Anda di halaman 1dari 25

WRAP UP SKENARIO 4

Kelompok : B-4

Ketua : Putri Nazwa H.Mas’ud (1102019164)

Sekretaris : Qatrunnada Zulfa Salsabila (1102019167)

Anggota : Putra Nugraha Santosa (1102019161)

Putri Ardini (1102019162)

Putri Dewi Lestari (1102019163)

Putri Nazwa H.Mas’ud (1102019164)

Putri Rahmasari (1102019165)

Putri Zahra Maharani (1102019166)

Qatrunnada Zulfa Salsabila (1102019167)

Rafilah Dinira (1102019168)

Muhammad Pandu Giri Prabowo (1102018280)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

JL. LETJEND SUPRAPTO, CEMPAKA PUTIH

JAKARTA 10510

TELP. 62.21.4244574 FAX. 62.21.4244574


DAFTAR ISI

Daftar isi

Skenario

Kata sulit

Pertanyaan

Hipotesa

Sasaran Belajar

LI.1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ROKOK

LO.1.1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN KANDUNGAN ROKOK

LO.1.2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN EFEK MEROKOK

LO.1.3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PENCEGAHAN MEROKOK

LO.1.4. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PENGOBATAN MEROKOK

LI.2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ENZIM PROTEOLITIK

LO.2.1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN DEFINISI ENZIM PROTEOLITIK

LO.2.2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN KLASIFIKASI ENZIM PROTEOLITIK

LO.2.3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN MEKANISME ENZIM PROTEOLITIK

LO.2.4. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN INHIBITOR ENZIM PROTEOLITIK

LO.2.5. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN DAMPAK MALFUNGSI ENZIM


PROTEOLITIK

LI.3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ROKOK DALAM ISLAM

Daftar Pustaka
Skenario 4

Pasien laki-laki berusia 50 tahun, memeriksakan dirinya ke RS YARSI dengan


keluhan batuk dan sesak napas. Keluhan dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Sejak usia 20
tahun, pasien sudah menjadi perokok aktif dan gagal menghentikannya. Hasil pemeriksaan
darah didapatkan netrofil yang tinggi yang menggambarkan aktivitas enzim elastase pada
paru meningkat. Kadar AAT (Alpha-1-antitrypsin) 65 mg/dl (normal 75-200 mg/dl). Dokter
menyarankan pasien untuk berhenti merokok. Dalam pandangan Islam merokok termasuk
perbuatan yang banyak mudharatnya.
KATA SULIT

1. Enzim Elastase : Enzim yang bertanggung jawab untuk pemecahan berbagai komponen
matriks ekstra selular yaitu kolagen dan elastin.

2. Mudharat : Segala sesuatu yang merugikan

3. Netrofil : Salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi menjaga sistem kekebalan tubuh
khususnya melawan infeksi bakteri

4. Kadar AAT : Globulin plasma yang dihasilkan dalam hati, bekerja menghambat enzim
elastase katepsin, alpha-1-antitryspin sebagai anti protease

5. Perokok aktif : Orang yang mengkomsumsi rokok secara rutin


PERTANYAAN

1. Penyakit apa saja yang dapat diterima oleh perokok aktif ?

 Jantung koroner
 Berbagai kanker
 Batuk berkepanjangan
2. Mengapa rokok menyebabkan sesak nafas ?
Karena tergantinya O2 dengan CO2 dan lain-lain.
3. Pada pasien laki-laki tersebut, komponen matriks selular apa yang dipecah ?
Matriks selular yang dipecah adalah kolagen dan elastin
4. Apa saja gangguan pada netrofil ?
 Neutropenia : kondisi netrofil didarah berada diatas normal
 Neutrofilia : kadar netrofil didalam darah melebihi batas normal
5. Apakah merokok menurunkan kadar AAT atau menaikkan aktivitas enzim elastase ?
Dua-duanya merokok menyebabkan kadar netrofil naik lalu aktivitas enzim elastase
naik sehingga kadar AAT turun
6. Apakah umur menjadi faktor resiko peningkatan AAT ?
Iya karena enzim elastase turun
7. Keluhan apa saja yang dialami perokok aktif ?
Batuk dan sesak nafas serta nyeri dada
8. Mengapa pasien tersebut bisa jadi perokok aktif ?
Awalnya mencoba, karena rokok memiliki zat adikitif akhirnya kecanduan
9. Bagaimana penanggulangan bagi perokok aktif ?
Mencari hobi baru, mengurangi makanan yang mengandung kafein, meminta bantuan
dan dukungan dari orang terdekat, mengganti rokok dengan produk lain seperti permen karet
10. Mengapa merokok menyebabkan kemudharatan ?
Karena lebih banyak buruknya daripada manfaatnya
Hipotesa

