Anda di halaman 1dari 12

Embriologi: Yang Lama dan Baru

serta lntroduksi kepada Regulasi dan


Pembentukan Sinyal Molekular

fitHi-.ffi1q44h{51 K;".1 N iS disertai oleh faktor molekular dan seluiar, me-


Dari sebuah sel menjadi seorang bayi dalam 9 bulan nentukan kemungkinan timbulnya penyakit tertentu
(lihat Gambar 1. 1 A,B). Suatu proses perkembangan pada masa dewasa, seperti kanker dan penyakit
yang mencerminkan integrasi luar biasa dari suatu kardiovaskular. Karena itu, perkembangan prenatal
fenomena yang semakin kompleks. Studi tentang kita menghasilkan banyak hal yang berpengaruh
fenomena ini disebut embriologi, dan kajiannya pada kesehatan j angka-pendek dan jangka-panj ang
mencakup faktor molekular, selular, dan struktural kita sehingga studi tentang embriologi dan per-
yang berperan dalam pembentukan suatu organisme. kembangan janin merupakan topik penting bagi
Studi-studi ini diperlukan karena menghasilkan semua profesional kesehatan. Selain itu, kecuali
pengetahuan yang esensial untuk menciptakan untuk sebagian kecil spesialisasi, kebanyakan dokter
strategi perawatan kesehatan untuk menghasilkan dan petugas kesehatan akan memperoleh kesem-
produk reproduksi yang lebih baik. Karena itu, patan untuk berinteraksi dengan wanita usia subur,
meningkatnya pemahaman kita tentang embriologi menciptakan suatu kesempatan bagi mereka untuk
telah menghasilkan berbagai teknik baru untuk memberikan dampak besar pada hasil akhir proses
diagnosis dan terapi pranatal, prosedur terapeutik perkembangan ini dan berbagai sekuelenya.
untuk mengatasi masalah infertilitas, dan mekanisme
untuk mencegah cacat lahir yang merupakan pe- 5 fr ,*l /*, RA *"{ 5 I N G KA" f F- i\4 I m. i L} L. tli {..i i

nyebab utama kematian bayi. Berbagai peningkatan Proses perkembangan dari satu sel melalui periode
dalam perawatan kesehatan pranatal dan reproduktif pembentukan primordia organ (8 minggu pertama
ini sangat signifikan, tidak saja karena kontribusinya pada p erkembangan manusia) disebut masa embrio-
dalam meningkatkan hasil akhir kehamilan tetapi genesis (kadang-kadang disebut masa organo-
juga karena efek jangka-panjangnya pada masa genesis); periode dari tahap ini hingga lahir disebut
pascanatal. Pada kenyataannya, baik kapasitas kog- masa janin (fetal period), yaltt masa di saat
nitif maupun karakteristik perilaku kita dipengaruhi diferensiasi berlanjut sementara janin tumbuh dan
oleh pengalaman pranatal kita, dan faktor-faktor bertambah beratnya. Pendekatan ilmiah untuk
pada ibu seperti merokok, nutrisi, stres, diabetes, meneliti embriologi telah berkembang selama
dan sebagainya berperan dalam kesehatan pascanatal ratusan tahun. Tidaklah mengherankan, pendekatan
kita. Selain itu, pengalaman-pengalaman tersebut anatomis mendominasi penelitian-penelitian awal.
Bagian Satu * Embriologi Umum

,t ;'
ffHF
f r',

:ji..iir.l:,,,:,. it ,'i A. Telur yang sudah dibuahi sesaat sebelum


penyatuan pronukleus pria dan wanita. B. Janin berusia tujuh
bulan.

