baik dan mencapai hasil yang

optimal. Untuk menindaklanjuti program pelatihan tersebut, perusahaan

mengadakan penilaian terhadap kinerja karyawan apakah produktivitas kerja yang

dicapai oleh seorang karyawan memenuhi standar perusahaan dengan adanya

penilaian kerja tersebut, tidak menutup kemungkinan karyawan tersebut akan


dipromosikan atau atas balas jasanya dinaikkan atau diberhentikan yang tujuannya

untuk mendorong karyawan lebih giat dalam bekerja sehingga dapat

memenuhi kebutuhannya.

Untuk menghadapi persaingan bebas yang semakin ketat dituntut disiplin karyawan

untuk meningkatkan produktivitas secara optimal, maksudnya setiap sumber daya

manusia dituntut untuk dapat melaksanakan semua tugas dan tanggung jawabnya

sebaik mungkin, bekerja dengan cepat, tepat pada harapan yang dituju dan

bermanfaat bagi perkembangan perusahaan. Sehingga menghasilkan kinerja

karyawan yang baik dan mempercepat pencapaian tujuan perusahaan secara

efektif dan efisien.Yuli ( 2005 : 15 ) Mengumakakan bahwa :” Manajemn sumber

daya manusia merupakan kegiatan yang mengatur tentang cara pengadaan tenaga

kerja, melakukan pengembangan, memberikan kompensasi, pemelharaan dan

pemisahan tenaga kerja melalui proses – proses manajemen dalam rangka

mencapai tujuan organisasi , Manajemen sumber daya manusia terdiri atas

serangkaian keputusan yang terintegrasi tentang hubungan keternagakerjaan yang

mempengaruuhi efektifitas karyawan dan organisasi.Adapun definisi sumber daya

manusia di kemukakan oleh Alwi ( 2008 : 6 ) adalah pendekatan yang

khas,terdapat manajemen tenaga kerja yang berusaha mencapai keungguan

kompetitif melalui pengembangan strategi dari tenaga kerja yang mampu dan

memiliki komitmen tinggi denganmenggunakan tatanan kultur yang integrated,

suktruktural dan teknik – teknik personil. Floris A. Maljers,CEO Uniliver ( 2012 : 4 )

mengumukakan bahwa sumber daya manusia merupakan factor penentuan dalam

memenangkan persaingan bisnis, salah satu diantaranya sumber - sumber


keunggulan kompetitif yang perlu di perhatikan adalah kualitas sumber daya

manusia. Sedangkan Robeth J. Eaton ( 2012 : 4 ) mengatakan, kendala terbesar

yang di haadapi perusahaan dalam menghadapi globalisasi adalah keterbatasan

sumber daya manusia,oleh karena sumber daya manusia memilki peranan penting

dalam berkompetisi baik jangka pendek maupun jangka panjang,maka para analis

sangat memperhatikan kondisi perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia

secara efektif. Handoko ( 2008 : 4 ) mengemukakan bahwa manajemen sumber

daya manusia adalah merupakan penarikan , seleksi , pengembangan ,

pemeliharaan , dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan

– tujuan individu maupun organisasi. Selanjtnya pengertian yang sama

dikemukakan oleh Simamora ( 2006 : 4 ) bahwa manajemen sumber daya manusia

adalah pendayaagunaan pengembangan, penilan, pemberian balas jasa, dan

pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pegawai.

2.1.2. DISIPLINI KERJA

A. Pengertian Disiplin Tenaga Kerja


Apakah yang di maksud dengan disiplin ? Dalam kamus lengkap Bahasa

Indonesia disiplin diartikan Latihan Batin dan Watak supaya mentaati tata tertib

kepatuhan kepada aturan. Disiplin Merupakan tindakan manajemen yang

mendorong karyawan untuk memenuhi berbagai ketentuan standar yang harus di

penuhi karyawan,ketentuan – ketentuan yang telah di tetapkan SDM tentunya

merupakan penekanan pada diri masing – masing karyawan.

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk komunikasi dengan

karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu
upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua

peraturan perusahaan dan norma – norma social yang berlaku , Definisi lain disiplin

adalah suatu sikap, perbuatan untuk selalu mentaati tata tertib, disiplin adalah suatu

proses yang dapat menumbuhkan perasaan seseorang untuk mempertahankan dan

meningkatkan tujuan organisasi secara obyektif,melalui kepatuhan nya menjalankan

peraturan organisasi.

