Anda di halaman 1dari 10

PERBEDAAN TERAPI TILAWAH DAN TERAPI MURROTAL TERHADAP TINGKAT

STRES MAHASISWA TINGKAT AKHIR STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

Nur Romadhon1)Anita Istiningtyas2)Wahyu Dwi Agussafutri3)


1)
Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Nurromadhon01@gmail.com
2)3)
Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

ABSTRAK

Mahasiswa merupakan seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu atau belajar dan
terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah salah satu perguruan tinggi.membuat, karya
tulis ilmiah dalam bentuk skripsi. Masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa menghambat
mereka dalam menyelesaikan skripsi hal tersebut menjadi penyebab yang paling berpengaruh
dalam timbulnya stres. Terapi murrotal Al-Qur’an merupakan bagian dari terapi komplementer.
Dimana bacaan Al-Qur’an dibagi menjadi tiga yaitu suara bacaan yang keluar dari mulut terapis,
pasien langsung yang membacanya dan menggunakan rekaman. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian quasi experiment dengan two group pre test-post test without control design.
Teknik sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 66 responden. Uji
analisa data menggunakan Wilcoxon test dan Mann whitney test. Tingkat stres mahasiswa tingkat
akhir sebelum terapi murrotal 78,8% stres sedang, sebelum terapi tilawah 81,8% stres sedang,
sesudah terapi murrotal 63,6% stres sedang, sesudah terapi tilawah 75,8% stres ringan.
Perbedaan tingkat stres sebelum terapi murrotal dan sesudah terapi murrotal (p< 0,05), sebelum
terapi tilawah dan sesudah tilawah (p< 0,05), hal ini menunjukkan bahwa terapi murrotal dan
tilawah efektif uktuk menurunkan tingkat stres mahasiswa tingkat akhir. Perbedaan tingkat stres
setelah terapi murrotal dan setelah terapi tilawah (mean rank 17,00:17,00) dari kesamaan nilai
rata-rata kedua terapi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan efektifitas terapi murrotal dan
terapi tilawah untuk menurunkan tingkat stres.Dapat ditarik kesimpulan bahwa terapi murrotal
dan terapi tilawah sama efektifnya untuk menurunkan tingkat stres mahasiswa tingkat akhir
STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Kata kunci : Stres, Tingkat stres, Murrotal, Tilawah, Mahasiswa tingkat akhir

ABSTRACT

University student is one who is in the process of gaining knowledge or of learning and taking
education at a higher education institution. The final-year students must even do a final project
i.e. making a scholarly writing named skripsi. The problems that they encounter inhibit them to
accomplish their final project, and this leads to their stress. Quran murrotal(Quran recitation)
therapy is a complementary therapy to deal with stress. This therapy can be done through three
ways:Quran directly recited by a therapist, Quran recited directly by a patient, and Quran
recitation played from a recording. This research aims to investigate the difference of effect
between tilawah therapy and murrotal therapy on stress level of the final-year students of

1
KusumaHusada College of Health Sciences of Surakarta This research used the quasi
experimental research method with two group pretest-posttest without control design. Purposive
sampling was used to determine its samples. They consisted of 66 respondents. The data of the
research were analyzed by using the Wilcoxon’sTest andthe Mann Whitney’sTest. Prior to the
administration of the murrotal therapy, 78.8% of students had a moderate stress level, and
following that of murrotal therapy, 63.6% of them had a mild stress level. In addition, prior to
the administration of tilawah therapy, 81.8% of the students had a moderate stress level, and
following that of tilawah therapy, 75.8% of them had a mild stress level. The difference of the
stress level prior to and following the administration of murrotal therapy was indicated by the p-
value which was less than 0.05. It also applies to that of the stress level prior to and following
the administration of tilawah therapy where the the p-value was less than 0.05, meaning that
both therapies are effective to decrease the stress level of the final year students. The difference
of stress level due to the administration of murrotal therapy and that of tilawah therapy was
indicated by the ratio of their mean rank of 17.00:17.00 which was not different in term of their
effectiveness to reduce the stress level. Thus, the murrotal therapy was as effective as the
tilawahterapy to decrease the stress level of the final year students of KusumaHusada College of
Health Sciences of Surakarta.