Para peneliti melakukan pengamatan, dan cara ini pemberian label dengan zat radioaktif dan autora-
menjadi semakin canggih dengan ditemukannya diografik. Salah satu penanda genetik pertama juga
berbagai peralatan optik dan teknik diseksi. Studi muncul sekitar masa itu dengan diciptakannya chick-
evolusi dan perbandingan merupakan bagiin dari quail chimera (penyatuan burung puyuh dan ayam).
pendekatan ini. Pada studi ini, para ilmuwan Melalui pendekatan ini, sel burung pu1'uh, yang
membuat perbandingan di antara berbagai spesies memiliki pola distribusi heterokromatin yang unik
sehingga mereka mulai memahami perkembangan di sekitar nukleolus, ditandur (grafted) ke mudigah
fenomena pembentukan. I(eturunan dengan cacat ayam pada tahap awal perkembangan. I(emudian,
Iahir juga diteliti, dan hal ini dibandingkan dengan mudigah pejamu diperiksa secara histologis, dan
organisme yang pola perkembangannya normal. nasib sel-sel burung puyuh ditentukan. Permutasi
Studi tentang asal-mula embriologis dan kausa dari pendekatan ini mencakup antara lain pem-
berbagai cacat lahir tersebut disebut teratologi. bentukan antibodi spesifik terhadap antigen sel
Pada abad ke-2A,bidang embriologi eksperimen- burung pu)'uh yang banyak membantu identifikasi
tal berkembang pesat. Banyak eksperimen dirancang sel-sel ini. Pemantauan nasib sel dengan teknik ini
untuk menelusuri sel selama perkembangannya dan berbagai teknik lain menghasilkan informasi
untuk menentukan turunan sel-sel tersebut. Pen- berharga tentang asal mula berbagai organ dan
dekatan ini mencakup pengamatan terhadap jaringan.
mudigah transparan dari tunicate (sejenis hewan Eksperimen p enanduran juga memberikan pema-
laut) yang mengandung sel-sel berpigmen yang haman awal tentang pembentukan sinyal di antara
dapat dilihat melalui mikroskop. Selanjutnya jaringan. Contoh dari eksperimen semacam ini
digunakan zat warna untuk mewarnai sel hidup antara lain adalah penanduran nodus primitif dari
sehingga nasib sel tersebut dapat diketahui. posisi normalnya di sumbu tubuh ke tempat lain dan
I(emudian pada tahun L960an, digunakan teknik memperlihatkan bahwa struktur ini dapat memicu
Bab I .!. Embriologi: Yang Lama dan Baru serta lntroduksi kepada Regulasi dan Pembentukan Sinyal Molekular

terbentuknya sumbu tubuh kedua. Dalam contoh


lain yang menggunakan tunas ekstremitas yang baru
tumbuh; dibuktikan bahwa iika sepotong jaringan
dari batas aksial posterior salah satu tungkai ditandur
ke batas anterior tungkai kedua, jarijari di tungkai
pejamu akan mengalami duplikasi seperti bayangan
cermin satu sama lain. Regio pembentuk sinyal
posterior ini disebut zone of polarizing activity
(zve,), dan sekarang dikenal bahwa molekul pem-
b entuk sinyal ters ebut adalah s onic hed.geh o g.

Pada waktu yang hampir bersamaan (OAt),


teratologi mengemuka karena kasus suatu obat ber-
nama talidomid yang diberikan sebagai antimual
dan sedatif kepada ibu hamil. Sayangnya, obat
tersebut menyebabkan cacat lahir, termasuk kelainan
unik ekstremitas berupa adanya satu atau lebih
anggota badan yang tidak terbentuk (amelia) atau
tidak memiliki tulang panjang sedemikian sehingga
hanya tangan dan kaki yang melekat ke badan
(fokomelia; lihat Gambar 1.2). Keterkaitan antara Gambar 1.2 Anak dengan fokomelia (tidak adanya tulang
obat dan cacat lahir diketahui secara independen panjang anggota badan) akibat obat talidomid.

oleh dua dokter, W. Lenz dan W. McBride, dan


memperlihatkan bahwa konseptus rentan terhadap
faktor-faktor ibu yang melewati plasenta. Tidak lama
kemudian, diciptakan banyak model hewan yang tahap selanjutnya, dan seiring dengan diketahuinya
memperlihatkan keterkaitan antara faktor lingkung- peran masing-masing gen, serta interaksinya dengan
an, obat, dan gery serta memberikan pemahaman faktor lingkungan, pemahaman kita tentang Proses
lebih lanjut tentang hubungan proses-proses Per- perkembangan yang normal dan abnormal terus
kembangan dan asal mula cacat lahir. meningkat.
Saat ini, telah ditambahkan pendekatan molekular
pada daftar paradigma eksperimen yalg digunakan FHlri{:'r-Nrrr{-""ir,hi F.qi;:r:il.i[,dr,5il] i]jr,*i:r[Jd,B!if\iri..ii{'}ii!i
untuk meneliti perkembangan normal dan abnormal. 5 ! t\dYA,L,$lt0 iLif WL{ iLir.lft

Berbagai cara untuk mengidentifikasi sel dengan Biologi molekular telah membuka cakrawala baru
menggunakan gen reporter, pelacak Qtrobe) dalam studi embriologi dan meningkatkan Pe-
fluoresen, dan teknik-teknik penanda lainnya telah mahaman kita mengenai perkembangan normal dan
meningkatkan kemampuan kita untuk memper- abnormal. Penentuan sekuens genom manusia,
kirakan nasib sel. Teknik-tekniklain untuk mengubah bersama dengan pengembangan teknik-teknik baru
ekspresi gen, misalnya teknolo gi kn o ck- o ut, kn o ck- in:, untuk meneliti regulasi gen di berbagai tingkat
dan antisense, telah menciptakan cara baru untuk kompleksitas, telah mengangkat embriologi ke
menghasilkan kelainan perkembangan dan me- tahapan yang lebih tinggi. I(arena itu, dari tingkat
mungkinkan kita meneliti furigsi sebuah gen di anatomis ke tingkat biokimiawi lalu ke tingkat
jaringan tertentu. Karena itu, kemajuan biologi molekular, studi embriologi terus meningkat, dan
molekular telah memaiukan bidang embriologi ke- setiap babnya terus menambah pengetahuan kita.
Bagian Satu * Embriologi Umum