Penurunan kadar AAT disebabkan oleh kenaikan aktivitas enzim elastase yaitu
digambarkan dengan kadar neutrofil dalam darah tinggi salah satunya dapat terjadi pada
perokok dampak yang terjadi adalah batuk-batuk, sesak napas, nyeri dada sehingga memiliki
banyak kemudharatan
SASARAN BELAJAR

LI.1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ROKOK

LO.1.1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN KANDUNGAN ROKOK

LO.1.2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN EFEK MEROKOK

LO.1.3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PENCEGAHAN MEROKOK

LO.1.4. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PENGOBATAN MEROKOK

LI.2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ENZIM PROTEOLITIK

LO.2.1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN DEFINISI ENZIM PROTEOLITIK

LO.2.2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN KLASIFIKASI ENZIM PROTEOLITIK

LO.2.3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN MEKANISME ENZIM PROTEOLITIK

LO.2.4. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN INHIBITOR ENZIM PROTEOLITIK

LO.2.5. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN DAMPAK MALFUNGSI ENZIM


PROTEOLITIK

LI.3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ROKOK DALAM ISLAM


LI.1.MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ROKOK

LO.1.1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN KANDUNGAN ROKOK

Komponen asap rokok yang dihisap oleh perokok terdiri dari bagian gas (85%) dan bagian

partikel (15%). Rokok mengandung kurang lebih 4.000 jenis bahan kimia, dengan 40 jenis di

antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), dan setidaknya 200 diantaranya

berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon

monoksida (Crofton, 2002). Zat-zat beracun yang terdapat dalam rokok antara lain adalah

sebagai berikut :

1. Nikotin

Komponen ini paling banyak dijumpai di dalam rokok. Nikotin merupakan alkaloid

yang bersifat stimulan dan pada dosis tinggi bersifat racun. Zat ini hanya ada dalam

tembakau, sangat aktif dan mempengaruhi otak atau susunan saraf pusat,

menyempitkan pembuluh perifer, dan juga memiliki karakteristik efek adiktif dan

psikoaktif (Sitepoe, 2000).

2. Karbon Monoksida (CO)

Gas karbon monoksida (CO) adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan

oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas karbon

monoksida bersifat toksik. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3-6%,

sedangkan CO yang dihisap oleh perokok paling rendah sejumlah 400 ppm (parts per

million) sudah dapat meningkatkan kadar karboksihemoglobin dalam darah sejumlah 2-16%

(Sitepoe, 2000).

c. Tar

Tar adalah senyawa polinuklin hidrokarbon aromatika yang bersifat karsinogenik. Tar dapat
merusak sel paru karena dapat lengket dan menempel pada jalan nafas dan paru-paru

sehingga mengakibatkan terjadinya kanker. Pada saat rokok dihisap, tar masuk kedalam

rongga mulut sebagai uap padat asap rokok, setelah dingin akan menjadi padat dan

membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-

paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam

rokok berkisar 24-45 mg. Pada rokok yang menggunakan filter dapat mengalami penurunan

5-15 mg. Efek karsinogenik tetap bisa masuk dalam paru-paru walaupun rokok diberi filter,

yaitu hirupan pada saat merokok dalam, menghisap berkali-kali dan jumlah rokok yang

dihisap banyak (Sitepoe, 2000).

d. Timah Hitam (Pb)

Pb yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Satu bungkus rokok berisi 20

batang yang habis dihisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug, sementara ambang batas

bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari (Sitepoe, 2000).

e. Amoniak

Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Zat ini

baunya tajam dan sangat merangsang. Racun yang terdapat pada ammonia sangat keras

sehingga jika masuk sedikit saja ke dalam peredaran darah maka akan mengakibatkan

seseorang dapat pingsan atau koma (Sitepoe, 2000).

f. Hidrogen Sianida (HCN)

Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan

tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar

dan sangat efisien untuk mengganggu pernapasan dan merusak saluran


pernapasan. Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat

berbahaya. Sianida dalam jumlah kecil yang dimasukkan langsung ke dalam tubuh

dapat mengakibatkan kematian (Sitepoe, 2000).

g. Nitrous Oxide

Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna. Nitrous oxide yang

terhisap dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan dan menyebabkan rasa sakit

(Sitepoe, 2000).

h. Fenol

Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat

organic seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan

membahayakan karena terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim

(Sitepoe, 2000).

