Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Nama Sekolah : SMK Negeri I Tolitoli

Paket Keahlian : Akuntansi

Mata Pelajaran : Administrasi Pajak

Kelas / Semester : XI/1

Pertemuan Ke- : 1, 2, 3 dan 4 ( 4 kali pertemuan)

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Alokasi Waktu : 12 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti :

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang


pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan
Lembagapada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar

3.1 Memahami jenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara perpajakan
4.1 Mengelompokanjenis- jenis pajak ketentuan umum dan tata cara
perpajakan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1.1 Mengidentifikasi jenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara
perpajakan
3.1.2 Memahami jenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara perpajakan
4.1.1 Membuat jenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara perpajakan
4.1.2 Mengelompokkanjenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara
perpajakan

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik mampu:
1. Mengidentifikasi jenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara
perpajakan dengan benar dan teliti
2. Memahami jenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara perpajakan
dengan benar dan kerja sama
3. Membuat jenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara perpajakan
dengan benar dan mandiri
4. Mengelompokkanjenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara
perpajakan dengan benar dan rasa ingin tahu

E. Materi Pembelajaran :
1. Pengertian – pengertian
- Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
- Wajib pajak adalah Orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran
pajak, pemotong pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
- Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,
perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik
daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,
lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif
dan bentuk usaha tetap.
- Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak
untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang
dalam suatu jangka waktu tertentu sebagaimana ditentukan dalam
Undang-Undang ini.
- Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila
Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun
kalende

2. Dasar hukum perpajakan di Indonesia


- Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah segala pengertian,
ketentuan, peraturan dan hal-hal yang menyangkut perpajakan menurut
Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 16 Tahun 2000 (UU
KUP)
- Hukum pajak material dapat juga disebut sebagai ketentuan material
dalam perpajakan. Berarti, mengatur hal-hal secara materi dalam
perpajakan. Siapa yang dikenakan pajaknya atau siapa subjek
pajaknya. Apa objek yang dikenakan pajaknya. Berapakah besar tarif
pajaknya dan besarnya pajak yang terutang. Berikut ini merupakan
contoh-contoh hukum pajak material secara rinci, diantaranya :
UU No. 17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan
UU No. 18 tahun 2000 tentag Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan
Jasa dan Pajak Atas Penjualan Barang Mewah (PPN dan PPnBM)
UU No. 12 tahun 1994 tentang Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
UU No. 13 tahun 1985 tentang Bea Materai
UU No. 34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah
UU No. 20 tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan
Bangunan

3. Fungsi pajak
- Fungsi anggaran (budgetair)
Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin
negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya.
Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak
digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja
barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan
pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni
penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan
pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan
pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama
diharapkan dari sektor pajak.
- Fungsi mengatur (regulerend)
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui
kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan
sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka
menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri,
diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka
melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk
yang tinggi untuk produk luar negeri.
- Fungsi stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan
kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi
dapat dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan
mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak,
penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
- Fungsi redistribusi pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk
membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai
pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada
akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

4. Penggolongan pajak
a. Berdasarkan pihak yang memungut pajak
- Pajak Pusat
Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.Contohnya : Pajak
penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
- Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.Contohnya : Pajak
reklame, Pajak hiburan, Pajak kendaraan bermotor, Pajak pemanfaatan
air tanah, Pajak penerangan, dll
b. Berdasarkan Sifatnya
- Pajak Subjektif
Pajak Subjektif adalah pajak yang dikenakan kepada orang yang
menerima penghasilan tidak berpengaruh dari mana
penghasilannya.Contohnya : Pajak penghasilan (PPh)
- Pajak Objektif
Pajak objektif adalah pajak yang dikenakan atas bendannya yang
kemudian dicari subjeknya.Contohnya : Pajak Pertambahan Nilai
(PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
c. Berdasarkan Cara Pembebanan Pajak
- Pajak Langsung
Pajak Langsung adalah jenis pajak yang langsung ditanggung oleh
wajib pajak dan beban pajak tidak bisa dilimpahkan ke pihak lain.
Contohnya : Pajak penghasilan (PPh)
- Pajak tidak Langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dilimpahkan
kepada pihak lain.Contohnya : Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)

