Anda di halaman 1dari 23

Transformation Process

Continuous and Discrete Continuous and Discrete


Parameters Variables

Actuators Sensors

DAC ADC
Computer
Controller
(i.e. PLC,
Output Devices Input Devices
Micro-contr.)
Fungsi Instrumentasi

1 Pengukuran Berfungsi untuk memonitor suatu proses


(measureme melalui pengukuran besaran dan variable
proses yang sedang diukur. ( flow, tekanan,
nt) suhu, level dll)

2 Pengendalian Berfungsi mengendalikan jalanya operasi


(Control) agar variable proses yang diukur dapat
dikendalikan sesuai setpoint yang
diinginkan
3 Pengaman Berfungsi mencegah kerusakan pada
Safety) peralatan, mencegah terjadinya kecelakaan,
dan juga kerusakan lingkungan

4 Pengalanisa Berfungsi menganalisis kualitas suatu


( Analizer) kandungan/ kadar pada suatu parameter
Parameter Penjelasan
Akurasi yang tinggi systematic error hasil pengukuran sensor
dibandingkan dengan nilai sebenarnya sangatlah
kecil. Disebakan karena kesalahan kalibrasi,
toleransi kesalahan pabrikan dll

Kepresisian yang nilai pengukuran variable yang diukur secara


tinggi random sangatlah rendah.
Parameter Penjelasan
Range pengoperasian sensor dapat dioperasikan untuk range pengukuran yang
lebar secara presisi
Response yang cepat sensor mampu merespon perubahan parameter ukur
secara cepat
Mudah dkalibrasi sensor cepat dan mudah dikalibrasi
Nilai drift yang rendah drift adalah penurunan nilai akurasi secara bertahap dalam
selang waktu tertentu
Reliability yang tinggi sensor bisa bekerja di lingkungan yang keras (berbahaya)
Harga yang murah meliputi harga awal pembelian yang murah dan harga
perwatan yang rendah
Resolusi Nilai perubahan parameter terkecil yang bisa dideteksi
sensor
Kemampuan sebuah alat ukur utk merasakan dan menunjukan
suatu perbedaan yg relatif kecil dari harga yg diukur (yg diditeksi
sensor).
Satuan sensitifity mercury di thermometer mempunyai sensitifity
1 cm/oC  artinya mercury di tabung thermometer tersebut
bergerak sejauh 1 cm tiap penambahan 1oC
 Misalkan pada load cell, pebedaan hasil ukur ketika beban
ditambahkan dari 0 sampai max dan sebaliknya.
 Solusi penambahan beban bertahap dengan nilai yang kecil.
 Hysterisis pada alat ukur adalah satu nilai  nilai terbesar
 Suatu saat output sensor tidak sesuai dengan yang
diharapkan karenakan sensor melakukan pengukuran di atas
batas maximum operasinya. Pada kondisi ini sensor
memasuki daerah nonlinear/saturasi
 Repeatability (𝛿𝑟 ) adalah kemampuan sensor untuk
menghasilkan output yang sama dalam kondisi pengukuran
yang sama akibat thermal noise, material plasticity dll(gambar
a). Dirumuskan sbb:

𝛿𝑟 = 100%
𝐹𝑆
Kondisi repeatability meliputi hal-hal seperti di bawah ini
1. Proses pengukuran yang sama
2. Observer yang sama
3. Alat ukur yang sama
4. Kondisi pengukuran yang sama.
5. Lokasi yang sama
6. Pengulangan dilakukan dalam waktu
yang singkat
 Dead band adalah suatu keadaan dimana output =
0 ketika input close to 0.
 Kalibrasi  mencocok-kan harga- harga(bukan
satu harga) yg tercantum pd skala alat ukur dengan
harga-harga standar/harga sebenarnya.
 Trace ability  Tingkatan-tingkatan kalibrasi.
Crossover sensor  error yang diakibatkan ketika nilai
inputan sangat kecil. Disebakan kesalahan nilai gain
oleh amplifier dan dead zone
 Zero offset adalah berubahnya nilai output sensor ketika
tidak tidak sedang menerima inputan sebuah parameter.
 Seharusnya nilainya 0, akan tetapi dalam kondisi ini sensor
mengeluarkan output sinyal (tidak 0, bisa positif /negatif)
 Span shift error adalah berubahnya nilai span output sensor
ketika nilai inputan sebuah parameter bertambah naik.
 Pada saat inputan parameter = 0, maka nilai outputnya juga
= 0.
Nonli-linearity menunjukkan maksimum diviasi
antara kurva hasil output sensor dengan kurva ideal
didefiniskan dengan rumus
max 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛
𝑛𝑜𝑛𝑙𝑖𝑛𝑒𝑎𝑟𝑖𝑡𝑦 = × 100%
𝑀𝑎𝑥 𝐹𝑢𝑙𝑙 𝑆𝑐𝑎𝑙𝑒 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡
1. Random error  error yang disebakan
karena ketrampilan pengukur dalam
menggunakan alat ukur. Cara mengeliminir
yakni dengan memperbanyak data
pengukuran
2. Systematic error  error yang disebakan
error yang terjadi dalam alat ukur misalnya
 instrumentasi yang aus
 kesalahan dalam kalibrasi dll
Terjadi apabila pasangan gear tidak terpasang secara
sempurna yang menyebabkan terjadinya celah diantara
2 gear tersebut. Kondisi ini akan menyebabkan
hysterisis effect dan menurunkan repeatbility.
Solusi :
1. Pemasangan gear lebih dekat daripada jarak
ideal/teori
2. Anti –backlash yang berupa penambahan spring
𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝑥 = 𝑥ҧ ± 𝜎𝑥ҧ
𝜎𝑥
𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 (𝜎𝑥ҧ ) =
𝑁
1 𝑁 2
𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 (𝜎𝑥 ) = σ𝑖=1 𝑥𝑖 − 𝑥ҧ
𝑁
σ𝑁
𝑖=1 𝑥𝑖
𝑚𝑒𝑎𝑛 (𝑥)ҧ =
𝑁

Jika (jumah pengukuran) N sangat rendah N


diganti N-1

Anda mungkin juga menyukai