Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang RI no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bab
XV mengenai peran serta masyarakat dalam pendidikan mengamanatkan bahwa
masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi
perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan melalui dewan
pendidikan dan komite sekolah. Oleh karenanya, sekolah membentuk sebuah divisi
yang menginterpretasikan undang-undang tersebut yaitu divisi humas.
Kedudukan humas sangatlahpenting dalam sistem pendidikan karena humas
bertujuan menjalin komunikasi antara pihak sekolah dengan masyarakat demi
mewujudkan hubungan yang baik antara sekolah dengan pihak-pihak yang
lain.Humas juga bertugas untuk membentukimej sekolah dihadapan publik. Humas
juga bertanggung jawab untukmemberikan informasi,mendidik,meyakinkan,meraih
simpati,dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu tertentu atau
membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah sesuatu.
SMP Negeri 10 Yogyakarta merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi
sebagai pendidikan formal pemerintah yang dipimpin oleh kepala sekolah. Adapun
fungsi kepala sekolah diantaranya sebagai pimpinan administratif dan supervisor.
Dikarenakan banyaknya tugas, seorang kepala sekolah akan kesulitan untuk
menangani tugas-tugas tersebut secara efektif dengan hanya mengandalkan dirinya
sendiri, maka dalam pelaksanaan tugasdiadakan pembagian tugas terhadap wakil
kepala sekolah.SMP Negeri 10 Yogyakarta memiliki empat wakil kepalasekolah yaitu
wakil kepala sekolah dalam bidang kurikulum, wakil kepala sekolah dalam bidang
kesiswaan, wakil kepala sekolah dalam bidang sarana dan prasarana, dan wakil kepala
sekolah dalam bidang hubungan masyarakat. Tiap-tiap wakil memiliki tugas masing-
masing sebagai perpanjangan dari kepala sekolah.
Tugas dari wakil kepala sekolah dalam bidang hubungan masyarakat adalah
sebagai penjembatan antara sekolah dengan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan
sekolah yang melibatkan masyarakat. Hubungan sekolah dengan masyarakat harus
terbina dengan baik karena masyarakat merupakan salah satu komponen penting yang
berperan dalam peningkatan mutu pendidikan seperti yang telah dijabarkan dalam
paragraph pertama. Kegiatan mengelola hubungan antara sekolah dengan masyarakat
agar terjalin kerjasama yang baik biasa disebut manajemen hubungan masyarakat
dengan sekolah atau manajemen humas.
B. Tujuan
Tujuan dari paper ini adalah:
1. Mengetahui pengertian dari hubungan masyarakat dengan sekolah .
2. Mengetahui pihak-pihak yang berperan dalam hubungan sekolah dengan masyarakat.
3. Mengetahui kegunaan hubungan masyarakat.
4. Mengetahui kebijakan-kebijakan terkait hubungan masyarakat yang berlaku di
sekolah.
5. Mengetahui contoh-contoh pelaksaan hubungan masyarakat dengan sekolah.

BAB II
PEMBAHASAN

A. ManajemenHubunganMasyarakat
1. Pengertian Hubungan Masyarakat
Nasution (2010:10) mengemukkan bahwa hubungan masyarakat dalam prakik
merupakan konsep kebijaksanaan sosial, manajerial, administrasi dan fungsional,
konsep operasional dan integrasi, lingkungan, sistem komunikasi, teori, dan pola
berpikir. (Imam Gunawan dan DjumDjum Noor Benty, Manajemen Pendidikan
Suatu Pengantar Praktik, (Bandung: Alvabeta, 2017), hlm. 389)
Abdurrahman berpendapat bahwa humas adalah kegiatan untuk menanamkan
dan memperoleh pengertian, dukungan, kepercayaan, serta penghargaan pada dan
dari publik suatu badan khususnya dan masyarakat pada umumnya (Suryosubroto,
2012).1
Hooftman mengemukakan makna kegiatan humas adalah untuk
mengembangkan opini publik yang positif terhadap suatu lembaga atau badan,
sehingga publik harus diberi penerangan-penerangan lengkap dan objektif
mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga
dalam diri mereka timbul pengertian yang jelas (Suryosubroto, 2012).2