5. Asas Pemungutan pajak


- Asas domisili atau disebut juga asas kependudukan
(domicile/residence principle), berdasarkan asas ini negara akan
mengenakan pajak atas suatu penghasilan yang diterima atau
diperoleh orang pribadi atau badan, apabila untuk kepentingan
perpajakan, orang pribadi tersebut merupakan penduduk (resident)
atau berdomisili di negara itu atau apabila badan yang bersangkutan
berkedudukan di negara itu. Dalam kaitan ini, tidak dipersoalkan dari
mana penghasilan yang akan dikenakan pajak itu berasal. Itulah
sebabnya bagi negara yang menganut asas ini, dalam sistem
pengenaan pajak terhadap penduduk-nya akan menggabungkan asas
domisili (kependudukan) dengan konsep pengenaan pajak atas
penghasilan baik yang diperoleh di negara itu maupun penghasilan
yang diperoleh di luar negeri (world-wide income concept).
- Asas sumber, Negara yang menganut asas sumber akan mengenakan
pajak atas suatu penghasilan yang diterima atau diperoleh orang
pribadi atau badan hanya apabila penghasilan yang akan dikenakan
pajak itu diperoleh atau diterima oleh orang pribadi atau badan yang
bersangkutan dari sumber-sumber yang berada di negara itu. Dalam
asas ini, tidak menjadi persoalan mengenai siapa dan apa status dari
orang atau badan yang memperoleh penghasilan tersebut sebab yang
menjadi landasan penge¬naan pajak adalah objek pajak yang timbul
atau berasal dari negara itu. Contoh: Tenaga kerja asing bekerja di
Indonesia maka dari penghasilan yang didapat di Indonesia akan
dikenakan pajak oleh pemerintah Indonesia.
- Asas kebangsaan atau asas nasionalitas atau disebut juga asas
kewarganegaraan (nationality/citizenship principle).Dalam asas ini,
yang menjadi landasan pengenaan pajak adalah status
kewarganegaraan dari orang atau badan yang memperoleh
penghasilan. Berdasarkan asas ini, tidaklah menjadi persoalan dari
mana penghasilan yang akan dikenakan pajak berasal. Seperti halnya
dalam asas domisili, sistem pengenaan pajak berdasarkan asas
nasionalitas ini dilakukan dengan cara mengga¬bungkan asas
nasionalitas dengan konsep pengenaan pajak atas world wide income.

F. Media, Alat dan sumber belajar :


a. Media Belajar

- Tayangan/ilustrasi tentang materi perpajakan


- Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Alat :

-Laptop
-LCD
c. Sumber Belajar

- Buku Paket Administrasi Pajak Kelas XI


- Modul Administrasi Pajak Kelas XI
- Koran, Majalah, atau sumber referensi lain

G. Metode Pembelajaran :
a. Pendekatan pembelajaran ilmiah/scientific

b. Model pembelajaran Ekspositori

c. Metode Ceramah, Diskusi, Tanya jawab


H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
No. Kegiatan
1. Pembukaan (15 menit)
- Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat
mempelajari materi pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu
ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia
- Guru menyampaikan garis besar materi ketentuan umum dan tata
cara perpajakan di Indonesia dan menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau
tugas tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan di
Indonesia

2. Kegiatan Inti (110 menit)


Mengamati

- Guru menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai siswa,


langkah kegiatan pembelajaran, apersepsi, dan mengarahkan
perhatian siswa
- Guru menyampaikan materi tentang definisi, fungsi, hukum, dan
tata cara perpajakan dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian
dilanjutkan dengan demonstrasi atau cara lain untuk memperjelas
materi yang disajikan
Menanya

- Siswa mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi yang


penting dan menanyakan materi yang belum mereka pahami tentang
definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan
Mengumpulkan data/informasi/Mengeskporasi

- Guru sesekali menunjuk siswa secara acak dan memberikan


pertanyaan lemparan terkait dengan materi tentang definisi, fungsi,
hukum, dan tata cara perpajakan
- Guru memonitoring siswa, memberikan umpan balik,
mengajarkan/menerangkan kembali apabila diperlukan, dan
melanjutkan latihan terbimbing hingga siswa dianggap menguasai
materi tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan
Asosiasi/menalar/Mencoba

