Anda di halaman 1dari 15

I.

tujuan
II. latar belakang (metode)
III. formula (tiap tablet bobot 200 mg mengandung
Prednison 5 mg
Avicel PH 102 : Starch 1500 (50:50)
Talk
Mg stearat

IV. preform zat aktif

Prednison ​(Farmakope Indonesia Edisi V, ​halaman 1052 – 1053​)

Nama Bahan Prednison

Struktur Molekul

Du

Rumus Molekul C​21​H​26​O​5

Bobot Molekul 358,428 g/mol

Pemerian Serbuk hablur; putih atau praktis putih, tidak berbau.

Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; sukar larut dalam


etanol, kloroform, dioksan dan metanol.

Jarak lebur 230​O​C

Stabilitas Stabil pada keadaan dan suhu ruang.

Inkompatibilas - (ngga nemu) senin, aku mau ke perpus SF cari


di buku merck index dll
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.

Fungsi Prednison merupakan pro drug, yang di dalam hati


akan segera diubahmenjadi prednisolon, senyawa
aktif steroid dan berfungsi untuk penyakit gangguan
endokrin.

V. preform eksipien
​ ​ ed​ halaman 129 – 131)
Avicel PH 102 (​Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th

Avicel PH 102
Nama Bahan

Struktur Molekul

Rumus Molekul (C​6​H​10​O​5​)​n ​ n = 220

Bobot Molekul
0,337 g/cm3

Pemerian
Serbuk putih halus, tidak berbau, tidak berasa

Sifat Alir sifat alir Avicel PH 102 lebih baik dibandingkan Avicel PH
101. (​The Theory and Practise of Industrial Pharmacy 3rd Ed​)

Stabilitas
Tetap stabil meskipun ada di lingkungan yang higroskopis

Inkompatibilas
Inkompatibel dengan zat pengoksidasi kuat
Penyimpanan
isimpan dalam wadah tertutup baik di tempat yang dingin dan
kering.

Fungsi
Pengisi dan pengikat tablet

​ ​ edition ​halaman 685)


Starch 1500 (​Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th

Starch 1500
Nama Bahan

Struktur Molekul

Rumus Molekul ( C​6​H​10​O​5 ​)​n​ n = 300-1000

Bulk Density 0.45-0.58 g/cm​3

Tapped Density 0.69 -0.87 g/cm​3

Pemerian Serbuk putih tidak berbau, tidak berasa

Kelarutan Tidak larut dalam air dan etanol, mengembang pada suhu 37° C
, larut pada air panas

Stabilitas Stabil di udara, higroskopis

Sifat Alir Baik saat kering


Inkompatibilas Mudah teroksidasi oleh oksidator

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Fungsi Pengisi, penghancur, pengikat

Talk (​Handbook of Pharmaceutical Excipients 6​th​ edition​ halaman 728)

Talk
Nama Bahan

Struktur Molekul

Rumus Molekul H​2​Mg​3​O​12​Si​4

Pemerian Serbuk Kristal dengan warna putih sampai abu putih, lembut di
tangan

Stabilitas Stabil di udara

Inkompatibilas Inkompatibel dengan senyawa ammonium kuartener

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Fungsi Glidant

​ edition halaman
Magnesium Stearat (​Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th
404-405)
Magnesium stearate
Nama Bahan

Struktur Molekul

Rumus Molekul C​36​H​70​MgO​4

Bobot Molekul 591,27 gr/ mol

Pemerian Serbuk dengan warna putih, berminyak saat disentuh, dan


bersifat adhesive ke kulit

Laju Alir Lajur alir buruk, bersifat kohesif

Stabilitas Stabil di udara

Inkompatibilas Inkompatibel dengan asam kuat, basa, dan besi. Dihindari


mencampurkan dengan material yang bersifat oksidator. Mg
stearate tidak dapat digunakan untuk aspirin, vitamin, dan garam
alkali

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Fungsi Lubrikan

VI. rasionalisasi formula

Tablet yang akan dibuat pada percobaan adalah tablet prednison. Prednison
merupakan zat aktif yang memiliki sifat alir, kompaktibilitas dan kompresibilitas yang baik
sehingga pembuatannya dapat dilakukan dengan metode kempa langsung. Prednison juga
digunakan secara umum pada dosis yang kecil sehingga untuk mencegah jumlah zat aktif
yang hilang, kempa langsung merupakan metode yang tepat.