Hal yang juga penting untuk diketahui bahwa asap yang ditimbulkan

dari ujung rokok yang dibakar (asap sampingan) memiliki kadar senyawa

kimia yang lebih tinggi dibandingkan dengan asap yang dihisap oleh

siperokok (asap utama), seperti (Sharon et al., 2001):

1. Aseton, 2 – 5 kali lebih tinggi dalam asap sampingan.

2. Benzene, 10 kali lebih tinggi dalam asap sampingan.

3. Gas CO (karbon monooksida), 2,5 – 4,7 kali lebih tinggi dalam asap

sampingan.

4. Nikotin, 1,8 – 3,3 kali lebih tinggi dalam asap sampingan.

5. Asam asetat, 1,9 – 3,9 kali lebih tinggi dalam asap sampingan.

6. Hidrogen sianida, 4,2 – 6,4 kali lebih tinggi dalam asap sampingan.
7. Toluen, 6 – 8 kali lebih tinggi dalam asap sampingan.

8. Anilin, 30 kali lebih tinggi dalam asap sampingan.

9. Nikel, 3 kali lebih tinggi dalam asap sampingan.

LO.1.2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN EFEK MEROKOK

Menurut Center of Desease Control (CDC) dalam Octafrida (2011) merokok


membahayakan setiap organ di dalam tubuh. Merokok menyebabkan penyakit dan
memperburuk kesehatan,seperti :

1. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)


PPOK sudah terjadi pada 15% perokok. Individu yang merokok

mengalami penurunan pada Forced Expiratory Volume in second (FEV1), dimana kira-kira
hampir 90% perokok berisiko menderita PPOK (Saleh, 2011).

2. Pengaruh Rokok terhadap Gigi


Hubungan antara merokok dengan kejadian karies, berkaitan dengan penurunan fungsi saliva
yang berperan dalam proteksi gigi. Risiko terjadinya kehilangan gigi pada perokok, tiga kali
lebih tinggi dibanding pada bukan perokok (Andina, 2012).

3. Pegaruh Rokok Terhadap Mata


Rokok merupakan penyebab penyakit katarak nuklear, yang terjadi di bagian tengah lensa.
Meskipun mekanisme penyebab tidak diketahui, banyak logam dan bahan kimia lainnya yang
terdapat dalam asap rokok dapat merusak protein lensa (Muhibah, 2011).

4. Pengaruh Terhadap Sistem Reproduksi


Merokok akan mengurangi terjadinya konsepsi, fertilitas pria maupun wanita. Pada wanita
hamil yang merokok, anak yang dikandung akan mengalami penuruan berat badan, lahir
prematur, bahkan kematian janin (Anggraini, 2013).

Selain itu, Bahaya dan akibat yang di timbulkan oleh rokok bagi kesehatan tubuh kita
antara lain :

A.Kanker Paru

Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal ini karena asap
rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari asap rokok ini akan
merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok
sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan meninggal akibat kanker paru.

B.Kanker Kandung Kemih

Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen perokok. Studi menemukan kadar
tinggi dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen yang mengarah pada
kanker kandung kemih.

C.Kanker Payudara

Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara. Hasil studi
menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum ia
hamil pertama kali berisiko lebih besar terkena kanker payudara.

D.Kanker Serviks

Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini karena
perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular seksual.

Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus sehingga
menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80 persen kasus kanker esofagus telah dikaitkan
dengan merokok.

E.Kanker Pencernaan

Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada beberapa asap yang tertelan
sehingga meningkatkan risiko kanker gastrointestinal (pencernaan).

F. Kanker Ginjal

Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan tembakau akan masuk
ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti
karbonmonoksida dan tar menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi dan
tekanan darah. Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah sel
DNA dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu
kanker.

G. Kanker Mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali lebih besar
mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, dan orang yang
merokok tembakau tanpa asap berisiko 50 kali lipat lebih besar.