- guru memberikan bahan latihan soal tentang definisi, fungsi,


hukum, dan tata cara perpajakan ataupun kelompok kecil
- guru memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan siswa
secara mandiri tanpa bantuan guru terkait materi tentang definisi,
No. Kegiatan
fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan
- guru melakukan pengecekan/review tingkat pemahaman siswa dan
memberikan umpan balik setelah latihan soal selesai dikerjakan
Mengkomunikasikan/Menyimpulkan

- guru memberikan penilaian untuk mengetahui sejauh mana siswa


menguasai materi tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara
perpajakan
- guru bersama dengan siswa merangkum materi pembelajaran
tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan
3. Penutup (10 menit)
- Guru bersama peserta didik mencoba untuk membuat kesimpulan
dari materi yang telah dipelajari
- Guru memberikan evaluasi tentang materi yang diberikan
- Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar
yang dilakukan (merefleksi kegiatan)
- Peserta didik diberi tugas untuk mencari dan mempelajari materi
yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya di rumah.
- Menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Pertemuan 2
No. Kegiatan
1. Pembukaan (15 menit)
- Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk
mengingat kembali matari yang telah disampaikan pada pertemuan
sebelumnya tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara
perpajakan
- Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat
mempelajari materi pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu
penggolongan pajak secara detail dan luas
- Guru menyampaikan garis besar materi penggolongan pajak
secara detail dan luas dan menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau
tugas tentang penggolongan pajak secara detail dan luas

2. Kegiatan Inti (110 menit)


Mengamati

- Guru menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai siswa,


langkah kegiatan pembelajaran, apersepsi, dan mengarahkan
perhatian siswa
No. Kegiatan
- Guru menyampaikan materi tentang penggolongan pajak secara
detail dan luas dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian
dilanjutkan dengan demonstrasi atau cara lain untuk memperjelas
materi yang disajikan
Menanya

- Siswa mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi yang


penting dan menanyakan materi yang belum mereka pahami tentang
penggolongan pajak secara detail dan luas
Mengumpulkan data/informasi/Mengeskporasi

- Guru sesekali menunjuk siswa secara acak dan memberikan


pertanyaan lemparan terkait dengan materi tentang penggolongan
pajak secara detail dan luas
- Guru memonitoring siswa, memberikan umpan balik,
mengajarkan/menerangkan kembali apabila diperlukan, dan
melanjutkan latihan terbimbing hingga siswa dianggap menguasai
materi tentang penggolongan pajak secara detail dan luas
Asosiasi/menalar/Mencoba

- guru memberikan bahan latihan soal tentang penggolongan pajak


secara detail dan luas ataupun kelompok kecil
- guru memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan siswa
secara mandiri tanpa bantuan guru terkait materi tentang
penggolongan pajak secara detail dan luas
- guru melakukan pengecekan/review tingkat pemahaman siswa dan
memberikan umpan balik setelah latihan soal selesai dikerjakan
Mengkomunikasikan/Menyimpulkan

- guru memberikan penilaian untuk mengetahui sejauh mana siswa


menguasai materi tentang penggolongan pajak secara detail dan
luas
- guru bersama dengan siswa merangkum materi pembelajaran
tentang penggolongan pajak secara detail dan luas
3. Penutup (10 menit)
- Guru bersama peserta didik mencoba untuk membuat kesimpulan
dari materi yang telah dipelajari
- Guru memberikan evaluasi tentang materi yang diberikan
- Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar
yang dilakukan (merefleksi kegiatan)
- Peserta didik diberi tugas untuk mencari dan mempelajari materi
No. Kegiatan
yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya di rumah.
- Menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Pertemuan 3
No. Kegiatan
1. Pembukaan (15 menit)
- Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk
mengingat kembali matari yang telah disampaikan pada pertemuan
sebelumnya tentang penggolongan pajak secara detail dan luas
- Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat
mempelajari materi pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu
asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak
- Guru menyampaikan garis besar materi asas-asas pemungutan
dan pengenaan pajak dan menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau
tugas tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak

2. Kegiatan Inti (110 menit)


Mengamati

- Guru menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai siswa,


langkah kegiatan pembelajaran, apersepsi, dan mengarahkan
perhatian siswa
- Guru menyampaikan materi tentang asas-asas pemungutan dan
pengenaan pajak dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian
dilanjutkan dengan demonstrasi atau cara lain untuk memperjelas
materi yang disajikan
Menanya

- Siswa mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi yang


penting dan menanyakan materi yang belum mereka pahami
tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak
Mengumpulkan data/informasi/Mengeskporasi