Eksipien yang digunakan pada formula adalah avicel PH 102 dan starch 1500 dengan
perbandingan 50 : 50. Penggunaan avicel PH 102 pada formula adalah sebagai pengisi dan
pengikat sedangkan starch sebagai pengisi, pengikat dan penghancur. Avicel PH 102
digunakan dalam metode kempa langsung karena berfungsi sangat baik sebagai pengikat
kering dan memiliki ukuran partikel yang besar, sehingga sifat alirnya baik (​Medina dan
Kumar, 2006​). Selain itu, avicel PH 102 juga memiliki kompaktibilitas yang baik dan
mengalami deformasi plastik saat dikompresi yang dapat menyebabkan terjadinya
interlocking (ikatan antar partikel) (​Banker dan Anderson, 1994​). Starch 1500 digunakan
karena memilki sifat alir dan kompresibilitas yang juga baik, dan mampu mengembang pada
suhu 37°C atau suhu tubuh.

Eksipien lain yang digunakan pada formula adalah talk dan magnesium stearat. Talk
dan magnesium stearat biasanya digunakan secara kombinasi sebagai bahan pelicin yang
baik. Talk berfungsi sebagai glidant yaitu agen ​pelicin yang memperbaiki karakteristik aliran
granulasi. Talk digunakan karena dapat menurunkan adhesivitas antar partikel secara optimal,
memberikan sifat alir yang baik dan dapat mencegah timbulnya noda gelap pada tablet karena
dapat terdistribusi lebih homogen dalam tablet (​Voigt, 1995​). Magnesium stearat pada
formula adalah sebagai lubrikan atau pelicir untuk menurunkan kohesivitas antar partikel
dengan alat sehingga dapat dikempa dengan baik.

VII. perhitungan (bobot tablet 200 mg, 300 tablet yg dibuat (?) )
Kandungan Prednison per tablet : 5 mg
Bobot tablet : 200 mg
Jumlah tablet yang dibuat : 300 tablet

Perhitungan Bahan
Total massa kempa untuk 300 tablet = 200 mg x 300 = 60 gram

Bahan Untuk 300 tablet


Prednison 5 mg x 300 tablet = 1500 mg = 1,5 gram

Mg Stearat (1 %) 1% x 60 gram = 6 gram

Talk (2% x 60 gram) 2% x 60 gram = 12 gram

Avicel PH102 + Starch 1500 60 gram - 1,5 gram - 6 gram -12 gram = 40,5 gram
● Avicel PH102 = ½ X 40,5 gram =
20, 25 gram
● Starch 1500 = ½ x 40,5 gram =
20,25 gram

VIII. prosedur
1. Menimbang sebanyak 1,5 gram prednison, 6 gram Mg Stearat, 12 gram Talk, 20.25 gram
Avicel PH102, dan 20.25 gram Starch 1500.
2. Mengayak zat aktif prednison jika prednison menggumpal.
3. Mencampur bahan-bahan yang telah ditimbang (kecuali Mg Stearat dan Talk) selama 10
menit hingga homogen.
4. Menambahkan Mg Stearat dan Talk lalu mencampurnya selama 2 menit.
5. Melakukan evaluasi terhadap massa cetak (​In Process Control​) yaitu evaluasi sifat aliran dan
homogenitas campuran
6. Mengempa massa cetak dengan menggunakan ​punch​ yang sesuai dengan bobot tablet yang
telah ditentukan.
7. Melakukan evaluasi akhir terhadap tablet yang telah diperoleh.

IX. evaluasi massa kempa (​In Process Control​)

No Jenis Evaluasi Prinsip Evaluasi Hasil Pengamatan Syarat

1 Sifat Aliran 1. massa Vs = 4-10 g/s


campuran
serbuk
ditimbang
minimum 20
gram dan
wadah
ditempatkan
pada bagian
bawah
corong
2. serbuk
dimasukkan
ke dalam
corong yang
terdapat
pada alat
3. Waktu pada
layar berada
pada angka 0
4. alat untuk
memulai
pengukuran
dijalankan
dan aliran
dihentikan
dalam
kondisi
terdapat sisa
serbuk di
corong
5. kecepatan
aliran
dihitung
dengan
membagi
bobot
campuran
serbuk pada
wadah
terhadap
waktu (g/s)
6. Percobaan
diulangi tiga
kali

