Makalah Brucellosis Pada Sapi Perah
Makalah Brucellosis Pada Sapi Perah
Disusun Oleh:
Kelas E
Kelompok 4
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADAJAJARAN
SUMEDANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat-Nya kami masih
ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari penulis
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat
tentang “Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Brucellosis” makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Ternak Perah. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
I PENDAHULUAN ……………………………………………………………… 1
II PEMBAHASAN.................................................................................................... 3
III KESIMPULAN………………………………………………………………… 6
PENDAHULUAN
Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme yang termasuk dalam genus Brucella,
dimasukkan dalam daftar penyakit menular yang harus dicegah dan diberantas sejak
tahun1959.
mempunyai hewan target sebagai reservoir, yaitu Brucella abortus pada sapi, B.
ovis pada domba, B. melitensis pada kambing, B. suis pada babi, B. neotomae dan B.
canis pada anjing. Brucellosis pada hewan betina yang terinfeksi biasanya
berakibat terjadinya abortus pada kebuntingan bulan ke-5 sampai ke-9 . Jika tidak
terjadi abortus, kuman Brucella dapatdieksresikan ke plasenta, cairan fetus dan
leleran vagina. Kelenjar susu dan kelenjar getah bening juga dapat terinfeksi dan
mikroorganisme ini diekskresikan ke susu. Infeksi pada hewan terjadi secara persisten
seumur hidup, dimana kuman Brucella dapat ditemukan di dalam darah, urin, susu
dan semen. Pada manusia, spesies Brucella yang pathogen adalah B. melitensis, B .
abortus, B. suis dan B. canis. Tingkat morbiditas penyakit tergantung dari spesies
brucellosis.
PEMBAHASAN
menyerang sapi, kambing, babi dan sekunder berbagai jenis ternak lainnya
serta manusia. Pada sapi penyakit ini dikenal sebagai penyakit Kluron atau
pemyakit Bang. Sedangkan pada manusia menyebabkan demam yang bersifat
dan Stribolt (1897) mengisolasi jasad renik yang serupa dari sapi yang
menderita kluron menular. Jasad renik tersebut diberi nama Bacillus abortus
mempunyai ukuran 0,2 - 0,5 mikron dan lebar 0,4 - 0,8 mikron, tidak
menyerang pada sapi dan Brucella suis, yang menyerang pada babi dan sapi.
atau permanen.
langsung dengan manusia. Sebab penyakit ini dapat menular dari ternak ke
tertular sebab tidak berbahaya apabila tindakan sanitasi minimum dipatuhi dan
dagingnya dimasak. Demikian pula dengan air susu dapat pula dikonsumsi
luar tubuh induk semang dapat bertahan hidup pada berbagai kondisi
tanah yang lembab dapat bertahan hidup selama 66 hari dan pada tanah becek
bertahan hidup selama 151-185 hari. Kuman Brucella juga dapat bertahan
hidup selama 2 hari dalam kotoran atau limbah kandang bagian bawah dengan
suhu yang relative tinggi . Pada air minum ternak, kuman dapat bertahan
selama 5 - 114 hari dan pada air limbah selama 30 - 150 hari.
· Filum : Proteobacteria
· Class : Alphaproteobacteria
· Ordo : Rhizobiales
· Famili : Brucellaceae
· Genus : Brucella
memperhatikan lalu lintas ternak untuk daerah yang bebas. Usaha-usaha pencegahan
terutama ditujukan kepada vaksinasi dan tindakan sanitasi yang bisa dilakukan yaitu:
plasenta harus dibakar dan vagina apabila mengeluarkan cairan harus diirigasi
selama 1 minggu
Apabila seekor ternak pejantan mengawini ternak betina tersebut, maka penis
4. Anak-anak ternak yang lahir dari induk yang menderita brucellosis sebaiknya
komplikasi dan relapsis. Pada hewan penyakit brucellosis sampai saat ini belum
ada obat yang cukup efektif. Namun pada pengobatan kasus brucellosis
penggunaan lebih dari satu antibiotik yang diperlukan selama beberapa minggu,
hal ini dikarenakan bakteri berada di dalam sel. Pengobatan dilakukan dengan
selama minimal 6 minggu. Pada orang dewasa dan anak di atas umur 8 tahun,
rifampisin adalah obat yang aman untuk digunakan dalam pengobatan terhadap
wanita hamil yang menderita brucellosis.
III
KESIMPULAN
biosecurity dan sanitasi pada saat proses tatalaksana di dalam peternakan sapi
perah
- Penganggulangan brucellosis pada sapi perah dapat diberikan pemberian
BRUCELLOSIS FACT SHEET. 2003. Brucellosis. Centre for Food Security and
Public Health. pp. 1-7.
Dudi, Dedi R, dan Tidi D. 206. Evaluasi potensi genetik sapi perah Fries Holand (FH)
di Koperasi Serba Usaha (KSU) Tandangsari Kabupaten Sumedang. Jurnal
Ilmu Ternak.Vol.6 No. 1