Anda di halaman 1dari 16

Laporan Kimia Organik

Uji Karbohidrat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


Untuk mengetahui sifat-sifat dari karbohidrat dan menentukan waktu yang
dibutuhkan untuk menghidrolisis karbohidrat.

1.2 Dasar Teori


A. Karbohidrat

Karbohidrat adalah polisakarida aldehid atau polihidroksil keton atau


senyawa hasil hidrolisis keduanya. Penyusun utama karbohidrat adalah
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang terdapat di alam. Rumus
empiris karbohidrat adalah (CH2O)n. Karena inilah maka nama karbohidrat
diberikan. Karbohidrat berasal dari kata ‘karbon’ dan ‘hidrat’. Atom karbon
yang mengikat air (Haris, 2013).

Berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat penghidrolisis karbohidrat


dibagi dalam 4 kelompok utama yaitu:
1. Monosakarida
karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi senyawa yang lebih
sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang
terdapat di dalam tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan galaktosa (Poedjadji,
2006)

Beberapa monosakarida yang sering dijumpai, yaitu :

a. Glukosa
Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisi sukrosa atau pati (amilum). Di
alam glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu, glukosa Dalam
alam dihasilkan dari reaksi antara karbon dioksida dan air dengan

1
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat

bantuan sinar matahari dan daun. Glukosa mempunyai sifat-sifat


yaitu:
- Memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan (+52.70)
- Dapat mereduksi larutan fehling dan membuat larutan merah bata
- Dapat difermentasi menghasilkan alkohol (etanol) dengan reaksi
sebagai berikut: C6H12O6 ==> 2C2H5OH + 2CO2
- Dapat mengalami mutarotasi
b. Fruktosa
Disebut juga sebagai gula buah, diperoleh dari hdrolisis sukrosa; dan
mempunyai sifat:
– Memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri (-92.40C)
– Dapat mereduksi larutan fehling, membentuk endapan merah bata
– Dapat difermentasi
c. Galaktosa
Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula
yang terdapat dalam susu.

2. Disakarida
Senyawa yang terbentuk dari gabungan dua molekul atau lebih
monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa
(Poedjadji, 2006)

Beberapa disakarida yang sering dijumpai, yaitu :

a. Laktosa
Laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu
glukosa. Laktosa adalah disakarida pereduksi.
b. Maltosa
Beberapa sifat maltosa:
– Hidrolisis maltosa menghasilkan 2 molekul glukosa
– Digunakan dalam makanan bayi dan susu bubuk beragi
– Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens

2
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat

c. Sukrosa
Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida dari glukosa dan fruktosa.
Sukrosa dibentuk oleh banyak tanaman tetapi tidak terdapat pada
hewan tingkat tinggi. Hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
dikatalis oleh sukrose( juga disebut invertase karena hidrolisis
mengubah aktivitas optik dari putaran kekanan menjadi
kekiri).(Lubert Stryer. Biokimia: hal 471)

C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6


Sukrosa glukosa fruktosa

3. Glikosida yaitu senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula dan
molekul non gula. (Poedjadji, 2006)

4. Polisakarida yaitu polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas
monomer gula (Poedjadji, 2006)

Beberapa polisakarida yang sering dijumpai, yaitu :


a. Selulosa
– Merupakan komponen utama penyusun serat dinding sel tumbuhan
– Polimer dari glukosa
– Hirolisis lengkap dengan katalis asam dan enzim akan menghasilkan
glukosa
b. Pati atau amilum
- Polimer dari glukosa
- Apabila dilarutkan dalam air panas, pati dapat dipisahkan menjadi
amilosa dan amilopektin
- Amilopektin merupakan polimer yang lebih besar dari amilosa
- Hirdolisis parsial akan menghasilkan amilosa
- Hidrolisis lengkap akan menghasilkan glukosa

3
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat

c. Glikogen
- Hidrolisis glikogen akan menghasilkan glukosa
- Dalam sistem hewan, glikogen digunakan sebagai cadangan
makanan (glukosa)
d. Kitin
- Bangunan utama dari hewan berkaki banyak seperti kepiting
- Merupakan polimer dari glukosamina
- Hidrolisis akan menghasilkan 2-amino-2-deoksi-glukosa

