SI SistemPendeteksiDiniKebakaranHutanBerbasisJaringanSensorNirkabel
SI SistemPendeteksiDiniKebakaranHutanBerbasisJaringanSensorNirkabel
MAKALAH
i
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah kami yang berjudul “Sistem Pendeteksi Dini Kebakaran Hutan Berbasis Jaringan
Sensor Nirkabel” dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya . oleh karena itu dengan tangan
terbukakami menerima segala kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah kami.
Dan harapan kami semoga malakah ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman
bagi para pembaca serta dapat memberi inspirasi kepada pembaca.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Perencanaan alat .................................................................................................................... 5
Gambar 2. Rangkaian alat ....................................................................................................................... 5
Gambar 3. Proses Tahapan alat sensor.................................................................................................... 7
iv
BAB I PENDAHULUAN
Wireless sensor network terdiri dari tiga komponen utama, yaitu node, get away,
dan software. Node didistribusikan melalui antar muka seperti sensor untuk memantau
lingkungan sekitar. Data yang diperoleh akan dikirimkan secara nirkabel melalui get away,
dimana bisa diopersikan secara bebas atau dihubungkan ke sebuah cross system sebagai
tempat pengumpulan data, diproses, dan ditampilkan menggunakan software. Sensor
wireless sebagai alat pendeteksi asap dan api diletakkan pada titik-titik tertentu. Kemudian
akan mendeteksi adanya asap ataupun kondisi suhu yang tinggi. Lalu data akan dikirim
kepada user melalui jaringan internet. Dengan demikian, sistem pendeteksi kebakaran
berbasis wireless akan bekerja dengan cepat dan efisien.
1
1.3 Tujuan
Untuk pengawasan secara dini kebakaran pada hutan dengan menggunakan
sensor.
Memperkenalkan inovasi sistem baru untuk mengurangi terjadinya kebakaran
hutan yang merugikan masyarakat.
Mengurangi kerugian yang terjadi akibat kebakaran hutan sehingga
keseimbangan hutan dapat terjaga.
2
BAB II DESKRIPSI MASALAH
Wireless Sensor Network atau yang sering kita sebut WSN adalah suatu
peralatan sistem embedded yang berkomunikasi tanpa kabel yang didalamnya terdapat
satu atau lebih sensor dan dilengkapi dengan peralatan sistem komunikasi.Disini sensor
digunaka untuk menangkap informasi sesuai dengan karakteristik dan penyajian
informasi melalui komunikasi internet.
b. Mikrokontroller ATMega8
Mikrokontroller adalah sebuah komputer kecil di dalam satu IC yang berisi
CPU, memori, timer, saluran komunikasi serial dan pararel. Port input/output yang
digunakan untuk suatu tugas dan menjalankan suatu program (Andriato, heri.2013).
Mikrokontroller dapat kita gunakan untuk berbagai aplikasi misalnya untuk
pengendalian, akusisi data, telekomunikasi data dan lain- lain.
Fenomena kebakaran hutan dapat kita ketahui melalui titik panas yang terdapat
pada wilayah hutan. Titik panas atau hotspot adalah indikator kebakaran hutan yang
mendeteksi suatu lokasi yang memiliki suhu relatif tinggi dibandingkan suhu di sekitarnya.
Untuk mengetahui letak titik panas atau hotspot maka akan dilengkapi dengan GPS (Global
Positioning System). Sensor akan merekam posisi GPS dari suatu lokasi yang dilengkapi
dengan gambar lokasi. Sensor juga dapat membaca kembali data yang yang direkam oleh
sensor kemudian dimasukkan ke sistem melalui sebuah aplikasi yang dijalankan pada
perangkat computer/laptop yaitu mikrokontroller ATMega68 untuk memberikan informasi
posisi dan titik api.
3
BAB III PEMBAHASAN
4
Sensor berguna untuk membaca hasil pengukuran suhu dan kelembapan
yang akan dikirimkan ke user.
Arduino Compiler berfungsi untuk menemukan algoritma dari bahasa C
dan diunggah hasil algoritma tersebut ke Arduino.
Komputer atau laptop sebagai perangkat untuk user membaca kondisi
suhu dan kelembapan dari hutan tersebut. Komputer atau laptop akan
merekam data-data dari kondisi hutan dan mendeteksi gejala-gejala
kebakaran.
Kotak plastik membutuhkan ukuran-ukuran tertentu untuk melindungi
komponen-komponen agar tidak rusak.
c. Perencanaan Alat
5
1. Siapkan Laptop beserta bahan dan alat yang diperlukan.
8. Setelah program sudah di upload ke Arduino Nano kita bisa lihat dengan
cara buka "Serial Monitor".