1
Imam Gunawan dan DjumDjum Noor Benty, Manajemen Pendidikan Suatu Pengantar Praktik, (Bandung:
Alvabeta, 2017), hlm. 390
2
Ibid.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hubungan masyarakat adalah
kegiatan untuk membina komunikasi yang baik dalam rangka untuk memperoleh
dukungan dari masyarakat.
2. Pengertian Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Minarti (2012:281) berpendapat secara etimologis, hubungan sekolah dan
masyarakat diterjemahkan dari kata Bahasa InggriS publik school relation, yang
berarti hubungan sekolah dan masyarakat adalah sebagai hubungan timbal balik
antara organisasi (sekolah) dengan masyarakat atau lingkungan yang terkait.3
Leslie (1988:15) mengemukakan bahwa school publik relation is a process of
communication between the school and communication for purpose of increasing
citizen understanding of educational needs and practices and encouraging
intelligent citizen and cooperation in the work of improving school (Hubungan
sekolah dengan masyarakat adalah sebuah proses komunikasi, yang harus dibangun
dan dipelihara. Tujuan dari proses komunikasi itu adalah untuk meningkatkan
pengertian masyarakat tentang kebutuhan-kebutuhan pendidikan di sekolah,
pengertian tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sekolah, dan mendorong
masyarakat secara bijaksana agar berminat dan bekerjasama dalam memajukan
rencana pendidikan sekolah.4
Sementara itu, Maisyaroh (2004:119) menyatakan bahwa manajemen hubungan
lembaga pendidikan dan masyarakat adalah proses mengelola komunikasi lembaga
pendidikan dengan masyarakat mulai dari kegiatan perencanaan sampai pada
pengendalian terhadap proses dan hasil kegiatan sekolah.5
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari manajemen
hubungan sekolah dengan masyarakat adalah proses mengelola komunikasi antara
pihak sekolah dengan masyarakat agar tercipta hubungan yang baik diantara
keduanya sehingga kegiatan pendidikan dapat terlaksana dengan baik berkat
dukungan masyarakat.

3. Tujuan dan Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

3
Imam Gunawan dan Djum Djum Noor Benty, Manajemen Pendidikan Suatu Pengantar Praktik, (Bandung:
Alvabeta, 2017), hlm. 393,
4
Ibid.
5
Imam Gunawan dan Djum Djum Noor Benty, Manajemen Pendidikan Suatu Pengantar Praktik, (Bandung:
Alvabeta, 2017), hlm. 394,
Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat menurut Purwanto adalah : (1)
mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat; (2) mendapatkan dukungan dan
bantuan baik moril maupun finansial yang diperlukan bagi pengembangan sekolah;
(3) memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan program
sekolah; (4) memperkaya dan memperluas program sekolah sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan sekolah; (5) mengembangkan kerja sama yang lebih
erat antara masyarakat dan sekolah dalam mendidik anak anak.6
Tujuan lain sekolah dalam menjalin hubungan dengan masyarakat adalah : (1)
meningkatkan partisipasi, dukungan, dan bantuan secara konkret dari masyarakat;
(2) menimbulkan dan membangkitkan rasa tanggung jawab yang lebih besar pada
masyarakat terhadap kelangsungan program pendidikan di sekolah secara efektif
dan efisien; (3) mengikutsertakan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi sekolah; (4) menegakkan dan mengembangkan suatu citra yang
menguntungkan bagi sekolah terhadap stakeholders dengan sasaran yang terkait,
yaitu masyarakat internal dan masyarakat eksternal; dan (5) membuka kesempatan
yang lebih luas kepada para pemakai produk atau lulusan dan pihak pihak terkait
untuk partisipasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.7
Adapun fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat adalah : (1) menunjang
aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama; (2) membina
hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat yang merupakan
khalayak sasaran; (3) menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur
informasi, publikasi, serta pesan dari sekolah kepada masyarakat begitu pula
sebaliknya; (4) melayani keinginan dan kebutuhan masyarakat dan memberikan
sumbang saran kepada pimpinan sekolah dari masyarakat demi pencapaian tujuan
dan manfaat bersama; (5) mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan
opini, presepsi, dan tanggapan masyarakat terhadap sekolah dan sebaliknya.8