Keywords: Stress, stress level, murrotal, tilawah, final year students

paling berpengaruh dalam timbulnya


stres (Sari, 2007).
1. PENDAHULUAN
Penelitian yang dilakukan di 2 negara
Mahasiswa merupakan seorang yang yaitu Malaysia dan Pakistan. Penelitian di
sedang dalam proses menimba ilmu atau Malaysia, yang melibatkan 397 partisipan,
belajar dan terdaftar sedang menjalani prevalensi stres mahasiswa akibat
pendidikan pada salah satu bentuk penyusunan skripsi sebanyak 41,9%,
perguruan tinggi yang terdiri dari sementara itu,di Pakistan yang melibatkan
akademik, politeknik, sekolah tinggi, 161 partisipan, prevalensi stres mahasiswa
institut dan universitas. Membuat karya akibat menyusun skripsi sebanyak 30,84%
tulis ilmiah dalam bentuk skripsi adalah (Malik dan Sreeramareddy,2010). Prevalensi
kewajiban bagi mahasiswa tingkat akhir gangguan mental emosional di Indonesia
untuk mendapat gelar sarjana saat ini masih tinggi 6,0% dari total
(Takwin,2008). Masalah-masalah yang penduduk Indonesi, dan penduduk Jakarta
dihadapi mahasiswa menghambat usia diatas 15 tahun mengalami gangguan
mereka dalam penyelesaian skripsi mental emosional (Riskesdas,2013).
bahkan menghentikan proses Penelitian yang dilakukan di Universitas
penyelesaian skripsi seperti sulit ‘Aisyiyah Yogyakarta, dari 54 mahasiswa
menentukan literatur, tidak tahu tatacara yang sedang menyusun skripsi 51,9%
penulisan yang benar, sulit bertemu mengalami stres berat (Oryza,2016).
dosen, serta kesulitan menentukan judul Penelitian yang dilakukan di fakutas
penelitian. Jatuhnya mental, turunnya keperawatan Universitas Diponegoro
optimisme, mekanisme penulisan skripsi Semarang dari 31 mahasiswa yang sedang
yang dipandang berat oleh mahasiswa. menyusun skripsi 48% mengalami stres
Hal tersebut menjadi penyebab yang sedang (Primadita,2011).

