Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geopolitik merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang potensi, yang


dimiliki oleh suatu bangsa atas dasar jati dirinya dan merupakan kekuatan serta
kemampuan untuk ketahanan nasional. Permasalahan ini menjadi penting karena
manusia yang telah berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang
kemudian di kenal dengan Negara. Dalam perkembangannya pengertian tidak saja
diartikan sebagai intuisi yang secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan
pemerintah yang berkuasa.

Unsur rakyat suatu negara disamping warga negara juga meliputi bukan warga
negara. Agar negara mencapai tujuan nasional aman dan sejahtera (Pembukaan
UUD ’45 Alinea IV) perlu pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksud
agar warga negara Indonesia tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri
dan tetap menjaga dirinya di tengah arus globalisasi.

Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan sidang BPUPKI
bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat tak dapat dipisahkan dari
bumi yang ada dibawah kakinya. Oleh karena itu, setelah membangsa orang
menyatakan tempat tinggal sebagai negara. Dalam perkembangan selanjutnya
pengertian negara tidak hanya tempat tinggal, tetapi diartikan lebih luas lagi yang
meliputi institusi, yaitu pemerintah, rakyat, kedaulatan, dan lain-lain.

Dengan keadaan seperti ini, sudah seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia
senantiasa menjaga dan melindungi kedaulatan, termasuk wilayah Indonesia agar
tidak terjadi kasus Illegal Fishing yang dilakukan negara Tiongkok di wilayah
Kepulauan Natuna yang mengklaim bahwa Kepulauan Natuna yang berada di
kawasan Laut Cina Selatan merupakan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif negara
Tiongkok.

1
1.2 Tujuan

Tujuan Penulisan Makalah tentang Geopolitik adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik.

2. Untuk mengetahui landasan hukum tentang Geopolitik.

3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi Geopolitik.

4. Untuk mengetahui wawasan nusantara sebagai landasan Geopolitik.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang Lingkup yang akan dibahas adalah pengertian/definisi, landasan hukum,


perkembangan, unsur unsur, serta implementasi dari geopolitik itu sendiri.

1.4 Permasalahan

Permasalahan yang akan dibahas adalah masalah Illegal Fishing yang telah
dilakukan oleh negara Tiongkok yang terjadi di Kepulauan Natuna akibat adanya
klaim dari pihak Tiongkok yang menganggap bahwa Kepulauan Natuna masih
merupakan wilayah mereka yaitu Laut Cina Selatan.

2
BAB II

STUDI PUSTAKA

2.1 Definisi Geopolitik

“Geopolitik” kata ini berasal dari politik geo. Politik dan geo berarti bumi. Politik
berarti kesatuan masyarakat. Geopolitik bisa juga di sebut dengan wawasan nusantara.

Geopolitik secara tradisional menunjukkan hubungan antara kekuatan politik dan


ruang geografis. Konkretnya, geopolitik sering dilihat sebagai prasyarat untuk belajar
pemikiran strategis berdasarkan kepentingan relatif dari darat dan laut kekuatan dalam
sejarah dunia. Tradisi geopolitik konsisten meneliti korelasi kekuatan geopolitik
dalam politik dunia, identifikasi wilayah inti internasional, dan hubungan antara darat
dan laut kemampuan.

2.2 Latar Belakang Wawasan Nusantara

1. Falsafah Pancasila

Nilai-nilai pada pancasila memiliki dasar pengembangan wawasan nasional.


Nilai-nilai itu yakni: Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi
kesempatan untuk beribadah sesuai dengan agama mereka. Mendahulukan
kepentingan umum daripada kelompok dan individu. Pengambilan keputusan
berdasarkan konsensus dan konsultasi.

2. Aspek Kewilayahan Nusantara

Pengaruh geografi adalah fenomena yang dapat diperhitungkan, sebab Indonesia


memiliki kekayaan suku bangsa dan Sumber Daya Alam (SDA).

3. Aspek Sosial Budaya

Indonesia memiliki ratusan suku bangsa yang memiliki adat istiadat, bangsa,
kepercayaan dan agama yang berbeda-beda, sehingga kehidupan nasional yang
berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik

3
4. Aspek Kesejarahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan persepsi Nasional Indonesia


diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak ingin terulangnya perpecahan di dalam
Negara Indonesia. Hal ini karena kemerdekaan yang telah dicapai oleh rakyat
Indonesia adalah hasil dari semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sendiri
sangat tinggi. Jadi, semangat ini harus dipertahankan untuk persatuan nasional dan
menjaga keutuhan wilayah Indonesia.