Terdapat sekitar 35.000 gen di genom manusia, Kompleks histon

yang mencerminkan hanya sepertiga dari jumlah


yang diperkirakan sebelum selesainya lluman
Genome Project. Namun, karena adanya regulasi di
berbagai tingkatary jumlah protein yang berasal dari
gen-gen tersebut mendekati jumlah gen yang di- Nukleosom

perkirakan sebelumnya. Hipotesis satu gen untuk


satu protein kini telah ditinggalkan. Karena itu,
melalui berbagai mekanisme, satu gen dapat meng-
hasilkan banyak protein.
Ekspresi gen dapat diatur di beberapa tingkatan:
Gambar 1.3 Gambaryang memperlihatkan nukleosom yang
(1) gen yang ditranskripsikan berbeda, (Z) ONA membentuk satuan dasar kromatin. Setiap nukleosom terdiri
nukleus yang ditranskripsikan dari sebuah gen dapat dari satu oktamer protein histon dan sekitar 140 pasangan
basa DNA. Nukleosom disatukan menjadi kelompok-kelompok
diproses secara selektif untuk mengatur RNA mana oleh /rnker DNA dan protein histon lainnya.
yang mencapai sitoplasma untuk menjadi RNA
perantara (messenger RN,4, nRNA), (a) mRNA
dapat secara selektifditranslasikan, dan (+) protein kan menjadi protein (lihat Gambar 1.4). Selain
yang dihasilkan dari mRNA dapat dimodifikasi ekson dan intron, gen biasanya mengandung: suatu
secara berbeda. regio promotor yang mengikat RNA polimerase
untuk memulai transkripsil suatu transcription
TranskripsiGen initiation sife (tempat permulaan transkripsi); suatu
Gen terkandung dalam suatu kompleks DNA dan translation initiation site (tempat permulaan
protein (terutama hlston) yang disebut kromatin, translasi) untuk menandai asam amino pertama
yang satuan dasar strukturnya adalah nukleosom dalam protein; suatu kodon terminasi translasi;
(lihat Gambar 1.3). Setiap nukleosom terdiri dari dan regio 3' yangtidakditranslasikanyangmencakup
satu oktamer protein histon dan sekitar 140 suatu sekuens (tempat penambahan poli A) yang
pasangan basa DNA. Nukleosom-nukleosom itu membantu menstabilkan mRNA, memungkin-
sendiri disatukan untuk membentuk kelompok- kannya keluar nukleus, dan memungkinkannya
kelompok dengan mengikatkan DNA yang ada di ditranslasikan menjadi protein (Gambar 1.4). Ber-
antara nukleosom (linker DNA) dengan protein dasarkan perjanjiary regio 5' dan 3' di suatu gen
histon lain (histon H1; Gambar 1.3). Nukleosom ditentukan dalam kaitannya dengan RNA yang
menjaga DNA tetap membentuk kumparan yang ditranskripsikan dari gen tersebut. I(arena itu, DNA
rapat sedemikian sehingga tidak dapat di- ditranskripsikan dari ujung 5' ke 3] dan regio
transkripsikan. Dalam bentuk inaktif ini, kromatin promotor terletak di hulu dari tempat permulaan
tampak sebagai manik-manik nukleosom di seuntai transkripsi (Gambar 1.4). Regio promotor, tempat
benang DNA dan disebut sebagai heterokromatin. RNA polimerase terikat, biasanya mengandung
Agar terjadi transkripsi, DNA ini harus dilepaskan sekuens f}{lA, dan tempat ini disebut boks TATA
dari manik-manik tersebut. Pada keadaan terurai ini, (Gambar 1.4). Namury untuk mengikat tempat ini
kromatin disebut eukromatin. RNA polimerase memerlukan protein tambahan
Gen-gen terletak di dalam untai DNA dan me- yang disebut faktor transkripsi (lihat Gambar 1.5).
ngandung regio-regio yang disebut eksory yang Faktor transkripsi juga memiliki ranah pengikat
dapat ditranslasikan menjadi protein, dan intron, DNA (DNA biniling ilomain) spesifik plus suatu
yang terselip di antara ekson dan tidak ditranskripsi- ranah transaktivasi yang mengaktifkan atau
Bab I {. Embriologi: Yang Lama dan Baru serta lntroduksi kepada Regulasi dan Pembentukan Sinyal Molekular

Regio
promotor Ekson '1 lntron 1 Ekson 2 lntron 2 Ekson 3 lntron 3

Boks Kodon Sekuens Penghentian Tempat


TATA permulaan penguat translasi penghentian
translasi (enhancer) Tempat transkriPsi
penambahan
poli A