Menurut Slamet (2007:216),mengemukakan bahwa :


“Disiplin adalah suatu proses yang dapat menumbuhkan perasaan sseorang untuk

mempertahankan dan meningkatkan tujuan organisasi secara obyektif,melalui kepatuhan

nya menjalankan peraturan organisasi. Di dalam suatu organisasi, usaha-usaha untuk

mencapai disiplin selain melalui adanya tata tertib / peraturan yang jelas, tata cara atau

tata kerja yang sederhana yang dapat dengan mudah diketahui oleh setiap naggota

organisasi ( Anoraga, 2005:46 ), sedangkan menurut ( Rivai,2004:444). Menyatakan

bahwa.Disiplin karyawan memerlukan alat komunikasi,terutama pada peringatan yang

bersifat spesifik terhadap karyawan yang tidak mau berubah sifat dan perilakunya,

penegakan disiplin karyawan biasanya dilakukan oleh penyelia dan kesadaran adalah

sikap seorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas

dan tanggung jawabnya.


Sedangkan menurut Hasibuan (2009 : 193 ) menyatakan bahwa : Kedisiplinan adalah

kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma –

norma social yang berlaku.


( Mathis dan Jackson,2002:314) menyatakan bahwa : Disiplin merupakan bentuk

pelatihan yang menegakkan peraturan – peraturan perusahaan. Karyawan yang sering

kali dipengaruhi oleh system disiplin di dalam perusahaan adalah para karyawan yang

bermasalah,efek negatif kepada para karyawan lainnya dan kelompok keja lain nya akan

timbul,masalah disiplin yang umum yang ditimbulkan para karyawan bermasalah antara

lain absensi,bolos,defisiensi produktifitas dan ketidak patuhan.

Dari uraian definisi yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin

kerja merupakan kegiatan dari manajemen perusahaan yang berfungsi sebagai bentuk

pengendalian karyawan dalam menjalankan standar organisasional perusahaan yang

teratur demi tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan.sebagai contoh, beberapa

karyawan terbiasa terlambat untuk bekerja , mengabaikan prosedur keselamatan ,

melalaikan pekerjaan detail yang di perlukan untuk pekerjaan mereka, Didalam suatu

organisasi usaha – usaha untuk menciptakan disiplin selain melalui adanya tata tertib

atau peraturan yang jelas , tata cara atau tata kerja yang sederhana yang dapat dengan

mudah diketahui oleh setiap anggota organisasi. Disiplin karyawan memerlukan alat

komunikasi, terutama pada peringatan yang bersifat spesifik terhadap karyawan yang

tidak mau berubah sifat dan perilakunya , kesadaran dalam disiplin adalah sikap orang

yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung

jawabnya. Sehingga seorang karyawan yang di katakan memilki disiplin kerja yang tinggi

jika yang bersangkutan konsekuen , konsisten , taat asa , bertanggung jawab atas tugas

yang diamanahkan kepadanya.


Beberapa bentuk ketidaksiplinan karyawan adalah terbiasa terlambat untuk bekerja,

mengabaikan prosedur keselamatan, melalaikan pekerjaan detail yang diperlukan untuk

pekerjaannya.

Secara umum disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku, pengertian

disiplin pada mulanya diartikan sama dengan pendidikan ( education) dan latihan

(training ), disiplin juga berkaitan erat dengan sangsi yang perlu dijatuhkan kepada pihak

yang melanggar. Dalam hal ini seorang karyawan melanggar peraturan yang berlaku

dalam organisasi, maka karyawan yang bersangkutan harus sanggup menerima

hukuman yang telah di sepakati. Masalah disiplin para peserta organisasi baik dia atasan

atau bawahan akan memberikan corak kinerja organisasi. Sedangkan kerja sendiri

merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia, kebutuhan itu bisa bermacam-

macam, berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari pelakunya,seseorang

bekerja karena ada yang diharapkan atau ada yang hendak di capainya, dan orang

berharap dalam aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada sesuatu

keadaan yang akan lebih memuaskan dari pada keadaan yang sebelumnya.

Dalam pandangan paling modern mengenai kerja,dikatakan bahwa kerja merupakn

bagian yang paling mendasar atau esensial dari manusia, sebagai bagian yang paling

dasar, dari masyarakat yang ada dilingkungan juga bisa mengikat individu lain baik

yang bekerja atau tidak. Untuk menghadapi kurangnya pengertian , manajemen

mengadakan imbauan dengan mengumumkan nya pada tenaga kerja dengan cara

ditempel di dinding, kadang kala kebijakan tersebut efektif, tetapi kadang tidak

efektif,penyamarataan tentang kebijakan yang menyeluruh rasanya amatlah sulit,

kalaulah mungkin barangkali memerlukan proses panjang dan berlarut-larut.