2.3 Kedudukan Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara dalam paradigma nasional memliki spesifikasi sebagai berikut:

1. Pancasila sebagai dasar negara, falsafah dan ideologi bangsa berkedudukan sebagai
landasan idiil.

2. Undang – Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan


sebagai landasan konstitusional.

3. Wawasan nasional sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan


konsepsional.

4. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan


konsepsional.

5. GBHN sebagai politik dan strategi nasional, berkedudukan sebagai landasan


operasional.

2.4 Fungsi Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara memiliki berfungsi sebagai pedoman, dorongan,


rambu-rambu serta motivasi dalam menentukan segala kebijakan, perbuatan,
keputusan dan tindakan bagi penyelenggaraan negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

2.5 Tujuan Wawasan Nusantara

4
Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa
tujuan kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa , dan berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial “.

Tujuannya adalah untuk membawa kesatuan ke dalam semua aspek dari kedua
kehidupan alam dan sosial, dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia
menjunjung tinggi kepentingan nasional, dan kepentingan daerah untuk mengatur dan
membina kesejahteraan, perdamaian dan bangsawan dan martabat manusia di seluruh
dunia.

5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kasus Natuna Indoneisa-China

Dalam kasus Natuna yang diklaim secara sepihak oleh pemerintah China,
mengindikasikan bahwa kekuatan dan pertahanan nasional dalam hal kedaulatan
negara masih memiliki kekurangan dan celah yang bisa dimanfaatkan oleh negara lain.
Di sisi lain pemerintah China juga terlalu percaya diri dengan pengklaiman yang
dilakukannya atas wilayah Natuna. Dimasukkannya wilayah Natuna kedalam Zona
Ekonomi Eksklusif China memberikan masalah baru kepada Indonesia meskipun
kasus ini sudah lama bergulit. Kasus ini semakin membuat pemerintah Indonesia
geram yakni dengan adanya kapal China yang berlabuh dan memasuki wilayah laut
Indonesia tanpa izin. Serta beberapa kasus pencurian ikan yang dilakukan negara ini
di atas wilayah perairan Indonesia.

Kasus yang berawal pada tahun 2009 ini menurut versi China, mereka
memasukan wilayah Natuna kedalam peta wilayah mereka didasarkan pada sembilan
titik garis/ nine dash line yang selama ini diklaim Tiongkok dan menandakan
perbatasan maritimnya. Namun dari sembilan titik garis ini Indonesia tidak
mengakuinya karena menurut Indonesia hal itu tidak memiliki dasar hukum
internasional apapun. Sembilan titik imaginer itu sendiri merupakan salah satu
penyebab munculnya konflik di wilayah Laut China Selatan. Klaim ini memancing
emosi sejumlah negara yang turut mengklaim memiliki hak di wilayah yang jadi jalur
perdagangan dunia itu. Usut punya usut, klaim yang bikin repot enam negara ini
dipicu kebijakan pemerintahan Partai Kuomintang (kini berkuasa di Taiwan). Mazhab
politik Kuomintang menafsirkan wilayah China mencapai 90 persen Laut China
Selatan.

6
Adalah tidak lengkap untuk memahami kebijakan maritim China saat ini bila
tidak mencoba mengetahui apa yang disebut “Nine-Dash Line”, karena hal ini sangat
erat kaitannya dengan klaim teritorial negara-negara lain yang terletak di kawasan
Laut China Selatan. Penetapan “sembilan garis terputus-putus” ini sebenarnya tidak
dibuat oleh pemerintah China yang sekarang, melainkan telah ada sejak tahun 1947,
ketika pemerintahan Koumintang berkuasa di daratan China yang mengklaim wilayah
teritorial yang mencakup hampir seluruh kawasan Laut China Selatan. Ketika itu
klaim ini pada dasarnya tidak ada pertimbangan politik dan strategik tertentu karena
rezim yang berkuasa pada saat itu sibuk membenahi keadaan paska pendudukan
Jepang dan dan juga sesudah itu terlibat dalam perang saudara dengan rezim komunis.
Sepeninggal Jepang, pemerintah Koumintang segera menerbitkan peta yang berisi 11
garis terputus, sebagai klaim teritorial yang kenyataannya berlokasi jauh dari daratan
China mencakup seluruh perairan Laut China Selatan.