Gambar 1.4 Gambar gen"tipikal"yang memperlihatkan regio promotoryang mengandung boksTATA;ekson yang mengandung
sekuens-sekuens DNA yang ditranslasikan menjadi protein; intron;tempat permulaan transkripsi;tempat permulaan translasi yang
menentukan kode untukasam amino pertama diprotein;dan regio 3'yang tidakditranslasikan yang mencakuptempat penambahan
poli A yang ikut serta dalam menstabilkan mRNA, memungkinkannya keluar nukleus, dan memungkinkan translasinya menjadi
protein.

menghambat transkripsi gen yang Promotor atau en- contoh, enhancer yangberbeda di sebuah gen dapat
hancernya (penguat) telah terikat. Faktortranskripsi, digunakan untuk mengarahkan gen yang sama agar
dalam kombinasi dengan protein lain, mengaktifkan diekspresikan di jaringan yang berbeda. Karena itu,
ekspresi gen dengan menguraikan kompleks faktor transkripsi PAX6, yang ikut serta dalam
nukleosom DNA, dengan membebaskan polimerase pembentukan pankreas, mata, dan tabung saraf,
sehingga enzim ini dapat mentranskripsikan cetakan mengandung tiga enhancer yang terpisalr, masing-
DNA, dan dengan mencegah terbentuknya nukleo- masing mengatur ekspresi gen di jaringan yang
som baru. sestai. Enhancerb ekerjadengan mengubah kromatin
Enhancer (penguat) adalah elemen regulatorik untuk memajankan promotor atau dengan mem-
DNA yang mengaktifkan pemakaian promotor permudah pengikatan RNA polimerase. Kadang-
untuk mengendalikan efisiensi elemen-elemen kadang enhancer dapat menghambat transkripsi dan
tersebut dan kecepatan transkripsi dari promotor. disebut silencer (peredam). Fenomena ini me-
Enhancer dapat terletak di mana saja di sepanjang mungkinkan suatu faktor transkripsi mengaktifkan
untai DNA dan tidak harus berada dekat dengan satu gen sementara meredam gen yang lain melalui
promotor. Seperti promotor, enhancer mengikat pengikatan ke enhancer yang berbeda. Dengan
faktor transkripsi (melalui ranah transaktivasi faktor demikian, faktor transkripsi itu sendiri memiliki
transkripsi) dan digunakan untuk mengatur waktu ranah pengikat DNA spesifikuntuk suatu regio DNA
ekspresi gen dan lokasi spesifiknya di sel. Sebagai plus suatu ranah transaktivasi yang berikatan dengan

Kompleks Tempat Transkrip RNA


protein faktor permulaan
transkripsi transkripsi

Gambar 1.5 GambaryangmemperlihatkanpengikatanRNApolimerasell ketempatboksTATAdi regiopromotorsuatugen.


Pengikatan ini memerlukan suatu kompleks protein plus suatu protein tambahan yang disebut faktor transkripsi. Faktor transkripsi
memiliki sendiri ranah pengikat DNA dan berfungsi mengatur ekspresi gen.
Bagian Satu * Embriologi Umum

promotor ata:u enhancer dar- mengaktifkan atau Bahkan setelah suatu protein terbentuk (trans-
menghambat gen yang diatur oleh elemen ini. lasi), dapat terjadi modifikasi pascatranslasi yang
memengaruhi fungsi protein tersebut. Sebagai
Regulator Lain Ekspresi Gen contoh, sebagian protein perlu diuraikan untuk
Transkrip awal suatu gen disebut RNA nukleus menjadi aktif, atau mungkin mengalami fosforilasi.
(nRNA) atau kadang-kadang premessenger RNA. Yang lain memerlukan kombinasi dengan protein
nRNA lebih panjang daripada mRNA karena lain atau dibebaskan dari tempat-tempat ikatannya
mengandung intron yang disingkirkan (spliceil out) atau diarahkan ke bagian tertentu sel. Karena itu,
saat nRNAbergerak dari nukleus ke sitoplasma. Pada terdapat banyaktingkatan regulasi untukmembentuk
kenyataannya, proses penggabungan ini merupakan dan mengaktifkan protein, sedemikian sehingga
suatu cara bagi sel untuk menghasilkan protein yang meskipun hanya terdapat 35.000 gen namun ke-
berlainan dari gen yang sama. Sebagai contoh, mungkinan jumlah protein yang dapat disintesis
dengan menghilangkan intron-intron yang berbeda, mungkin mendekati tiga kali lipat dari jumlah gen
ekson-ekson "digabungkan" dengan pola yang tersebut.
berlainan, suatu proses yang disebut alternative
splicing (lihat Gambar 1.6). Proses ini dilaksanakan lnduksi dan Pembentukan Organ
oleh spliceosomes, yaitu kompleks RNA nukleus Organ terbentuk melalui interaksi antara sel dan
kecil (small nuclearRl\A, snRNA) dan protein yang jaringan. Umumnya, satu kelompok sel atau jaringan
mengenali tempat-tempat penggabungan spesifik di menyebabkan kelompok sel atau jaringan lain meng-
ujung 5' atau 3' nRNA. Protein-protein yang berasal ubah nasib mereka, suatu proses yang disebut
dari gen yang sama disebut splicing isoform (juga induksi. Pada setiap interaksi tersebut, satu jenis sel
disebut spli ce variant ata:u alternatiue splice forms) , atau jaringan menjadi penginduksi (inilucer) yang
dan hal ini memungkinkan sel yang berbeda meng- menghasilkan suatu sinyal, dan satu lainnya adalah
gunakan gen yang sama untuk membuat protein responder terhadap sinyal tersebut. I(apasitas untuk
spesifik untuk jenis sel tersebut. Sebagai contoh, berespons terhadap sinyal tersebut disebut kom-
isoform gen WTl memiliki fungsi berbeda-beda petensi, dan kompetensi memerlukan pengaktifan
dalam pembentukan gonad dan ginjal. jaringan responder oleh suatu faktor kompetensi.