2
Stres dapat meningkatkan resiko Hasil wawancara yang dilakukan
mahasiswa mengalami berbagai gangguan yang dilakukan pada mahasiswa tingkat
mental dan penyakit fisik yang meliputi akhir tahun akademik 2018 di STIKes
kecemasan, depresi, kekebalan tubuh Kusuma Husada Surakarta, didapatkan
menurun, sakit kepala, sakit jantung, data bahwa 20 mahasiswa yang
gangguan tekanan darah, hilangnya energi, diwawancarai mereka merasa bedebar-
alergi dan stroke (Dickinson, 2007). debar saat ingin konsul dengan dosen
Dampak yang mungkin terjadi jika skripsi pembimbing, cemas dan gelisah saat
tidak diselesaikan tepat waktu maka konsul dengan dosen pembimbing,
mahasiswa harus membayar uang semester, kesulitan mencari literatur, kesulitan
rugi waktu, serta mengecewakan orang- bertemu dengan dosen pembimbing,
orang terdekat yang menginginkan tidak mengerti apa yang akan dilakukan
kelulusan, serta akan berdampak secara saat menyusun saat penyusunan Karya
psikologis individu seperti kecewa, motivasi Tulis Ilmiyah (KTI), mengerjakan tugas
menurun dalam belajar (Anggraini, 2012). lain yang menumpuk selain skripsi dan
Serta mudah tersinggung, kesulitan KTI. Dan dari data 2017 terdapat 5
berkonsentrasi, merasakan frustasi, mudah mahasiswa yang terlambat
terserang penyakit, merasa rendah diri, menyelesaikan skripsi.
mudah merasa marah dan kesal, sulit
beristirahat dan cendrung bereaksi 2. PELAKSANAAN
berlebihan saat menghadapi suatu situasi a. Lokasi dan Waktu Penelitian
(Afdila,2016). Tempat penelitian di STIKes
Kusuma Husda Surakarta pada bulan
Untuk mengatasi stres pada mahasiswa april 2018 sampai bulan juni 2018.
tingkat akhir kita dapat melakukan terapi b. Populasi dan Sampel Penelitian
komplementer. Terapi murrotal Al-Qur’an Populasi dalam penelitian ini
merupakan bagian dari terapi komplementer. adalah mahasiswa tingkat akhir yang
Terapi Al-Qur’an adalah membacakan ayat- sedang mengalami stres diakibatkan
ayat Al-Qur’an kepada diri sendiri atau beban skripsi atau karya tulis ilmiyah
pasien (orang lain) dengan diulang beberapa (KTI). Setelah dilakukan studi
kali sampai terjadi proses penyembuhan. pendahuluan pada 366 mahasiswa
Pembacaan Al-Qur’an terdiri dari tiga hal tingkat akhir STIKes kusuma husada
yaitu suara bacaan Al-Qur’an yang keluar Surakarta. Didapatkan data sebanyak
melalui terapis yang membacakannya atau 201 mahasiswa mengalami stres
pasien langsung yang membacanya dan dikarenakan tugas akhir.
menggunakan rekaman suara yang Sampel dalam penelitian ini adalah
didengarkan melalui peralatan modern mahasiswa tingkat akhir, yang sedang
(audio visual). Lantunan murrotal Al-Qur’an mengalami stres dalam
dapat menurunkan hormon-hormon stres, menyelesaikan penyusunan tugas
mengaktifkan hormon endorfrin alami akhir di STIKes kusuma husada
meningkatkan perasaan rileks dan Surakarta sejumlah 74 responden.
mengalihkan perhatian dari rasa cemas,
takut dan tegang, memperbaiki sistem kimia
tubuh sehingga menurunkan tekanan darah
dan memperlambat pernafasan, detak
jantung, denyut nadi, dan metabolism yang
lebih baik (Putra,2016).

3
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan c. Tingkat stres mahasiswa tingkat akhir
penelitian kuantitatif dengan metode sebelum diberi terapi murrotal.
penelitian quasi experiment dengan two Tabel 3. Tingkat stres mahasiswa
group pre test-post test without control tingkat akhir sebelum diberi terapi
design. Teknik sampling yang digunakan murrotal (n=33)
adalah Non probability sampling Tingkat stres Frekuensi Presentase
(sample non randem) dengan metode (%)
purposive sampling. Analisa data dalam Stres ringan 5 15,2%
penelitian ini mengguankan uji Wilcoxon Stres sedang 20 78,8%
Stres berat 7 6%
test dan uji Mann whithney. Jumlah 33 100%
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 3 tersebut tingkat
a. Distribusi karakteristik responden stres responden sebelum diberi terapi
berdasarkan jenis kelamin. murrotal mayoritas mahasiswa tingkat
Tabel 1. Distribusi karakteristik akhir cendrung mengalami stres sedang
responden berdasarkan jenis kelamin 78,8%. Dimana responden didominasi
(n=66) oleh responden yang mengalami stres
sedang. Dimana responden terlihat
Jenis Frekuensi Presentase (%) gelisah dikarenakan akan siding hasil,
kelamin takut dengan pertanyaan-pertanyaan
Laki-laki 25 37,9% selama sidang, takut jika tidak bias
Perempuan 41 62,1%
Jumlah 66 100% sidang sesuai waktu yang telah
Berdasarkan tabel 1 karakteristik ditentukan oleh kampus, merasa lelah
responden berdasarkan jenis kelamin dikarenakan harus merubah bab empat
responden pada penelitian mayoritas dikarenakan perubahan sistematika
berjenis kelamin perempuan dengan 41 penulisan karya tulis ilmiah (KTI) dari
responden (62,1%). kampus. Mengeluh susah tidur saat
malam.
b. Distribusi karakteristik responden Hasil penelitian ini sejalan dengan
berdasarkan umur. pendapat Potter dan Perry (2005) dikutip
Tabel 2. Distribusi karaktersitik dari Chaidir dan Maulina (2015)
responden berdasarkan umur (n=66) mengatakan bahwa tuntutan internal
Umur Mean Median Nilai maupun eksternal dari kehidupan
responden
akademik dapat memberikan tekanan
Minimum maksimum
yang melampaui batas kemampuan
Jumlah 21,48 21,00 20 24
mahasiswa, ketika hal tersebut terjadi,
maka overload tersebut akan
mengakibatkan terjadinya distres, dalam
Berdasarkan tabel 2 menyatakan bentuk kelelahan fisik maupun mental,
bahwa mean umur responden adalah daya tahan tubuh menurun dan
21,48 tahun dengan usia termuda 20 emosional mudah meledak-ledak.
tahun dan tertua 24 tahun. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa mahasiswa tingkat
akhir yang sedang dalam proses

