Anda di halaman 1dari 7

5/14/2018 Laporaannnpengendapan Protein Plasma(2)-slidepdf.

com

qPENGENDAPAN PROTEIN PLASMA


LAPORAN PRAKTIKUM BIOFARMASETIKA DAN
FARMAKOKINETIKA
-  FAUZIAH UTAMI
-  MUCHAMMAD IRSYAD
-  MAULIDA PUTRI AHDAINI
-  NOVAYANTI
-  WARDA NABIELLA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU


KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1/1/2011

http://slidepdf.com/reader/full/laporaannnpengendapan-protein-plasma-2 1/7
5/14/2018 Laporaannnpengendapan Protein Plasma(2)-slidepdf.com

I.  TUJUAN PERCOBAAN

-  Mahasiswa dapat mengetahui berbagai metode denaturasi protein

II.  LANDASAN TEORI

Darah bukan merupakan cairan sederhana, dan terdiri dari milyaran sel-

sel hidup yang mengambang dalam cairan yang disebut plasma. Jika sampel

darah dituang ke dalam tabung reaksi, lalu disentrifuga (dipusingkan)

dengan kecepatan tinggi, maka komponen-komponen penyusun darah itu

akan terpisah ke dalam lapisan-lapisan. Komponen lebih berat (bagian


padat seperti sel-sel darah) didorong ke dasar tabung. Sementara yang

lebih ringan seperti plasma terapung di lapisan atas.  

Plasma darah merupakan campuran protein-protein kompleks. Cairan

darah ini mengandung berbagai spesies molekul dalam bentuk gikoprotein,

isoenzim, dan polimer. Selain itu, plasma juga mengandung protein laten

(zimogen atau bentuk enzim tidak aktif), protein aktif, dan protein yang

telah didegradasi atau dimodifikasi yang siap disingkirkan dari aliran darah.

Beberapa contoh protein plasma adalah serum albumin , transferrin,

immunoglobulin G, immunoglobulin M, makroglobulin, lipoprotein, protein

pengikat retinol, dan lisozim.

Protein dapat diendapkan karena memiliki berbagai sifat diantaranya

bersifat sebagai amfoter yakni memiliki 2 muatan yang berlainan dalam 1

molekul, atau yang dikenal juga sebagai zwitter ion.

Sifat ini membuat protein memiliki muatan yang berbeda pada pH yang

berbeda pula. Akibatnya protein dapat larut pada rentang pH tertentu

http://slidepdf.com/reader/full/laporaannnpengendapan-protein-plasma-2 2/7
5/14/2018 Laporaannnpengendapan Protein Plasma(2)-slidepdf.com

dimana protein bermuatan. Suatu saat di pH tertentu protein akan

mencapai titik isoelektrik, yakni pH dimana jumlah total muatan protein

sama dengan nol (muatan positif sebanding dengan muatan negatif), hal ini

akan mempengaruhi kelarutan protein. Pada titik isoelektrik, kelarutan

protein sangat rendah, sehingga potein dapat mengendap.

Selain itu, protein juga dapat membentuk ikatan dengan logam dimana

beberapa asam amino dapat terikat pada satu logam sehingga molekulnya

menjadi besar, beratnya juga menjadi besar sehingga potein mengendap.

Selain itu terdapat juga beberapa sifa lain yang berhubungan dengan
presipitasi protein ini yang dijelaskan pada mekanisme pengendapan oleh

masing-masing reagen.

Salah satu pelarut oranik yang digunakan untuk mengendapkan protein

yaitu TCA (Tri Cloro Asetat). Mekanisme TCA 10 % sebagai agen presipitasi

atau agen pengendapan yakni ion negatif dari TCA akan bergabung dengan
protein yang sedang berada pada kondisi sebagai kation (pH larutan dalam

kondisi asam hingga pH isoelektrik protein) hingga membentuk garam

protein. Beberapa garam yang dihasilkan tersebut tidak larut dengan

demikian metode ini dapat digunakan untuk memisahkan protein dari

larutan. Umumnya agen presipitasi akan melarut sedangkan garam protein

akan terdekomposisi dengan adanya penambahan basa (membentuk


protein yang bermuatan negatif atau anionic protein). TCA umumnya

digunakan untuk protein-protein yang telah berada dalam keadaan bebas

pada filtrat darah dan pada pemeriksaan awal materi biologis. Bila protein

belum berada dalam kondisi yang bebas maka perlu penambahan asam

tanin, dimana tanin akan bereaksi dengan protein kulit membentuk protein

tanat yang tidak larut.

http://slidepdf.com/reader/full/laporaannnpengendapan-protein-plasma-2 3/7
5/14/2018 Laporaannnpengendapan Protein Plasma(2)-slidepdf.com

Metanol dan Asetonitril juga merupakan pelarut organik yang dapat

mengendapkan protein. Pengendapan ini berkaitan dengan pI protein,

dimana semakin jauh dari titik isoelektrik maka kelarutan akan semakin

meningkat dan semakin dekat dengan titik isoelektrik maka kelarutan akan

semakin menurun. Penambahan larutan organik seperti metanol ataupun

asetonitril pada larutan protein dalam air akan menurunkan Kd (Konstanta

Dielektrik) pelarut/air yang meningkatkan tarikan antara molekul-molekul

bermuatan dan memfasilitasi interaksi elektrostatik protein. Selain itu

pelarut organik ini juga akan menggantikan beberapa molekul air di sekitar

daerah hidrofob dari permukaan protein yang berasosiasi dengan protein

sehingga menurunkan konsentrasi air dalam larutan dengan demikian

kelarutan protein akan menurun dan memungkinkan terjadinya

pengendapan. Pada hasil percobaan diperoleh bahwa keefektifan pelarut

organik asetonitril lebih besar dibandingkan dengan metanol.