H. Kanker Tenggorokan

Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati tenggorokan,
karenanya kanker ini akan berkaitan dengan rokok.

I. Serangan Jantung

Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan meningkatkan
tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen dalam darah lebih banyak
yang membuat jantung memompa darah lebih banyak. Jika jantung bekerja terlalu keras
ditambah tekanan darah tinggi, maka bisa menyebabkan serangan jantung.

J. Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh rokok dan akan memburuk jika
memiliki penyakit lain seperti diabetes melitus.

K. Aterosklerosis

Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat penyumbatan arteri yang bisa disebabkan oleh
penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri
yang menyebabkan arterosklerosis.

L.Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat seseorang sulit bernapas,
dan sekitar 80 persen kasus PPOK disebabkan oleh rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan
terjadinya emfisema (sesak napas akibat kerusakan pada kantung udara atau alveoli) dan
bronkitis kronis (batuk dengan banyak lendir yang terjadi terus menerus selama 3 bulan).

M. Impotensi

Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa meningkatkan risiko
disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini karena merokok bisa merusak pembuluh darah,
nikotin mempersempit arteri sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis.
Jika seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa menjadi peringatan dini bahwa rokok
sudah merusak daerah lain di tubuh.

N. Gangguan medis lainnya

Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti tekanan darah tinggi
(hipertensi), gangguan kesuburan, memperburuk asma dan radang saluran napas, berisiko
lebih tinggi mengalami degenerasi makula (hilangnya penglihatan secara bertahap), katarak,
menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dam gusi, mengembangkan
sariawan di usus serta merusak penampilan.

Menurut data dari situasi rokok Indonesia (Wijaya, 2013) beberapa penyakit tidak
menular yang diakibatkan oleh kegiatan merokok, diantaranya adalah:

1. 90% penyakit kanker paru-paru pada pria dan 70% pada wanita.

2. 56-80% penyakit saluran pernafasan (brokhitis kronis dan pneumonia).

3. 22% penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah lainnya.

4. 50% impotensi pada pria.

5. Infertilitas pada wanita baik sebagai perokok aktif maupun pasif.

6. Abortus spontan, bayi berat lahir rendah, bayi lahir mati dan komplikasi

melahirkan lainnya pada wanita.

7. Meningkatkan infeksi saluran pernafasan, penyakit telinga tengah, asma

atau sudden infant death syndrome (SIDS) pada bayi dan anak-anak.

LO.1.3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PENCEGAHAN MEROKOK

A. Adanya kampanye anti merokok melalui

Di lingkungan keluarga dari orang tua ke anak-anak, lingkungan pergaulan dan masyarakat
sekitarnya.

Poster,film, diskusi/penyuluhan, testimonial dari mantan pecandu rokok atau pihak yang
kehilangan seseorang akibat rokok
Iklan antirokok dengan jam penayangan intensif untuk menandingi iklan rokok.

Media: sekolah-sekolah, televisi, radio, dll.

B. Agama, pendekatan melalui agama juga diperlukan

C. Kebijakan Pemerintah Indonesia

Revisi PP No 81 Thn 1999 ( Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan ) menjadi PP No 19 Thn


2003 (10-03-03). Kadar nikotin dalam setiap batang rokok di wilayah Indonesia tidak boleh
melebihi 1,5 mg, dan kadar kandungan tar maksimal 20 mg.

Selain itu, cara menghidari pengaruh untuk merokok adalah :

 Hindari berkumpul dengan teman - temanyang sedang merokok


 Yakinlah,bahwa rokok bukan satu – satunya sarana pergaulan
 Jangan malu mengatakan bahwa diri kita bukan perokok
 Perbanyak mencari informasi tentang bahaya rokok
 Hindari sesuatu yang terkait tentang rokok ( sponsor, iklan, poster, rokok gratis )
 Lakukan hal - hal positif lainnya, seperti : olahraga, membaca atau hobi lain yang
menyehatkan
LO.1.4. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PENGOBATAN MEROKOK
Strategi-strategi yang dapat anda gunakan untuk berhenti merokok :
1. Rencanakan waktu berhenti
Niatkan dan rencanakan kapan anda akan berhenti merokok untuk selamanya.
Waktunya mungkin saja beberapa hari ke depan.
2. Bantu diri Anda sendiri
Dalam merencanakan dan menjaga keinginan Anda untuk berhenti merokok, carilah
informasi mengenai rokok dan penyakit yang ditimbulkan .
3. Kelompok pendukung
Entah Anda bertemu secara online atau sebuah kelompok pendukung. Carilah
dukungan dari orang-orang yang juga berusaha untuk berhenti merokok.
4. Konseling
5. Olahraga
6. Ajak Sahabat/Keluarga Anda
Mintalah teman atau anggota keluarga yang tidak merokok untuk menyediakan waktu
mereka jika anda mengalami masa-masa yang sulit.