2 Homogenitas 1. Penentuan kadar Homogen (CV<


Campuran zat aktif dengan 5%)
sampling di
beberapa titik
pada bagian atas
,tengah,dan
bawah (minimal
10 titik)
2. Sampel
dilarutkan
dalam etanol
3. Kadar
ditentukan
melalui
spektrofotometri
dengan
menghitung
serapan pada
panjang
gelombang
maksimum
4. CV (coefficient
variation)
ditentukan

X. evaluasi tablet

No Jenis Evaluasi Prinsip Evaluasi Hasil Pengamatan Syarat

1 Uji friabilitas 1. Pengujian dilakukan 1. f < 1%


(United States menggunakan umtuk
Pharmacopoiea friabilator atau rata-rata
41 Halaman friability tester tiga kali
7634) 2. Untuk tablet dengan pengujian
bobot 650 mg, 2. Tidak ada
ambil tablet sejumlah tablet yang
setara dengan 6,5 g, pecah
Untuk tablet dengan
bobot > 650 mg,
ambil 10 tablet secara
acak
3. Dibersihkan tablet
satu persatu dengan
sikat yang halus dan
timbang seluruh
tablet (a)
4. Tablet dimasukkan
kedalam alat dan
jalankan alat
sebanyak 100
putaran, umumnya
dengan kecepatan 25
rpm
5. Diambil seluruh
tablet, dibersihkan
dari debu dan
ditimbang (b)
6. Hitung friabilitas (f)
dengan persamaan
f=a-b/a x 100%
7. Jika terjadi kerusakan
tablet seperti patah ,
chipping a​ tau hancur,
atau hasil pengujian
tidak dapat
diinterpretasikan
dengan baik atau
bobot yang hilang
lebih nilai yang
ditargetkan ulangi
pengujian hingga
total 3 kali

2 Uji friksibilitas 1. Pengujian dilakukan 1. f < 1%


menggunakan alat umtuk
(United States friksibilator atau rata-rata
Pharmacopoiea abrasion tester tiga kali
41 Halaman 2. Untuk tablet dengan pengujian
7634) bobot 650 mg, 2. Tidak ada
ambil tablet sejumlah tablet yang
setara dengan 6,5 g, pecah
Untuk tablet dengan
bobot > 650 mg,
ambil 10 tablet secara
acak
3. Dibersihkan tablet
satu persatu dengan
sikat yang halus dan
timbang seluruh
tablet (a)
4. Tablet dimasukkan
kedalam alat dan
jalankan alat
sebanyak 100
putaran, umumnya
dengan kecepatan 25
rpm
5. Diambil seluruh
tablet, dibersihkan
dari debu dan
ditimbang (b)
6. Hitung friabilitas (f)
dengan persamaan
f=a-b/a x 100%
7. Jika terjadi kerusakan
tablet seperti patah ,
chipping a​ tau hancur,
atau hasil pengujian
tidak dapat
diinterpretasikan
dengan baik atau
bobot yang hilang
lebih nilai yang
ditargetkan ulangi
pengujian hingga
total 3 kali

3 1. Media disolusi Dalam waktu 30


Uji Disolusi
disiapkan dengan menit harus
(​​Farmakope menggunakan 500 larut tidak
ml air untuk tablet kurang dari 80%
Indonesia
mengandung 10 (Q)
edisi mg atau kurang
V​,halaman 2. Media disolusi
1053) dimasukkan ke
dalam wadah,
pemanas
dijalankan hingga
media mencapai
suhu 37 ± 0,5 ℃
3. Satu tablet
dimasukkan ke
dalam
masing-masing
wadah, jaga agar
gelembung udara
tidak menempel
pada permukaan
tablet
4. Alat tipe 2
dioperasikan
dengan kecepatan
50 rpm
5. Dalam interval
waktu 5,10,15,
dan 30 menit
diambil sejumlah
sampel pada
daerah
pertengahan
antara permukaan
media dan bagian
atas dayung, tidak
kurang dari 1 cm
dari dinding
wadah
6. Dilakukan
penetapan jumlah
prednison yang
terlarut dengan
mengukur serapan
alikuot yang telah
disaring dan jika
perlu diencerkan
dengan media
disolusi,
bandingkan
dengan serapan
larutan baku
Prednisolon BPFI
dalam media yang
sama pada
panjang
gelombang lebih
kurang 242 nm.
Prednison dapat
juga dilarutkan
sebelum
diencerkan
dengan air
menggunakan
etanol <5%
volume total
larutan baku