Sekalipun peta ini tidak memuat secara spesifik dan akurat mengenai
batas-batasnya, peta ini pun diadopsi oleh pemerintahan komunis yang mengambil
alih kekuasaan dan mendirikan negara People’s Republic of China (PRC) sejak tahun
1949. Sejak saat itu peta ini dijadikan dasar klaim teritorial dan kebijakan politik
pemerintahan Beijing sampai pada era sekarang ini. Suatu perubahan dilakukan pada
tahun 1953, yaitu China menghapus dua garis sehingga tinggal sembilan,
kemungkinan dijadikan sebagai salah satu cara untuk menghindari atau meredakan
ketegangan dengan Vietnam sebagai negara tetangga dekat pada waktu itu.

Luas wilayah yang termasuk dalam batas sembilan garis terputus itu mencapai
3,5 juta kilometer persegi, meliputi 90 persen luas keseluruhan Laut China Selatan.
Peta laut baru China pada awal diterbitkan, tidak mendapatkan penentangan ataupun
protes dari negara-negara sekawasan/ berbatasan, karena negara-negara tersebut
sebahagian besar sedang sibuk berjuang untuk kemerdekaan nasionalnya dari penjajah.
Beijing menganggap sikap diam dari negara-negara tetangga dan bahkan komunitas
maritim internasional, sebagai suatu pengakuan dan untuk mengimbanginya Beijing
pun bersikap diam agar tidak menimbulkan penentangan dari manapun.

7
Dalam kasus ini, sebenarnya Indonesia berada diposisi yang kuat daripada China
yang hanya mendasarkan pada aturan nine dash line itu. Apalagi ditambah dengan
polah China yang selama ini kerap melanggar zona eksklusif perairan Indonesia,
selain itu juga dengan beberapa kali tersangkut masalah illegal fishing yang dilakukan
oleh masyarakat China terhadap perairan Indonesia dan kapal China yang masuk
dalam wilayah perairan Indonesia dan tanpa seizin dari pihak Indonesia dan tindakan
ini jelas melanggar UU ZEE No 5 Tahun 1983 kita khususnya dalam pasal 7. Dalam
pasal ini dijelaskan bahwa barangsiapa melakukan kegiatan di perairan wilayah
Indonesia harus mendapat persetujuan dari pemerintah Indonesia.

Dari insiden illegal fishing oleh kapal China berbuntut protes resmi dari
pemerintah Indonesia karena upaya penindakan yang hendak dilakukan oleh tim KKP
dihalang-halangi oleh kapal patroli milik badan keamanan laut (coastguard) Tiongkok.
Kapal penjaga pantai (coast guard) milik Angkatan Laut China nekat menerobos
perbatasan. Tak hanya itu, mereka juga menabrak dan menarik paksa kapal yang baru
saja ditangkap operasi gabungan Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama TNI
AL. Akibat ulah dari kapal coast guard China yang menerabas wilayah perairan
Natuna, Indonesia ini belum usai. Hal ini membuat pemerintah Indonesia kini
berencana meningkatkan pengamanan wilayah perbatasan itu.

Dilihat dari segi ZEE (Zona Economy Exlucive) Pasal 3 UU ZEE No. 5 tahun
1983 ayat (1) dijelaskan bahwa Apabila Zona Ekonomi Eksklusif Indo nesia tumpang
tindih dengan zona ekonomi eksklusif negara-negara yang antainya saling
berhadapan atau berdampingan dengan Indonesia, maka batas zona ekonomi
eksklusif antara Indonesia dan negara tersebut ditetapkan dengan persetujuan antara
Republik Indonesia dan negara yang bersangkutan. Dari segi ini maka sudah jelas
tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Indoensia, yakni dengan tegas untuk
menyelesaikan kasus ini. Apalagi apabila dikaitkan dengan hak kedaulatan Negara.
Dijelaskan pula dalam Pasal (5) UU ini bahwa Dengan tidak mengurangi ketentuan
ayat (1), eksplorasi dan/atau eksploitasi sumber daya alam hayati harus mentaati
ketentuan tentang pengelolaan dan konservasi yang ditetapkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia.