Ekson spesifik Regio 3'yang


jaringan (tulang) lntron tidak ditranslasikan

Gen
,,4..
hipotetis

Protein I

Protein ll
(tulang)

Protein lll

Gambar 1.6 Gambarsebuahgenhipotetisyangmelukiskanprosesalternativesplicinguntukmembentukproteinyangberbeda-


beda dari gen yang sama.spliceosomes mengenali tempat-tempat spesifik pada transkrip awal RNA nukleus dari sebuah gen.
Berdasarkan tempat-tempat ini, berbagai intron"disingkikan" (spliced out) untuk menciptakan lebih dari satu protein dari satu gen.
Protein yang berasal dari gen yang sama disebut spllclng isoform.
Bab I .i. Embriologi: Yang Lama dan Baru serta lntroduksi kepada Regulasi dan Pembentukan Sinyal Molekular

dan responder. Jalur komunikasi ini terjadi melalui


interaksi parakrin, yang memungkinkan protein
Mesenkim
yang disintesis oleh satu sel berdifusi dalam jarak
x...,Xr* pendekuntukberinteraksi dengan sel di sekitar, atau
*€* 3?5: melalui interaksi iukstakrin, yang tidak memerlu-
kan protein-protein yang dapat berdifusi. Protein
yang dapat berfusi yang berperan dalam pem-
bentukan sinyal parakrin disebut faktor parakrin
Gambar 1.7 Gambar yang melukiskan interaksi mesenkim- atau faktor pertumbuhan dan diferensiasi (growth
epitel. Setelah suatu sinyal awal dari salah satu jaringan, anil differentiation factor, GDF). Terdapat banyak
jaringan kedua mengalami induksi untuk berdiferensiasi
menjadi struktur tertentu. Jiringan pertama disebut peng- GDF, tetapi sebagian besar dikelompokkan ke dalam
induksi, dan jaringan kedua disebut responder. Sekali proses empat famili, dan anggota dari famili yang sama
induksi dimulai maka akan terbentuk berbagai sinyal (tanda digunakan berulang kali untuk mengatur perkem-
panah) yang berjalan ke kedua arah untuk menuntaskan ' bangan dan diferensiasi sistem organ. Selain itu,
proses diferensiasi.
GDF yang sama mengatur perkembangan organ di
seluruh kingdom hewan dari Drosophila htngga
Banyak terjadi interaksi induktifantara sel epitel dan manusia. Keempat kelompok GDF tersebut adalah
mesenkim dan hal ini disebut interaksi epitel- famili faktor pertumbuhan fibroblas (fibroblast
mesenkim (lihat Gambar I.7). Sel-sel epitel growth factor, FGF), WNT, hedgehog, dan
disatukan dalam bentuk tabung atau lembaran, tr an sfo rming gr ow th fa cto r B .
sedangkan sel mesenkim tampak fibroblastik dan
tersebar dalam matriks ekstrasel (Gambar 1.7)' FGF