Program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan salah satunya dimaksudkan

untuk memberitahukan kepada tenaga kerja yang kurang taat terhadap pedoman

normative tentang dampak dibalik tindakan tersebut. Para tenaga kerja seringkali

menghindar dari pernyataan dengan berbagai tindakan nya. Meskipun pernyataan nya

tentang ketidakhadirannya sering diajukan kepada para tenaga kerja yang pernah

melakukan tindakan inefektif atau pelanggaran terhadap pedoman normative yang

berlaku merupakan salah satu bentuk nyata dari tindakan ketidaksiplinan para tenaga

kerja yang tentunya merugikan organisasi ,disiplin kerja merupakan salah satu fungsi

operatif yang terpenting dan tidak dapat diabaikan karena sebagai bagian dari fungsi

pemeliharaan karyawan dan bila mana semakin baik disiplin kerja karyawan,makin

tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya, dengan disiplin kerja yang baik pada diri

karyawan maka akan semakin tinggi prestasi kerja yang akan dicapainya,

B. Bentuk – Bentuk Disiplin Tenaga Kerja.


Terdapat perspektif daftar yang menyangkut diisplin kerja yaitu :
1. Disiplin retributif ( Retributife Discipline ), berusaha menghukum orang yang

berbuat salah.
2. Disiplin Korektif ( Corrective Discipline ), yaitu berusaha membantu karyawan

mengoreksi perilakunya yang tidak tepat.


3. Perspektif Utilitarian ( Utilitarian Perspective) yaitu, berfokus padapenggunaan

disiplin hanya pada saat konsekuensi – konskuensi tindakan disiplin melebihi

dampak – dampak negatifnya.


4. Perspekif hak – hak induvidu ( Individual Rights Perspective ), yaitu berusaha

melindungi hak – hak dasar individu selama tindakan – tindakan disipliner.

C. Cara Menegakan Disipllin Kerja


Salah satu tugas yang paling sulit bagi seorang atasan adalah bagaimana menegakan

disiplin kerja secara tepat. jika karyawan melanggar aturan tata tertib, seperti terlalu

sering terlambat atau membolos kerja, berkelahi, tidak jujur atau bertingkah laku lain

yang dapat merusak kelancaran kerja suatu bagian, atasan harus turun tangan

,kesalahan semacam itu harus dihukum dan atasan harus mengusahakan agara

tingkah laku seperti itu tidak terulang kembali,


Ada beberapa cara menegakan disiplin kerja dalam suatu perusahaan.
a. Disiplin harus ditegakan seketika
Hukuman harus di jatuhkan sesegera mungkin setelah terjadi pelangaran jangan

sampai terlambat, karena jiak terlambat akan kurang efektif.


b. Disiplin harus didahului peringatan dini
Dengan peringatan dini dimaksudkan bahwa semua karyawan harus benar – benar

tahu secara pasti tindakan – tindakan mana yang dibenarkan dan mana yang tidak
Definisi disiplin adalah suatu sikap, perbuatan untuk slalu mentaati tata tertib atau suatu

peraturan yang jelas, tata cara atau tata kerja yang sederhana yang dapat dengan mudah

diketahui oleh setiap anggota organisasi,


Disiplin karyawan memerlukan alat komunikasi, terutama pada peringatan yang bersifat

spesifik terhadap karyawan yang tidak mau berubah sifat dan perilakunya.
Beberapa bentuk ketidak disiplinan karyawan adalah terbiasa terlambat untuk bekerja,

mengabaikan prosdur keselamatan,melalaikan pekerjaan detail yang diperlukan untuk

pekerjaan nya, tindakan yang tidak sopan kepelanggan, atau terlibat dalam tindakan yang

tidak pantas, sedangkan karyawan yang memiliki disiplin tinggi adalah konsekuensi,

konsisten, taat aturan, bertanggung jawab atas pekerjaan nya, Hak – hak karyawan sudah

menjadi alat pengenalan yang tepat kepada disiplin karyawan, karena merupakan hak –

hak karyawan seringkali merupakan masalah dalam kasus disiplin karyawan. Disiplin

merupakan bentuk pelatihan yang menegakkan peraturan perusahaan, karyawan seringkali

dipengaruhi oleh sistem disiplin di dalam perusahaan adalah para karyawan yang
bermasalah, jika perusahaan gagal menghadapi karyawan bermasalah, efek negatif kepada

para karyawan lain nya dan kelompok kerja lainnya akan timbul masalah disiplin yang

umum yang ditimbulkan para karyawan bermasalah antara lain absensi, bolos, defisiensi

produktifitas dan ketidakpatuhan.