8
Dengan adanya tindakan China yang melakukan illegal fishing—kasus ini masih
berhubungan dengan pengklaiman Natuna—maka sudah jelas bahwa China harus
mengikuti dan mematuhi segala aturan yang berlaku dalam pemerintahan Indonesia.

Permasalahan tersebut tentu telah melanggar hak atas wilayah Indonesia yang telah
diatur dalam Wawasan Nusantara sebagai penerapan dari teori geopolitik Indonesia.

Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta


rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan, dan
perbuatan bagi penyelenggaraan negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.

3.2 Solusi Kasus dengan Wawasan Nusantara

“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu negara kepulauan
yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita perjuangan
bangsa melalui pembangunan nasional segenap potensi darat, laut, dan angkasa secara
terpadu.”

Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting. Permasalahan ini menjadi


penting karena manusia yang telah berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat
tinggalnya yang kemudian dikenal dengan Negara.

Pemerintah China bersikeras untuk mengklaim wilayah Natuna sebagai miliknya


karena hal ini tentu dapat memperluas wilayah RRC secara signifikan. Sedangkan,
Indonesia juga ingin tetap mempertahankan pulau-pulau yang dahulunya telah
dibentuk oleh para founding fathers kita dengan susah payah dalam hal
mempertahankan dan merebutnya dari para penjajah.

9
Solusi dari permasalahan tersebut dapat ditempu dengan berbagai cara pendekatan
yang bersifat asosiatif Harus ada konsiliasi antara kedua negara (Indonesia dan
Tiongkok) agar mencapai kesepakatan bersama. Apabila konsiliasi dirasa belum
cukup maka jalan satu-satunya adalah membawa permasalahan ini ke mahkamah
internasional. Sebenarnya apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah China sama
sekali tidak mendasar menurut hukum internasional.

Kedepannya, keamanan dan pertahanan Indonsia perlu diperkuat lagi dengan cara
memperkuat kapal patroli yang ada. Pasukan TNI AU diharapkan lebih tegas dalam
melakukan tindakan terhadap pelaku dari illegal fishing agar memberikan efek jera.
Tindakan tegas yang dapat diambil contohnya seperti menenggelamkan kapal-kapal
yang melakukan illegal fishing.

10
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Geopolitik adalah sistem politik mengenai susunan geografis dan teritori negara
untuk menjadi kebijakan dan strategi nasional. Geopolitik Indonesia yaitu Wawasan
Nusantara menjadi pedoman cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa
dan wilayah Indonesia yang meliputi kawasan yang lyas seperti darat, laut dan udara
untuk kesatuan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Posisi atua letak negara yang
strategis dapat menguasai sumber daya alam yang luas dan jalur dagangan yang ramai.
Namun tetap ada kelemahan dari keanekaragman bangsa dan jumlah pulau yang
banyak yang harus tetap dilindungi dan dipertahankan dari ancaman luar maupun
dalam. Oleh karena itu, geopolitik Indonesia harus didasarkan dengan nilai-nilai
Pancasala yang sekarang dipanggil Wawasan Nusantara untuk mengsatukan bangsa
Indonesia.

4.2 Saran

Geopolitik Indonesia haruslah terus diterapkan agar dapat mencapai tujuan dan
harapan Wawasan Nusantara, yaitu memberi keamanan dan kesejahteraan bagi warga
Indonesia. Hendaklah geopolitik sering dievaluasi agar menyesuaikan dengan
perubahan zaman yang mengarah ke digital di mana ancaman negara sudah bisa tidak
lagi secara langsung atau fisik.

11
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.google.com/amp/s/ilmugeografi.com/ilmu-sosial/pengertian-geopolitik
-menurut-para-ahli/amp

2. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia

3. http://situsmencariilmu.blogspot.com/2017/08/geopolitik-nasional.html?m=1

4. https://pendidikan.co.id/pengertian-geopolitik-fungsi-tujuan-aspek-kedudukan-dan-
paradigma/

5. https://robicahyani.blog.uns.ac.id/2016/05/08/analisis-kasus-natuna-indonesia-chin
a-terkait-dengan-pertahanan-dan-keamanan-negara/

12

Anda mungkin juga menyukai