Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PASAR MODAL
(MANAJEMEN INVESTASI DAN PENILAIAN BI)

“EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO INDEKS SHARPE,


TREYNOR, DAN JENSEN”

KELOMPOK 7
AZZA MEYRISQA ANDILOLO A311171334
RISKA SAFITRI ARIEF A311171526
MUH. AFFAN ALI A311171313

DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas rahmat kesehatan dan
kesempatan yang dilimpahkan-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini merupakan pemenuhan tugas mata kuliah “Pasar Modal (Manajemen Investasi
dan Penilaian BI)”. kita mengucapkan terima kasih kepada segala pihak yang mendukung dan
membantu dalam pembuatan makalah ini. Karena tanpa mereka makalah ini tidak dapat selesai
dengan baik.
Kita pun menyadari bahwa makalah ini tak luput dari kesalahan. Untuk itu kita meminta
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah di masa akan datang. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat. Selamat membaca.

Makassar, 1 September 2019


Penyusun

…………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model indeks tunggal yang telah dikembangkan oleh William Sharpe dapat digunakan
untuk menyederhanakan perhitungan di model Markowitz dengan menyediakan
parameter input yang dibutuhkan dalam perhitungan model tersebut. Model indeks
tunggal ini juga digunakan untuk menghitung return ekspektasian dan risiko portofolio.
Untuk memnentukan portofolio optimal dengan model indeks tunggal maka yang pertama
kali dibutuhkan adalah menentukan portofoli efisien. Tiap investor memiliki kurva yang
berbeda yang tidak sama, portofolio optimal berbeda untuk masing-masing investor.
Maka dari itu, dengan adanya makalah ini diharapkan akan memberikan pemahaman
lebih dalam kepada pembaca mengenai model indeks tunggal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan analisis portofolio?
2. Apa yang dimaksud dengan indeks sharpe?
3. Apa yang dimaksud dengan indeks treynor?
4. Apa yang dimaksud dengan indeks jensen?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada
pembaca dan khususnya mahasiswa akuntansi mengenai evaluasi kinerja portofolio dari
indeks sharpe, treynor, dan jensen dalam pasar modal.
BAB II
ISI

A. PORTOFOLIO
Portofolio dikatakan efisien jika portofolio tersebut terletak di efficient set atau
efficient frontier. Oleh karena itu diperlukan suatu cara untuk melakukan evaluasi
portofolio. Portofolio dikategorikan efisien apabila memiliki tingkat risiko yang sama,
mampu memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi, atau mampu menghasilkan
tingkat keuntungan yang sama, tetapi dengan risiko yang lebih rendah.
Sedangkan portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari
sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien. Investor
memilih portofolio yang memberi kepuasan melalui risiko dan return, dengan memilih
sekuritas yang berisiko. Portofolio optimal merupakan sesuatu yang unik atas investasi
pada aset berisiko. Investasi yang realistis akan melakukan investasi tidak hanya pada
satu jenis investasi, akan tetapi melakukan diversifikasi pada berbagai investasi dengan
pengharapan akan meminimalkan risiko dan memaksimalkan return.

RISK-ADJUSTED PERFORMANCE
Dengan berdasarkan pada teori pasar modal, beberapa ukuran kinerja portofolio sudah
memasukkan faktor return dan risiko dalam perhitungannya. Beberapa ukuran kinerja
portofolio yang sudah memasukkan faktor risiko, antara lain:
 Indeks Sharpe,
 Indeks Treynor, dan
 Indeks Jensen.

B. INDEKS SHARPE
Salah satu metode yang digunakan untuk membandingkan kinerja portofolio dengan
menggunakan konsep dari Garis Pasar Modal/ Capital Market Line (CML) atau lebih
dikenal dengan istilah Reward to Variability Rasio (RVAR).
Dimana Sharpe menyatakan series kinerja portofolio dihitung merupakan hasil bersih
dari portofolio dengan tingkat bunga bebas risiko per unit risiko dengan diberi simbol
Sp. Indeks kinerja Sharpe dipakai untuk mengukur premi risiko untuk setiap unit risiko
pada portofolio.
Indeks Sharpe dihitung dengan formula sebagai berikut:

Sp = Rp – Rf
σp

Keterangan:
· Sp = Indeks portofolio Sharpe.
· Rp = Rata-rata return portofolio p atau tingkat pengembalian pasar.
· Rf = Rata-rata return bebas risiko tingkat bunga bebas risiko.
· σp = Total risiko yaitu hasil jumlah dari risiko sistematik dan risiko unsistematik
atau standar deviasi return portofolio p.

Premi risiko portofolio, Rp – Rf merupakan kompensasi untuk memikul resiko. Indeks


Sharpe merupakan rasio kompensasi terhadap total risiko. Jika portofolio sangat
diversifikasi maka total risiko hampir sama dengan risiko sistematik dikarenakan risiko
tidak sistematik mendekati nol. Hal ini juga dapat disebut bila portofolio sama dengan
portofolio pasar maka total risiko sama dengan risiko sistematis atau risiko pasar atau
dapat disebut dengan beta.

Indeks Sharpe dapat digunakan untuk membuat peringkat dari beberapa portofolio
berdasarkan kinerjanya. Semakin tinggi indeks Sharpe suatu portofolio dibanding
portofolio lainnya, maka semakin baik kinerja portofolio tersebut.