Contoh interaksi epitel-mesenkim mencakup hal Saat ini telah sekitar dua lusin gen FGF teridentifi-
berikut: endoderm usus dan mesenkim di sekitarnya kasi, dan gen-gen ini dapat menghasilkan ratusan
untuk menghasilkan organ-organ turunan usus, bentuk-bentuk iso protein melalui proses p erubahan
termasuk hati dan pankreas; mesenkim ekstremitas RNA sphcing atau kodon inisiasinya. Protein FGF
dengan ektoderm (epitel) di atasnya untuk meng- yang dihasilkan oleh gen-gen ini mengaktifkan se-
hasilkan tunas dan diferensiasi anggota badan; dan kelompok reseptor tirosin kinase yang disebut
endoderm tunas ureter dan mesenkim dari blastema reseptor faktorp ertumbuhan fi broblas (fib r obl ast
metanefros untuk menghasilkan nefron ginjal. growthfactor receptor,FGFR). Sebaliknya, reseptor-
Interaksi induktifjuga terjadi antara dua jaringan reseptor ini mengaktifkan berbagai jalur sinyal. FGF
epitel, misalnya induksi lensa oleh epitel optic cup sangat penting untuk angiogenesis, pertumbuhan
(cawan optik). Meskipun sinyal awal oleh peng- akson, dan diferensiasi mesoderm. Meskipun ter-
induksi kepada responder memicu proses indukti{ dapat banyak kelebihan dalam suatu famili sede-
cross tslk (percakapan-silang) antara kedua tipe mikian sehingga satu FGF kadang-kadang dapat
jaringan atau sel merupakan hal esensial bagi menggantikan FGF yanglain, namun masing-masing
keberlanjutan diferensiasi (Garnbar L7, tanda FGF mungkin bertanggung jawab untukproses per-
panah). kembangan tertentu. Sebagai contoh, FGFS penting
untuk pembentukan ekstremitas dan bagian-bagian
Pembentukan SinyalSel tertentu otak.
Pembentukan sinyal dari sel ke sel lain merupakan
hal esensial untuk induksi, untuk menimbulkan Protein Hedgehog
kompetensi untukberespons, dan untuk memb entuk Terdapat tiga gen hedgehog, Desert, Indian, dan
suatu "percakapan-silang" antara sel penginduksi sonic hedgehog. Sonic hedgehog berperan dalam
l0 Bagian Satu .1. Embriologi Umum

sejumlah proses perkembangan termasuk pemben- langsung atau menghambat aktivitas suatu inhibitor
tukan pola anggotabadan, induksi dan pembentukan suatu jalur (menghambat suatu inhibitor, seperti
pola tabung sara{, diferensiasi somit, regionalisasi halnya pembentukan sinyal hedgehog). Jalur trans-
usus, dan yang lainnya. Reseptor untuk famili duksi sinyal mencakup suatu molekul pembentuk
hedgehog adalah Patched yang berikatan dengan sinyal (ligan) dan reseptor (lihat Gambar 1.8).
suatu protein yang disebut Smoothened. Protein Reseptor menembus membran sel dan memiliki
smoothened menyebabkan transduksi sinyal suatu ranah ekstrasel (regio pengikat ligan),
hedgehog, tetapi protein ini dihambat oleh Patched ranah transmembran, dan ranah sitoplasma.
sampai protein hedgehog berikatan dengan reseptor Ketika berikatan dengan reseptornya, ligan memicu
ini. Karena itu, peran faktor parakrin hedgehog pada perubahan konformasi (bentuk) di reseptor yang
contoh ini adalah berikatan dengan reseptornya mengaktifkan ranah sitoplasmanya. Biasanya, hasil
untuk melenyapkan inhibisi terhadap suatu trans- dari pengaktifan ini adalah reseptor menjadi memi-
duser yang secara normal akan akti{, bukan untuk liki aktivitas enzimatik, dan umumnya aktivitas ini
mengaktifkan transduser secara langsung. adalah kinase yang dapat memfosforilasi protein
lain dengan menggunakan ATP sebagai substrat.
Protein WNT
Sebaliknya, fosforilasi mengaktifkan protein-protein
Terdapat paling sedikit 15 protein WNT yang ini untukmemfosforilasi protein lain sehingga terjadi
berlainan yang berperan di berbagai jalur per- suatu rangkaian (cascade) interaksi protein yang
kembangan. Reseptor protein-protein ini adalah akhirnya mengaktifkan suatu faktor transkripsi.
anggota frizzleil family of protein. Protein \4AIT Faktor transkripsi ini kemudian mengaktifkan atau
berperan antara lain dalam mengatur pembentukan menghambat ekspresi gen. Jalur ini sangat banyak
pola anggota badan, perkembangan otaktengah, dan
dan rumit serta pada sebagian kasus ditandai oleh
beberapa aspek dari diferensiasi somit dan uro- satu protein menghambat protein lain yang pada
genital. gilirannya mengaktifkan protein lain (hampir mirip
dengan situasi pembentukan sinyal hedgehog).
SuperfamiliTGFB
Superfamili TGFp memiliki lebih dari 30 anggota
Pembentukan Si nya I J u kstakri n
dan mencaku p transforming growthfactor p , protein
Pembentukan sinyal iukstakrin juga diperantarai
morfo genetik tulang (b o n e mo rpho geneti c pr ot eins,
oleh jalur-jalur transduksi sinyal tetapi tidak me-
BMP), famili aktivin, Miillerisn inhibiting factor
libatkan faktor-faktor yang dapat berdifusi. Terdapat
(Um, hormon anti-Miillerian), dan lain-lain.
tiga cara pembentukan sinyal jukstakrin: (1) Suatu
Anggota TGFp penting untukpembentukan matriks
protein di permukaan suatu sel berinteraksi dengan
ekstrasel dan pembentukan percabangan epitel yang
reseptor di sel di dekatnya dalam suatu proses yang
terjadi dalam perkembangan paru, ginjal, dan
analog dengan pembentukan sinyal parakrin
kelenjar liur. Famili BMP antara lain memicu pem-
(Gambar 1.8).Jalur Notch adalah salah satu contoh
bentukan tulang dan juga berperan dalam mengatur
pembentukan sinyal tipe ini. Protein reseptor Notch
pembelahan sel, kematian sel (apoptosis), dan
terentang menembus membran sel dan berikatan
migrasi sel.
dengan sel yang memiliki protein Delta, Serrate,
atau Jagged di membran selnya. Pengikatan salah
Jalur Transduksi Sinyal
satu dari ketiga protein ini ke Notch menyebabkan
Faktor Parakrin perubahan konformasi di protein Notch sedemikian
Faktor parakrin bekerja melalui jalur transduksi sehingga bagian yang berada di membran sisi
sinyal, baik melalui pengaktifan suatu jalur secara sitoplasma terbelah. Bagian yang terbelah tersebut
Bab I .i Embriologi: Yang Lama dan Baru serta lntroduksi kepada Regulasi dan Pembentukan Sinyal Molekular I I