4. Unsur-unsur yang terlibat dalam hubungan sekolah dengan masyarakat.

6
Imam Gunawan dan DjumDjum Noor Benty, Manajemen Pendidikan Suatu Pengantar Praktik, (Bandung:
Alvabeta, 2017), hlm. 396,
7
Imam Gunawan dan DjumDjum Noor Benty, Manajemen Pendidikan Suatu Pengantar Praktik, (Bandung:
Alvabeta, 2017), hlm. 397,
8
Ibid., hal 398.
a. Sekolah.Sebagai pusat pendidikan formal, sekolah berkembang dari pemikiran
efisiensi dan aktivitas dalam pemberian pendidikan masyarakat.
b. Orang tua murid. Hubungan antara sekolah dengan orang tua murid hendaknya
dibawa ke dalam hubungan yang konstruktif dengan program sekolah.
c. Murid dan guru. Murid merupakan unsur sekolah yang sangat penting, begitu
juga guru, tanpa ada keduanya maka sekolah tidak akan ada. Sifat hubungan
sekolah dengan masyarakat
d. Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak.
e. Hubungan yang bersifat sukarela berdasarkan prinsip bahwa sekolah
merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat.
f. Hubungan yang bersifat kontinyu/berkesinambungan antara sekolah dengan
masyarakat.
g. Hubungan keluar sekolah atau external public relation guna menambah simpati
masyarakat terhadap sekolah.
h. Hubungan dalam kampus atau internal public relation guna menambah
keyakinan atau mempertebal pengertian para civitas akademik tentang segala
a. pemilikan material dan non material sekolah.

1. Bentuk-bentuk kegiatan humas


a. Komunikasi kepada orang tua atau wali murid.
b. Laporan dan komunikasi kepada komite sekolah.
c. Hubungan kerjasama dengan lembaga lembaga diluar sekolah.
d. Melakukan promosi sekolah melalui kegiatan ekstrakulikuler.
e. Melakukan komunikasi dua arah terhadap masyarakat di lingkungan sekitar.