4
penyelesaian tugas akhir cenderung
mengalami stres. e. Tingkat stres mahasiswa tingkat akhir
d. Tingkat stres mahasiswa tingkat akhir sesudah diberi terapi murrotal.
sebelum diberi terapi tilawah Tabel 5. Tingkat stres mahasiswa
Tabel 4. Tingkat stres mahasiswa tingkat akhir sesudah diberi terapi
tingkat akhir sebelum diberi terapi murrotal (n=33)
tilawah (n=33) Tingkat stres Frekuensi Presentase
Tingkat stres Frekuensi Presentase (%)
(%) Stres ringan 12 36,4%
Stres ringan 1 3% Stres sedang 21 63,6%
Stres sedang 27 81,8% Stres berat 0 0%
Stres berat 5 15,2% Jumlah 33 100%
Jumlah 33 100% Berdasarkan tabel 5 tersebut tingkat stres
Berdasarkan tabel 4 tersebut tingkat responden sesudah diberi terapi
stres responden sebelum diberi terapi murrotal mayoritas mahasiswa tingkat
terapi tilawah mayoritas mahasiswa akhir mengalami stres sedang 63,6%.
tingkat akhir cendrung mengalami stres Hasil penelitian ini sesuai dengan
sedang 81,8%. Responden mengeluhkan pendapat Abdurrachman dan Andhika
kebingungan dengan penelitiannya, (2008) dikutip dari Mayrani dan Hartati
terlihat gelisah, kesulitan saat mengolah (2013) mengatakan bahwa terapi dengan
data, kesulitan saat mengolah data serta alunan bacaan Al-Qur’an dapat
menyusun skripsi dengan jenis penelitian menjadikan alternatif terapi baru sebagai
kualitatif. terapi relaksasi bahkan lebih baik
Penelitian ini sejalan dengan dibanding dengan terapi audio lainnya,
pernyataan Slamet (2003) dikutip dari karena stimulan Al-Qur’an dapat
Primadita (2011) mengatakan bahwa memunculkan gelombang delta sebesar
masalah yang umum dihadapi oleh 63,11%.
mahasiswa oleh mahasiswa dalam Dengan demikian dapat disimpulkan
menyusun skripsi adalah banyaknya bahwa terapi murrotal dapat menurunkan
mahasiswa yang tidak mempunyai tingkat stres mahasiswa tingkat akhir
kemampuan dalam tulis menulis, adanya yang mengalami stres saat
kemampuan akademis yang kurang menyelesaikan tugas akhirnya.
memadai, serta kurang adanya f. Tingkat stres mahasiswa tingkat akhir
ketertarikan pada penelitian. Dari sesudah diberi terapi tilawah.
kondisi tersebut maka akan Tabel 6. Tingkat stres mahasiswa
menyebabkan tuntutan diluar tingkat akhir sesudah diberi terapi
kemampuan mahasiswa. Dengan tilawah (n=33)
demikian dapat disimpulkan bahwa Tingkat stres Frekuensi Presentase
dalam menyelesaikan tugas akhir (%)
Stres ringan 25 75,8%%
mahasiswa akan mudah mengalami stres
Stres sedang 8 24,2%
akibat tuntutan yang melebihi Stres berat 0 0%
kemampuannya. Jumlah 33 100%
Berdasarkan tabel 6 tersebut tingkat
stres responden sesudah diberi terapi
tilawah mayoritas mahasiswa tingkat
akhir mengalami stres ringan75,8%.
Penelitian ini sesuai dengan pendapat