kemudian berikatan dengan suatu faktor transkripsi dan laminin ke sel disebut integrin. Reseptor-
untuk mengaktifkan ekspresi gen. Pembentukan reseptor ini "mengintegrasikan' molekul matriks
sinyal oleh Notch sangat penting dalam diferensiasi dengan perangkat sitoskeleton sel, misalnya
saraf spesifikasi pembuluh darah, dan segmentasi mikrofilamen aktin sehingga sel dapat bermigrasi
somit. (Z) t igan di matriks ekstrasel yang disekresi- di sepanjang matriks (perancah) dengan meng-
kan oleh suatu sel berinteraksi dengan reseptornya gunakan protein-protein kontraktilnya, misalnya
di sel sekitar. Matriks ekstrasel adalah lingkungan aktin. Integrin juga dapat menginduksi ekspresi gen
(milieu) tempat sel tersebut berada. Lingkungan ini dan mengatur diferensiasi seperti pada kasus
terdiri dari molekul-molekul besir yang disekresikan kondrosit yang harus dikaitkan dengan matriks agar
oleh sel dan termasuk kolagen, proteoglikan dapat membentuk tulang rawan. (A) Terdapat
(kondroitin sulfat, asam hialuronat, dan transmisi langsung sinyal dari satu sel ke sel lain
sebagainya), dan glikoprotein, . misalnya fibro- melalui taut ceLah (gap junction) .Taut ini berbentuk
nektin dan laminin. Molekul-molekul ini merup akan saluran di antara sel tempat lewatnya molekul kecil
substrat bagi sel untuk diladikan tambatan atau dan ion. Komunikasi semacam ini penting pada sel-
tempat bermigrasi. Sebagai conto[ laminin dan sel yang berhubungan secara erat seperti epitel usus
kolagen tipe IV adalah komponen dari lamina dan tabung saraf karena komunikasi ini me-
basalis (membrana basalis) untuk melekatnya sel mungkinkan sel-sel bertindak secara terpadu. Taut
epitel, dan molekul fibronektin membentukp erancah itu sendiri dibentuk oleh protein koneksin yang
(scafold) untuk migrasi sel. Reseptor yang meng- membentuk suatu saluran, dan saluran-saluran di
hubungkan molekul ekstrasel seperti fibronektin sel-sel yang berdekatan ini saling "dihubungkan1

rgan
Kompleks reseptor
Membran sel

Regio aktif
(kinase)

Protein aktif

Kompleks protein
aktif

Kompleks protein
aktif berfungsi sebagai
faktor transkripsi

Gambar 1.8 Gambar jalur transduksi sinyal tipikal yang melibatkan ligan dan reseptornya. Reseptor menjadi aktif setelah
berikatan dengan ligan.Biasanya pengaktifan bersifat enzimatikdan melibatkan suatu tirosin kinase,meskipun enzim lain mungkin
berperan. Aktivitas kinase menyebabkan terjadinya rangkaian fosforilasi pada beberapa protein yang mengaktifkan faktor
transkripsi untuk mengatur ekspresi gen.
12 Bagian Satu 'l Embriologi Umum