- Guru sesekali menunjuk siswa secara acak dan memberikan


pertanyaan lemparan terkait dengan materi tentang asas-asas
pemungutan dan pengenaan pajak
- Guru memonitoring siswa, memberikan umpan balik,
mengajarkan/menerangkan kembali apabila diperlukan, dan
melanjutkan latihan terbimbing hingga siswa dianggap menguasai
materi tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak
No. Kegiatan
Asosiasi/menalar/Mencoba

- guru memberikan bahan latihan soal tentang asas-asas


pemungutan dan pengenaan pajak ataupun kelompok kecil
- guru memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan siswa
secara mandiri tanpa bantuan guru terkait materi tentang asas-asas
pemungutan dan pengenaan pajak
- guru melakukan pengecekan/review tingkat pemahaman siswa dan
memberikan umpan balik setelah latihan soal selesai dikerjakan
Mengkomunikasikan/Menyimpulkan

- guru memberikan penilaian untuk mengetahui sejauh mana siswa


menguasai materi tentang asas-asas pemungutan dan
pengenaan pajak
- guru bersama dengan siswa merangkum materi pembelajaran
tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak
3. Penutup (10 menit)
- Guru bersama peserta didik mencoba untuk membuat kesimpulan
dari materi yang telah dipelajari
- Guru memberikan evaluasi tentang materi yang diberikan
- Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar
yang dilakukan (merefleksi kegiatan)
- Peserta didik diberi tugas untuk mencari dan mempelajari materi
yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya di rumah.
- Menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Pertemuan 4
No. Kegiatan
1. Pembukaan (10menit)
- Guru melakukan apersepsi sebelum memulai kegiatan evaluasi
pembelajaran
- Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri sebelum
mengerjakan soal evaluasi secara mandiri
- Guru membagikan soal dan lembar kerja kepada siswa

2. KegiatanInti (115 menit)


- Siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri terkait dengan
No. Kegiatan
materi ketentuan ummum dan tata cara perpajakan di Indonesia

3. Penutup (105 menit)


- Guru mengintruksikan kepada siswa bahwa waktu untuk
mengerjakan soal sudah habis, dan siswa segera mengumpulkan
lembar kerja
- Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari dan
mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya

I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. TeknikPenilaian : Tes tertulis
b. Bentuk instrument : Soal tes tertulis
c. Kisi-kisi
Butir
No. Indikator
Instrumen
1. Definisi pajak menurut tokoh ahli 1
2. Fungsi pajak 2
3. Penggolongan pajak 3
4 Teori pemungutan pajak 4
5 Asas pemungutan pajak 5

2. Ketrampilan
a. Teknik Penilaian : Penilaian Unjuk kerja dengan melakukan
eksplorasi individu
b. Bentuk instrument : Soal Latihan terbimbing
c. Kisi-kisi
Butir
No. Indikator
Instrumen
1. Mengamati dan menganalisis ketentuan umum
1
perpajakan
2 Menjelaskan dasar hukum dan penggolongan pajak di
2
Indonesia
3 Meyebutkan dan menjelaskan asas-asas pemungutan
3
dan pengenaan pajak
Instrumen: lihat Lampiran 2
3. Sikap ( Spritual )
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Check List
c. Kisi-kisi:
No ButirInstru
Aspek Pengamatan
. men
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu 1
2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia tuhan 2
3. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan 3
pendapat/presentasi
4. Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun 4
tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
Instrumen: lihat Lampiran 3\

4. Sikap ( Sosial)
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Check List
c. Kisi-kisi:
No
Aspek Pengamatan ButirInstrumen
.
1. Motivasi 1
2. Rasa Ingin Tahu 2
3. Tanggung Jawab 3
4. Jujur 4
5, Peduli 5
6 Santun 6
7 Percaya Diri 7
8 Disiplin 8

Mengetahui Tolitoli, Juli 2019


Kepala SMK Negeri I Tolitoli Guru Mata Pelajaran,

Mudasir, S.Pd Rio Pantas P, SE, M.Pd


NIP. 19800101 200604 1 021 NIP 19721011 200904 1 001
SOAL EVALUASI

Lampiran 1

Soal Pengetahuan

1. Jelaskan definisi pajak menurut S.I Djajadiningrat !


2. Sebutkan penerapan pajak sebagai fungsi regulared !
3. Jelaskan dan sebutkan jenis-jenis pajak menurut golongan!
4. Sebutkan dan jelaskan teori yang mendukung pemungutan pajak!
5. Sebutkan Asas-asas pemungutan pajak !

