RPP KD 1
RPP KD 1
( RPP )
A. Kompetensi Inti :
3.1 Memahami jenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara perpajakan
4.1 Mengelompokanjenis- jenis pajak ketentuan umum dan tata cara
perpajakan
3.1.1 Mengidentifikasi jenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara
perpajakan
3.1.2 Memahami jenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara perpajakan
4.1.1 Membuat jenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara perpajakan
4.1.2 Mengelompokkanjenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara
perpajakan
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik mampu:
1. Mengidentifikasi jenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara
perpajakan dengan benar dan teliti
2. Memahami jenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara perpajakan
dengan benar dan kerja sama
3. Membuat jenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara perpajakan
dengan benar dan mandiri
4. Mengelompokkanjenis- jenis pajak, ketentuan umum dan tata cara
perpajakan dengan benar dan rasa ingin tahu
E. Materi Pembelajaran :
1. Pengertian – pengertian
- Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
- Wajib pajak adalah Orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran
pajak, pemotong pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
- Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,
perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik
daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,
lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif
dan bentuk usaha tetap.
- Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak
untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang
dalam suatu jangka waktu tertentu sebagaimana ditentukan dalam
Undang-Undang ini.
- Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila
Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun
kalende
3. Fungsi pajak
- Fungsi anggaran (budgetair)
Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin
negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya.
Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak
digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja
barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan
pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni
penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan
pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan
pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama
diharapkan dari sektor pajak.
- Fungsi mengatur (regulerend)
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui
kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan
sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka
menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri,
diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka
melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk
yang tinggi untuk produk luar negeri.
- Fungsi stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan
kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi
dapat dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan
mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak,
penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
- Fungsi redistribusi pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk
membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai
pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada
akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
4. Penggolongan pajak
a. Berdasarkan pihak yang memungut pajak
- Pajak Pusat
Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.Contohnya : Pajak
penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
- Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.Contohnya : Pajak
reklame, Pajak hiburan, Pajak kendaraan bermotor, Pajak pemanfaatan
air tanah, Pajak penerangan, dll
b. Berdasarkan Sifatnya
- Pajak Subjektif
Pajak Subjektif adalah pajak yang dikenakan kepada orang yang
menerima penghasilan tidak berpengaruh dari mana
penghasilannya.Contohnya : Pajak penghasilan (PPh)
- Pajak Objektif
Pajak objektif adalah pajak yang dikenakan atas bendannya yang
kemudian dicari subjeknya.Contohnya : Pajak Pertambahan Nilai
(PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
c. Berdasarkan Cara Pembebanan Pajak
- Pajak Langsung
Pajak Langsung adalah jenis pajak yang langsung ditanggung oleh
wajib pajak dan beban pajak tidak bisa dilimpahkan ke pihak lain.
Contohnya : Pajak penghasilan (PPh)
- Pajak tidak Langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dilimpahkan
kepada pihak lain.Contohnya : Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)
-Laptop
-LCD
c. Sumber Belajar
G. Metode Pembelajaran :
a. Pendekatan pembelajaran ilmiah/scientific
Pertemuan 2
No. Kegiatan
1. Pembukaan (15 menit)
- Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk
mengingat kembali matari yang telah disampaikan pada pertemuan
sebelumnya tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara
perpajakan
- Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat
mempelajari materi pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu
penggolongan pajak secara detail dan luas
- Guru menyampaikan garis besar materi penggolongan pajak
secara detail dan luas dan menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau
tugas tentang penggolongan pajak secara detail dan luas
Pertemuan 3
No. Kegiatan
1. Pembukaan (15 menit)
- Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk
mengingat kembali matari yang telah disampaikan pada pertemuan
sebelumnya tentang penggolongan pajak secara detail dan luas
- Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat
mempelajari materi pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu
asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak
- Guru menyampaikan garis besar materi asas-asas pemungutan
dan pengenaan pajak dan menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau
tugas tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak
Pertemuan 4
No. Kegiatan
1. Pembukaan (10menit)
- Guru melakukan apersepsi sebelum memulai kegiatan evaluasi
pembelajaran
- Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri sebelum
mengerjakan soal evaluasi secara mandiri
- Guru membagikan soal dan lembar kerja kepada siswa
I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. TeknikPenilaian : Tes tertulis
b. Bentuk instrument : Soal tes tertulis
c. Kisi-kisi
Butir
No. Indikator
Instrumen
1. Definisi pajak menurut tokoh ahli 1
2. Fungsi pajak 2
3. Penggolongan pajak 3
4 Teori pemungutan pajak 4
5 Asas pemungutan pajak 5
2. Ketrampilan
a. Teknik Penilaian : Penilaian Unjuk kerja dengan melakukan
eksplorasi individu
b. Bentuk instrument : Soal Latihan terbimbing
c. Kisi-kisi
Butir
No. Indikator
Instrumen
1. Mengamati dan menganalisis ketentuan umum
1
perpajakan
2 Menjelaskan dasar hukum dan penggolongan pajak di
2
Indonesia
3 Meyebutkan dan menjelaskan asas-asas pemungutan
3
dan pengenaan pajak
Instrumen: lihat Lampiran 2
3. Sikap ( Spritual )
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Check List
c. Kisi-kisi:
No ButirInstru
Aspek Pengamatan
. men
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu 1
2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia tuhan 2
3. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan 3
pendapat/presentasi
4. Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun 4
tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
Instrumen: lihat Lampiran 3\
4. Sikap ( Sosial)
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Check List
c. Kisi-kisi:
No
Aspek Pengamatan ButirInstrumen
.