B. Macam-macam cara pengujian karbohidrat, yaitu:

1. Uji Molisch
Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi
antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam
pereaksi molish.
2. Uji Seliwanoff
Merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton
atau disebut juga ketosa. Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung
gugus keton akan menghasikan warna merah pada larutannya.
3. Uji Benedict
Uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau
merah bata serta adanya endapan.
4. Uji Barfoed
positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange
5. Uji Iodin
Digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida. Larutan yang diberi
iodine akan memberikan warna spesifik. Amilum dengan iodin dapat
membentuk kompleks biru. Amilopektin dengan iodin akan memberi
warna merah ungu, sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan
membentuk warna merah coklat

4
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat

Pati dapat terpisah menjadi 2 fraksi ketika dipanaskan dengan air


panas, yaitu:

1. Fraksi terlarut yang disebut amilosa (+/- 20%). Amilosa mempunyai


struktur makromolekul linear yang dengan iodium memberikan warna
kompleks biru .
2. Fraksi tidak larut yang disebut amilopektin (+/- 80%). Amilopektin
mempunyai struktur makromolekul bercabang yang dengan iodium
memberikan warna ungu sampai merah

6. Uji Fehling

Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid. Reagent


yang digunakan dalam pengujian ini adalah Fehling A terbuat dari CuSO4
dan Fehling B terbuat dari NaOH dan KNa tartarat. Digunakan untuk
menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa,
maltosa, dan lain-lain). Uji positif ditandai dengan warna merah bata.

Reaksi yang terjadi dalam uji fehling adalah :

Pemanasan dalam reaksi ini bertujuan agar gugus aldehida pada sampel
terbongkar ikatannya dan dapat bereaksi dengan ion OH– membentuk
asam karboksilat. Cu2O (endapan merah bata) yang terbentuk merupakan
hasil sampingan dari reaksi pembentukan asam karboksilat
(Anonim,2010)

5
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat

BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan :
 Gelas kimia 250 ml
 Tabung reaksi dan rak
 Pipet tetes
 Pipet volume 10 ml
 Pipet ukur 10 ml
 Electric stirrer
 Stopwatch
 Spatula
 Hot plate
 Bulp
 Neraca digital
 Labu ukur 100 ml
 Kertas Lakmus
 Kaca arloji

Bahan yang digunakan :


 Tepung terigu
 Tepung Kanji
 Sukrosa 5%
 Glukosa 10%
 HCl pekat
 Larutan I2
 Aquadest
 Natrium karbonat 5%
 Larutan Fehling

6
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat

2.2 Prosedur Kerja


2.2.1 Percobaan Disakarinda
1) Hidrolisis Disakarida
- Memasukkan larutan sukrosa 5 % ke dalam gelas kimia sebanyak 10
ml dan 10 tetes HCl pekat.
- Memanaskan diatas hot plate sampai mendidih sambil diaduk.
- Memberi natrium karbonat 5 % dan memakai kertas lakmus sebagai
petunjuk.
- Hasil hidrolisis diuji dengan larutan Fehling.A, Fehling B, dan
Fehling A+B
2) Non-hidrolisis disakarida
- Memasukkan larutan sukrosa 5% ke dalam gelas kimia sebanyak 10
ml.
- Memanaskan diatas hot plate sampai mendidih sambil diaduk.
- Memberi natrium karbonat 5% dan memakai kertas lakmus sebagai
petunjuk.
- Menguji dengan larutan Fehling.A, Fehling B, dan Fehling A+B

2.2.2 Percobaan Monosakarida

- Memasukkan larutan glukosa 10 % ke dalam gelas kimia sebanyak 10


ml.
- Memanaskan diatas hot plate sampai mendidih sambil diaduk.
- Menguji dengan larutan Fehling.A, Fehling B, dan Fehling A+B
2.2.3 Percobaan Polisakarida
1) Larutan Tepung Kanji
- Membuat larutan tepung kanji sebanyak 0,5 gram dengan aquadest
hingga volumenya 100 ml.
- Menambahkan HCl
- Memanaskan di atas hot plate pada suhu + 200oC
- Mengambil 2 ml larutan kanji setiap 5 menit dan dimasukkan ke
dalam tabung reaksi
- Menambahkan I2 pada tabung reaksi sebanyak 1 ml