Kunci Jawaban

1. Definisi pajak yang dikemukakan oleh S.I. Djajadiningrat: “Pajak sebagai suatu
kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang
disebabakan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan
kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang
ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal
balik dari negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan umum”.
2. Penerapan pajak sebagai fungsi pengatur adalah:
- Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah.
- Tarif pajak progresif dikenakan atas penghasilan: dimaksudkan agar pihak
yang memperoleh penghasilan tinggi memberikan kontribusi (membayar
pajak) yang tinggi pula sehingga terjadi pemerataan pendapatan.
- Tarif pajak ekspor 0%: dimaksudkan agar para pengusaha terdorong
mengekspor hasil produksinya di pasar dunia sehingga dapat
memperbesar devisa.
- Pajak penghasilan dikenakan atas penyerahan barang hasil industri
tertentu seperti industri semen, rokok, baja, dan lain-lain: dimaksudkan
agar terdapat penekanan produksi terhadap industri tersebut karena dapat
mengganggu lingkungan atau polusi (membahayakan kesehatan).
- Pembebasan pajak penghasilan atas sisa hasil usaha koperasi
dimaksudkan untuk mendorong perkembangan koperasi Indonesia.
- Pemberlakuan tax holiday: dimaksudkan untuk menarik investor asing
agar menanamkan modalnya di Indonesia.
3. Menurut Golongan
Pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu
- Pajak Langsung : Pajak langsung merupakan pajak yang harus dipikul
atau ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan
atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain.
- Pajak Tidak Langsung : Pajak tidak langsung merupakan pajak yang
pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau
pihak ketiga.
4. Teori Yang Mendukung Pemungutan Pajak:
- Teori Asuransi: Teori ini menyatakan bahwa negara bertugas untuk
melindungi orang dan segala kepentingannya, meliputi keselamatan dan
keamanan jiwa, dan juga hrta bendanya.
- Teori Kepentingan: Teori ini awalnya hanya memerhatikan pembagian
beban pajak yang harus dipungut dari seluruh penduduk.
- Teori Gaya Pikul: Teori ini menyatakan bahwa dasar keadilan pemungutan
pajak terletak pada jasa-jasa yang diberikan oleh negara kepada
warganya, yaitu perlindungan atas jiwa dan harta bendanya.
- Teori Kewajiban Pajak Mutlak (Teori Bakti): Teori ini berlawanan dengan
ketiga teori sebelumnya, yang tidak mengutamakan kepentingan negara di
atas kepentingan warganya, maka teori mendasarkan pada paham
Organische Staatsleer.
- Teori Asas Gaya Beli: Teori ini tidak mempersoalkan asal mula negara
memungut pajak, melainkan hanya melihat pada efeknya, dan
memandanga efek yang baik itu sebagai dasar keadilannya.
5. Asas Pemungutan Pajak
Terdapat ada tiga asas pemungutan pajak, yaitu:
- Asas Domisili (Asas Tempat Tinggal)
- Asas Kebangsaan

Penskoran

Jawaban benar tiap-tiap soal nilai 2

Total jawaban benar 10

Lampiran 2

Soal Praktek ( Keterampilan)

Topik diskusi yang diberikan guru dalam model pembelajaran ekspositori:

- Mengamati dan menganalisis ketentuan umum perpajakan


- Menjelaskan dasar hukum dan penggolongan pajak di Indonesia
- Meyebutkan dan menjelaskan asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak

Skor

No 1 jika tepat100

No 2 jika tepat100

No 3jika tepat100
Lampiran 3 (penilaian sikap spritual)

Aspek Yang Diamati


NO Nama Siswa Berdoa sblm Mengucap Beribadah Dg
Bersyukur
aktivitas Salam baik

Disi dengan skor 1 – 4

1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik

Lampiran 4 (penilaian sikap sosial)

SIKAP
N NAMA Rasa Tangg
O SISWA Motiva Pedul Kerja Sant Perca Disipli
ingin ung Jujur
si i sama un ya diri n
tahu jawab

Disi dengan skor 1 – 4

1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

Anda mungkin juga menyukai