5
yang dikemukakan dari Al-Kaheel temukan dalam kalimat lain, apa pun itu.
(2012) yang mengatakan bahwa stres Irama ayat-ayat Al-Qur’an ini sesuai
bisa diterapi dengan membaca surat dengan irama otak manusia, karena
Yusuf, karena surat yang agung ini Allah SWT telah memberikan getaran
diturunkan ketika Rosulullah SAW. (gelombang) natural yang khas bagi
mengalami situasi yang paling sulit. segala sesuatu di alam ini. Ketika
Surat ini diturunkan untuk menghibur menciptakan manusia, pada otak
beliau yang didera ujian saat berdakwah individu, Dia ciptakan suatu irama dan
dan ujian saat berpegang teguh pada getaran natural yang sejalan dengan
kebenaran. Surat yusuf adalah surat irama Al-Qur’an. Dengan demikian dari
tafa’ul (optimisme) dan surat ini bisa data-data diatas dapat disimpulkan
menjadikan orang beriman lebih sabar murrotal efektif digunakan untuk
dan bahagia. mengatasi stres yang dialami mahasiswa.
Dengan demikian dapat disimpulkan Sehingga stres yang dialami mahasiswa
bahwa mahasiswa setelah membaca Al- turun.
Qur’an akan lebih rileks dan tenang h. Identifikasi perbedaan tingkat stres
sehingga mayoritas mahasiswa setelah sebelum diberi terapi tilawah dan
diterapi mengalami stres ringan. sesudah diberi terapi tilawah.
Tabel 8. Identifikasi perbedaan
g. Identifikasi perbedaan tingkat stres tingkat stres sebelum diberi terapi
sebelum diberi terapi murrotal dan tilawah dan sesudah diberi terapi
sesudah diberi terapi murrotal. tilawah (n=33)
Tabel 7. Identifikasi perbedaan Tingkat stres Sig.(2tailed)
tingkat stres sebelum diberi terapi Pre test & post test 0,001
murrotal dan sesudah diberi terapi Tabel 8 menunjukkan bahwa uji
murrotal (n=33) Wilcoxon test menunjukkan nilai P=
Tingkat stres Sig.(2tailed) 0,001 (0,001<0,005), sehingga dapat
Pre test & post test 0,001 disimpulkan bahwa terapi tilawah dapat
Tabel 7 menunjukkan bahwa uji menurunkan tingkat stres. Al-Kaheel
Wilcoxon test menunjukkan nilai P= (2012) mengatakan bahwa Sebagaimana
0,001 (0,001<0,005), sehingga dapat beragamnya lisan yang disebut ayat
disimpulkan bahwa terapi murrotal dapat diatas, getaran suara juga berbeda antara
menurunkan tingkat stres. Penelitian ini satu orang dengan orang yang lain,
juga sejalan dengan pendapat Mulyadi, sehingga pengaruh suara itu juga
Hidaya & Mahfur (2012) dikutip dari berbeda. Maka, jika ada orang yang
Yudani et al, (2017) mengatakan bahwa menderita suatu penyakit lalu
dimana membaca dan memahami Al- membacakan (ayat) dengan suara
Qur’an dapat menjadi sarana terapi sendiri, sementara dia adalah orang yang
untuk menghadirkan tumakninah yakni ikhlas, dalam konsentrasi tinggi, serta
sebuah ketenangan dan ketentraman hati. sangat berharap pada Allah SWT, agar
Al-kaheel (2012) mengatakan diberi kesembuhan , maka getaran ini
bahwa Saat mendengarkan kalam Allah akan lebih berpengaruh dibanding jika
SWT akan merasakan bahwa kalam ini tidak demikian.
tidak seperti syair, tidak pulan prosa, dan Dengan demikian terapi tilawah
tidak serupa dengan jenis apa pun dari untuk menurunkan tingkat stres
kalam manusia. perasaan yang dirasakan mahasiswa tingkat akhir sehingga
seakan ada irama khas yang tidak bisa mahasiswa dapat menerapkan terapi ini

