Anda di halaman 1dari 1

MEIOSIS

Menurut praktikum yang dilakukan bahwa meiosis adalah proses pembelahan yang
menghasilkan sel-sel kelamin atau sel gonad. Hal ini sebanding dengan Watanabe Yoshinori
(2004) bahwa meiosis adalah siklus sel khusus yang mengurangi jumlah kromosom setengah
untuk memungkinkan fertilisasi selama reproduksi seksual untuk menghasilkan satu inti
yang normal.
Selain itu hasil pengamatan menunjukkan bahwa meiosis memiliki jumlah kromosom yang
bersifat haploid (n) atau memiliki satu kromosom. Hal ini sesuai dengan Jolivet Sylvie, et al.
(2009) bahwa dalam siklus hidup organisme seksual, sel khusus divisi meiosis yaitu
mengurangi jumlah kromosom dari dua set (2n, diploid) ke satu set (n, haploid).
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tahap meiosis salah satunya terdapat pada
spermatogenesis tahapannya meliputi spermatogonium, spermatosit primer, spermatosit
sekunder, spermatid, dan spermatozoa. Sedangkan spermatozoa tersimpan didalam testis
tepatnya pada tubulus seminiferus. Hal ini sesuai dengan Handajani S. Noor (2003) bahwa
untuk mengetahui ada atau tidaknya spermatozoa yang diproduksi, dilakukan pengamatan
pada lumen tubulus kontortus seminiferus.
Selanjutnya, hasil pengamatan menunjukkan bahwa mekanisme pada tahap oogenesis
meliputi oogonium (mitosis), oosit primer (meiosis I) menghasilkan oosit sekunder dan
badan polar I (meiosis II), oosit sekunder menghasilkan ootid dan badan polar II, lalu ootid
menghasilkan ovum (n). Hal ini sesuai dengan Indra Rasyad dan Kakisina Pieter (2008)
bahwa reinisiasi maturasi meiosis bermanifestasi dalam germinal vesicle breakdown (GVB),
diikuti dengan kondensasi kromatin dan reorganisasi mikrotubulus. Peristiwa ini
menyebabkan pembentukan spindel metafase dan penyelesaian pembelahan meiosis I,
setelah oosit tersebut memasuki meiosis II akan tertahan pada stadium metaphase II (MII)
dan stadium selanjutnya (anafase) akan berlangsung setelah terjadi fertilisasi atau aktivasi
pertenogenetik. Oosit yang bebas dari MII arrest, menyelesaikan pembelahan meiosis
kedua, mengalami pembentukan pronukleus, dan selanjutnya memasuki siklus sel mitosis.
Lalu hasil pengamatan menunjukkan bahwa oogenesis terjadi didalam rahim atau ovarium.
Hal ini sebanding dengan Suryo (2010) bahwa yang dimaksud dengan oogenesis ialah proses
terbentuknya sel telur di dalam indung telur (ovarium).

Anda mungkin juga menyukai