Ada dua metode yang selama ini dikembangkan para ahli dalam dunia rokok untuk
menghentikan kecanduan terhadap rokok (Syafiie, 2009). Metode tersebut yaitu:

1. Metode yang Mengandalkan Perubahan Perilaku Perokok berubah tanpa bantuan obat-
obatan, terdiri dari:

a. Metode ’Cold Turkey’

Perokok hanya perlu berhenti merokok. Metode ini tidak menggunakan perencanaan
yang panjang. Perokok cukup menentukan kapan dia akan melakukannya.

b. Terapi Perilaku Kognitif

Perokok hanya akan merubah perilaku buruk merokok kalau dia tahu bahwa merokok
itu buruk.

c. Pengondisian Berbalik

Teknik ini sangat unik, yaitu memasangkan sebuah stimulus negative dengan perilaku
yang ingin dirubah.

2. Metode yang Mengandalkan Terapi dan Obat-Obatan

a. Terapi Penggantian Nikotin

Nikotin yang biasanya didapat dari rokok diganti sumbernya dengan nikotin yang
didapat dari kulit (susuk nikotin), mukosa hidung (nikotin sedot hidung), dan mukosa mulut
(permen karet nikotin).

b. Pemberian obat-obatan

Obat yang digunakan untuk membantu keberhasilan berhenti merokok antara lain :

1. Vareniklin

Vareniklin menghalangi nikotin menempel pada reseptor dan mengurangi rasa nikmat
yang ditimbulkan dari rokok. Efekivitas obat ini sudah teruji dalam studi terhadap 2.000
perokok. Dosis yang digunakan untuk terapi adalah 1 mg, diberikan dua kali sehari. Efek
samping yang ditimbulkan adalah mual, sakit kepala, insomnia, dan mimpi buruk, namun
hanya terjadi pada kurang dari 10% pasien (Larasaty, 2009).

2. Bupropion

Obat ini memiliki efek poten untuk berhenti merokok, bahkan melebihi khasiat
vareniklin. Efek samping bupropion tersering adalah insomnia, mulut kering, mual dan dapat
menyebabkan kejang dengan risiko 1:1.000, maka tidak boleh digunakan pada pasien dengan
riwayat epilepsi (Suryadjaja, 2013).28

3. Klonidin

Klonidin efektif menurunkan gejala putus obat pada pasien yang berhenti merokok
atau berhenti minum alkohol. Efek samping utama klonidin adalah mulut kering dan sedasi.
Klonidin berguna bagi pasien yang memiliki kontraindikasi dengan farmakoterapi lainnya.

c. Metode Hipnotis

Perokok diberi intervensi oleh penghipnotis bahwa merokok itu buruk dan dia harus
berhenti, maka pada saat dia sadar kembali, besar kemungkinan dia akan berhenti, sekalipun
dia tidak tahu siapa yang menyuruhnya berhenti.

LO.2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ENZIM PROTEOLITIK

LO.2.1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN DEFINISI ENZIM PROTEOLITIK

Enzim proteolitik disebut juga enzim proteinase atau protease merupakan kelompok
enzim yang mampu memecah rantai panjang molekul protein menjadi molekul-molekul yang
lebih kecil disebut peptida dan bahkan sampai menjadi komponen-komponen terkecil
penyusun protein yang disebut asam amino. Dikarena yang dipecah adalah ikatan pada rantai
peptida, maka enzim tersebut dinamakan juga peptidase.

LO.2.2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN KLASIFIKASI DAN FUNGSI ENZIM


PROTEOLITIK

Fungsi enzim preteolitik berperan dalam sejumlah reaksi biokimia seluler. Selain di
perlukan untuk degradasi protein nutrient, enzim protease terlibat dalam sejumlah mekanisme
patogenisitas, proses koagulasi darah, proses sporulasi, diferensiasi, sejumlah proses pasca
translasi protein dan mekanisme ekspresi protein ekstraseluler.

