Uji Karbohidrat
BAB I
PENDAHULUAN
a. Glukosa
Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisi sukrosa atau pati (amilum). Di
alam glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu, glukosa Dalam
alam dihasilkan dari reaksi antara karbon dioksida dan air dengan
1
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat
2. Disakarida
Senyawa yang terbentuk dari gabungan dua molekul atau lebih
monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa
(Poedjadji, 2006)
a. Laktosa
Laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu
glukosa. Laktosa adalah disakarida pereduksi.
b. Maltosa
Beberapa sifat maltosa:
– Hidrolisis maltosa menghasilkan 2 molekul glukosa
– Digunakan dalam makanan bayi dan susu bubuk beragi
– Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens
2
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat
c. Sukrosa
Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida dari glukosa dan fruktosa.
Sukrosa dibentuk oleh banyak tanaman tetapi tidak terdapat pada
hewan tingkat tinggi. Hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
dikatalis oleh sukrose( juga disebut invertase karena hidrolisis
mengubah aktivitas optik dari putaran kekanan menjadi
kekiri).(Lubert Stryer. Biokimia: hal 471)
3. Glikosida yaitu senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula dan
molekul non gula. (Poedjadji, 2006)
4. Polisakarida yaitu polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas
monomer gula (Poedjadji, 2006)
3
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat
c. Glikogen
- Hidrolisis glikogen akan menghasilkan glukosa
- Dalam sistem hewan, glikogen digunakan sebagai cadangan
makanan (glukosa)
d. Kitin
- Bangunan utama dari hewan berkaki banyak seperti kepiting
- Merupakan polimer dari glukosamina
- Hidrolisis akan menghasilkan 2-amino-2-deoksi-glukosa
1. Uji Molisch
Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi
antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam
pereaksi molish.
2. Uji Seliwanoff
Merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton
atau disebut juga ketosa. Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung
gugus keton akan menghasikan warna merah pada larutannya.
3. Uji Benedict
Uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau
merah bata serta adanya endapan.
4. Uji Barfoed
positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange
5. Uji Iodin
Digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida. Larutan yang diberi
iodine akan memberikan warna spesifik. Amilum dengan iodin dapat
membentuk kompleks biru. Amilopektin dengan iodin akan memberi
warna merah ungu, sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan
membentuk warna merah coklat
4
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat
6. Uji Fehling
Pemanasan dalam reaksi ini bertujuan agar gugus aldehida pada sampel
terbongkar ikatannya dan dapat bereaksi dengan ion OH– membentuk
asam karboksilat. Cu2O (endapan merah bata) yang terbentuk merupakan
hasil sampingan dari reaksi pembentukan asam karboksilat
(Anonim,2010)
5
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat
BAB II
METODOLOGI
6
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat
7
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat
8
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat
BAB III
Perubahan
Sukrosa Dipanaskan Na2CO3 Fehling A Fehling B Fehling A+B
5% Bening lakmus Biru muda kuning Merah
merah keorenan
menjadi biru
9
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat
10
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat
3.3 Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat dari karbohidrat melalui
proses hidrolisis disakarida dan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan untuk
menghidrolisis karbohidrat.
Pada percobaan pertama, yaitu hidrolisis disakarida menggunakan sukrosa.
Pada hidrolisis ditambahkan HCl pekat yang berfungsi mempercepat hidrolisis atau
sebagai katalisator. Larutan di netralkan kembali dengan menggunakan Na2CO3 yang
berfungsi untuk menetralkan asam. Kemudian hasil hidrolisis tersebut diuji dengan
larutan fehling. Fehling berfungsi sebagai pereaksi dalam uji identifikasi adanya sifat
pereduksi dalam karbohidrat.
Fehling yang digunakan untuk menguji adalah fehling A, fehling B dan fehling
A+B. Fehling A merupakan CuSO4 dalam air, Fehling B merupakan larutan garam
Kna tartarat dan NaOH dalam air. Pada fehling A+B menghasilkan endapan merah
bata karena ion Cu²+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan
diendapkan menjadi CuO2. Fehling B berfungsi mencegah Cu²+ mengendap dalam
suasana alkalis.
2 Cu+ + 2 OH- Cu2O + H2 O
Endapan
Ini menandakan bahwa didalam sukrosa terdapat gula pereduksi, karena dapat
mereduksi Cu+ karena pada fehling A mengandung CuSO4.
Sukrosa dapat terdeteksi pada uji fehling dikarenakan sifat sukrosa yang
dapat terhidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa. Sehingga menghasilkan uji positif.
Hal itu menandakan bahwa tidak ada perbedaan hasil uji karbohidrat pada hidrolisis
disakarida maupun non-hidrolisis disakarida. Perbedaan uji karbohidrat hidrolisis dan
non-hidrolisis hanya terletak pada waktu perubahan warna menjadi merah bata.
Pada percobaan Monosakarida, sampel yang digunakan adalah glukosa. Hasil
menyatakan uji positif terhadap glukosa yang membuktikan bahwa glukosa dapat
mereduksi larutan fehling sehingga menghasilkan larutan merah bata
Pada percobaan ketiga, yaitu percobaan polisakarida. Dalam uji polisakarida
digunakan dua sampel, yaitu tepung kanji dan tepung terigu yang di uji dengan
metode pengujian Iod (I2). Uji iod berfungsi untuk mengidentifikasi polisakarida.
11
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat
12
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :
- Hasil uji karbohidrat menggunakan fehling pada sukrosa hidrolisis dan
non-hidrolisis sama-sama menghasilkan uji positif karena warna
menjadi merah bata dan terdapat endapan. Hal itu menandakan bahwa
didalam sukrosa terdapat gula pereduksi.
- Glukosa merupakan gula pereduksi, karena dapat mereduksi Cu+
(reagen fehling A mengandung CuSO4)
- Dari sampel tepung kanji dan tepung terigu yang memiliki kandungan
karbohidrat paling banyak adalah tepung terigu karena waktu yang di
perlukan untuk menghidrolisis karbohidrat lebih lama daripada tepung
kanji
4.2 Saran
- Berhati-hati saat melakukan penelitian
- Amati percobaan dengan seksama agar tidak terjadi kesalahan
- Perbanyak referensi sebagai faktor pembanding
13
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat
DAFTAR PUSTAKA
14
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat
LAMPIRAN
a. Perhitungan
15
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat
b. Gambar Alat
Labu ukur
16