6
dikala menyelesaikan tugas akhir agar diberi makna positif dan stresor akan
tingkat stres menurun. berubah menjadi eustres. Dengan
i. Analisa perbedaan tingkat stres setelah demikian terapi tilawah untuk
dilakukan terapi tilawah dan sesudah menurunkan tingkat stres mahasiswa
dilakukan terapi murrotal. tingkat akhir sehingga mahasiswa dapat
Tabel 9. Analisa perbedaan tingkat menerapkan terapi ini dikala
stres setelah dilakukan terapi tilawah menyelesaikan tugas akhir agar tingkat
dan sesudah dilakukan terapi stres menurun.
murrotal Dari teori yang dikemukakan
Kholifah dan dari hasil nilai rata-rata
Dari tabel 9 menunjukkan bahwa Ranks
dari uji Mann withney test menunjukkan jenis Mean Sum of
bahwa dari nilai rata-rata perbandingan terapi N Rank Ranks
dari kedua data menunjukkan nilai yang nilai Tilawah 33 17,00 561,00
sama yaitu 17, 00 (post tilawah dan post Murrotal 0a ,00 ,00
tilawah Total 33
17,00 untuk post murrotal). Dimana nilai Tilawah 33 17,00 561,00
dengan nilai rata-rata yang sama post Murrotal 0a ,00 ,00
menunjukkan bahwa tidak terdapat murotal Total 33
perbedaan efektifitas antara terapi
murrotal dan terapi tilawah. Sehingga kedua terapi mennunjukkan kesamaan
terapi murrotal dan terapi tilawah sama jadi tidak ada perbedaan efektifitas dari
efektifnya untuk menurunkan tingkat kedua terapi. Peneliti berpendapat dari
stres mahasiswa tingkat akhir. fisiologi sinyal yang dihasilkan oleh
Khalifah (2010) mengatakan proses kedua terapi memiliki kesamaan muara
penurunan stres melalui sinyal indra dari yaitu ke bagian otak yang disebut
mata atau telinga berjalan terlebih hipokampus sehingga kedua terapi
dahulu ke otak menuju thalamus, tersebut memiliki fisiologi yang hamper
kemudian menuju sinaps tunggal menuju sama.
ke amigdala. Sinyal kedua dari talamus Dari beberapa hadis juga
disalurkan ke neokorteks otak yang menjelaskan bahwa tilawah dapat
berfikir. Percobaan ini memungkinkan memberikan ketenangan. “Tidak suatu
amigdala dapat memberikan kaumpun yang berkumpul di salah satu
respon,sebelum neokorteks merespon rumah dari rumah-rumah Allah sambil
dan mengubah informasi melalui membaca kitabullah dan saling
beberapa lapisan jaringan otak. bertadarus di antara mereka
Dineokorteks sinyal tadi disusun dan (mengkajinya), melainkan turunlah
dipilah-pilah menurut maknanya, serta ketenangan di atas mereka, ditaburkan
diubah menjadi bahasa yang dipahami rahmad kepada mereka, diliputi oleh
oleh otak. Setelah melewati neokorteks para malaikat dan Allah menyebut-
rangsangan tersebut disalurkan ke nyebutkan mereka kepada mahluk-
hipokampus yang merupakan tempat mahluk yang ada di sisiNya”(HR
penyimpanan pesan yang diterima dari Muslim). “Tidak berkumpul suatu kaum
proses belajar termasukpesan di salah satu rumah allah Ta’ala, sedang
keagamaan. Jadi apabila individu membaca kitab-Nya dan mengkajinya ,
mengalami sakit (stres) pernah melainkan mereka akan dilimpahkan
menerima pesan pesan agama, sehingga ketenangan, dicurahi rahmad, diliputi
perasaan sakit itu oleh hipokampus akan para malaikat dan disanjung oleh Allah