4 Uji 1. Diambil tidak kurang 1. Jika NP


keseragaman dari 30 tablet dari 10
sediaan 2. Kadar zat aktif tablet
(​Farmakope masing-masing dari pertama ≤
Indonesia edisi 10 tablet dinyatakan 15 %
V​,halaman dalam persentase dari 2. Jika NP >
1526) jumlah yang tertera 15 %
pada etiket dan pengujian
Keseragaman dihitung nilai rataan dilakukan
kandungan dan simpangan baku pada 20
3. Nilai penerimaan tablet
(NP) dihitung dengan tambahan
rumus : dan nilai
NP = lM- x l + ks penerimaan
dihitung
kembali
3. Jika NP
akhir dari
30 tablet ≤
15 % dan
tidak
satupun
tablet
dengan
kadar <
l1-(0,01)(2
5)lM atau >
l1+(0,01)(2
5)lM

Penetapan 1. Tidak kurang dari


kadar 20 tablet
(​​Farmakope ditimbang dan
Indonesia edisi diserbukkan.
V​,halaman 2. sejumlah serbuk
1053) tablet ditimbang
seksama lebih
kurang 20 mg
prednison,
dimasukkan
dalam labu ukur
100 ml.
3. 5 ml air
ditambahkan dan
sonifikasi selama
1 menit, 50 ml
metanol P dan
sonifikasi selama
1 menit kemudian
diencerkan
dengan air sampai
tanda.
4. 5 ml larutan uji
dan 5 ml larutan
baku dipipet dan
ditambahkan ke
dalam labu ukur
50 ml da
5. larutan metanol P
ditambahkan
sampai tanda.
6. Kemudian
disaring melalui
penyaring 5 µm
dan 20 ml filtrat
pertama dibuang.
7. Kandungan
prednison dalam
tablet dihitung
dengan rumus
:DC( Ru
Rs )

5 Uji Kekerasan 1. 20 tablet secara Kekerasan


Tablet acak diambil antara 4-10 kkg
(United States 2. alat yang
Pharmacopoiea digunakan dalam
41 Halaman pengujian
7636-7638) kekerasan tablet
adalah hardness
tester
3. Ditentukan
seberapa besar
gaya/tekanan yang
dibutuhkan untuk
menghancurkan
tablet dengan
menghitung rataan
kekerasan tablet
dan standar
deviasinya

6 Uji Diamati secara visual Bebas dari noda


Organoleptik bentuk,ukuran berupa atau
diameter dan tebal yang binitk-bintik,
diukur dengan jangka permukaan
sorong, dan homogenitas halus dan atau
warna tablet licin serta sesuai
dengan bentuk
yang ditentukan

7 Keseragaman 1. 20 tablet diambi; Diameter tidak


ukuran secara acak dan lebih dari 3 kali
(​Farmakope diukur diameter dan tidak
Indonesia edisi serta tebalnya kurang dari 1 ⅓
III .​Halaman 6) menggunakan tebal tablet
jangka sorong
2. nilai rataan dan
standar divasi
dihitung

XI. Daftar Pustaka


Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. ​Farmakope Indonesia Edisi V.​ Jakarta :
Departemen Kesehatan, p. 1053,1526.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. ​Farmakope Indonesia Edisi III.​ Jakarta :
Departemen Kesehatan, p. 6.
The United States Pharmacopeia. ​The Nasional Formulari 41.​ Volume 5. Washington, D.C:
United States Pharmacopeia Convention Inc.:, p. 7634, 7636-7638.

Banker, G.S., and Anderson, N.R., 1994, Tablets, in: Lachman, L. Lieberman, H.A., and Kanig, J.L.
(eds): The Theory and Practise of Industrial Pharmacy, 3rdEd., Marcel Dekker lnc., New York.

Medina, M.D.L.L.R and V. Kumar, 2006, Evaluation of cellulose II powders as a potential


multifunctional excipient in tablet formulations, Int. J.Pharm. 322, 31-35.
Voigt, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi V Cetakan I. 159-160, 169-170, 205-209.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Handbook of Pharmaceutical Excipients 6​th​ edition

Anda mungkin juga menyukai