Ekstraksi cair-cair merupakan salah satu metode untuk melakukan

pengendapan protein, Proses ini digunakan secara teknis dalam skala besar

misalnya untuk memperoleh vitamin, antibiotika, bahan-bahan penyedap,

produk-produk minyak bumi  dan garam-garam. logam. Proses inipun

digunakan untuk membersihkan air limbah dan larutan ekstrak hasil

ekstraksi padat cair.

Ekstraksi cair-cair terutama digunakan, bila pemisahan campuran

dengan cara destilasi tidak mungkin dilakukan (misalnya karena

pembentukan aseotrop atau karena kepekaannya terhadap panas) atau

tidak ekonomis. Seperti ekstraksi padat-cair, ekstraksi cair-cair selalu terdiri

atas sedikitnya dua tahap, yaltu pencampuran secara intensif bahan

http://slidepdf.com/reader/full/laporaannnpengendapan-protein-plasma-2 4/7
5/14/2018 Laporaannnpengendapan Protein Plasma(2)-slidepdf.com

ekstraksi dengan pelarut, dan pemisahan kedua fasa cair itu sesempurna

mungkin.

Pada saat pencampuran terjadi perpindahan massa, yaitu ekstrak


meninggalkan pelarut yang pertama (media pembawa) dan masuk ke dalam

pelarut kedua (media ekstraksi). Sebagai syarat ekstraksi ini, bahan

ekstraksi dan pelarut tidak saling melarut (atau hanya dalam daerah yang

sempit). Agar terjadi perpindahan masa yang baik yang berarti performansi

ekstraksi yang besar haruslah diusahakan agar terjadi bidang kontak yang

seluas mungkin di antara kedua cairan tersebut. Untuk itu salah satu cairan
distribusikan menjadi tetes-tetes kecil (misalnya dengan bantuan perkakas

pengaduk).

Tentu saja pendistribusian ini tidak boleh terlalu jauh, karena akan

menyebabkan terbentuknya emulsi yang tidak dapat lagi atau sukar

sekali dipisah. Turbulensi pada saat mencampur tidak perlu terlalu besar.
Yang penting perbedaan konsentrasi sebagai gaya penggerak pada bidang

batas tetap ada. Hal ini berarti bahwa bahan yang telah terlarutkan sedapat

mungkin segera disingkirkan dari bidang batas. Pada saat pemisahan, cairan

yang telah terdistribusi menjadi tetes-tetes hanis menyatu kembali menjadi

sebuah fasa homogen dan berdasarkan perbedaan kerapatan yang cukup

besar dapat dipisahkan dari cairan yang lain.

Kecepatan Pembentukan fasa homogen ikut menentukan output sebuah

Ekstraktor cair-cair. Kuantitas pemisahan persatuan waktu dalam hal ini

semakin besar jika permukaan lapisan antar fasa di dalam alat semakin luas.

Sama haInya seperti pada ekstraksi padat-cair, alat ekstraksi tak kontinu

http://slidepdf.com/reader/full/laporaannnpengendapan-protein-plasma-2 5/7
5/14/2018 Laporaannnpengendapan Protein Plasma(2)-slidepdf.com

dan kontinu yang akan dibahas berikut ini seringkali merupakan bagian dari

suatu instalasi lengkap.

Instalasi tersebut biasanya terdiri atas ekstraktor yang sebenarnya


(dengan zone-zone pencampuran dan pemisahan) dan sebuah peralatan

yang dihubungkan di belakangnya (misalnya alat penguap, kolom rektifikasi)

untuk mengisolasi ekstrak atau memekatkan larutan ekstrak dan

mengambil kembali pelarut.

III.  ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN

vortex zat pengendap protein

sentrifus asetonitril

rotari evaporator vakum triclorasetat

spektometer UV-vis

IV.  CARA KERJA


-  Presipitasi Protein

http://slidepdf.com/reader/full/laporaannnpengendapan-protein-plasma-2 6/7
5/14/2018 Laporaannnpengendapan Protein Plasma(2)-slidepdf.com

Dipipet 100µL plasma blanko kedalam tabung ependorf  

Ditambahkan zat pengendap protein yang tersedia dengan perbandingan yang


sesuai : Metanol, TCA, Asetonitril  

Divortex selama 15 detik 

Disentrifus selama 5 menit dengan kecepatan 10.000 - 15.000 rpm  

Supernatan dan endpan yang diperoleh diamati serta dibangdingkan dengan


berbagai zat pengendap protein yang digunakan  

Dipisahkan supernatn yang diperoleh

Supernatan yang didapat di uji dengan menggunakan Spekrtometer


UV-vis
 

Shargel L, Yu Andrew.B.C.1988. Biofarmasetia dan Farmakokinetika

Terapan. Edisi Kedua. Surabaya : AirLangga University press.

Smith RV and steward JT. Textbook of Biopharmaceutict Analysis.


Philadelpia : Lea&Febriger, 1981

http://slidepdf.com/reader/full/laporaannnpengendapan-protein-plasma-2 7/7

Anda mungkin juga menyukai