7
di hadapan para makhluk di sis-Nya” f. Terdapat perbedaan tingkat stres
(HR Abu Dawud). yang signifikan sebelum
mahasiswa tingkat akhir diberi
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: terapi tilawah dengan mahasiswa
saya mendengar Rasullah saw. tingkat akhir yang sudah diberi
Bersabda: “Allah tidak senang terapi tilawah. Sehingga dapat
sebagaimana Nabi juga tidak senang disimpulkan bahwa terapi
mendengarkan suara merdu dan keras, tilawah efektif untuk
selain mendengar orang melagukan menurunkan tingkat stres
bacaan Al-Qur’an.” (HR Bukhori dan mahasiswa tingkat akhir
Muslim). Dari hadis ini dapat P=0,001
disimpulkan bahwa Allah senang g. Tidak ada perbedaan nilai rata-
mendengarkan suara Al-Qur’an yang rata dari terapi murrotal dan
merdu sehingga murrotal yang merdu terapi tilawah. Sehingga terapi
baik untuk digunakan untuk mengatasi murrotal dan terapi tilawah
stres memiliki tingkat efektifitas yang
sama untuk menurunkan tingkat
5. KESIMPULAN
stres mahasiswa tingkat akhir di
a. Sebelum diberi terapi murrotal
Stikes Kusuma Husada Surakarta
mayoritas mahasiswa tingkat
(nilai mean rank 17,00:17,00).
akhir mengalami stres sedang
(78,8%).
b. Sebelum dilakukan terapi tilawah 6. SARAN
a. Mahasiswa tingkat akhir
mayoritas mahasiswa tingkat
Disarankan bagi mahasiswa
akhir mengalami stres
tingkat akhir yang mengalami
sedang(81,8%).
stres untuk memanfaatkan terapi
c. Setelah dilakukan terapi murrotal
tilawah dan terapi murrotal untuk
mahasiswa tingkat akhir
menurunkan tingkat stres selama
mayoritas mengalami stres
mengerjakan tugas akhir
sedang (63,6%).
menurun, sehingga tugas akhir
d. Setelah dilakukan terapi tilawah
dapat diselesaikan dengan baik
mayoritas mahasiswa tingkat
dan tepat waktu.
akhir mengalami stres ringan
(75,8%).
b. Institusi pendidikan keperawatan
e. Terdapat perbedaan tingkat stres
Hasil penelitian ini dapat
yang signifikan sebelum
dijadiakan sebagai refrensi
mahasiswa tingkat akhir sebelum
dibidang keperawatan
diberi terapi murrotal dengan
komplementer untuk
mahasiswa tingkat akhir yang
menurunkan tingkat stres
sudah diberi terapi murrotal.
mahasiswa tingkat akhir yang
Sehingga dapat disimpulkan
mengalami stres dikarenakan
bahwa murrotal efektif untuk
beban dalam penyelesaian tugas
menurunkan tingkat stres
akhir.
mahasiswa tingkat akhir dimana
nilai P= 0,001.