B. Kebijakan yang Relevan.

Sekolah bertugas untuk mewujudkan tujuan pendidikan seperti yang dirumuskan


dalam undang-undang. Umdamg-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Secara sederhana konsep hubungan sekolah dengan masyarakat tercantum dalam
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal
8 disebutkan bahwa masyarakat berhak untuk berperan serta dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan. Kemudian dalam pasal 9,
masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelengaraan
pendidikan.
UU No.14 tentang keterbukaan informasi public oleh pemerintah membawa
konsekuensi terhadap ketentuan-ketentuan hukum yang melindungi hak atas informasi
bagi warga Negara Indonesia. Badan publik dalam hal ini adalah lembaga-lembaga
Negara, lembaga publik non pemerintah, dan perusahaan-perusahaan publik yang
mendapat dana dari pemerintah.
Oleh karena itu humas dalam melakukan komunikasi timbal balik dua arah antara
instansi dalam hal ini sekolah terhadap publik dalam hal ini murid, wali, dan
masyarakat harus mengedepankan keterbukaan informasi yang disampaikan agar tidak
terjadi kesalah pahaman. Keterbukaan informasi juga mempermudah orang tua dan
masyarakat untuk mengetahui informasi tentang sekolah.
Peraturan pemerintah no.19 tahun 2005 dalam pasal 56 mengatakan “Pemantauan
dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah atau bentuk
lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secara teratur dan
berkesinambungan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dana kuntabilitas satuan
pendidikan.”Dalam hal ini humas akan membantu pimpinan satuan pendidikan (kepala
sekolah) untuk membentuk komunikasi dan hubungan yang efektif dengan komite
sekolah sehingga pelaksanaan tugas mereka dapat berjalan dengan lancer dan efisien.
C. Studi Kasus
Komunikasi merupakan sebuah faktor penting keberlangsungan pendidikan, baik
itu komunikasi eksternal maupun internal. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu
proses penyampaian informasi dari suatu sumber kepada orang lain. Menyampaikan
informasi merupakan proses menyampaikan ide ataupun pemikiran kepada orang lain.
Dalam menyampaikan informasi perlu diperhatikan informasi tersebut harus utuh
tanpa penambahan maupun pengurangan suatu apapun.
Humas dalam hal ini sebagai media perantara antara lembaga sekolah dengan
masyarakat luas, juga sebagai pihak yang mengayomi dan mengarahkan kegiatan para
murid dalam bidang non akademis. Adapun tugas nyata yang dilakukan termasuk
menjalin hubugan yang baik dengan orang tua dan komite sekolah, mengembangkan
dan memelihara hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga lain diluar sekolah, dan
mengelola kegiatan promosi dengan bekerjasama dengan divisi lain di sekolah seperti
sosialisasi dari kepolisian, bimbingan belajar Neutron, BNN, DLHA, Komnas
Pramuka maupun Puskesmas terdekat.
Dari hasil wawancara kami dengan Waka Humas di SMP N 10 Yogyakarta, kami
menemukan sebuah kasus dimana penyampaian informasi dari pihak sekolah kepada
orang tua murid sering disalah artikan. Kesalah pahaman ini disebabkan adanya
distorsi informasi yang disampaikan pihak sekolah melalui para murid kepada orang
tua atau wali murid. Kejadian yang kami temukan yaitu, sekolah memberikan pilihan
kepada para murid untuk membeli buku seharga Rp 50.000,00 dan memberikan
pilihan sepenuhnya kepada siswa dan orang tuya siswa untuk membeli atau tidak.
Namun, beberapa siswa ada yang menyampaikan kepada orang tuanya bahwa
murid diharuskan membeli buku tersebut. Tentu saja, beberapa orang tua kemudian
melakukan konfirmasi kepada sekolah. Hal ini berimbas kepada tidak efektifnya
penyampaian informasi karena sekolah, dalam hal ini humas, harus menyampaikan
kembali informasi yang seharusnya dapat disampaikan melalui murid.
Selain sebagai perantara antara lembaga sekolah dengan masyarakat luas humas
juga bertugas untuk menjaga dan meningkatkan nama baik dan hubungan sekolah
dengan masyarakat sekitar.Adapun beberapa informasi yang kami peroleh dalam
wawancara akan bagaimana bagian humas di SMPN 10 Yogyakarta bekerja dalam
menjaga dan membentuk hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar SMPN 10
Yogyakarta adalah dengan cara sosialisasi ataupun pemberian pengumuman terhadap
warga sekitar melalui ketua RT dan RW yang bersangkutan.
Sosialisasi dan pemberitahuan ini tentunya sangat penting dan bermanfaat sekali
terhadap civitas SMPN 10 Yogyakarta, masyarakat sekitar dan proses berlangsungnya
kegiatan sekolah. Halini dikarenakan ada beberapa kegiatan sekolah yang dapat
mengganggu kedamaian dan kenyamanan warga sekitar dalam hal ini seperti latihan
marching band, pembangunan gedung baru, takbir keliling, dll. Hal ini tentu jika tidak
dibahas bersama terlebih dahulu maka akan dapat mengganggu hubungan antara
sekolah dengan masyarakat sekitar.

Anda mungkin juga menyukai