7
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat

- Mencatat perubahan warna yang terjadi


- Mencatat hingga warna larutan sama seperti I2
2) Larutan Tepung Terigu
- Membuat larutan tepung terigu sebanyak 0,5 gram dengan aquadest
hingga volumenya 100 ml.
- Menambahkan HCl
- Memanaskan di atas hot plate pada suhu + 200oC
- Mengambil 2ml larutan terigu setiap 5 menit dan dimasukkan ke
dalam tabung reaksi
- Larutan diuji dengan 1ml I2
- Mencatat perubahan warna yang terjadi setiap 5 menit
- Mencatat hingga warna larutan sama seperti I2

8
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Pengamatan Kelompok


3.1.1. Percobaan Disakarida
Pada percobaan dilakukan secara Hidrolisis dan Non-Hidrolisis.
Berikut data pengamatan dapat dilihat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2

Tabel 3.1 Pengamatan uji Hidrolisis Disakarida


Perubahan
HCl Dipanaskan Na2CO3 Fehling A Fehling B Fehling
A+B
Pekat
Sukrosa bening kuning merah -Hijau Kuning Merah
keorenan
5% menjadi tosca
biru -Terdapat
endapan
hijau

Tabel 3.2 Pengamatan uji Non-Hidrolisis Disakarida

Perubahan
Sukrosa Dipanaskan Na2CO3 Fehling A Fehling B Fehling A+B
5% Bening lakmus Biru muda kuning Merah
merah keorenan
menjadi biru

3.1.2 Percobaan Monosakarida

Pada percobaan monosakarida menggunakan glukosa 10%.


Berikut data pengamatan percobaan monosakarida yang dapat dilihat
pada tabel 3.3

9
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat

Tabel 3.3 Pengamatan Glukosa 10%


Perubahan
Dipanaskan Fehling A Fehling B Fehling A+B
Glukosa 10%
Bening Hijau tosca Bening Oren dan ada
endapan

3.1.3 Percobaan Polisakarida


Pada percobaan polisakarida, dilakukan menggunakan dua
sampel yaitu larutan kanji dan larutan tepung yang di uji dengan uji
Iod (I2). Berikut data pengamatan yang dapat dilihat pada tabel 3.4
untuk larutan kanji dan tabel 3.5 untuk larutan terigu.

Tabel 3.4 Pengamatan tepung kanji menggunakan uji Iod (I2)

No. Waktu Volume Perubahan


1. 5 menit 2 ml Merah
2. 5 menit 2 ml Merah kehitaman
3. 5 menit 2 ml Hitam
4. 5 menit 2 ml Hitam kecoklatan
5. 5 menit 2 ml Coklat kemerahan
Total 25 menit 10 ml

Tabel 3.5 Pengamatan tepung terigu menggunakan uji Iod (I2)

No. Waktu Volume Perubahan


1. 5 menit 2 ml Merah sedikit hitam
2. 5 menit 2 ml Merah kehitaman
3. 5 menit 2 ml Hitam
4. 5 menit 2 ml Hitam keunguan
5. 5 menit 2 ml Hitam kecoklatan
6. 5 menit 2 ml Coklat kekuningan
7. 5 menit 2 ml Coklat sedikit merah
8. 5 menit 2 ml Coklat kemerahan
Total 40 menit 16 ml