C. Hal – Hal Yang Menunjang Kedisiplinan

Kedisiplinan karyawan adalah sifat seseorang yang secara sadar mematuhi aturan

dan peraturan organisasi tertentu ( Mangkuprawira dan Hubeis, 2007 : 122 ).

Kedisiplinan sangat mempengaruhi kinerja karyawan dan perusahaan , disiplin

seharusnya di pandang sebagai bentuk latihan bagi karyawan dalam melaksanakan

aturan – aturan perusahaan, semakin disiplin semakin tinggi produktivitas kerja

karyawan dan kinerja perusahaan.

Menurut Alex S. Nitisemito ( 1984 :119 – 123 ) ada beberapa hal yang dapat

menunjang keberhasilan dalam pendsiplinan karyawan yaitu

a. Ancaman
Dalam rangka menegakakan kedisiplinan kadang kala perlu adanya

ancaman meskpun ancaman yang diberikan tidak bertujuan untu

menghukum, tetapi lebih bertujuan untuk mendidik supaya bertingkah laku

sesuai dengan yang kita harapkan .

b. Kesejahteraan
Untuk menegakakn kedisiplinan maka tidak cukup untuk dengan ancaman

saja, tetapi perlu kesejahteraan yang cukup yaitu besarnya upah yang

mereka terima,sehingga minimal mereka dapat hidup secara layak.


c. Ketegasan
Jangan samapai kita membiarkan suatu pelanggaran yang kita ketahui

tanpa tindakan atau membiarkan pelanggaran tersebut berlarut- larut

tanpa tindakan yang tegas.


d. Partisipasi
Dengan jalan memasukan unsur partisipasi maka para karyawan akan

merasa bahwa peraturan tentang ancaman hukuman adalah hasil

persetujuan bersama.
e. Tujuan Dan Kemampuan
Agar kedisiplinan dapat dilaksanakan dalam praktek , maka kedisiplinan

hendaknya dapat menunjang tujuan perusahaan serta sesuai dengan

kemampuan dari karyawan.


f. Keteladanan Pimpinan
Mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan kedisiplinan

sehingga keteladanan pimpinan harus di perhatikan.


Kedisiplinan pada karyawan adalah sifat seseorang yang secara sadar mematuhi aturan

dan peraturan organisasi tertentu, kedisiplinan sangat mempengaruhi kinerja karyawan

dan perusahaan, kedisiplinan seharusnya dipandang sebagai bentuk latihan bagi

karyawan dalam melaksanakan aturan – aturan perusahaan, semakin disiplin semakin

tinggi produktifitas kerja karyawan dan kinerja perusahaan,


Kedisiplinan karyawan terhadap produktifitas dapat dilihat dari komponen berikut :
a. Kedisiplinan sebagai suatu aspek budaya perusahaan / organisasi
b. Kedisiplinan terkait dengan kemungkinan terjadi penyimpangan atau masalah kinerja

perusahaan.
c. Timbul karena kesadaran diri karyawan atau dapat juga karena dengan paksaan.
d. Motif keinginan karyawan untuk diakui sebagai seorang yang baik atau karyawan

teladan.
e. Tidak semua karyawan memiliki derajat kedisiplinan seratus persen, ada pengaruh

factor – factor intern dan ekstern.


f. Kedisiplinan karyawan tidak slalu terkait dengan produktifitas kerjanya, artinya

kedisiplinan harus dibarengi dengan kecerdasan.


g. Terkait dengan tindakan perusahaan berupa konsekuensi pemberian imbalan /

penghargaan atau hukuman kepada karyawan.


h. Kedisiplinan karyawan berkaitan dengan peluang karirnya.

Dalam kenyataan nya tidak saja ada karyawan yang tidak disiplin, tetapi juga hal yang sama

terjadi pada manajer, satu hal juga yang perlu di perhatikan adalah bentuk kedisiplinan,

khususnya yang bersifat hukuman fisik. Hal ini tidak otomatis berpengaruh terhadap

peningkatan produktivitas, bisa jadi seseorang memiliki kedisiplinan tinggi, tetapi

produktifitasnya relative tidak tinggi karena tidak memiliki kecerdasan yang memadai, jadi

kedisiplinan lebih di tempatan dalan memenuhi aturan kerja perusahaan saja.

Hubungan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Karyawan


Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan

karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya

untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentati semau peraturan

perusahaan dan norma – norma social yang berlaku,

Anda mungkin juga menyukai