Agungggggg
Agungggggg
6) sya‟ir
7) Berhitung
8) Pokok-pokok nahwu dan sharaf.Waktu belajar pada Kuttab
mulai pada pagi hari sabtu dan selesai pada ashar hari kamis, hari jum‟at adalah waktu beristirahat. Selain itu juga ada
waktu untuk beristirahat, sehari pada hari raya Idul Fitri dan tiga hari pada hari raya Idul Adha, terkadang bisa sampai lima hari.
2. Tingkat sekolah menengah, yaitu sambungan pembelajaran dari KuttabRencana pembelajaran tingkat menengah tidak sama di seluruh negara Islam,karena negara
islam pada masa itu telah bercerai antara satu dengan yang lainnya.Umumnya rencana pengajaran itu sebagai berikut:1.
1) Al-Qur‟an
2) Bahasa Arab dan kesastraannya3.
3) Fiqih4.
4) Tafsir5.
5) Hadits6.
6) Nahwu, sharaf, dan balaghoh
E. Turki Utsmani
Sistem pengajaran yang dikebangkan pada Turki Utsmani adalah menghafal matan-matan meskipun murid-murid tidak mengerti maksudnya, seperti
menghafal Matan Al-Jurmiyah, Matan Taqrib, Matan Al-Fiyah, Matan Sultan, dan lain-lain. Murid-murid setelah menghafal matan-matan itu barulah mempelajari
syarahnya. Karena pelajaran itu bertambah berat dan bertambah sulit untuk dihafalkannya. Sistem pengajaran diwilayah ini masih digunakan sampai sekarang. Pada
masa pergerakan yang terakhir, masa pembaharuan pendidikan Islam di Mesir dan Syiria (Tahun 1805 M) telah mulai diadakan perubahan-perubahan di sekolah-
sekolah (Madrasah) sedangkan di Masjid masih mengikuti sistem yang lama.
Dasar-dasar pengajarannya adalah sebagai berikut:
1. Tafsir
2. Hadis
3. Bahasa Arab
4. Bahasa Turki
5. Filsafat
6. Sejarah Kebudayaan Islam
7. Ilmu Bumi
bersama (Surahman, 2015). Pemimpin menurutbusinessdictionary.com adalah Seseorang atau sesuatu yang memegang posisi dominanatau superior dalam
bidangnya, dan mampu melakukan kontrol atau pengaruh tingkat tinggiterhadap orang lain. Dalam artikel yang berjudul Defining Leadership, Bennis dan
Nanus(1985) menggambarkan seorang pemimpin sebagai orang yang melakukan orang untukbertindak, yang mengubah pengikut menjadi pemimpin, dan yang
dapat mengubahpemimpin menjadi agen perubahan. Manz dan Sims (1989) mengatakan pemimpin yangpaling tepat adalah seseorang yang dapat memimpin
orang lain untuk memimpin dirimereka sendiri (Fairholm, 2002). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalahseseorang yang memiliki kemampuan dan
tanggung jawab untuk dapat menuntun,membimbing, mengontrol, dan mempengaruhi orang lain untuk bertindak menuju sebuahperubahan yang lebih baik.
Seiring perkembangan dan perubahan jaman, terjadi perubahantingkah laku dan perilaku manusia berubah dari masa ke masa (Risdianto, 2019). Hal initurut juga
merubah perkembangan sistem pendidikan di dunia dan di Indonesia padakhususnya (Risdianto, 2019). Sistem pendidikan yang diinginkan adalah sistem
pendidikanyang dapat membawa kearah peradaban manusia yang lebih baik. Untuk mencapai hal initentunya diperlukan sebuah kemampuan seorang pemimpin
yang dapat mewujudkannya.Kita ketahui bahwa perkembangan pendidikan di dunia saat ini tidak lepas dari adanyaperkembangan dari revolusi industri yang terjadi
di dunia, karena secara tidak langsungperubahan tatanan ekonomi turut merubah tatanan pendidikan di suatu negara (Risdianto,2019). Perubahan dunia kini
tengah memasuki era revolusi industri 4.0 di mana teknologiinformasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia (Dermawan Siahaan, Medriati, &Risdianto,
2019).Sejarah Revolusi industri 4.0 tidak lepas dari tahapan revolusi industri sebelumnya.Revolusi industri dimulai dari 1) Revolusi Industri 1.0 terjadi pada abad ke
18 melaluipenemuan mesin uap, sehingga memungkinkan barang dapat diproduksi secara masal, 2)
2Revolusi Industri 2.0 terjadi pada abad ke 19-20 melalui penggunaan listrik yang membuatbiaya produksi menjadi murah, 3) Revolusi Industri 3.0 terjadi pada
sekitar tahun 1970anmelalui penggunaan komputerisasi, dan 4) Revolusi Industri 4.0 sendiri terjadi pada sekitartahun 2010an melalui rekayasa intelegensia dan
internet of thing sebagai tulangpunggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin (Prasetyo & Trisyanti, 2018).Revolusi pertama ditandai oleh Kemunculan
mesin uap pada abad ke-18 mampumengakselerasi perekonomian secara drastis dimana dalam jangka waktu dua abad telahmempu meningkatkan penghasilan
perkapita negara-negara di dunia menjadi enam kalilipat. Revolusi industri kedua dikenal sebagai Revolusi Teknologi. Revolusi ini ditandaidengan penggunaan dan
produksi besi dan baja dalam skala besar, meluasnya penggunaantenaga uap, mesin telegraf. Selain itu minyak bumi mulai ditemukan dan digunakan secaraluas dan
periode awal digunakannya listrik. Pada revolusi industri ketiga, industrimanufaktur telah beralih menjadi bisnis digital. Teknologi digital telah menguasai
industrimedia dan ritel. Revolusi industri ketiga mengubah pola relasi dan komunikasi masyarakatkontemporer. Revolusi ini telah mempersingkat jarak dan waktu,
revolusi inimengedepankan sisi real time. Perubahan besar terjadi dalam sektor industri di era revolusiindustri keempat. Revolusi industri 4.0 ini sering juga disebut
sebagai Era Disrupsi, EraInovasi atau juga disebut sebagai Ancaman bagi incumbent (Kasali, 2018). Pada era ini kitabisa melihat bahwa teknologi informasi dan
komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya dihampir lini kehidupan manusia. Pada era ini hampir seluruh model bisnis mengalamiperubahan besar, dari hulu sampai
hilir.Lalu seperti apakah sosok pemimpin yang dibutuhkan di era revolusi industri 4.0 ini?Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam tulisan ini kita akan
mengkaji tentangbagaimana bentuk kepemimpinan seperti apa yang seharusnya dimiliki untukmenyongsong era Revolusi Industri 4.0.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah Kepemimpinan Yang diharapkan dalam Dunia pendidikan Indonesia di EraRevolusi Industri 4.0
1.3 Tujuan
Menjelaskan kepemimpinan dalam Dunia Pendidikan Indonesia di Era revolusi Industri 4.0
1.4 Manfaat
Menganalisis potensi tantangan dan peluang kepemimpinan terutama di dunia pendidikandi Era Revolusi 4.0
A. Rumusan pendidikan Islam
Perumusan tujuan pendidikan Islam harus berorientasi pada hakikat pendidikan yang meliputi beberapa aspeknya, misalnya tentang:
1. Tujuan dan tugas hidup manusia
4