10
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat

3.3 Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat dari karbohidrat melalui
proses hidrolisis disakarida dan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan untuk
menghidrolisis karbohidrat.
Pada percobaan pertama, yaitu hidrolisis disakarida menggunakan sukrosa.
Pada hidrolisis ditambahkan HCl pekat yang berfungsi mempercepat hidrolisis atau
sebagai katalisator. Larutan di netralkan kembali dengan menggunakan Na2CO3 yang
berfungsi untuk menetralkan asam. Kemudian hasil hidrolisis tersebut diuji dengan
larutan fehling. Fehling berfungsi sebagai pereaksi dalam uji identifikasi adanya sifat
pereduksi dalam karbohidrat.
Fehling yang digunakan untuk menguji adalah fehling A, fehling B dan fehling
A+B. Fehling A merupakan CuSO4 dalam air, Fehling B merupakan larutan garam
Kna tartarat dan NaOH dalam air. Pada fehling A+B menghasilkan endapan merah
bata karena ion Cu²+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan
diendapkan menjadi CuO2. Fehling B berfungsi mencegah Cu²+ mengendap dalam
suasana alkalis.
2 Cu+ + 2 OH- Cu2O + H2 O
Endapan
Ini menandakan bahwa didalam sukrosa terdapat gula pereduksi, karena dapat
mereduksi Cu+ karena pada fehling A mengandung CuSO4.
Sukrosa dapat terdeteksi pada uji fehling dikarenakan sifat sukrosa yang
dapat terhidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa. Sehingga menghasilkan uji positif.
Hal itu menandakan bahwa tidak ada perbedaan hasil uji karbohidrat pada hidrolisis
disakarida maupun non-hidrolisis disakarida. Perbedaan uji karbohidrat hidrolisis dan
non-hidrolisis hanya terletak pada waktu perubahan warna menjadi merah bata.
Pada percobaan Monosakarida, sampel yang digunakan adalah glukosa. Hasil
menyatakan uji positif terhadap glukosa yang membuktikan bahwa glukosa dapat
mereduksi larutan fehling sehingga menghasilkan larutan merah bata
Pada percobaan ketiga, yaitu percobaan polisakarida. Dalam uji polisakarida
digunakan dua sampel, yaitu tepung kanji dan tepung terigu yang di uji dengan
metode pengujian Iod (I2). Uji iod berfungsi untuk mengidentifikasi polisakarida.

11
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat

Pada proses pengujian polisakarida ini menghasilkan uji positif terhadap


larutan iodine. Selama proses pengujian pada hirolisisis pada tepung terigu lebih
lama yaitu karena kadar gula yang dimiliki tepung terigu rendah dan tepung terigu
hanya mengandung amilase sehingga semakin lama waktu yang diperlukan untuk
pemutuskan rantai oleh enzim atau asam, Sedangkan kadar gula pada kanji sangat
tinggi dan kanji mengandung amylase dan amilopektin sehingga semakin singkat
waktu yang dibutuhkan untuk pemutusan rantai oleh enzim atau asam selama
pemanasan berlangsung. Semakin lama pemanasan, warna larutan tepung jika
ditetesi Iod (I2) akan berubah warna menjadi seperti warna iod yang berarti bahwa
kandungan polisakarida yang terdapat pada larutan sudah tidak ada.

12
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :
- Hasil uji karbohidrat menggunakan fehling pada sukrosa hidrolisis dan
non-hidrolisis sama-sama menghasilkan uji positif karena warna
menjadi merah bata dan terdapat endapan. Hal itu menandakan bahwa
didalam sukrosa terdapat gula pereduksi.
- Glukosa merupakan gula pereduksi, karena dapat mereduksi Cu+
(reagen fehling A mengandung CuSO4)
- Dari sampel tepung kanji dan tepung terigu yang memiliki kandungan
karbohidrat paling banyak adalah tepung terigu karena waktu yang di
perlukan untuk menghidrolisis karbohidrat lebih lama daripada tepung
kanji

4.2 Saran
- Berhati-hati saat melakukan penelitian
- Amati percobaan dengan seksama agar tidak terjadi kesalahan
- Perbanyak referensi sebagai faktor pembanding

13
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011, pereaksi fehling,(http://mayayellow.blogspot.com/2011/03/peraksi


fehling.html

Ro’uf, Abdur, karbohidrat, (https://ladangsantri.wordpress.com/ilmu-


pengetahuan/biologi/karbohidrat-dan-uji-karbohidrat.html

Istiqomah, uji fehling,2014,(http://ispengetahuanalamkita.blogspot.co.id/2014/12


/uji-fehling.html,

Supartiwi, 2012, uji karbohidrat,(http://yuleedhys91.blogspot.co.id/2012/02/uji-


karbohidrat.html

14
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat

LAMPIRAN

a. Perhitungan

Pengenceran larutan sukrosa 10% menjadi 5%


Diketahui:
N1 : 10%
V1 : 5%
V2 : 100 ml
Ditanya:
N2 : … ml?
Jawab:
N1 . V1 : N2 . V2
10% . V1 : 5% . 100
V1 : 500
10
: 50 ml

15
Laporan Kimia Organik
Uji Karbohidrat

b. Gambar Alat

Erlenmeyer Tabung Reaksi Rak Tabung Bulp Stopwatch

Hot Plate Neraca Digital Aquadest Pipet Ukur Spatula

Pipet Tetes Gelas Beaker Pipet volume


Kaca arloji

Labu ukur

16

Anda mungkin juga menyukai