garam
Elektrolisis larutan
elektrolit
Aspek kuantitatif
elektrolisis
Elektroplating pada
logam
EXERCISE
Elektrolisis Air
Air pada kondisi atmosfer (1 atm dan 250C) tidak dapat
terdekomposisi secara spontan untuk membentuk gas hidrogen dan
oksigen karena perubahan energi bebas standar untuk reaksi ini
berharga positif dan cukup besar, yaitu
2H2O (l) → 2H2 (g) + O2 (g) ∆G0 = 474,4 kJ/mol
Sel elektrolisis ini berisi pasangan elektrode logam yang tidak
reaktif, seperti platina. Ketika elektrode disambungkan pada baterai,
tidak ada hal yang terjadi karena ion pada air murni tidak mencukupi
sebagai arus listrik. Di sisi lain, reaksi berjalan lambat pada 0,1 M
H2SO4 karena dibutuhkan jumlah ion yang cukup untuk Figure 3. Apparatus for
menghantarkan listrik. Proses yang terjadi pada anode adalah small-scale electrolysis
of water
2H2O (l) → O2 (g) + 4H+(aq) + 4e-
Sementara itu pada katode terjadi
H+ (aq) + e- → ½ H2 (g)
Reaksi total sel elektrolisisnya sebagai berikut
Anode (oksidasi) : 2H2O (l) → O2 (g) + 4H+(aq) + 4e-
Katode (reduksi) : 4x [H+ (aq) + e- → ½ H2 (g)]
Reaksi total : 2H2O (l) → 2 H2 (g) + O2 (g) (Chang, 2010).
Jadi, pada elektrolisis larutan KI tersebut, di anode dihasilkan gas I 2 dan di katode dihasilkan
gas H2 dan larutan KOH akibat bergabungnya ion K+ dan ion OH- hasil reduksi moleku H2O (Sudarmo,
2015).
BAITI ROHMAWATI | ELECTROLYSIS
Elektrolisis Larutan Natrium Klorida (NaCl)
Contoh ini adalah contoh elektrolisis yang paling rumit dari contoh elektrolisis lain karena larutan
natrium klorida mengandung beberapa spesies yang dapat dioksidasi dan direduksi. Reaksi oksidasi
yang mungkin terjadi di anoda adalah
(1) 2Cl- (aq) → Cl2 (g) + 2e-
(2) 2H2O (l) → O2 (g) + 4H+ (aq) + 4e-
Berdasarkan data potensial reduksi standar, dapat diketahui
Cl2 (g) + 2e- → 2Cl- (aq) E0 = 1,36 V
O2 (g) + 4H+ (aq) + 4e- → 2H2O (l) E0 = 1,23 V
Potensial reduksi standar (1) dan (2) tidak jauh berbeda, tetapi nilainya menunjukkan bahwa H 2O yang
dioksidasi di anoda. Namun, hasil percobaan menunjukkan bahwa gas yang dibebaskan di anoda
adalah Cl2. Dalam mempelajari proses elektrolitik, kadang-kadang kita menemukan bahwa tegangan
yang diperlukan untuk suatu reaksi jauh lebih tinggi daripada yang ditunjukkan oleh potensial elektroda.
Tegangan lebih adalah perbedaan antara potensial elektroda dan tegangan aktual yang diperlukan
untuk menyebabkan elektrolisis. Tegangan ini disebut dengan overvoltasi. Overvoltasi pada
pembentukan O2 cukup tinggi. Oleh karena itu, dalam kondisi operasi normal, gas Cl 2 lah yang
terbentuk di anoda, bukan O2. Reaksi reduksi yang mungkin terjadi di katoda adalah
(3) 2H+ (aq) + 2e- → H2 (g) E0 = 0,00 V
(4) 2H2O (l) + 2e- → H2 (g) + 2OH- (aq) E0 = -0,83 V
(5) Na+ (aq) + e- → Na (s) E0 = -2,71 V
Reaksi (5) dikesampingkan karena memiliki potensial reduksi standar yang sangat negatif. Reaksi (3)
lebih dimungkinkan terjadi daripada (4) dalam kondisi kondisi standar. Namun, pada pH 7 (seperti
halnya larutan NaCl), keduanya sama-sama mungkin terjadi. Reaksi yang paling mungkin terjadi
adalah reaksi (4) untuk menggambarkan reaksi katoda. Jadi, reaksi setengah sel dalam elektrolisis
larutan natrium klorida adalah
Anoda (oksidai): 2Cl- (aq) → Cl2 (g) + 2e-
Katoda (reduksi): 2H2O (l) + 2e- → H2 (g) + 2OH- (aq)
Reaksi total: 2H2O (l) + 2Cl- (aq) → H2 (g) + Cl2 (g) + 2OH- (aq)
Contoh:
Pada elektrolisis KI digunakan elektrode grafit. Oleh karena itu, elektrode tidak mengalami reaksi
apapun. Di sekitar anode terdapat H2O dan ion I- sehingga ion I- yang akan teroksidasi.