6
Gambar 3. Proses Tahapan alat sensor
e. Pengujian Alat
Pendeteksi kebakaran hutan ini dapat mendeteksi bila ada perubahan
suhu dan kelembapan yang drastic dari hutan tersebut. Sistem pendeteksi
kebakaran hutan memiliki dua bagian pada hardware. Pada bagian pertama,
penerima yang dihubungkan ke komputer atau laptop melalui port USB
sedangkan bagian kedua pengirim yang memiliki satu saklar on/off, satu sensor,
dan satu terminal untuk adaptor. Alat ini deprogram hanya untuk mendeteksi
kondisi hutan. Alat ini akan bekerja dengan menghidupkan saklar dan
menghubungkannya dengan tombol connect. Pada saat dihidupkan, sensor akan
mengalami loading beberapa detik kemudian akan nada let hijau yang
menandakan alat sedang bekerja dan ada let merah menandakan user akan
menerima data.
7
3.3 Keuntungan dan Kerugian Sistem Pendeteksi Kebakaran Hutan
Keuntungan dari sistem pendeteksi dini kebakaran hutan berbasis jaringan sensor
nirkabel, yaitu:
Sensor Asap
Sensor asap yang ada di dalam detektor kebakaran ini terhalang oleh
adanya asap sehingga sensor akan segera mendeteksi. Sensor biasanya akan
bekerja jika sensor tersebut mendeteksi asap di udara dengan tingkat konsentrasi
tertentu, maka sensor akan mengumpulkan data dan akan dikirim ke user.
Sensor Suhu
Sensor ini dapat mendeteksi gejala perubahab suhu/panas pada kawasan
hutan tertentu.Jika suhu yang ada di dalam kawasan hutan terlalu panas maka
detektor akan mengirimkan data lokasi adanya kemungkinan terjadinya
kebakaran hutan.
Sensor Kelembaban Udara dan Tanah
Sensor kelembapan akan mengukur keadaan uap air yang ada didalam
tanah maupun tekandung di dalam udara untuk memberitahu kondisi hutan
setiap saat.
Sensor gas
8
Sensor gas akan mengukur senyawa gas polutan yang ada diudara,
seperti karbonmonoksida, hidrokarbon, dan lain-lain. Sensor gas ini
dimaksudkan untuk mendeteksi adanya gas beracun yang ditimbulkan dari
kebakaran hutan.
9
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapat bahwa teknologi pendeteksi dini kebakaran hutan
berbasis jaringan sensor nirkabel merupakan solusi yang tepat untuk mendeteksi kebakaran
hutan agar tidak menimbulkan kerugian bagi alam dan manusia. Teknologi pendeteksi
kebaran hutan ini menggunaka sensor untuk mengetahui kondisi terkini tentang kondisi
hutan. Kumpulan data-data yang direkam sensor ini akan dikirimkan melalui jaringan
internet kepada user menggunakan software atau SMS Gateaway dengan demikian
teknologi ini sangat efisien dan efektif untuk digunakan di era teknologi sekarang agar
dapat menjaga alam dengan baik.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan oleh kelompok kami adalah:
1. Kami berharap agara dilakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya
hutan dan pengenalan alat pendeteksi kebakaran hutan agar masyarakat dapat
memahami dengan baik kedua hal tersebut.
2. Kami berharap kepada pemerintah agar memberikan sanksi tegas kepada oknum-
oknum yang melakukan tindakan illegal.
3. Kami berharap agar ada tindakan atau pemantauan terhadap alat pendeteksi kebakaran
hutan agar tidak cepat rusak sehingga alat tersebut dapat berjalan dengan baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M.J. 2002. The Influence of Forest Fire in Peninsular. Jakarta: Erlangga
Darwiati W & Nurhaedah M. 2010. Dampak kebakaran hutan dan lahan terhadap sifat
fisik tanah. Mitra hutan tanaman Vol. 5 No.1 april 2010. 27 – 37. Pusat penelitian dan
pengembangan hutan tanaman. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan,
Kementerian Kehutanan.
Ren C. Luo, Chih-Chen Yih and Kuo Lan Su, 2002, “Multisensor Fusion and Integration:
Approaches, Applications, and Future Research Directions”, IEEE Sensors journal, Vol.
2, Issue 2. Pp. 107–119. USA.
Supriyatna J. 2008. Melestarikan alam Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor.
Yongghi, Saefebri Nasution. “Prototype Wireless Sensor Network (Wsn) sebagai Sistem
Pendeteksi Dini Kebakaran Hutan menggunakan Media Wireless (Hardware)”. Proyek
Akhir: Politeknik Caltex Riau.
11