C. INDEKS TREYNOR

Treynor sebagai salah satu indeks yang digunakan untuk mengukur kinerja
portofolio, Treynor mengansumsikan bahwa portofolio sangat diversifikasi dikenal
dengan istilah Reward to Valatility Ratio (RVOR). Oleh karenanya indeks Treynor
menyatakan series kinerja portofolio dihitung merupakan hasil bersih dari portofolio
dengan tingkat suku bunga bebas risiko per unit risiko pasar portofolio tersebut dengan
diberi simbol Tp.
Indeks kinerja Treynor dihitung dengan formula berikut:
Tp = Rp-Rf
βp s

Keterangan:
· Tp = Indeks Treynor portofolio.
· Rp = Rata-rata return portofolio p atau tingkat pengembalian pasar.
· Rf = Rata-rata tigkat return bebas risiko.
· βp = Risiko pasar dari portofolio atau beta portofolio p.

Indeks Treynor juga merupakan suatu rasio kompensasi terhadap risiko. Tetapi
dalam Indeks Treynor, risiko diukur tidak dengan total risiko melainkan hanya risko
sistematis. Dalam menghitung indeks Treynor ini maka asumsi yang harus diperhatikan
bahwa hasilnya memberikan evaluasi pada satu periode, karena tingkat pengembalian
portofolio dan risiko membutuhkan periode yang panjang. Bila periode yang
dipergunakan cukup pendek maka risiko yang dihitung dengan beta memberikan hasil
yang tidak wajar atau tidak representatif.

Dengan membandingkan dengan Indeks Sharpe, dapat dilihat adanya perbedaan


antara peringkat kinerja portofolio dengan menggunakan Indeks Sharpe dengan
menggunakan Indeks Treynor. Hal ini dikarenakan besarnya standar deviasi dan beta
portofolio yang berbeda. Dari gambar tersebut, maka Indeks Treynor besarnya sama
dengan slope garis yang menghubungkan posisi portofolio dengan tingkat return bebas
risiko.

Portofolio yang mempunyai Indeks Treynor yang lebih kecil dari Indeks Treynor
pasar akan terletak di bawah garis pasar sekuritas, dan hal ini menunjukkan bahwa
kinerja portofolio tersebut berada di bawah kinerja pasar. Sebaliknya portofolio yang
berada diatas garis pasar sekuritas mempunyai kinerja diatas kinerja pasar. Semakin
besar slope garis atau semakin besar Indeks Treynor yang dimiliki sebuah portofolio,
berarti kinerja portofolio tersebut akan menjadi relatif lebih baik dibandingkan
portofolio yang mempunyai Indeks Treynor lebih kecil.

D. INDEKS JENSEN

Sebagai salah satu ukuran kinerja portofolio, Jensen sangat memperhatikan


CAPM dalam mengukur kinerja portofolio tersebut yang sering disebut dengan Jesen
ALPHA (differential return measure). Jesen ALPHA merupakan sebuah ukuran absolut
yang mengestimasikan tingkat pengembalian konstan selama periode investasi dimana
memperoleh tingkat Jesen ALPHA pengembalian diatas (dibawah) dari buy-hold
strategy dengan risiko sistematik yang sama.
Adapun formula Jensen ALPHA sebagai berikut:

Jp = Rp-[Rf+bp(Rm-Rf)]

Semakin tinggi ap yang positif maka kinerja portofolionya semakin baik.


Jensen ALPHA dapat dihitung dengan cara lain yaitu dengan menyederhanakan
persamaan diatas menjadi persamaan dibawah ini:

Rp-Rf= ap + bp (Rm-Rf)

Persamaan diatas memperlihatkan adalah risiko premium portofolio dipengaruhi oleh


risiko market premium. Nilai a dan b pada persamaan diatas diestimasikan sesuai
dengan model yang dikenal dengan regresi. Baca juga artikel : Apa yang dimaksud
dengan Perang Dagang

Oleh karenanya data asli runtun waktu dari portofolio, tingkat pengembalian
pasar dan tingkat bunga bebas risiko harus tersedia. Nilai a yang tertinggi dan
siginifikan merupakan portofolio yang terbaik dari portofolio yang ada.
Ada pula, persamaan Indeks Jensen secara umum adalah:
Jp = Rp – [ Rf + (RM – Rf ) βp ]
Keterangan:
· Jp = Indeks Jensen portofolio
· Rp = Rata-rata return portofolio p.
· Rf = Rata-rata tingkat return bebas risiko.
· βp = Beta portofolio p.

Indeks Jensen adalah kelebihan return diatas atau di bawah garis sekuritas
(security market line). Indeks Jensen secara mudahnya dapat diinterpretasikan sebagai
pengukur berapa banyak portofolio ‘mengalahkan pasar’.

Indeks yang bernilai positif berarti portofolio memberikan return yang lebih
besar dari return harapannya (berada diatas garis pasar sekuritas) sehingga merupakan
hal yang bagus karena portofolio mempunyai return yang relatif tinggi untuk tingkat
risiko sistematisnya. Demikian juga sebaliknya, indeks yang bernilai negatif
menunjukkan bahwa portofolio mempunyai return yang relatif rendah untuk tingkat
risiko sistematisnya.

Indeks Jensen merupakan selisih antara return portofolio dengan return


portofolio yang tidak dikelola dengan cara khusus (hanya mengikuti return pasar).
Sehingga persamaan awal kemudian dimodifikasi menjadi:
Jp = (Rp – Rf) – [βp (RM – Rf) ]

Persamaan diatas memperlihatkan bahwa Indeks Jensen merupakan selisih


return abnormal portofolio p selama satu periode dengan premi risiko portofolio yang
seharusnya diterima dengan menggunakan tingkat risiko sistematis tertentu dan model
CPAM. Oleh karena itu nilai Indeks Jensen bisa saja lebih (positif), lebih kecil
(negatif), atau sama (nol).
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Hartono Jogiyanto, M.B.A., Ak. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai