• satu kepala keluarga (single family) atau lebih dari satu kepala keluarga (multi-family) dalam satu unit
bangunan.
• interaksi sosial penghuni unit bangunan dipengaruhi oleh pola jalan lingkungan (linear, culdesac, atau
loop) serta muka bangunan yang berhadapan (facing block) atau arah dan jarak bukaan bangunan. pola
culdesac dan jarak yang intim dari muka bangunan yang berhadapan membuat peluang interaksi sosial
semakin tinggi.
• operasi dan pemeliharaan tiap kaveling dan tiap unit rumah dilakukan secara mandiri/menjadi tanggung
jawab masing masing penghuni.
VARIASI RANCANGAN RUMAH TUNGGAL (DETACHED
HOUSE)
1. Transversal split-level
Setiap setengah lantai, pencahayaan alami dapat diterima 2
sisi.
2. Two-zone house
Pengaturan sirkulasi yang efisien, tipe ekonomis.
3. Back to back
Ideal untuk perumahan padat, bukaan salah satu sisi
membuat pilihan desain menjadi terbatas.
4. Longitudinal split level
Perancangan setengah lantai memberikan
dinamika spasial yang berbeda. Posisi tangga
memberikan proporsi tersendiri di setiap level.
Perletakan akses vertikal di tengah lantai
memberikan koneksi visual serta pencahayaan
alami.
5. Front to back
Ideal untuk masalah kekurangan bukaan satu sisi.
Pengaturan sirkulasi membuat setiap unit saling
bersebrangan tiap lantai.
6. Longitudinal staircase
Perancangan rumah baris yang memanjang
perletakan tanggan ini menjadi pilihan umum.
Tergantung pada lebar rumah ,tangga mengikuti
dinding/ pertemuan ruang.
7. Back to back (vis-a-vis)
Rumah ini terhubung dengan bukaan
vertikal dari atas lantai dapat menjadi
ruang terbuka yang esklusif. Setiap lantai
mendapatkan pencahayaan alami dan
orientasi segala arah.
8. Transversal staircase
Perletakaan tangga seperti di tipe ini
membutuhkan ruang yang lebih lebar,
menghubungkan antar-dua ruang personal
yang masing-masing mendapatkan
pencahayaan alami. Orientasi menghadap
timur.
• Karakteristik penghuni dan penghunian pada
rumah deret :