Protease secara umum dibagi dalam dua golongan yaitu proteinase dan peptidase. Proteinase
mengkatalisis hidrolisis molekul protein menjadi fragmen-fragmen besar, sedangkan
peptidase mengkatalisis fragmen polipeptida menjadi asam amino (Suhartono 1992).

Menurut Bergman dan Futon (1941-1942) protease diklasifikasikan menjadi dua jenis
dilihat dari letak pemutusan ikatan peptida yaitu endopeptidase dan eksopeptidase.

1. Endopeptidase (EC 3.4.21-99)

Enzim ini memecah protein pada tempat – tempat tertentu dalam molekul protein dan
basanya tidak mempengaruhi gugus yang terletak di ujung molekul. Sebagai contoh
endopeptidase ialah enzim pepsin yang terdapat dalam usus halus dan papain, suatu enzim
yang terdapat dalam pepaya.

2. Eksopeptidase (EC 3.4.11-21)

Eksopeptidase bekerja terhadap kedua ujung molekul protein. Karboksipeptidase


dapat melepaskan asam amino yang memiliki gugus –COOH bebas pada molekul protein,
sedangkan aminopeptidase dapat melepaskan asam amino pada ujung lain yang memiliki
gugus –NH2 bebas. Dengan demikian eksopeptidase dimulai dari asamamino ujung pada
molekul protein hingga seluruh molekul pecah menjadi asm amino.

Hartley (1960) menggolongkan protease menjadi empat golongan berdasarkan


mekasnisme reaksi yang terjadi pada sisi aktifnya. Yaitu :

1. Protease Serin
 Memiliki residu serin dalam sisi aktifnya atau disebut juga sebagai gugus
reaktifnya
 Bersifat endopeptidase
 Contoh enzim ini adalah : tripsin, kimotripsin, elastase yang berfungsi
memecah elastin pada dinding alveoli, dan subtilin
2. Protease Sistein
 Protease sistein memiliki gugus reakftif berupa gugus sulfihidril pada sisi
aktifnya. Enzim ini terdiri dari satu buah sistein golongan sulfihidril dan
histidine golongan imidazole pada sisi aktifnya.
 Contoh enzim ini : protease dari tanaman dan mikroba seperti papain, fisin dan
bromelin yang berfungsi mengkatalisis reaksi hidrolisis dari protein, dari
mikroba berupa clostipain, plasmodim falciparum protease cystein dan dari
hewan berupa cathepsin B yang berfungsi mendegradasi ikatan polipeptida
saat protein belum mengalami denaturasi.
3. Protease Asam atau Aspartat
 Enzim protease aspartat memiliki bagian aktif yang berupa dua gugus
karboksil yang ada pada sisi aktifnya
 Contoh : pepsin, chymocine, lysosomal catepsin D, renin, penicillopepsin,
rizhopuspepsin, dan endothiapepsin.
4. Protease Metal
 Keaktifan enzim ini tergantung adanya logam (metal) pada sisi aktifnya,
terutama oleh adanya seng (Zinc). Seng dapat digantikan oleh kobalt, nikel
pada kondisi tertentu tanpa mengurangi aktivitas enzim ini
 Contoh : thermolisin bacillus thermoproteoliyticus.
LO.2.3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN MEKANISME KERJA ENZIM
PROTEOLITIK
Pada sisi aktif protease serin dan sistein, gugus reaktif menyerang secara nukleofilik
pada ikatan peptida. Protease aspartat dan metal mengaktifkan sebuah molekul air untuk
menjadikannya sebagai nukleofil daripada menggunakan gugus fungsi enzim itu sendiri.
Meskipun demikian, pada dasarnya keseluruhan proses pemecahan ikatan peptida adalah
sama pada semua golongan protease.
Gambar diatas adalah Mekanisme Neutrofil melawan bakteri/kuman
Gambar dibawah adalah Mekanisme respirasi pada perokok