1. Motivasi 1
2. Rasa Ingin Tahu 2
3. Tanggung Jawab 3
4. Jujur 4
5, Peduli 5
6 Santun 6
7 Percaya Diri 7
8 Disiplin 8
Lampiran 1
Soal Pengetahuan
Kunci Jawaban
1. Definisi pajak yang dikemukakan oleh S.I. Djajadiningrat: “Pajak sebagai suatu
kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang
disebabakan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan
kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang
ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal
balik dari negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan umum”.
2. Penerapan pajak sebagai fungsi pengatur adalah:
- Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah.
- Tarif pajak progresif dikenakan atas penghasilan: dimaksudkan agar pihak
yang memperoleh penghasilan tinggi memberikan kontribusi (membayar
pajak) yang tinggi pula sehingga terjadi pemerataan pendapatan.
- Tarif pajak ekspor 0%: dimaksudkan agar para pengusaha terdorong
mengekspor hasil produksinya di pasar dunia sehingga dapat
memperbesar devisa.
- Pajak penghasilan dikenakan atas penyerahan barang hasil industri
tertentu seperti industri semen, rokok, baja, dan lain-lain: dimaksudkan
agar terdapat penekanan produksi terhadap industri tersebut karena dapat
mengganggu lingkungan atau polusi (membahayakan kesehatan).
- Pembebasan pajak penghasilan atas sisa hasil usaha koperasi
dimaksudkan untuk mendorong perkembangan koperasi Indonesia.
- Pemberlakuan tax holiday: dimaksudkan untuk menarik investor asing
agar menanamkan modalnya di Indonesia.
3. Menurut Golongan
Pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu
- Pajak Langsung : Pajak langsung merupakan pajak yang harus dipikul
atau ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan
atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain.
- Pajak Tidak Langsung : Pajak tidak langsung merupakan pajak yang
pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau
pihak ketiga.
4. Teori Yang Mendukung Pemungutan Pajak:
- Teori Asuransi: Teori ini menyatakan bahwa negara bertugas untuk
melindungi orang dan segala kepentingannya, meliputi keselamatan dan
keamanan jiwa, dan juga hrta bendanya.
- Teori Kepentingan: Teori ini awalnya hanya memerhatikan pembagian
beban pajak yang harus dipungut dari seluruh penduduk.
- Teori Gaya Pikul: Teori ini menyatakan bahwa dasar keadilan pemungutan
pajak terletak pada jasa-jasa yang diberikan oleh negara kepada
warganya, yaitu perlindungan atas jiwa dan harta bendanya.
- Teori Kewajiban Pajak Mutlak (Teori Bakti): Teori ini berlawanan dengan
ketiga teori sebelumnya, yang tidak mengutamakan kepentingan negara di
atas kepentingan warganya, maka teori mendasarkan pada paham
Organische Staatsleer.
- Teori Asas Gaya Beli: Teori ini tidak mempersoalkan asal mula negara
memungut pajak, melainkan hanya melihat pada efeknya, dan
memandanga efek yang baik itu sebagai dasar keadilannya.
5. Asas Pemungutan Pajak
Terdapat ada tiga asas pemungutan pajak, yaitu:
- Asas Domisili (Asas Tempat Tinggal)
- Asas Kebangsaan
Penskoran
Lampiran 2
Skor
No 1 jika tepat100
No 2 jika tepat100
No 3jika tepat100
Lampiran 3 (penilaian sikap spritual)
SIKAP
N NAMA Rasa Tangg
O SISWA Motiva Pedul Kerja Sant Perca Disipli
ingin ung Jujur
si i sama un ya diri n
tahu jawab
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@