8
c. Peneliti lain 7. REFERENSI
1) Memadukan dua variabel
independen terhadap tingkat Afdila, Jihan Nisa. (2016). “Pengaruh Terapi
stres mahasiswa tingkat Guided Imagery Terhadap Tingkat
akhir di Stikes Kusuma Stres pada Mahasiswa Tingkat Akhir
Husada Surakarta. Supaya dalam Penyelesaian Skripsi”. Skripsi
dapat diketahui efektifitas S.Kep. Universitas Airlangga.
kombinasi dari dua terapi Surabaya
tersebut.
Al-Kaheel, Abd. Daim. (2012). Lantunan
2) Mengganti variabel
Qur’an Untuk Penyembuhan.
dependen. Untuk
Yogyakarta: Pustaka Pesantren
mengetahui perbandingan
efektifitas dari dua terapi Annisa, Thahirah. (2017). “Pengaruh
tersebut untuk mengatasi Mendengarkan dan Membaca Al-
masalah yang lain, Qur’an Terhadap Penurunan Tekanan
contohnya: tingkat Darah Pada Lansia Hipertensi di Panti
kecemasan, hipertensi, Sosial Tresna Werda Mabaji Gowa”.
depresi, dan lain sebagainya. Skripsi S.Ked. Universitas Islam
3) Mengganti salah satu Negeri Alauddin. Makasar
variabel independen dengan
terapi yang lain. Sehinggan Dudin, Irsyad. (2008). “Pengaruh Tilawah
dapat mengetahui efektifitas Al-Qur’an Siswa Kelas VIII MTS
terapi tilawah atau terapi Negeri Cawas, Klaten Terhadap
murrotal dengan terapi Prestasi Belajar Bidang Studi Al-
komplementer yang lain. Qur’an dan Hadits Tahun Ajaran
d. Manfaat bagi profesi 2007/2008. Skripsi S.Pd.I. Universitas
keperawatan Muhammadiyah Surakarta. Surakarta
1) Sebagai terapi non
farmakologi untuk Dharma, Kelana Kusuma. (2011).
merawat pasien yang Metodelogi Penelitian Keperawatan
sedang stres. Panduan Melaksanakan dan
2) Tilawah dan murrotal Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta
dapat digunakan perawat Timur: CV. Trans Info Media
untuk memaksimalkan Khalifah, Siti Nur & Nurul Lutfiah. (2010).
pelayanan, dimana pasien Religiopsikoneuroimunologi Al
yang dirawat dirumah Qur’an (Studi Kolaborasi Terapi Al
sakit dapat di berikan Qur’an dan Fungsi Otak dalam
kedua terapi terapi Menghadapi Stres). Buletin Psikologi.
tersebut sehingga pasien 18. (1): 19-28
lebih nyaman, bagi pasien
yang bersedia baik yang Maryani, Eva Dwi & Elis Hartati. (2013).
beragama Islam atau Non Intervensi Terapi Audio dengan
islam. Murottal Surah AR-Rohman Terhadap
Perilaku Anak Autis. Jurnal
Keperawatan Soedirman. 8. (2): 69-76

9
Oryza, Widya. (2016). “Hubungan Tingkat Sedang Mengerjakan Skripsi. Jurnal
Stres dengan Kejadian Insomnia pada Keperawatan. 2. ISSN 2-442-7039
Mahasiswa Tingkat Akhir DIV Bidan
Pendidik Reguler dalam Penyusunan
Skripsi di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta. Skripsi S.S.T. Universitas
‘Aisyiyah. Yogyakarta
Phutra, Hendra. (2016). “Pengaruh Terapi
Murottal Al-Qur’an Terhadap Tingkat
Kecemasan Pasien Pre Operasi di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Yogyakarta”. Skripsi S.Kep. STIKes
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Yoyakarta
Prabowo, Eko. (2014). Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika
Primadita, Adhe. (2011). “Efektifitas
Intervensi Terapi Musik Klasik
Terhadap Stress dalam Menyusun
Skripsi Pada Mahasiswa PSIK UNDIP
Semarang”. Skripsi S.Kep. Universitas
Diponegoro. Semarang
Wibawa, I Made Yudi Indra. (2016).
“Hubungan Self-Efficacy dengan
Tingkat Stres Mahasiswa dalam
Menyusun Skripsi. Skripsi S.Ked.
Universitas Udayana. Denpasar
Yosep, Iyus & Titin Sutini. (2016). Buku
Ajar Keperawatan Jiwa cetakan ke
tujuh. Bandung: PT Refika Aditama

Yudhani, E, Veni, S, Annisa, A & Eliza, SU.


(2017). Efektifitas Membaca dan
Mentadabburi Al-Qur’an dalam
Menurunkan Kecemasan Siswa yang
Akan Menghadapi Ujian Sekolah.
Jurnal Psikoislamedia.
Zakiyah. (2016). Gambaran Karakteristik,
Tingkat Stres, Ansietas, dan Depresi
pada Mahasiswa Keperawatan yang

10

Anda mungkin juga menyukai