Bernafas terdiri dari dua fase yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi. Pernapasan ada
dua mekanisme yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Inspirasi terjadi ketika otot-otot
antara rusuk berkontraksi sehingga tulang-tulang rusuk ikut keatas, demikian pula tulang
dada ikut terangkat ke atas. Akibatnya tekanan udara dalam paru-paru berkurang sehingga
udara masuk. Sebaliknya ekspirasi terjadi ketika otot-otot antar tulang rusuk relaksasi yaitu
tulang dada dan tulang rusuk kembali ke kedudukan semula sehingga dada mengecil, karena
volume paru-paru berkurang maka tekanan udara dalam paru-paru bertambah sehingga udara
akan keluar. Enzim yang penting untuk paru-paru adalah enzim elastase netrofil yang
dikeluarkan oleh granula azurofilik netrofil. Makrofag alveoulus dan monosit dapat
mengeluarkan enzim elastase, enzim antielastase sehingga menyebabkan kerusakan jaringan
elastin paru yang berfungsi sebagai mekanisme pernapasan.
LO.2.4. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN INHIBITOR ENZIM PROTEOLITIK
 SISTEIN : senyawa oksidator, alkilator dan logam berat
 ASPARTAT : inhibitor pepstatin A, senyawa – senyawa diazoketon seperti
diazoacetyl-DL-norleucine methyl ester (DAN), 1,2-epoxy-3(p-nitrophenoxy)propane
dan lain – lain.
 METAL : EDTA, 2,2-bipyridine dan 1,10- phenantroline dan lainnya.
LO.2.5. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN DAMPAK MALFUNGSI ENZIM
PROTEOLITIK
Minuman beralkohol dapat menyebabkan malfungsi enzim papain pada protease
sistein karena alkohol mengandung suatu oksigen dengan dua pasang electron valensi
menyendiri yang bersifat polar, sehingga alkohol dapat membentuk ikatan hydrogen antara
molekul-molekulnya, dengan air maupun senyawa apa saja yang mengandung NH atau OH.
Menurut Lehninger (1982) bahwa gugus sulfihidril (-SH) dari residu Sis25 dan gugus
imidazol dari residu His159 dapat dihambat oleh gugus hidroksil. Atom N imidazol dari asam
amino His159 bereaksi dengan senyawa alkohol dan membentuk ikatan hidrogen antar
molekul maka gugus – SH tidak terionisasi dan kenukleofilikannya menjadi rendah, sehingga
gugus aktif pada enzim papain yaitu gugus –SH dari residu Sis25 yang terdapat disisi
katalitik enzim tidak dapat melakukan fungsinya yaitu menghidrolisis kasein.
Merokok juga dapat menyebabkan malfungsi pada enzim papain karena terjadinya
hambatan pada rokok tersebut dapat diduga bahwa senyawa yang berperan sebagai inhibitor
berhubungan dengan komponen yang terkandung di dalam rokok tersebut diantaranya yaitu
gugus –OH fenolik. Fenol merupakan asam yang lebih kuat dari pada alkohol, pKa fenol
sendiri adalah 10, hal ini dikarenakan anion yang dihasilkan dapat distabilkan oleh resonansi,
dengan muatan negatifnya disebar (delokalisasi) oleh cincin aromatik (Fessenden dan
Fessenden, 1986). Fenol dalam rokok merupakan salah satu bahan yang terkandung dalam
tar, sedangkan sebatang rokok mengandung 10-30 mg tar (Aditama, 1997). Atom N pada
imidazol akan berikatan dengan fenol yang mempunyai keasaman tinggi sehingga terbentuk
ikatan hidrogen intramolekular. Adanya ikatan hidrogen intramolekular sangat meningkatkan
keasaman fenol, area inilah yang akan berinteraksi dengan inti imidazol dari His159 dan
mencegah ionisasi gugus –SH dari asam amino Sis25 sehingga kenukleofilikannya menjadi
rendah, keadaan ini membuat Sis25 sebagai gugus aktif enzim papain tidak dapat menyerang
gugus C=O dari substrat dan menghambat enzim papain untuk menghidrolisis substrat.

LI.3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ROKOK DALAM ISLAM


Dalil-dalil Golongan yang Mengharamkan
Memabukkan
Mereka mengatakan bahwa rokok itu memabukkan, sedangkan tiap-tiap yang
memabukkan itu hukumnya haram.. Yang dimaksud dengan memabukkan ialah segala
sesuatu yang dapat menutup akal, meskipun hanya sebatas tidak ingat (dialami oleh orang-
orang yang pertama kali melakukannya). Artinya,merokok bisa menjadikan pikirannya kacau,
menghilangkan pertimbangan akalnya, menjadikan nafasnya sesak dan dapat teracuni. Mabuk
dalam hal ini bukan mabuk karena lezat, dan bukan pula menggigil.

