Modul 1 KLMPK 1
Modul 1 KLMPK 1
1. Venturimeter
Venturimeter berfungsi untuk memvisualisasikan pengaruh penampang
terhadap tinggi tekan.
3. Ember
4. Selang
Selang berfungsi untuk mengalirkan air dari bak air ke venturimeter dan dari
venturimeter ke ember.
Gambar 1.4 Selang
5. Kran Inlet
Kran inlet berfungsi untuk mengatur debit aliran dari bak air ke venturimeter
yang digerakkan oleh pompa pada bak air dan bisa diatur kecil atau besarnya
tekanan fluida tersebut.
6. Kran Outlet
Kran outlet berfungsi untuk mengatur debit aliran dari venturimeter ke ember
serta dapat diatur kecil atau besarnya tekanan fluida tersebut.
Jarak antar pipa penyadap dalam percobaan ini dapa dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 1.7 Jarak antar pipa penyadap dalam percobaan teorema Bernoulli
Diameter alat Bernoulli pada masing-masing titik penyadapan yaitu sebagai berikut:
Nilai debit dapat dihitung dari perbandingan volume dan waktu seperti berikut:
V 12700000
Q1 = = = 635635,64 mm³ /detik
t1 19,98
V 12700000
Q2 = = = 573363,43 mm³ /detik
t2 22,15
V 12700000
Q3 = = = 567470,96 mm³ /detik
t3 22,38
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.4 dibawah percobaan ini:
1 2 3
Volume (V) (mm³) 12700000 12700000 12700000
Waktu (t) (detik) 19,98 22,15 22,38
Debit (Q) (mm³/detik) 635635,64 573363,4312 567470,96
Debit rata-rata (mm³/detik) 592156,67
Karena sulitnya untuk menetapkan alat secara horizontal, maka pembacaan tinggi air
perlu dikoreksi terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut:
1. Datum diambil dari tinggi air maksimum disaat tidak ada aliran = 220 mm
2. Tinggi air di manometer saat tidak ada aliran pada titik pipa A = 220 mm
3. Tinggi air di manometer saat ada aliran sebelum dikoreksi pada titik pipa A
= 244 mm
4. Tinggi energi praktis = tinggi air di manometer saat ada aliran – tinggi air
di manometer saat tidak ada aliran
5. Angka koreksi = tinggi air di manometer saat tidak ada aliran pada titik pipa
A – datum = 0 mm
6. Tinggi air di manometer saat ada aliran setelah dikoreksi pada titik pipa A
= tinggi air sebelum dikoreksi – angka koreksi = 244 mm
7. Tinggi energi praktis terkoreksi = tinggi energi praktis sebelum koreksi –
angka koreksi
Dengan cara yang sama, semua hasil pencatatan dikoreksi dan ditabelkan.
Tinggi energi merupakan penjumlahan dari tinggi tekan dan tinggi kecepatan yang
diperoleh dari perhitungan berikut:
1. Tinggi tekan diperoleh dari tinggi energi praktis terkoreksi : Htekan = 124
mm (jika hasil tinggi energi praktis terkoreksi negatif, maka ditambahkan
dengan bilangan kelipatan 100 sampai hasilnya positif)
2. Dengan diameter sebesar 26 mm (pada titik pipa A ), maka luas
penampangnya adalah 530,90 mm²
3. Kecepatan di titik pipa A = v = Q/A = 592156,67 / 530,90 = 1115,38
mm/detik
4. Tinggi kecepatan di titik pipa A = Hkecepatan = v²/2g = (1115,38)² / (2 x
9810) = 63,409 mm
5. Tinggi energi di titik pipa A = H = Htekan + Hkecepatan = 124 + 63,409 =
187,409 mm
Hasil perhitungan lengkap untuk seluruh titik pipa adalah sebagai berikut:
Perbedaan hasil hitungan tinggi energi teoritis dan tinggi energi hasil percobaan
(praktis) ditentukan berdasarkan persamaan berikut:
[H teoritis−H praktis] [187,409−124]
% beda = x 100% = x 100% = 0,511 %
H praktis 124
Hasil perhitungan perbedaan tinggi energi praktis dan teoritis ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Garis tinggi tekan dan tinggi energi disepanjang alat teorema Bernoulli dapat
digambarkan sebagai berikut:
Grafik 1.1 Grafik tinggi tekan dan tinggi energi percobaan teorema Bernoulli
A = 0,511%
B = 0,769%
C = 2,298%
D = 15,239%
E = 6,861%
F = 2,765%
G = 1,570%
H = 0,985%
I = 0,727%
J = 0,548%
K = 0,488%
1.9.2 Saran
1. Pembukaan kran air untuk manometer saat ada aliran maupun saat tidak ada
aliran.
2. Perhitungan debit yang tidak akurat dikarenakan pembukaan kran yang tidak
tepat.
3. Serta sarana dan prasaran yang kurang memadai dapat menghambat
berlangsungnya praktikum, jadi diharapkan kedepannya untuk diperbaiki.