Anda di halaman 1dari 3

Asal-Usul Aksara Jawa

Darimana aksara Jawa berasal? Dulu, ayah saya pernah mendongeng tentang
kisah Ajisaka yang memiliki dua orang pengawal, yaitu Dora dan Sembada.
Mereka tinggal di sebuah pulau bernama Majethi. Suatu hari, Ajisaka mendengar
kabar, bahwa di negeri Medhangkamulan, ada seorang raja yang suka makan
daging manusia, yaitu Prabu Dewatacengkar. Dibantu oleh Dora dan Sembada,
Ajisaka berhasil mengalahkan Dewatacengkar dan menjadi raja di
Medhangkamulan.

Nah, suatu saat, Dora dan Sembada diutus oleh Ajisaka untuk mengambil
senjatanya yang tertinggal di Majethi. Tak dinyana, keduanya terlibat salah
paham yang tak berkesudahan, akhirnya baku bertempur sengit dan meninggal.
Ajisaka yang tahu kedua pengawal kesayangannya meninggal, sangat sedih.
Maka, tercetuslah sebuah syair seperti ini:

Ha Na Ca Ra Ka (ada utusan)
Da TA Sa Wa La (saling berselisih pendapat)
Pa Dha Ja Ya Nya (sama-sama kuat/jaya)
Ma Ga Ba Tha Nga (sama-sama menjadi mayat)

Nah, 20 suku kata itulah yang akhirnya menjadi aksara Jawa. Tulisannya begini:
Untuk melengkapi, ada pelengkap huruf (sandangan) seperti ini.

Bagaimana cara menggunakannya? Berikut ini praktik menulis Jawa secara


sederhana:

Anda mungkin juga menyukai