Melemahkan Badan
Mereka berkata,”Kalaupun merokok itu tidak sampai memabukkan, minimal
perbuatan itu dapat menyebabkan tubuh menjadi lemah dan loyo. Dari Ummu Salamah
r.a.:”Bahwa Rasulullah saw. melarang segala sesuatu yang memabukkan dan
melemahkan.” (HR Ahmad dan Abu Daud).
Menimbulkan Mudharat
1. Mudharat pada badan: menjadikan badan lemah, wajah pucat, terserang batuk, bahkan
dapat menimbulkan penyakit paru-paru.
2. Mudharat pada harta, yang dimaksud ialah bahwa merokok itu menghambur-hamburkan
harta, yakni menggunakannya untuk sesuatu yang tidak bermanfaat bagi badan dan ruh, tidak
bermanfaat di dunia dan akhirat.8 Sedangkan Nabi saw. Telah melarang membuang-buang
harta, Allah Swt berfirman:”….dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu)
secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan
setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Al Isra (17) ayat :26-27)
26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin
dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghamburhamburkan (hartamu)
secara boros.
27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu
adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
Alasan Golongan yang Memakruhkan
1. Bahaya, merokok itu tidak lepas dari dharar (bahaya), lebih-lebih jika terlalu banyak
melakukannya. Sedangkan sesuatu yang sedikit itu bila diteruskan akan menjadi banyak.
2. Mengurangkan harta. Dapat mengurangkan harta yang dapat digunakan untuk hal-hal yang
lebih baik dan lebih bermanfaat bagi sahabatnya dan bagi orang lain.
3. Bau dan asapnya mengganggu serta manyakiti orang lain yang tidak merokok.
4. Menurunkan harga diri/wibawa bagi orang yang mempunyai kedudukan social terpandang.
Syekh Abu Sahal Muhammad bin Al Wa’izh Al Hanafi berkata: “Kemakruhan bagi perokok
disebabkan menjadikan pelakunya hina dan sombong, memutuskan hak dan keras kepala.
Selain itu, segala sesuatu yang baunya mengganggu orang lain adalah makruh, sama halnya
dengan memakan bawang. Maka asap rokok yang memiliki dampak negative ini lebih utama
untuk dilarang, dan perokoknya lebih layak dilarang masuk mesjid serta menghadiri
pertemuan-pertemuan.”
Alasan Golongan yang Memperbolehkan
Golongan ini berpegang pada kaidah bahwa asal segala sesuatu itu boleh, sedangkan
anggapan bahwa rokok itu memabukkan atau menjadikan lemah itu tidak benar. Memang
benar bahwa orang yang tidak biasa merokok akan meraskan mual bila ia pertama kali
melakukannya, tetapi hal ini tidak menjadikan haram. Jika orang menganggap merokok
sebagai perbuatan israf, maka hal ini tidak hanya terdapat pada rokok. Syekh Mushthafa As
Suyuthi Ar Rabbani berkata: “Setiap orang yang mengerti tentang pokok-pokok agama dan
cabang-cabangnya, yang mau bersikap objektif, apabila sekarang ia ditanya tentang hukum
merokok ----setelah rokok dikenal banyak orang serta banyaknya anggapan yang mengatakan
bahwa rokok dapat membahayakan akal dan badan---- niscaya ia akan memperbolehkannya.
Sebab asal segala sesuatu yang tidak membahayakan dan tidak ada nash yang
mengharamkannya adalah halal dan mubah, sehingga ada dalil syara’ yang
mengharamkannya
DAFTAR PUSTAKA

1. Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. Biokimia harper (27 ed.). Jakarta:
Buku Kedokteran EGC; 2009
2. https://www.academia.edu/35976119/MAKALAH_BIOLOGI_UMUM_ENZIM_PR
OTEASE_OLEH_KELOMPOK_3_at_BULLET_EKKLESIA_LURINGUNUSA_17
051104013
3. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310880/pendidikan/Enzim4.pdf

Anda mungkin juga menyukai