2H2O (l) → 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e- E0 = +1,23 V
2I- (aq) → I2 (g) + 2e- E0 = -0,54 V
Di sekitar katode terdapat ion K+ dan H2O sehingga yang lebih mudah mengalami reduksi adalah
atom H pada H2O.
2H2O (l) + 2e- → H2 (g) + 2OH- (aq) E0 = -0,83 V
K+ (aq) + e- → K (s) E0 = -2,93 V
Jadi pada elektrolisis larutan KI dengan elektrode grafit, reaksi yang terjadi adalah
2KI (aq) → 2K+ (aq) + 2I- (aq)
Anode : 2I- (aq) → I2 (g) + 2e-
Oleh karena anode bermuatan positif, maka pada anode terjadi reaksi oksidasi.
a. Ion-ion sisa asam oksi, misalnya SO42- dan NO3- tidak teroksidasi maka yang dioksidasi
adalah air
b. Ion-ion halida yaitu F-, Br-, I- dioksidasi menjadi halogen (X2) yaitu F2, Cl2, Br2, I2 dengan
reaksi seperti berikut: 2X- (aq) → X2 (g) + 2e-
c. Ion OH- dari basa yang dioksidasi menjadi gas oksigen (O2).
4OH-(aq) → 2H2O (l) + 4e- + O2 (g)
Reaksi pada katode (untuk larutan)
EXERCISE
Gas apa yang dihasilkan pada elektrolisis larutan Mg(NO3)2, baik di katoda maupun anoda?
Satu faraday (9,6485 x 104 C) sama dengan muatan satu mol elektron
Hukum Faraday I berbunyi: “Massa zat yang dilepaskan selama elektrolisis berbanding lurus dengan
jumlah listrik yang digunakan”
Jika massa zat yang dilepaskan (W) setara dengan muatan listrik (Q), maka
W≈Q
W=Ixt
Hukum Faraday II berbunyi: “Massa zat yang dilepaskan pada elektrolisis berbanding lurus dengan
massa ekuivalen zat itu”
W = ME
Penggabungan hukum Faraday I dan II menghasilkan persamaan baru sebagai berikut.
W = k x I x t x ME
k merupakan tetapan yang ditemukan Faraday yaitu sebesar 1/96500 . muatan 96500 C sebanding
dengan 1 mol elektron yang lewat. Besarnya kelistrikan ini disebut satu faraday.
Jadi, untuk mencari berat zat yang dihasilkan pada proses elektrolisis dapat menggunakan
persamaan berikut (Partana & Wiyarsi, 2009).
𝐼×𝑡 𝐼×𝑡 𝐴𝑟
𝑤 = 96500 × 𝑀𝐸 atau 𝑤 = ×
96500 𝑛
Secara garis besar, langkah dalam menghitung jumlah zat yang tereduksi atau teroksidasi pada sel
elektrolisis adalah sebagai berikut
Gram atau liter Gunakan massa molar Jumlah mol zat yang
produk atau persamaan tereduksi/teroksidasi
Gas ideal
(2) Jika muatan ion diketahui, massa ekuivalen logam tertentu yang diproduksi berbanding lurus
dengan massa ekuivalennya (massa atom relatif dibagi dengan muatan pada ion logam).
Contoh:
Ar Ag Ar Cu Ar Cr
m Ag :m Cu :m Cr= : :
1 2 3
EXERCISE
1) Arus listrik sebesar 1.26 A dilewatkan pada sel elektrolisis yang berisi larutan asam sulfat
encer selama 7.44 jam. Tuliskan reaksi sel dan hitung volume gas yang dihasilkan pada
keadaan STP!
2) Larutan KI dielektrolisis dengan elektroda platinum. Reaksi setengah selnya sebagai berikut
2I- (aq) → I2 (aq) + 2e-
2H2O (l) + 2e- → H2 (g) + 2OH_ (aq)
Berapa gram iodin yang dihasilkan jika arus yang digunakan sebesar 8,52 mA flows selama 10
menit?
Referensi
Chang, R. 2010. General Chemistry: The Essential Concept (Tenth Edition). New York: McGraw-Hill.
Harahap, M. R. 2016. Sel Elektrokimia: Karakteristik dan Aplikasi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik
Elektro, 2(1): 177-180.
Pamungkas, A.S., Prasetyo, H., dan Mulyaningsih, N. 2018. Pengaruh Variasi Temperatur
Elektroplating terhadap Ketebalan Lapisan Nikel Baja ST37. Jurnal Teknik Mesin MERC, 1(2): 1-
3.
Partana, C.F. dan Wiyarsi, A. 2013. Mari Belajar Kimia untuk SMA-MA Kelas XII IPA. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.