Penting dicatat bahwa dalam proses penyaluran RNA polimerase untuk memulai transkripsi;
sinyal banyak terdapat hal yang berlebihan (redun- tempat permulaan transkripsi, untuk menentukan
dancy). I(arena itu, hilangnya fungsi suatu protein asam amino pertama dalam protein; kodon
pembentuk sinyal akibat mutasi gen tidak selalu penghentian (terminasi) translasi; dan regio 3'
menyebabkan kelainan p erkembangan atau kematian yang tidak ditranslasikan yang mencakup suatu
karena anggota lain dari famili gen tersebut dapat sekuens (tempat penambahan poli A) yang
mengompensasi kehilangan tersebut. Juga terdapat membantu stabilisasi mRNA. RNA polimerase
"percakapan-silang" antara berbagai jalur, sedemi- berikatan dengan regio promotor yang biasanya
kian sehingga jalur-jalur tersebut berkaitan erat satu mengandung sekuens TAIA sehingga dinamai boks
sama lain. I(eterkaitan ini menambah tempat pe- TAIA. Pengikatan ini memerlukan protein tambahan
ngendalian pembentukan sinyal. yang disebut faktor transkripsi.
Protein yang berbeda dapat dihasilkan dari satu
R!NGKASAN
gen melalui proses alternstiue splicing yang
Pada abad terakhir, embriologi telah ber- menghilangkan berbagai intron dengan meng-
kembang dari ilmu pengetahuan peng- gunakan spliceosomes. Protein yang berasal dari cara
amatan menjadi ilmu pengetahuan yang ini disebut splicing isoform atau splice uariant.
melibatkan teknologi canggih dan biologi molekular. Protein juga dapat diubah melalui modifikasi
Pengamatan dan teknoiogi modern secara bersama- pascatranslasi, misalnya fosforilasi atau Pem-
sama memberikan pemahaman yang lebih jelas belahan.
tentang asal-mula perkembangan normal dan
abnormal, dan pada gilirannya, memberikan cara-
Induksi adalah proses yang satu kelompok sel
cara untuk mencegah dan mengobati cacat lahir.
atau jaringannya (penginduksi) menyebabkan
Dalam hal ini, pengetahuan tentang fungsi gen telah
kelompok lain (responder) mengubah nasib
mereka. I(apasitas untuk berespons disebut kom-
menciptakan pendekatan yang benar-benar baru
petensi dan ditimbulkan oleh faktor kompetensi'
terhadap subjek ini.
Banyak fenomena induktif melibatkan interaksi
Terdapat sekitar 35.000 gen di dalam genom
epitel-mesenkim.
manusia, akan tetapi gen-gen ini menyandi sekitar
100.000 protein. Gen-gen terkandung dalam kom- Pembentukan sinyal dari satu sel ke sel lain dapat
pleks DNA dan protein yang disebut kromatin yang bersifat parakrin yang memerlukan faktor yang
satuan dasar strukturnya adalah nukleosom. dapat berdifusi, atau jukstakrin yang melibatkan
Kromatin tampak membentuk kumparan rapat banyak faktor yang tidak dapat berdifusi. Protein
sebagai manik-manik nukleosom pada sebuah yang berperan dalam pembentukan sinyal parakrin
benang dan disebut heterokromatin. Agar terjadi disebut faktor parakrin atau faktor pertumbuhan
transkripsi, DNAharus dilepaskan dari kumparannya dan diferensiasi (GDF). Terdapat empat famili
di manik-manik sebagai eukromatin. Gen-gen GDF utama: faktor pertumbuhan fibroblas
berada di dalam untai DNA dan mengandung regio- (rcr), wNT, heilgehog, dan transforming growth
regio yang dapat ditranslasikan menjadi protein yang factor p (fCfp). Faktor jukstakrin mungkin
disebut ekson, dan regio-regio yang tidak di- mencakup produk-produk matriks ekstrasel, ligan
translasikan yang disebut intron. Gen tipikal juga yang terikat ke permukaan sel, dan komunikasi
mengandung suatu regio promotor yang mengikat langsung sel ke sel.
Bab I i. Embriologi: Yang Lama dan Baru serta lntroduksi kepada Regulasi dan Pembentukan Sinyal Molekular t3

Jalur transduksi sinyal mencakup molekul MASALAH UNTUK DIPECAHKAN


pembentuk sinyal (ligan) dan reseptor. Reseptor
l. Pada kondisi normal, F GF dan reseptorny a (f CrA)
biasanya terentang menembus membran sel dan
berperan dalam pertumbuhan tengkorak dan
diaktifkan melalui pengikatan dengan ligan
p erkemb angan sutura krani ali s. B agaim an a j alur -
spesifiknya. Pengaktifan biasanya menimbulkan
jalur sinyal ini mungJcin terganggu? Apakah jalur-
kemampuan untuk memfosforilasi protein lain,
jalur ini melibatkan pembentukan sinyal paralcrin
umumnya sebagai suatu kinase. Pengaktifan ini
atau jukstakrin? Dapatkah Anda memikirkan cara
menimbulkan rangkaian aktivitas enzim pada banyak
b agaim an a m engatasi ganggu an / hilangny a eksp r e si
protein yang akhirnya mengaktifkan suatu faktor
satu FGF?
transkripsi untuk inisiasi ekspresi gen.

Anda mungkin juga menyukai